44 research outputs found

    KONSEP TERITORI PKL KULINER DI KAWASAN PERDAGANGAN 45 KOTA MANADO DENGAN PENDEKATAN PERILAKU

    Get PDF
    PKL Kuliner sebagai  salah  satu komponen   utama   dari   usaha   mikro   memiliki peran yang cukup berarti dalam perputaran ekonomi.  Akan tetapi keberadaannya kurang mendapat dukungan pemerintah  khususnya dalam hal penyediaan  lokasi  usaha,  sehingga mendorong  mereka memanfaatkan pada fasilitas-fasilitas umum untuk melakukan kegiatan usahanya. Di satu sisi PKL Kuliner dibutuhkan oleh masyarakat sekitar, akan tetapi di sisi lain keberadaan PKL kuliner  membawa image buruk bagi citra kota, karena umumnya : 1). Wadah juga penataanya yang tidak estetis, tidak teratur bahkan terkesan kumuh, 2). Aktivitasnya menimbulkan masalah sampah, yang dapat menurunkan kualitas lingkungan sekitar, 3). Berpotensi mengganggu sirkulasi baik pejalan kaki maupun pengendara kendaraan bermotor, bahkan tidak jarang menyebabkan terjadinya kemacetan di beberapa simpul jalan, karena keberadaanya yang tidak teratur. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan konsep teritori dari PKL Kuliner yang beraktivitas di kawasan perdagangan 45 kota Manado. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat dijadikan panduan bagi pemerintah kota dalam upaya penataan kawasan perdagangan yang nyaman, aman dan estetis dengan tetap memberi ruang bagi PKL Kuliner dalam melakukan aktivitasnya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah behavioral mapping yang meliputi : place-centred mapping dan person centred mapping. Dari hasil pemetaan dalam penelitian ini, ditemukan bahwa interaksi antara PKL Kuliner dengan berbagai elemen yang ada di sekitar kawasan tersebut, baik itu elemen fix, elemen semi fix maupun elemen non fix menghasilkan 2 tipe PKL Kuliner, yaitu 1). Tipe Mobile (bergerak) dengan 4 pola dan 2). Tipe Menetap dengan 5 pola

    TIPOLOGI FASAD BANGUNAN MASJID DI INDONESIA

    Get PDF
    Masjid merupakan bangunan yang penting bagi umat islam karena disanalah tempat segala kegiatan keislaman berlangsung, Masjid adalah tempat bersujudnya makhluk kepada Allah SWT pencipta alam semesta. Penampilan dan isi masjid mencerminkan derajat hubungan manusia dengan Allah SWT, dan antara manusia dengan manusia. Pada umumnya wajah masjid akan bergantung kepada taraf iman manusia, makin tinggi iman maka makin makmurlah masjid itu ataupun sebaliknya.Pengaruh kebudayaan Islam di Indonesia yang begitu beragam telah menghasilkan tipologi fasad bangunan masjid yang berbeda dari berbagai wilayah, dengan mendefinisikan atau mengklasifikasikan objek arsitektural khususnya fasad bangunan masjid, kajian tipologi juga dapat mengidentifikasi perubahan-perubahan yang terjadi pada suatu objek. Analisa perubahan tersebut menyangkut bentuk dasar objek atau elemen dasar, sifat dasar, fungsi objek serta proses transformasi bentuknya.Kata kunci: Tipologi, Fasad, Masjid

    Museum Bahari Di Makassar ‘Ekspresi Budaya Masyarakat Bugis-makassar Dalam Perancangan Arsitektur'

    Full text link
    Indonesia adalah negara kepulauan terbesar didunia berupa hamparan laut sepanjang 3.000 mil yang terbentang dari Sabang sampai Merauke. Dengan jumlah pulau lebih dari 17.500 meliputi wilayah laut yurisdiksi nasional lebih kurang 5,8 juta km2. Indonesia terletak pada posisi yang sangat strategis, yaitu pada persilangan dua benua dan dua samudera, serta memiliki wilayah laut yang memiliki kekayaan laut yang besar, sekaligus sebagai urat nadi perdagangan dunia. Posisi geografis Indonesia yang sangat bersifat kelautan membuat Bangsa Indonesia terus mengembangkan tradisi, budaya, dan kesadaran bahari serta menjadikan laut sebagai tali kehidupannya dengan kata lain mempunyai hak dan kewajiban dalam mengatur, mengelola, dan memanfaatkan kekayaan laut tradisional yang merupakan salah satu kebudayaan Bangsa Indonesia sebagai bangsa maritim untuk kepentingan rakyat. Untuk mewujudkan gagasan ini, diterapkan model proses desain generasi II yang terdiri dari dua fase. Fase pertama yaitu pengembangan wawasan komprehensif dengan pendekatan konvensional berupa kajian tipologi objek serta kajian tapak dan lingkungan. Fase kedua yaitu berupa Execute Image-Present-Test Cycle. Ekspresi Budaya masyarakat Bugis-Makassar dalam perancangan arsitektur ” dipakai sebagai acuan untuk merancang objek arsitektural Museum Bahari di Makassar. Tema ini mengacu kepada pengekspresian serta menggali segala unsur-unsur kebudayaan suku Bugis-Makassar, maupun sisi sejarahnya, kemudian di implementasikan kedalam objek rancangan museum bahari. Unsur-unsur kebudayaan yang dimaksud yaitu terdiri dari : Bahasa, Ilmu Pengetahuan, Sistem Ekonomi (Mata Pencaharian), Sistem Politik (Organisasi Kemasyarakatan), Sistem teknologi dan peralatan, Sistem Religi serta kesenian. Hasil desain yang berupa penyajian gambar - gambar arsitektural, yang bertujuan untuk menyampaikan informasi tentang kualitas perancangan museum bahari di Makassar dengan implementasi tema konsep ada

    PERANCANGAN KOTA TEPIAN AIR KABUPATEN MIMIKA DENGAN PENEKANAN DESAIN TERITORI DALAM ARSITEKTUR

    Get PDF
    Kabupaten Mimika sebagai daerah yang kondisi geografisnya berupa dataran rendah memiliki kondisi pesisir yang perlu dikembangkan untuk menunjang pertumbuhan ekonomi. Pesisir Kabupaten Mimika sangat dekat dengan pusat kota, namun kurang diperhatikan sehingga wilayah pesisir pun hanya menjadi lokasi sentra perikanan. Potensi pesisir Kabupaten Mimika bisa ditingkatkan dengan membangun kota tepian air. Berdasarkan kondisi diatas, maka perencanaan kota tepian air dengan pendekatan Konsep Teritori diharapkan mampu meningkatkan ekonomi Kabupaten Mimika khususnya wilayah pesisir, sehingga dengan meningkatnya ekonomi wilayah pesisir perekonomian nelayan dan petambak pun akan ikut meningkat. Tujuan dari konsep ini akan menjadikan kota berkembang secara teratur sesuai struktur kota yang tentu saja memperhatikan adanya keterkaitan antar kawasan tersebut

    PUSAT PERBELANJAAN SYAR’I DI MAKASSAR “HETEROTOPIA - Disorder Dalam Order "

    Get PDF
    Tujua dari prancangan Pusat Perbelanjaan Syar’i ialah untuk menjawab isu dan masalah yang kini di hadapi kota Makassar, sebagai tren center di kota Makassar serta menjadikan objek dengan konsep Heterotopia – Disorder dalam Order sebagai land mark di kota Makassar dan panutan bagi kota-kota lain di Indonesia dan dunia yang mayoritas penduduknya adalah muslim. Heterotopia - Disorder Dalam Order, Disorder (penyimpangan) pada tema adalah untuk menciptakan pembaruan pada perancangan, serta konsep Order (keteraturan) adalah untuk mengontrol pembaruan-pembaruan yang akan di rencanakan, yakni sesuai dengan kaidah-kaidah Islam. Dalam perancagan ini menggunakan beberapa metode rancangan yakni Pendekatan Tipologi, Pendekatan Tematik dan Pendekatan Analisis Tapak dan Lingkungan. Pada pendekatan Tipologi dibagi atas dua kategori, yaitu tahap pengidentifikasian tipe/tipologi dan tahap pengelolaan tipe/tipologi, pendekatan ini dilakukan dengan dua metode, yakni studi literatur dan studi komparasi. Pendekatan Tematik dalam perancangan ini menggunakan pendekatan tema Heterotopia - Disorder Dalam Order dengan metode yang dilakukan meliputi studi literatur dan eksperimen desain dan yang terakhir ialah Pendekatan Analisis Tapak dan Lingkungan, dengan metode pendekatan yang digunakan meliputi observasi dan surveying. Hasil Perancangan menghasilkan rancangan bangunan Pusat Perbelanjaan Syar’i di kota Makassar dengan penekanan konsep ( Heterotopia – Disorder Dalam Order ) yang penekanan konsepnya diterapkan pada layout ruang sebagai salah satu wujud dari upaya untuk menghadirkan desain sebagai salah satu pembeda antara pusat perbelanjaan syar’i dan pusat perbelanjaan pada umumnya yang mana dengan adanya rancangan ini diharapkan mampu untuk memobilisasi perekonomian kaum Muslim di kota Makassar pada khusunya dan di Indonesia pada umumnya. Kesimpulan yang dapat ditarik pada perancangan ini ialah sebaiknya setiap potensi yang ada seharusnya dikembangkan dengan semaksimal mungkin guna memperoleh nilai yang lebih dari suatu potensi

    PERANCANGAN STADION SEPAK BOLA DI TANATORAJA DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR KONTEMPORER

    Get PDF
    Tana Toraja merupakan salah satu kabupaten yang yang berada di provinsi Sulawesi Selatan, kecamatan Makale, dengan luas 2.054,30 km dan jumlah penduduk sekitar 270.984 jiwa. Toraja memiliki satu lapangan sepak bola yang sering menjadi arena pertandingan sepak bola antar kampung maupun kabupaten namun berada di kabupaten Toraja Utara. Lokasi perancagan berada Kecamatan Mengkendek, desa Palipu yang berjarak 5,6 km dari pusat kota Tana Toraja.  Sepak bola merupakan olahraga yang tidak hanya menjadi sebuah kegiatan yang dapat menyehatkan, akan tetapi telah mengalami perubahan menjadi sebuah industri dan bisnis, bahkan sepak bola telah menjadi unsur penguat rasa nasionalisme bangsa. Berdasarkan potensi yang ada maka untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan memajukan industri olahraga dibidang sepak bola diperlukan perbaikan perencanaan stadion sepak bola di Tana Toraja yang memiliki sertifikasi standar internasional yang dapat menampung kegiatan lain yang memerlukan gedung baik kegiatan keagamaan maupun kebudayaan. Dalam rancangan stadion sepak bola ini terdapat beberapa fasilitas utama yaitu: souvenir store, aquatic, lapangan latihan, area olahraga sekunder dan publik space. Metode yang diterapkan berupa survei dilapangan untuk mengetahui kondisi awal, potensi dan kendala sumberdaya yang dianalisis hingga menghasilkan rancangan berupa desain perencanaan stadion sepak bola di Tana Toraja. Dalam desain ini perancangan stadion sepak bola dirancang pendekatan Arsitektur Kontemporer dan mengadopsi nilai-nilai budaya setempat yang senantiasa berkembang mengikuti perkembangan zaman, unik, dinamis, yang dianggap perlu diterapkan dalam perancangan tersebut. Hasil dari Perancangan stadion sepak bola di Tana Toraja ini diharapkan menjadi referensi bagi pemerintah daerah untuk meningkatkan kualitas infrastruktur stadion yang baik sehingga bukan hanya sekedar kegiatan olahraga tetapi dapat menjadi bangunan yang multifungsi sehingga dapat meningkatkan animo wisatawan untuk berkunjung dan juga dapat dinikmati oleh masyarakat lokal

    PENGARUH BISING LALU LINTAS UDARA BANDARA SAM RATULANGI TERHADAP KENYAMANAN PENGHUNI PERUMAHAN DI SEKITARNYA

    Get PDF
    Penelitian ini dimaksudkan untuk mengidentifikasi pengaruh bising lalu-lintas pesawat terbang bandar udara Sam Ratulangi, terhadap rasa nyaman dan rasa aman para penghuni permukiman disekitarnya perumahan: CBA, Griya 4, dan Permata Klabat. Obyek penelitian tersebut dipilih karena jarak dari Bandar udara Sam Ratulangi relatif dekat, sekitar 300 meter hingga 4.000 meter dan berada satu garis lurus dengan landasan pacu, sehingga permukiman tersebut patut diduga terkena dampak negatif penting dari bising yang bersumber dari aktifitas take off dan landing pesawat udara. Adapun metoda penelitian yang digunakan: pertama, Observasi yakni pemetaan letak bandara dan tiga lokasi perumahan, data penerbangan, kedua adalah pengukuran bising obyektif, yaitu bising latar belakang dan kebisingan dengan menggunakan sound level meter dan pengukuran subyektif yakni dengan melakukan wawancara dan penyebaran kuisener untuk mendapatkan tanggapan responden, perihal rasa nyaman dan rasa aman para penghuni. Dari hasil analisa data dapat disimpulkan bahwa rasa nyaman dan aman secara obyektif dan subyektif, terdapat perbedaan yang cukup signifikan, untuk rekomendasi guna mengantisipasi dampak negatif dari bising bagi pihak terkait antara lain: penghuni, pengembang dan pemerintah sebagai pembuat dan pengontrol kebijakan Kata kunci: bising, gangguan rasa nyaman, aman dan antisipas
    corecore