4 research outputs found

    Tingkat Kepatuhan Penggunaan Obat pada Pasien Hipertensi di Instalasi Rawat Jalan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) RS Konawe

    Get PDF
    Hipertensi adalah salah satu  masalah kesehatan di seluruh dunia. Hal ini  disebabkan karena hipertensi merupakan faktor risiko yang mengarah ke penyakit  kardiovaskuler seperti gagal jantung, serangan jantung, penyakit ginjal, serta stroke. Kepatuhan pasien dalam mengkonsumsi obat menjadi hal yang perlu diperhatikan dalam pengobatan. Penelitian ini bertujuan untuk menilai tingkat kepatuhan penggunaan obat pada pasien hipertensi di Instalasi Rawat Jalan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) RS Konawe yang diukur menggunakan instrument Morisky Medication Adherence Scale (MMAS-8). Penelitian ini menggunakan metode cross-sectional. Teknik pengambilan sampel dengan cara purposive sampling. Jumlah keseluruhan sampel berjumlah 100 pasien yang dipilih berdasarkan kriteria inkulusi dan ekslusi penelitian. Penelitian berlangsung selama 4 bulan sejak 21 Juni – 24 November 2021. Analisis data dengan analisis univariat yang dideskripsikan kedalam tabel sistematik. Hasil penelitian menujukkan pasien hipertensi yang ada di RS Konawe sebagian besar berjenis kelamin perempuan (57%) dengan umur 25-40 tahun (44%). Tingkat pendidikan terakhir adalah SMA (40%), sebanyak 28% pekerjaan pasien adalah Pegawai Negeri Sipil (PNS).  Sebanyak 55% pasien hipertensi juga memiliki keluarga yang bekerja dibidang kesehatan. Status pasien merupakan pasien BPJS (74%). Sebagian besar pasien hipertensi memiliki riwayat penyakit lain seperti gangguan jantung (25%), penyakit ginjal (22%) dan stroke (18%).  Tingkat kepatuhan penggunaan obat pada pasien hipertensi di Instalasi Rawat Jalan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) RS Konawe beragam. Data menunjukkan bahwa tingkat kepatuhan pasien hipertensi dalam mengkonsumsi obat masuk dalam kategori tidak patuh (37%). Ketidakpatuhan pasien disebabkan karena penggunaan obat yang dikonsumsi dalam jumlah banyak (polifarmasi), lupa mengkonsumsi obat karena faktor usia dan faktor ekonomi pasien

    EDUKASI PEMBUATAN MINUMAN HERBAL SEDERHANA DARI KULIT LABU KUNING PADA MASYARAKAT KECAMATAN ABELI

    Get PDF
    Program pengabdian masyarakat oleh tim dosen S1-Farmasi ITK Avicenna mengusung tema edukasi pembuatan minuman herbal sederhana untuk kesehatan dari kulit labu kuning. Labu kuning selama ini dimanfaatkan sebagai bahan pangan, sayuran atau menjadi bahan dasar pembuatan kue. Kulit labu kuning biasanya hanya menjadi limbah atau dimanfaatkan sebagai pakan ternak. Kulit labu kuning sejauh ini disyalir memiliki kandungan kimia yang berpotensi sebagai antioksidan alami. Kegiatan Pengabdian Masyarakat ini bertujuan untuk memberikan  edukasi pembuatan minuman herbal dari kulit buah labu kuning. Kegiatan diikuti oleh 3 orang dosen dan mahasiswa/mahasiswa S1 Farmasi ITK Avicenna. Materi dibawakan langsung oleh seorang apoteker dengan basic farmasi  komunitas dan klinis. Kegiatan ini dihadiri oleh kalangan ibu rumah tangga, lansia dan kader posyandu. Penyuluhan dilakukan dengan metode ceramah, diskusi bersama masyarakat disertai demo cara meramu dan penyajian minuman herbal. Output dari kegiatan ini berupa minuman herbal dalam bentuk sediaan teh seduh kulit labu kuning. Penyuluhan edukasi minuman herbal ini diharapkan memberikan dampak postif dan  manfaat terkait pemanfaatan  kulit labu kuning untuk kesehatan serta memberi informasi alternatif penggunaan obat tradisional untuk masyarakat di Kecamatan Abeli

    Gambaran Tingkat Pengetahuan dan Perilaku Masyarakat Terhadap Penggunaan Antibiotik Di Provinsi Sulawesi Tenggara

    No full text
    Infeksi bakteri bisa diobati dengan antibiotik. Masyarakat cenderung menggunakan antibiotik dengan irasional, hal tersebutlah yang menimbulkan masalah resistensi dari penggunaan antibiotik sehingga memerlukan tingkat pengetahuan karena dapat mempengaruhi terjadinya resistensi. Tujuan penelitian untuk melihat tingkat pengetahuan dan perilaku masyarakat Sulawesi Tenggara terhadap penggunaan antibiotik. Penelitian deskriptif analitik dengan rancangan cross-sectional. Pengumpulan data menggunakan survey online dengan tekhnik snowball sampling. Total sampel yang ikut dalam penelitian ini  berjumlah 1013 responden yang diperoleh dari wilayah kabupaten/kota di Sulawesi Tenggara. Kuesioner disebarkan sejak Desember 2020 hingga  Februari  2021. Analisis  data  dilakukan   secara  univariat  dengan mendeskripsikan kedalam uraian tabel. Hubungan karakteristik dengan pengetahuan dianalisis dengan uji Chi-square. Hasil penelitian menunjukan bahwa mayoritas responden adalah perempuan (59,7%) dengan umur 21-40 tahun serta berpendidikan sedang (65%). Tingkat pengetahuan masyarakat Sulawesi tenggara terhadap penggunaan antibiotik tergolong cukup (38,2%) selanjutnya dengan kategori baik (32,6%) dan kategori kurang (29,1%). Perilaku masyarakat terhadap penggunaan antibiotik antara lain ; 67% masyarakat mendapatkan antibiotik di apotek dan 28,3% diantaranya menerima informasi penggunaan antibiotik oleh apoteker. amoksisilin (45,7%) adalah antibiotik dengan penggunaan tertinggi. Masyarakat menyimpan antibiotik didalam wadah tertutup rapat (89%). Perilaku pembuangan obat antibiotic masyarakat yaitu langsung dibuang ke tempat sampah. Ada hubungan yang bermakna antara usia, pendidikan dan pekerjaan terhadap tingkat pengetahuan masyarakat Sulawesi Tenggara terhadap penggunaan antibiotik (p?0,005)

    Drug Related Problems (DRP's) Analysis of Antipsychotics Use in Schizophrenia Patients at Mental Hospitals of Southeast Sulawesi Province in 2021

    No full text
    Schizophrenia is a psychiatric disorder with a high incidence at the Mental Hospital of Southeast Sulawesi. Problems related to the use of drugs that are often encountered in hospitals are inaccuracies in drug administration, inaccurate dosing and drug abuse. This problem can affect the success of therapy. This study aims to determine the pattern of drug use and the prevalence of Drug Related Problems (DRPs) in Schizophrenia patients based on the correct dosage parameter. This research is an observational type with a cross sectional design. The duration of the study was 1 month taking into account the inclusion and exclusion criteria.. Patients with a diagnosis of schizophrenia, aged >17 years and have a complete medical record are the inclusion criteria whereas patients with incomplete medical records, death status/forced to go home and still being treated are exclusion criteria. The total number of samples analyzed was 250 patient medical records. The results showed that the majority of Schizophrenia patients at the Mental Hospital of Southeast Sulawesi Province were male (80%) with an age range of 20-45 years (71.6%). The last education level is in the medium category (65.2%). Based on the diagnosis of the type of schizophrenia, the patient was in the category of paranoid schizophrenia (51.6%) with positive symptoms (74.8%). The pattern of psychotic drug use used by Schizophrenia patients at the Mental Hospital of Southeast Sulawesi Province in 2021 is a single pattern and the most widely used single drug combination pattern is risperidone (atypical) (35.6%) and a combination pattern, namely chlorpromazine + risperidone (typical +atypical) (27.2%). The prevalence of DRP's based on the correct dose is 0%. DRP's did not occur for the use of antipsychotic drugs in Schizophrenia patients at the mental hospital of Southeast Sulawesi Province in 2021
    corecore