6 research outputs found

    Mineralogy and Fluid Inclusion Microthermometry of Epithermal Gold-Base Metal Mineralization at Anggai, Obi Island, Indonesia

    Get PDF
    Epithermal gold-base metal mineralization at Anggai village, Obi island, Indonesia has been identified through an exploration program by Broken Hill Proprietary Company during 1995 to 1996. This paper describes a preliminary study on the prospect which focused on its ore and gangue mineralogy, hydrothermal alteration, fluid inclusion microthermometry as well as geochemistry, to elucidate the formation conditions and ore grades. Fresh and altered rocks and mineralization samples were collected from field work to be studied using petrography and ore microscopy, X-ray diffraction analysis, atomic absorption spectrometry, and fluid inclusion microthermometry. The study resulted that host rocks of the mineralization are fine-grained porphyritic basalt and andesite of the Oligocene to Early Miocene Bacan Volcanics. Hydrothermal alteration mineral assemblages include quartz, chlorite, epidote, albite, less biotite, sericite, clay, and pyrite. Mineralization styles are crustiform quartz vein and dissemination, where sulphides clustered and disseminated in closed-space both in quartz gangue and in strongly altered host rocks. Under the microscope, main hypogene ore minerals identified include galena, sphalerite, chalcopyrite, and pyrite which hosts fine-grained gold. Fluid inclusion microthermometric study on the vein quartz resulted in homogenization temperature of 220 to 230oC and salinity of 2.0 to 2.5 wt.% NaCl equivalent. Chemical analysis of nine selected samples resulted in highest grades of 98 g/t Au, 275 g/t Ag, 0.61% Cu, 48% Pb, and 5.35% Zn

    Fenomena Gunung Api Gamalama Terhadap Dampak Aliran Lahar

    Get PDF
    Fenomena erupsi gunung api gamalama Ternate tahun 2012 di picu oleh gempa tektonik lokal yaitu sebanyak 39 kali, Gempa vulkanik dalam 39 kali, Gempa vulkanik dangkal 11 kali dan beberapa gempa jenis lainnya, hal ini akan memicu pergerakan aliran fluida untuk melewati pipa kepundaan dan menuju pada bagian permukaan. Pada saat terjadi erupsi material gunung api masih terkumpul diatas fasies piroksimal kemudian terjadi hujan lebat akan membentuk lahar dingin (lahar sekunder) akibatnya menimbulkan kerusakan di beberapa kelurahan Kota Ternate. Potensi banjir lahar dingin akan lebih cepat untuk memindahkan material gunung api dari atas fasies piroksimal, yang melewati lembah terutama di kemiringan lereng > 40%. Jumlah hari hujan yang terjadi cukup besar setiap bulannya di Kota Ternate (tahun 2012) terutama pada bulan Januari hingga Juli. Bulan Agustus sampai Oktober curah hujan berkurang kemudian terjadi peningkatan curah hujan di bulan November dan Desember.DOI: http://dx.doi.org/10.17977/um017v23i22018p11

    Fenomena Gunung Api Gamalama Terhadap Dampak Aliran Lahar

    Get PDF
    Fenomena erupsi gunung api gamalama Ternate tahun 2012 di picu oleh gempa tektonik lokal yaitu sebanyak 39 kali, Gempa vulkanik dalam 39 kali, Gempa vulkanik dangkal 11 kali dan beberapa gempa jenis lainnya, hal ini akan memicu pergerakan aliran fluida untuk melewati pipa kepundaan dan menuju pada bagian permukaan. Pada saat terjadi erupsi material gunung api masih terkumpul diatas fasies piroksimal kemudian terjadi hujan lebat akan membentuk lahar dingin (lahar sekunder) akibatnya menimbulkan kerusakan di beberapa kelurahan Kota Ternate. Potensi banjir lahar dingin akan lebih cepat untuk memindahkan material gunung api dari atas fasies piroksimal, yang melewati lembah terutama di kemiringan lereng > 40%. Jumlah hari hujan yang terjadi cukup besar setiap bulannya di Kota Ternate (tahun 2012) terutama pada bulan Januari hingga Juli. Bulan Agustus sampai Oktober curah hujan berkurang kemudian terjadi peningkatan curah hujan di bulan November dan Desember. DOI: http://dx.doi.org/10.17977/um017v23i22018p11

    Sistem Tektonik dan Implikasinya terhadap Gempa Bumi di Pulau Halmahera

    Get PDF
    Kawasan Maluku Utara merupakan wilayah dengan tingkat aktifitas tektonik cukup tinggi dan dipengaruhi oleh kondisi tektonik regional dan lokal. Lokasi gempa bumi terasa berada di enam bagian yaitu Pulau Halmahera, Laut Maluku, subduksi busur Halmahera-Laut Maluku, Jailolo Halmahera Barat, Halmahera bagian selatan dan Pulau Morotai. Hasil analisis data tektonik gempa bumi menunjukkan bahwa kekuatan gempa bumi 5,0 magnitudo, yang berpusat di Jailolo Kabupaten Halmahera Barat dan sekitarnya yang berlangsung selama dua bulan, yang menyebabkan banyak bangunan rusak berat dan ringan berada di skala III-IV (Modified mercally intensity). Kerusakan bagunan yang berkaitan dengan gempa bumi swarm di Jailolo menunjukan bahwa gempa bumi ini dibangkitkan oleh sebuah mekanisme patahan turun normal (fault) dengan kecendrungan strike berarah utara-selatan. Dari hasil analisis ini diperkirakan ada sebuah mekanisme depresi lokal yang terjadi di bawah permukaan zona gempa bumi sebagai hasil subduksi serta interaksi antara busur Halmahera dan Lamepeng Laut Maluku.DOI: http://dx.doi.org/10.17977/um017v23i12018p02

    Sistem Tektonik dan Implikasinya terhadap Gempa Bumi di Pulau Halmahera

    Get PDF
    Kawasan Maluku Utara merupakan wilayah dengan tingkat aktifitas tektonik cukup tinggi dan dipengaruhi oleh kondisi tektonik regional dan lokal. Lokasi gempa bumi terasa berada di enam bagian yaitu Pulau Halmahera, Laut Maluku, subduksi busur Halmahera-Laut Maluku, Jailolo Halmahera Barat, Halmahera bagian selatan dan Pulau Morotai. Hasil analisis data tektonik gempa bumi menunjukkan bahwa kekuatan gempa bumi 5,0 magnitudo, yang berpusat di Jailolo Kabupaten Halmahera Barat dan sekitarnya yang berlangsung selama dua bulan, yang menyebabkan banyak bangunan rusak berat dan ringan berada di skala III-IV (Modified mercally intensity). Kerusakan bagunan yang berkaitan dengan gempa bumi swarm di Jailolo menunjukan bahwa gempa bumi ini dibangkitkan oleh sebuah mekanisme patahan turun normal (fault) dengan kecendrungan strike berarah utara-selatan. Dari hasil analisis ini diperkirakan ada sebuah mekanisme depresi lokal yang terjadi di bawah permukaan zona gempa bumi sebagai hasil subduksi serta interaksi antara busur Halmahera dan Lamepeng Laut Maluku. DOI: http://dx.doi.org/10.17977/um017v23i12018p02

    Pengukuran Tingkat Kepuasan Pelayanan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Dalam Kepuasan Pelayanan Masyarakat Korban Gempa

    No full text
    Penelitian yang bertujuan untuk mengetahui pengukuran tingkat kepuasan pelayanan Badan Penangulangan Bencana Daerah Dalam Pelayanan Masyarakat Korban Gempa (Studi Kasus Didesa Saketa Kecamatan Gane Barat Kabupaten Halmahera Selatan dilakukan dengan menyebarkan kuisioner kepada responden dalam masa pelayanan pasca gempa untuk mengetahui tingkat kepuasaan masyarakat Di Desa Saketa Kecamatan Gane Barat Kabupaten Halmahera Selatan. Respon terhadap kuisioner adalah memilih satu pilihan pada setiap jawaban yang sudah dilakukan proses kuntifikasi. Lokasi penelitian yang digunakan adalah Desa Saketa Kecamatan Gane Barat Kabupaten Halmahera Selatan dengan jumlah responden 52 orang, sementara itu subjek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah masyarakat korban gempa dengan teknik pengambilan sampel penelitian secara Accidental. Teknik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini akan diolah mengunakan kuesioner dengan rumus Slovin. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengukuran variabel kualitas pelayanan secara langsung dengan mengunakan koesioner terhadap kepuasaan masyarakat korban gempa Didesa Saketa Kecamatan Gane Barat Kabupaten Halmahera Selatan. Hal ini dapat dilihat dari hasil perbandingan nilai X1 dengan nilai sebanyak 118.67, X2 dengan nilai sebanyak 106.67 X3 dengan nilai sebanyak 89 X4, dengan nilai sebanyak 98.5 dan X5 dengan nilai sebanyak 96.75 yang menunjukkan bahwa kualitas pelayanan dari Instansi Badan Penangulangan Bencana Daerah dan Dinas Sosial terlaksana kepada masyarakat korban gempa Didesa Saketa Kecamatan Gane Barat Kabupaten Halmahera Selatan terhadap kepuasaan masyarakat korban gempa. Sementara itu pengukuran kualitas pelayanan Badan Penagunlangan Bencana Daerah dan Dinas Sosial secara baik menunjukkan pengukuran Wujud Fisik X1 dan Empati X2 bantuan yang diterima oleh masyarakat korban gempa Didesa Saketa Kecamatan Gane Barat Kabupaten Halmahera Selatan. dan demikian juga dengan kualitas pelayanan Badan Penagulangan Bencana Daerah dan dinas sosial terhadap Handalan X3, Jaminan X4 dan Daya Tangap X5 terhadap bantuan yang diterima oleh masyarakat korban gempa Di desa Saketa Kecamatan Gane Barat Kabupaten Halmahera Selata
    corecore