10 research outputs found

    PENDIDIKAN GIZI UNTUK PENCEGAHAN KEK PADA IBU HAMIL DIWILAYAH KERJA PUSKESMAS KARANG PULE KECAMATAN SEKARBELA KOTA MATARAM PROPINSI NUSA TENGGARA BARAT

    Get PDF
    Kematian ibu di Indonesia masih didominasi oleh tiga penyebab utama kematian, yaitu perdarahan (30.3%), hipertensi dalam kehamilan (27.1%), dan infeksi (7.3%) (Kemenkes RI, 2014). Prevalensi ibu hamil yang mengalami KEK di Indonesia sebesar 23.4% (Kemenkes, 2013), sedangkan di Provinsi NTB sebesar 26,7%. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Mataram (2016), rata-rata prevalensi ibu hamil KEKdi Kota Mataram yaitu 6.09% mengalami peningkatan menjadi 13.3% pada tahun 2017. Pada ibu, KEK meningkatkan terjadi kematian dan peningkatan angka kesakitan seperti anemia, pendarahan pasca melahirkan. Tujuan pengabdian ini untuk pencegahan KEK pada ibu hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Karang Pule. Metode pengabdian ini menggunakan metode penyuluhan gizi terhadap ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Karang Pule yang berjumlah 20 orang. Adapun mitra dalam kegiatan ini yaitu bidan desa, kader dan tokoh masyarakat. Kegiatan ini dilakukan dalam tiga tahap. Tahap pertama yakni pemaparan, tahap kedua yakni pengukuran TB dan BB dan tahap ketiga yakni tanya jawab. Hasil pengabdian ini disambut sangat antusias, ibu hamil melontarkan beberapa pertanyaan terkait gizi ibu hamil, isi piringku dan status gizi ibu hamil. Sebagian besar ibu hamil paham dengan penyuluhan yang diberikan. Kesimpulan pengabdian ini pendidikan gizi dapat meningkatkan pengetahuan untuk pencegahan KEK pada ibu hamil

    EDUKASI DAMPAK DAN PENCEGAHAN SCREEN DEPENDENCY DISORDER (SDD) SELAMA MASA PANDEMI PADA IBU BALITA DI DESA TELAGAWARU LOMBOK BARAT

    Get PDF
    ABSTRAKTeknologi berperan penting bagi kehidupan manusia. Kemudahan dalam mengoperasikan gadget, baik itu smartphone, tablet, maupun laptop membuat gadget sangat familiar bagi masyarakat, tanpa terkecuali anak-anak. Fitur yang ada didalamnya membuat tertarik anak- anak yang mengakses gadget (Kementrian Kesehatan RI, 2018). Terpapar gadget di usia dini, dapat menyebabkan ketergantungan Screen Dependency Disorder (SDD). Hal ini terjadi karena otak anak belum berkembang secara sempurna, anak-anak belum dapat membedakan mana hal yang benar dan salah, serta hal yang boleh untuk dilakukan dan yang tidak. Sehingga mereka tidak memiliki kemampuan untuk membatasi penggunaan gadget (Kementrian Kesehatan RI, 2018). Solusi permasalahan yang ditawarkan yaitu edukasi dampak dan pencegahan screen dependency disorder (sdd)  selama masa pandemi pada ibu balita di desa telagawaru lombok barat. Setelah diberikan edukasi tentang dampak dan pencegahan kecanduan gadget, ibu balita dibekali modul yang dapat dipelajari di rumah dapat mempraktikan kebiasaan untuk tidak memfasilitasi anak bermain gadget. Jumlah responden yang mengikuti kegiatan ini sebanyak 10 balita. Hasil pengabdian didapatkan pengetahuan ibu balita tentang penggunaan gadget 40% memiliki pengetahuan kurang, setelah dilakukan post test pengetahuan ibu balita meningkat, didapatkan 80% ibu meningkat yaitu Baik. Kata kunci: screen dependency disorder; balita; pandemi covid19 ABSTRACTTechnology plays an essential role in human life.  The ease of operating gadgets, be it smartphones, tablets, or laptops, makes devices very familiar to the public, including children.  The features in it attract children who access gadgets (Kementerian Kesehatan RI, 2018).  Exposure to gadgets at an early age can lead to dependence on Screen Dependency Disorder. This is happening because the child's brain is not yet fully developed; the children are unable to distinguish between right and wrong things, as well as what to do and what not.  So they cannot limit the use of gadgets (Kementerian Kesehatan RI, 2018).  The solution to the problem offered is impact education and prevention of screen dependency disorder during the pandemic period for mothers of children under five in Telagawaru village, West Lombok.  After being given education about the effects and prevention of gadget addiction, mothers provided modules that they can learn from at home to practice the habit of not facilitating children to play with gadgets.  The number of respondents who participated in this activity was ten toddlers.  The results of the dedication, it’s found that the mother's knowledge about the use of gadgets was 40% less knowledgeable, after the post-test the mother's knowledge increased, it’s found that 80% of the mothers had increased, namely Good Keywords: screen dependency disorder;  toddlers; the covid pandemic 1

    VAKSINASI MASAL COVID-19 DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM KOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

    Get PDF
    ABSTRAKNovel coronavirus 2019 atau virus corona sindrom pernafasan akut parah yang disebut COVID-19. Gejala klinis utama yang muncul yaitu demam, batuk dan kesulitan bernapas. World Health Organization (WHO) melaporkan 11.84.226 kasus konfirmasi dengan 545.481 kematian di seluruh dunia (Case Fatality Rate/CFR 4,6%). Di Indonesia kasus meningkat dan menyebar dengan cepat, kasus pertama pada tanggal 2 Maret 2020, pada tanggal 9 Juli 2020 Kementerian Kesehatan melaporkan 70.736 kasus konfirmasi COVID-19 dengan 3.417 kasus meninggal (CFR 4,8%). Kegiatan vaksinasi masal ini bertujuan terbentuknya herd immunity (kekebalan kelompok) dan berkurangnya angka kematian akibat COVID-19 pada masyarakat. Kegiatan vaksinasi masal dilaksanakan di Universitas Muhammadiyah Mataram Kota Mataram Nusa Tenggara Barat, dan jenis vaksin yang digunakan pada kegiatan vaksinasi masal ini adalah Sinovac. Jumlah responden yang mengikuti kegiatan ini sebanyak 1.000 orang. Hasil pengabdian didapatkan jumlah yang melakukan vaksinasi sebanyak 1000 orang yang terdiri dari masyarakat umum dan karyawan Universitas Muhammadiyah Mataram. Kata kunci: vaksinasi; covid-19; komunitas; indonesia. ABSTRACTNovel coronavirus 2019 or severe acute respiratory syndrome coronavirus called COVID-19. The main symptoms that appear are fever, cough and difficulty breathing. The World Health Organization (WHO) reports 11,84,226 confirmed cases with 545,481 deaths worldwide (Case Fatality Rate/CFR 4.6%) In Indonesia cases are increasing and spreading rapidly, the first case on March 2, 2020, on July 9 2020 The Ministry of Health reported 70,736 confirmed cases of COVID-19 with 3,417 deaths (CFR 4.8%). This mass vaccination activity aims to form herd immunity and reduce the death rate due to COVID-19 in the community. The mass vaccination activity was carried out at the Muhammadiyah University of Mataram, and the type of vaccine used in this mass vaccination activity was Sinovac. The number of respondents who participated in this activity was 1,000 people. The results of the service found that the number of people who vaccinated was 1000 people consisting of the general public and employees of the Muhammadiyah University of Mataram. Keywords: vaccination; covid-19; community; indonesia.

    “PEREMPUAN SEHAT, MASA DEPAN CEMERLANG” PADA HARI PEREMPUAN INTERNASIONAL DI DESA TELAGAWARU LOMBOK BARAT

    Get PDF
    ABSTRAKPandemi Covid-19 membuat masyarakat lebih banyak mengakses informasi melalui media gadget dari pada ke pelayanan kesehatan, karena selain ketakutan akan terpaparnya covid-19 juga masyarakat dihimbau untuk membatasi mobilisasi termasuk ke layanan kesehatan. Informasi yang salah mengenai bagaimana menjaga kesehatan reproduksi sangat membahayakan masyarakat. Termasuk diataranya adalah mitor-mitos yang berkembangan mengenai kesehatan reproduksi. Tujuan utama memberikan pelayanan kesehatan reproduksi yang komprehensif kepada perempuan termasuk kehidupan seksual dan hak-hak reproduksi perempuan sehingga dapat meningkatkan kemandirian perempuan dalam mengatur fungsi dan proses reproduksinya yang pada akhirnya dapat membawa pada peningkatan kualitas kehidupannya. Pendidikan kesehatan yang diberikan pada 10 orangtua di desa Telagawaru menunjukkan hasil yang signifikan yakni 90% Ibu sudah mengetahui bagaimana pentingnya menjaga kesehatan reproduksi dan cara merawat yang benar. Kata kunci: kesehatan reproduksi; pandemi; covid-19 ABSTRACTThe Covid-19 pandemic has made people more access to information through gadget media rather than health services, because in addition to the fear of exposure to Covid-19, people are also urged to limit mobilization including to health services. Misinformation about how to maintain reproductive health is very dangerous for society. Included among them are myths about reproductive health. Main Objectives To provide comprehensive reproductive health services to women, including sexual life and women's reproductive rights, so as to increase women's independence in managing their reproductive functions and processes, which in turn can lead to an increase in the quality of their lives. The health education provided to 10 parents in Telagawaru village showed significant results, namely 90% of mothers already knew how important it was to maintain reproductive health and how to properly care for it. Keywords: reproductive health; pandemi; covid-1

    HUBUNGAN ASUPAN MAKANAN DAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL DENGAN KEJADIAN KEKURANGAN ENERGI KRONIS (KEK) PADA IBU HAMIL DI KOTA MATARAM

    No full text
    Masalah gizi di Indonesia saat ini masih merupakan salah satu masalah kesehatan yang perlu diperhatikan. Wanita umumnya mudah menderita masalah gizi terutama selama kehamilan dan laktasi karena selama periode waktu tersebut kebutuhan gizi meningkat (Rao, et al. 2010). Kekurangan Energi Kronik (KEK) adalah keadaan kekurangan asupan energi dan protein pada Wanita Usia Subur (WUS) yang berlangsung secara terus menerus dan mengakibatkan gangguan kesehatan (Depkes, 2002). Data Pemantauan Status Gizi (2017) mencatat ibu hamil resiko mengalami KEK di Nusa Tenggara Barat (NTB) adalah 17.40%. Capaian tersebut tidak sesuai dengan target yang diharapkan yaitu tidak lebih dari 15,5%. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Mataram (2016), rata-rata prevalensi ibu hamil KEK di Kota Mataram yaitu 6.09% mengalami peningkatan menjadi 13.3% pada tahun 2017. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan asupan makanan dan karakteristik ibu hamil dengan kejadian KEK pada ibu hamil di Kota Mataram. Metode penelitian yang digunakan adalah desain penelitian observasional dengan rancangan pengumpulan data menggunakan crossectional. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah survei dan menggunakan kuesioner. Hasil uji statistik multivariat didapatkan variabel yang paling dominan berpengaruh tentang KEK adalah asupan makanan (OR 3.76). Kesimpulan yang diperoleh adalah terdapat hubungan yang bermakna antara asupan makanan dan pendapatan dengan KEK pada ibu hamil di Kota Mataram Tahun 2020 (p <0.05).Nutrition problem is one of the health problems that need attention in Indonesia. Women are generally prone to suffer from nutritional problems especially during pregnancy and lactation because nutritional needs increase during this period (Rao, et al. 2010). Chronic Energy Deficiency is a state of lack of energy and protein intake in Fertile Women which continues and causes health problems (Depkes, 2002). Nutrition Status Monitoring Data (2017) noted Chronic Energy Deficiency in pregnant women in West Nusa Tenggara (NTB) approximately 17.40%. This achievement did not reach the expected target that is not more than 15.5%. Based on the data from the Health Office of Mataram City (2016), the average prevalence of  Chronic Energy Deficiency in pregnant women in Mataram City is about 6.09%. The cases increased into 13.3% in 2017. The aim of this study is to analyze the relationship of food intake and characteristics of pregnant women with incidence of Chronic Energy Deficiency in pregnant women in Mataram city 2020.  The design of this study was observational with a cross-sectional design.  A survey wethode collected the data using questionnaires. Results of statistical analysis found food intake as the most variable influencing Chronic Energy Deficiency (OR 3.76). There was a significant relationship between food intake and income with KEK in pregnant women in Mataram City in 2020 (p <0.05)

    Edukasi Dampak dan Pencegahan Screen Dependency Disorder (Sdd) Selama Masa Pandemi pada Ibu Balita di Desa Telagawaru Lombok Barat

    Full text link
    Teknologi berperan penting bagi kehidupan manusia. Kemudahan dalam mengoperasikan gadget, baik itu smartphone, tablet, maupun laptop membuat gadget sangat familiar bagi masyarakat, tanpa terkecuali anak-anak. Fitur yang ada didalamnya membuat tertarik anak- anak yang mengakses gadget (Kementrian Kesehatan RI, 2018). Terpapar gadget di usia dini, dapat menyebabkan ketergantungan Screen Dependency Disorder (SDD). Hal ini terjadi karena otak anak belum berkembang secara sempurna, anak-anak belum dapat membedakan mana hal yang benar dan salah, serta hal yang boleh untuk dilakukan dan yang tidak. Sehingga mereka tidak memiliki kemampuan untuk membatasi penggunaan gadget (Kementrian Kesehatan RI, 2018). Solusi permasalahan yang ditawarkan yaitu edukasi dampak dan pencegahan screen dependency disorder (sdd) selama masa pandemi pada ibu Balita di desa telagawaru lombok barat. Setelah diberikan edukasi tentang dampak dan pencegahan kecanduan gadget, ibu Balita dibekali modul yang dapat dipelajari di rumah dapat mempraktikan kebiasaan untuk tidak memfasilitasi anak bermain gadget. Jumlah responden yang mengikuti kegiatan ini sebanyak 10 Balita. Hasil pengabdian didapatkan pengetahuan ibu Balita tentang penggunaan gadget 40% memiliki pengetahuan kurang, setelah dilakukan post test pengetahuan ibu Balita meningkat, didapatkan 80% ibu meningkat yaitu Baik
    corecore