21 research outputs found

    MAQÂSHID AL-SYARÎ’AH Dalam Pertimbangan Kajian Hukum Islam (Islamic Jurisprudence)

    Get PDF
    AbstrakHukum Islam merupakan fenomena yang memiliki hubungan erat dengan perkembangan yang terjadi dalam dinamika masyarakat, khususnya masyarakat Islam. Hukum Islam yang kita ketahui dewasa ini merupakan hasil suatu proses perkembangan yang terus menerus selama tersiarnya Islam dalam masa puluhan abad yang silam. Dalam perkembangannya hukum Islam berhadapan dengan dinamika social budaya manusia yang terus bergerak, dan itu menuntut terhadap pembahruan konsep dan formulasi hukum Islam, untuk merespon dinamika social budaya itulah diperlukakan pemaknaan yang lebih baik terhadap Maqâshid al-Syarî’ah. Pada dasarnya seluruh aturan hukum Islam bertujuan untuk kemaslahatan manusia, yaitu pemeliharaan Agama, Jiwa, Keturunan, Harta, dan akal serta pemeliharaan terhadap lingkungan. Selaras dengan perkembangan zaman maka konsep Maqâshid al-Syarî’ah perlu diperluas dengan pemeliharaan lingkungan dan pemeliharaan persatuan, karena dua konsep itu sangat penting bagi kehidupan manusia dalam skala makro. Maka dengan demikian syariat tidaklah dikatakan syariat jika tidak memiliki tujuan dari implementasinya, yang hadir sebagai respon solutif terhadap problematika aktual zaman

    DALIL QATH’I DAN ZHANNI

    Get PDF
    Pembahasan qath’i dan Zhanni hanya dapat ditemukan di kalangan ahli ushul fiqh ketika mereka menganalisis kebenaran sumber suatu dalil serta kandungan makna dalil itu sendiri. Para ahli usul fiqh membagi dalil atas tiga bentuk, yaitu nas, zahir, dan mujmal. Dalil dalam kategori nas diartikan oleh jumhur ushul fiqh sebagai dalil yang tidak memiliki kemungkinan makna lain.  Sedangkan dalil dalam kategori zahir dan mujmal termasuk dalil yang bersifat Zhanni, karena makna dalil dalam kategori ini masih mengandung kemungkinan makna lain

    KONSEP MUROFA’AT DAN KEWENANGAN PERADILAN AGAMA DALAM MENYELESAIKAN SENGKETA PERBANKAN SYARIAH

    Get PDF
    AbstrakPerjalanan kehidupan pengadilan agama mengalami pasang surut. Adakalanya wewenang dan kekuasaan yang dimilikinya sesuai dengan nilai-nilai Islam dan kenyataan yang ada dalam masyarakat. Pada kesempatan lain kekuasaan dan wewenangnya dibatasi dengan berbagai kebijakan dan peraturan perundang-undangan, bahkan seringkali mengalami berbagai rekayasa dari penguasa (kolonial Belanda) dan golongan masyarakat tertentu agar posisi pengadilan agama melemah. Pengadilan Agama sejatinya hanya memeriksa, mengadili dan memutuskan perkara kasus-kasus hukum dalam bidang hukum keluarga. Sebagai contoh misalnya: pemutusan perkawinan, sengketa waris/wasiat, wakaf, dan lain-lain. Akan tetapi setelah Undang-undang Peradilan Agama Nomor 7 Tahun 1989 diamandemen, kompetensi absolut pengadilan agama menjadi lebih luas. Lahirnya Undang-undang Nomor 50 Tahun 2009 jo UU No 3 Tahun 2006 merupakan payung hukum bagi pengadilan Agama untuk memutus dan menyelesaikan perkara sengketa ekonomi syariah yang menjadi kewenangan absolutnya.Seiring perkembangannya, Peradilan Agama di indonesia mengalami kemajuan sangat signifikan di bidang administrasi dan peningkatan pelayanan publik serta kualitas kepuasan yang diperoleh para pihak yang berperkara di peradilan agama, hal ini juga yang membuka ruang baru bagi peradilan agama untuk diberikan kewenangan baru dalam menangani perkara-perkara dibidang perbankan syari’ah, sekaligus menjadi tantangan baru bagi para hakim-hakimnya di lingkungan Peradilan Agama agar mampu mengitegrasikan antara hukum fomil dan hukum mareril dengan baik

    EKSISTENSI TEORI KREDO DALAM PEMBERLAKUAN HUKUM ISLAM DI INDONESIA

    Get PDF
    Berlakunya hukum Islam di Indonesia adalah sebuah realitas yang tak dapat diingkari. Hal tersebut terjadi, karena sangat berkaitan dengan eksistensi agama Islam. Agama Islam bukanlah agama yang hanya mengatur hubungan manusia dengan Tuhannya, tetapi agama Islam juga mengatur hubungan manusia dengan manusia dan hubungan manusia kepada semua makhluk. Itulah sebabnya ketika agama Islam masuk di Indonesia dan dianut oleh sebahagian besar masyarakat Indonesia, dengan sendirinya hukum Islampun diberlakukan. Keberadaan hukum Islam di Indonesia tidak terlepas dari teori yang digunakan untuk mendukung kelangsungan hukum Islam itu sendiri, salah satu dari teori yang masih relevan dan diterapkan sampai har ini yaitu teori kredo. mengenai hal ini terdapat beberapa macam teori, diantaranya teori Kredo atau Syahadat, teori Receptio in Complexu, teori Receptie, teori Receptie Exit,teori Receptie a Contario, dan teori Recoin (Receptio Contextual Interpretario).Teori yang merupakan kelanjutan dari prinsip tauhidullah kepada Allah, maka sejatinya setiap orang Islam wajib hukumnya dalam melaksanakan hukum Islam itu sendiri yang merupakan konsekuensi dari syhadah.  Indonesia yang mayoritas menganut mazhab Imam Syafe’i tidak dapat disangsikan lagi untuk senantiasa menerapkan teori kredo, oleh karenanya orang yang telah menerima Islam sebagai agamanya berarti ia telah menerima otoritas hukum Islam atas diriny

    PENDAPAT AL-SYAFI’I TENTANG FASAKH PERKAWINAN KARENA SUAMI TIDAK MAMPU MEMBERI NAFKAH

    Get PDF
    Marriage is a contract that gives rise to the ability to associate between men and women in the demands of the human instinct in life, and makes for both parties reciprocally rights and obligations. But in certain circumstances there are things that result in the breaking of the marriage bond. The breakup of the marriage exists in several forms, one of the forms being fasakh. The breakup of the marriage with this fasakh brought the consequence of not eliminating the obligation to provide for his children. Point of issue What are the reasons al-Shafi'i argues that a wife has the right to file a fasakh suit for a husband who is unable to provide a living, What is the legal basis used by al-Shafi'i, that a wife has the right to file a fasakh suit for a husband who is unable to provide a living, What is the Istinbath al-Ahkam method used by al-Shafi'i. The purpose of the study is to find out al-Shafi'i's reasons that a wife has the right to file a marriage fasakh lawsuit for a husband who is unable to provide a living, to know the basis of hu kum used by al-Shafi'i about the marriage fasakh lawsuit for a husband who is unable to provide a living, to find out the Istinbath Al-Ahkam method used by al-Shafi'i. The research method used is the content analysis method because it intends to express al-Shafi'i's opinion contained in his books. The data sources in this study were obtained from primary data sources and secondary data sources. The primary source of data is al-Shafi'i's book "Al-um". While the secondary data are other books or books related to the research problem.   Keyword: fasakh marriage, living, al-Shafi'iMarriage is a contract that gives rise to the ability to associate between men and women in the demands of the human instinct in life, and makes for both parties reciprocally rights and obligations. But in certain circumstances there are things that result in the breaking of the marriage bond. The breakup of the marriage exists in several forms, one of the forms being fasakh. The breakup of the marriage with this fasakh brought the consequence of not eliminating the obligation to provide for his children. Point of issue What are the reasons al-Shafi'i argues that a wife has the right to file a fasakh suit for a husband who is unable to provide a living, What is the legal basis used by al-Shafi'i, that a wife has the right to file a fasakh suit for a husband who is unable to provide a living, What is the Istinbath al-Ahkam method used by al-Shafi'i. The purpose of the study is to find out al-Shafi'i's reasons that a wife has the right to file a marriage fasakh lawsuit for a husband who is unable to provide a living, to know the basis of hu kum used by al-Shafi'i about the marriage fasakh lawsuit for a husband who is unable to provide a living, to find out the Istinbath Al-Ahkam method used by al-Shafi'i. The research method used is the content analysis method because it intends to express al-Shafi'i's opinion contained in his books. The data sources in this study were obtained from primary data sources and secondary data sources. The primary source of data is al-Shafi'i's book "Al-um". While the secondary data are other books or books related to the research problem.   Keyword: fasakh marriage, living, al-Shafi'

    Pengaruh Macam Pupuk Organik Cair dan Dosis Pupuk Anorganik terhadap Pertumbuhan dan Hasil Jagung (Zea mays L.)

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan mendapatkan kombinasi antara macam pupuk organik cair dengan dosis pupuk anorganik yang mampu mendukung pertumbuhan dan hasil jagung terbaik. Penelitian dilaksanakan pada bulan April-Juli 2018 di Kebun Pusat Inovasi Agroteknogi (PIAT) UGM. Penelitian menggunakan rancangan acak kelompok lengkap (RAKL) untuk menguji lima macam pupuk organik cair serta dosis pupuk anorganik yang terdiri atas 0 %, 35 %, dan 75 % dari rekomendasi Dinas Pertanian. Kontrol merupakan dosis pupuk anorganik 100 %, yaitu urea 300 kg/ha, SP-36 100 kg/ha, dan KCl 75 kg/ha. Data pertumbuhan dan komponen hasil dianalisis varian menurut kaidah rancangan acak kelompok lengkap dilanjutkan dengan uji HSD dengan taraf kepercayaan masing-masing 95 %. Hasil penelitian menunjukkan bahwa macam pupuk organik cair memberikan pengaruh yang sama terhadap pertumbuhan dan hasil jagung tetapi tidak dapat meningkatkan pertumbuhan dan hasil jagung. Dosis pupuk anorganik 75 dan 100 % rekomendasi nyata meningkatkan pertumbuhan tanaman sebesar 25 % dan meningkatkan produktivitas sebesar 50 % jika dibandingkan tanpa pupuk anorganik. Pupuk organik cair dapat menghemat penggunaan pupuk anorganik sebesar 25 % terhadap pertumbuhan dan hasil jagung. Pemberian dosis pupuk anorganik rekomendasi Dinas Pertanian belum mampu mengoptimalkan potensi hasil jagung

    POLIGAMI/POLIGINI PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

    Get PDF
    AbstractMarriage is formed to create a harmonious, happy, and prosperous family (sakinah, mawaddah, and rahmah). Polygyny or better known as polygamy has always been a subject of fiqh which has always been excellent among fiqh experts and researchers of Islamic law. This form of polygamy is well known among medes, babylonia, abyssinia, and Persians. The Prophet Muhammad allowed polygamy among his people because it was also practiced by the Greeks, among whom even a wife could not only be exchanged but could also be traded commonly among them. Australia and Mormons in America. Even Hinduism in India does not prohibit polygamy. The jahiliyyah Arabs married a number of women and regarded them as possessions, even in large part, especially as they were not part of a marriage because the women could be brought, owned and sold as they pleased. Polygamy becomes an emergency exit for a husband who has been established in household mahligai as a protection against adultery.  AbstrakPerkawinan dibentuk untuk menciptakan keluarga yang bernuansa harmonis, bahagia, dan sejahtera, (sakinah, mawaddah, dan rahmah). Poligini atau lebih dikenal dengan istilah poligami senantiasa menjadi bahasan fiqih yang selalu menjadi primadona dikalangan para ahli fiqih dan para peneliti hukum Islam. Bentuk poligami telah dikenal diantara orang-orang medes, babilonia, abesinia, dan Persia. Nabi Muhammad SAW membolehkan poligami diantara masyarakatnya karena telah dipraktekkan juga oleh orang-orang yunani yang diantaranya bahkan seorang istri bukan hanya dapat dipertukarkan tetapi juga dapat diperjual belikan secara lazim diantara mereka. Australia serta mormon di Amerika. Bahkan ajaran hindu di India tidak melarang poligami. Orang-orang arab jahiliyyah menikahi sejumlah wanita dan menganggap mereka sebagai barang kepunyaan bahkan dalam sebagian besar khususnya ia bukanlah bagian perkawinan karena para wanita itu dapat dibawa, dimiliki, dan dijual sekehendaknya. Poligami menjadi sebuah emergency exit bagi seorang suami yang telah mapan dalam mahligai rumah tangga sebagai proteksi terhadap perbuatan perzinaan

    Problematika Guru dalam Menerapkan Pendekatan Saintifik di Madrasah Ibtidaiyah Nurul Qomar Palembang

    Get PDF
    Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pemahaman, langkah-langkah, dan problematika guru kelas V Madrasah Ibtidaiyah Nurul Qomar Palembang dalam menerapkan pendekatan saintifik. Metode penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Informan penelitian ini adalah guru kelas V MI Nurul Qomar Palembang. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Teknik analisis datanya meliputi reduksi data, penyajian data, dan verifikasi data. Untuk uji keabsahan datanya dilakukan uji kredibilitas, dependabilitas, transfermabilitas, dan konfirmabilitas. Hasil penelitian ini antara lain: (1) Pemahaman guru kelas V di MI Nurul Qomar Palembang tentang pendekatan saintifik sudah baik; (2) Langkah-langkah guru kelas V di MI Nurul Qomar Palembang dalam menerapkan pendekatan saintifik belum semuanya diterapkan dengan maksimal; (3) Problematika guru kelas V Madrasah ibtidaiyah Nurul Qomar Palembang dalam menerapkan pendekatan saintifik adalah pada kegiatan menanya dan mengkomunikasikan. Kata-kata kunci: guru, pendekatan, problematika, saintifikThe purpose of this study was to determine the understanding, steps, and problems of the fifth grade teacher of Palembang Nurul Qomar Ibtidaiyah Madrasah in applying the scientific approach. This research method uses descriptive qualitative research methods. The informant of this study was the fifth grade teacher of MI Nurul Qomar Palembang. The technique of collecting data uses interviews, observation, and documentation. Data analysis techniques include data reduction, data presentation, and data verification. To test the validity of the data carried out a test of credibility, dependability, transferability, and confirmation. The results of this study include: (1) Understanding of fifth grade teachers in MI Nurul Qomar Palembang about the scientific approach is good; (2) The steps of the fifth grade teacher in MI Nurul Qomar Palembang in applying the scientific approach have not all been implemented maximally; (3) Problems in class V teachers of Madrasah ibtidaiyah Nurul Qomar Palembang in applying the scientific approach is to ask questions and communicate. Keywords: teachers, approaches, problems, scientifi

    KONSEP PENDIDIKAN KH. NOER ISKANDAR SQ DALAM MENGEMBANGKAN PONDOK PESANTREN

    Get PDF
    Islamic boarding schools as one of the faith-based education, also function as Islamic religious broadcasters.  Islamic boarding schools have  a high level of integrity with sekitamya and become a moral show for the general public. The science studied is inseparable from  religious teachings, meaning that all events that occur are considered to have a relationship with religious teachings. The educational institution built by kiayai Noer Iskandar SQ is the Asshiddiqiyah Islamic Boarding School which is an Islamic educational institution and a religious social institution. In its capacity as an Educational, Religious, and Community institution, Asshiddiqiyah Islamic Boarding School always exists in developing its educational concept and remains committed as a stronghold of the Islamic shiar struggle. The method that the author used in this  study is the qualitative method. The reason researchers use this is because in this paper, the author wants to provide, explain,  describe the concept of pesantren education thought developed by KH. Noer Iskandar SQ who critically, or describes a phenomenon, an event, or an  event of  social  interaction in pesantren.   Therefore, this type of qualitative  research is descriptive,  by collecting field data and existing literature.  The difference between one type and another lies in  the purpose and strategy  of discovery.  Pondok  pesantren  sebagai  salah  satu pendidikan  berbasis  agama, juga berfungsi  sebagai lembaga penyiaran  agama Islam.  Pondok pesantren memiliki tingkat integritas yang tinggi dengan sekitamya dan menjadi rnjukan moral bagi masyarakat umum. Ilmu yang dipelajari tak pemah terpisahkan dari ajaran agama, artinya semua peristiwa yang terjadi dipandang memiliki hubungan dengan ajaran agama.. Lembaga Pendidikan yang dibangun oleh kiayai Noer Iskandar SQ adalah  Pondok Pesantren Asshiddiqiyah yang merupakan sebuah lembaga pendidikan Islam dan lembaga sosial keagamaan. Dalam kapasitasnya sebagai lembaga Pendidikan, Keagamaan, dan Kemasyarakatan, Pondok Pesantren Asshiddiqiyah senantiasa eksis dalam mengembangkan konsep Pendidikannya dan tetap pada komitmennya sebagai benteng perjuangan syiar Islam. Metode   yang penulis gunakan   dalam penelitian ini   adalah metode kualiltatif. Alasan peneliti menggunakan ini adalah karena dalam tulisan ini,  penulis  ingin  memberikan,  menerangkan,  mendeskripsikan  konsep pemikiran pendidikan pesantren yang dikembangkan oleh KH. Noer Iskandar SQ yang secara kritis, atau menggambarkan suatu fenomena,  suatu kejadian,  atau suatu peristiwa interaksi sosial yang ada di pesantren.  Oleh karena itu, jenis penelitian kualitatif bersifat deskriptif,  dengan mengumpulkan data lapangan dan ada kepustakaan.  Perbedaan antara tipe yang satu dengan yang lain terletak pada tujuan dan strategi penemuannya. &nbsp

    Performance Enhancements in IEEE 802.11 DCF MANET through Variation of SIFS Values in Distance Vector Routing Environment

    Get PDF
    This paper describes and investigates the performance enhancement techniques used in IEEE 802.11g MANET in AODV and DSDV routing environment. Through variation of Short Interframe Space (SIFS) values, a better scheme to enhance the wireless network performance can be achieved. This is important especially to assign high priority network nodes that carry time sensitive data to reach the intended receiver in a timely manner. Using NS-2, network simulations are done and the findings are presented. It is showed that nodes using the variated SIFS values can achieve higher throughput compared to nodes using the default SIFS values
    corecore