417 research outputs found

    Tanggapan Terung (Solanum melongena L.) terhadap Pemberian Mikoriza dan Kompos Lumpur Pengolahan Limbah Susu

    Get PDF
    Salah satu langkah peningkatan hasil tanaman adalah pemberian pupuk hayati, contohnya Jamur Mikoriza Arbuskular (JMA) dan kompos lumpur pengolahan limbah susu. Mikoriza telah dikenal dapat meningkatkan hasil dan pertumbuhan berbagai tanaman, sedangkan literatur mengenai kompos lumpur pengolahan limbah susudi Indonesia masih terbatas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tanggapan terung (Solanum melongena L.) terhadap pemberian mikoriza dan kompos lumpur pengolahan limbah susu dan mengetahui pola hubungan antara dosis kompos lumpur pengolahan limbah susudengan hasil terung yang dikombinasikan dengan pemberian mikoriza. Penanaman  terung dilakukan pada bulan November 2021 hingga Maret 2022 menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dua faktor, faktor pertama yaitu mikoriza (tanpa mikoriza dan dengan mikoriza) dan faktor kedua kompos lumpur pengolahan limbah susu (0 g/polibag, 25 g/polibag, 50 g/polibag, dan 75 g/polibag). Pemberian mikoriza dan kompos lumpur pengolahan limbah susu menyebabkan peningkatan pertumbuhan dan hasil terung (Solanum melongena L.) khususnya panjang akar dan umur berbunga. Pola hubungan yang terbentuk antara dosis kompos lumpur pengolahan limbah susu dengan hasil terung mengikuti persamaan garis kuadratik dan tidak tergantung faktor pemberian mikoriza. Dosis optimal kompos lumpur pengolahan limbah susu untuk bobot buah segar terbaik yaitu 75,5g/polibag

    Optimasi Ekstraksi RNA dan Teknik Kloning: Studi Kasus Kloning Gen Heading Date 3a pada Kelapa Sawit

    Get PDF
    Pembungaan memegang peranan penting bagi tumbuhan karena memfasilitasi rekombinasi genetik, sehingga mendukung perkembangan keragaman genetik yang penting. Keluarga protein phosphatidylethanolamine binding proteins (PEBP) memainkan peran penting dalam mengatur waktu pembungaan dan dormansi benih di beragam spesies tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk merancang vektor biner dengan membangun pCAMBIA1300 yang menggabungkan rangkaian gen EgHd3a dari kelapa sawit. Proses konstruksi gen meliputi ekstraksi RNA, sintesis cDNA, amplifikasi gen EgHd3a, kloning gen menjadi vektor kloning, subkloning ke dalam vektor biner pCAMBIA1300, dan diakhiri dengan validasi gen melalui analisis sekuens. Pada ekstraksi RNA, metode PCL-Chisam telah terbukti efektif melalui ekstraksi berulang, meningkatkan kualitas dan kuantitas total RNA. Dalam proses kloaning, metode konvensional menghadapi tantangan dalam memilih lokasi pembelahan yang tepat. Untuk mengatasi kendala ini, penggunaan enzim dengan overhang yang kompatibel diusulkan sebagai solusi potensial. Secara khusus, penggantian BamHI dari BglII telah secara efektif mengatasi tantangan ini. Konfirmasi integrasi fragmen gen ke dalam plasmid pCAMBIA1300 dicapai melalui pengurutan. Meskipun perbedaan diidentifikasi dalam rangkaian EgHd3a-2, perubahan ini tidak berdampak pada asam amino yang dikodekan, sehingga menjaga integritas rangkaian protei

    Peningkatan Keragaman Genetik Tanaman Monstera adansonii melalui Induksi Mutasi Kimia dengan Streptomycin

    Get PDF
    Monstera adansonii variegata merupakan salah satu jenis tanaman hias daun yang popular di masyarakat sejak pandemi Covid-19. Variegata adalah perbedaan warna dan corak daun dengan tanaman normal yang diperoleh dari mutasi. Mutasi pada M. adansonii dapat dilakukan dengan berbagai mutagen kimia salah satunya streptomycin. Penelitian ini bertujuan mengetahui konsentrasi dan lama perendaman streptomycin yang optimum untuk menghasilkan tanaman M. adansonii variegata. Penelitian ini dilaksanakan selama 4 bulan di Kebun Percobaan IPB Sukamantri menggunakan Rancangan Kelompok Lengkap Teracak (RKLT) faktorial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa interaksi antara konsentrasi streptomycin sebesar 750 ppm dengan lama perendaman 48 jam menunjukkan hasil yang paling baik diantara kombinasi perlakuan lainnya dengan rata-rata persentase mutan putatif sebesar 73,33%. Hasil uji lanjut menggunakan kontras polynomial menunjukkan bahwa konsentrasi dan lama perendaman streptomycin paling optimum untuk menghasilkan M. adansonii variegata adalah konsentrasi 860 ppm dengan lama perendaman 81,64 jam. Perubahan warna dan pola daun pada mutan putatif ini akan meningkatkan nilai ekonomi. Sementara itu antibiotik streptomycin juga mampu menghambat pertumbuhan dan perkembangan M. adansonii seperti tinggi tanaman, diameter batang, jumlah daun, dan luas daun

    Front Matter

    No full text

    Keragaman Mangga (Mangifera indica L.) di Jawa Timur Berdasarkan Karakter Morfologi: Studi Kasus di Kabupaten Jember

    Get PDF
    Di Indonesia, mangga terdistribusi luas dan memiliki keragaman bentuk, ukuran, rasa dan bentuk daun. Jawa Timur termasuk sentra produksi mangga dengan produksi mencapai 41% dari produksi nasional. Beragam jenis mangga dapat tumbuh baik di Kabupaten Jember. Mangga lokal yang ada perlu dikarakterisasi terutama yang memiliki keunggulan untuk dapat dikembangkan sebagai buah unggulan daerah. Penelitian ini bertujuan untuk mengkarakterisasi morfologi berbagai jenis mangga dari delapan kecamatan di Kabupaten Jember. Pengambilan sampel dilakukan secara purposive sampling. Data pengamatan dianalisis deskriptif, korelasi, biplot, dan klaster. Hasil eksplorasi diperoleh 12 jenis mangga terdiri atas mangga lokal seperti apel hijau, apel merah, padi, cantel, mahatir, telur, madura selain gadung, manalagi, arum manis, golek, dan kweni. Hasil analisis menunjukkan koefisien variasi yang tinggi pada karakter panjang tangkai daun dan panjang tangkai bunga. Dua karakter tersebut juga berkorelasi sangat signifikan dan positif, demikian pula karakter panjang dan lebar buah terhadap bobot buah. Panjang helai daun dapat digunakan dalam menentukan karakter penciri morfologi daun mangga.  Jenis mangga Cantel memiliki keunikan dengan tingkat ketidakmiripan 43,5% dibandingkan 11 jenis mangga lainnya. Pengelompokan jenis mangga yang terbentuk berdasarkan kemiripan/ketidakmiripan karakter morfologi meskipun berasal dari lokasi yang berbed

    Pengaruh Pemberian Abu Sekam Padi dan POC Urine Kelinci terhadap pH tanah dan Pertumbuhan Tanaman Sawi di Tanah Gambut

    Get PDF
    Lahan gambut merupakan lahan marginal untuk pertanian karena kesuburannya yang rendah, tingkat keasaman yang tinggi, kapasitas tukar kation (KTK) yang tinggi, kejenuhan basa yang rendah, kandungan unsur hara makro (K, Ca, Mg, P) yang rendah, dan unsur hara mikro (seperti Cu , Zn, Mn, B) juga rendah. Amelioran dapat mengubah sifat kimia tanah gambut antara lain menurunkan kapasitas tukar kation (KTK), meningkatkan kejenuhan basa (KB), menaikkan pH, menekan senyawa beracun, meningkatkan kandungan unsur hara. Sedangkan sifat fisik dapat ditingkatkan dari segi struktur. Bahan Amelioran yang digunakan dalam penelitian ini adalah abu sekam padi dan pupuk organik cair urine kelinci. Abu sekam padi adalah abu yang dihasilkan dari pembakaran sekam padi yang dapat digunakan sebagai bahan perbaikan tanah gambut. Pemberian abu sekam padi akan lebih baik jika diimbangi dengan pemberian bahan organik seperti pupuk organik cair (POC). POC urine kelinci mengandung unsur hara N, P, dan K yang dibutuhkan tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian abu sekam padi dan POC urine kelinci terhadap pertumbuhan dan hasil sawi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat interaksi antara abu sekam padi dan POC urine kelinci terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman sawi, terkecuali pada jumlah daun. Perlakuan terbaik adalah dosis abu sekam padi 15 ton.ha-1 dan POC urine kelinci 30 ml/L. Sementara untuk abu sekam padi tidak mempengaruhi pH tanah pada tanah gambut

    Peningkatan Produksi Edamame Melalui Aplikasi Biostimulan PGPR dan Biourine Sapi

    Get PDF
    Aplikasi pupuk kimia secara berlebih menyebabkan turunnya kualitas tanah dan menurunkan produksi Edamame. Upaya yang bisa dilakukan untuk meningkatkan produksi Edamame yaitu pengaplikasian pembenah tanah berupa kombinasi biostimulan PGPR (Plant Growth Promoting Rhizobacteria) dan bio urine sapi. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui konsentrasi yang optimum dan pengaruh aplikasi biostimulant PGPR pada edamame, (2) mengetahui konsentrasi yang optimum dan pengaruh biourine sapi pada edamame dan (3) mengetahui interaksi antara konsentrasi biostimulant PGPR dan Biourine sapi untuk tanaman edamame. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei – Juli 2022 di Lahan Penelitian Politeknik Negeri Jember.  Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial dan diulang sebanyak tiga kali. Faktor pertama yaitu konsentrasi biostimulant PGPR yaitu tanpa Aplikasi (P0), Aplikasi 10 mL/L (P1), dan aplikasi 20 mL/L (P2) dan faktor kedua Konsentrasi Biourine sapi yaitu tanpa aplikasi (B0), aplikasi 60 mL/L (B1) dan aplikasi 120 mL/L (B2). Hasil Penelitian menunjukkan aplikasi 20 ml/l biostimulant PGPR memberikan hasil terbaik pada parameter jumlah polong segar pertanaman, berat polong segar pertanaman dan berat polong segar per plot. aplikasi biourine sapi 60 mL/L memberikan hasil terbaik pada berat polong segar pertanaman dan berat polong segar perplot. Interaksi PGPR 20 mL/L dan Biourine sapi 60 mL/L menunjukkan hasil terbaik pada jumlah cabang produktif, berat polong segar pertanaman dan berat polong segar per plot, dan kombinasi aplikasi biostimulant PGPR 20 mL/L dan Biourine sapi 120 mL/L menunjukkan hasil terbaik pada variabel jumlah polong segar pertanaman

    Pengaruh Alelokimia Mulsa Jerami Padi (Oryza sativa L.) terhadap Intensitas Serangan Lalat Bibit pada Dua Kultivar Kedelai (Glycine max (L.) Merrill)

    Get PDF
    Dalam budidaya kedelai (Glycine max L. Merrill) pertumbuhan dan hasilnya dapat dipengaruhi oleh faktor abiotik dan biotik. Serangan lalat bibit (Ophiomyia phaseoli) dan perubahan iklim yang tidak sesuai dapat mengganggu budidaya kedelai. Penggunaan mulsa jerami padi bermanfaat untuk membuat iklim mikro pertumbuhan kedelai menjadi sesuai. Permasalahan muncul ketika jerami padi yang berpotensi menghasilkan senyawa alelokimia berupa fenol, sehingga dapat menghambat pertumbuhan dan hasil kedelai. Tujuan penelitian yang dilakukan yaitu untuk menentukan kultivar dan aplikasi mulsa jerami yang menghasilkan pertumbuhan dan hasil kedelai optimal. Penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober 2021-Oktober 2022 di Kebun Percobaan Tri Dharma Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Penelitian dilakukan menggunakan Rancangan Split Plot dengan tiga ulangan sebagai blok, Kultivar sebagai main plot dan aplikasi mulsa jerami padi sebagai sub plot. Kultivar yang digunakan adalah Anjasmoro dan Argomulyo. Aplikasi mulsa jerami padi yang dilakukan adalah tanpa aplikasi, aplikasi 0 hari setelah tanam, aplikasi 7 hari setelah tanam dan aplikasi 14 hari setelah tanam. Hasil penelitian menunjukkan Argomulyo menjadi kultivar yang tahan serangan lalat bibit dan kultivar optimal dengan aplikasi mulsa jerami 7 dan 14 hari setelah tana

    Back Matter

    No full text

    Front Matter

    No full text

    362

    full texts

    417

    metadata records
    Updated in last 30 days.
    Vegetalika
    Access Repository Dashboard
    Do you manage Open Research Online? Become a CORE Member to access insider analytics, issue reports and manage access to outputs from your repository in the CORE Repository Dashboard! 👇