19 research outputs found

    ANALISA PENGARUH WAKTU PEMANFAATAN SOLAR CELL & LUAS HEADSINK TERHADAP SUHU

    Get PDF
    Kotak pendingin atau juga dikenal cooler box adalah tempat tempat untuk menyimpan es batu atau minuman dingin. Saat didalam rumah kita bisa memanfaatkan kulkas untuk menyimpan es batu atau minuman dingin. Namun saat kita beraktivitas diluar rumah sering kebingungan untuk menjaga es batu atau minuman dingin tersebut,maka dari itu cooler box hadir untuk menunjang aktivitas diluar rumah serta jauh dari sumber listrik. Disebabkan kotak pendingin berguna untuk menyimpan es atau minuman, banyak orang-orang menggunakan kotak tersebut untuk berbagai macam diantaranya untuk menyimpan daging,ikan,dan lain sebagainya.Tingkat kesegaran ikan akan semakin cepat menurun atau ikan akan mudah membusuk pada suhu tinggi namun sebaliknya jika suhu rendah dapat menghambat pembusukan. Maka dari pada itu banyak orang – orang berangsur menggunakan kotak pendingin untuk menyimpan ikan,karena didalam kotak pendingin dapat mengurangi bakteri pembusukan di suhu badan ikan. Dalam penelitian ini kami membuat kotak pendingin yang terbuat dari sytrofroam dengan bantuan alat seperti solar cell,battery,fan,heatsink,dan thermoelectric atau peltier.Kami menganalisa heatsink variable 8 x 10cm,9 x 10 cm, serta 10 x 12 cm selama 1 jam, 2 jam, serta 3 jam. Berdasarkan hasil yang  diperoleh  dari penelitian ini pada variable 8 x 10 cm dengan waktu 1 jam,dengan waktu tersebut menghasilkan  konveksi yang sama dengan radiasi.sehingga variable 8 x 10 lebih efektif dari pada variable yang lainnya. Kata kunci : Kotak Pendingin, head sink, solar cel

    Analisis Pengaruh Variasi Temperatur Pemanasan Dan Holding Time Pada Perlakuan Panas Baja ST-42 terhadap Sifat Mekanik

    Get PDF
    Hardening adalah salah satu jenis proses perlakuan yang bertujuan untuk memperbaiki sifat mekanik diantaranya untuk memperoleh nilai kekerasan dan kekuatan yang lebih baik. Hardening dilakuakan dnegan memanaskan material sampaI ke tempertur austenite, ditahan pada temperature tersebut untuk waktu tertentu dan dilakukan pendinginan cepat dengan media pendingin tertentu. Pada penelitian ini menggunakan material baja ST-42 yang termasuk golongan baja rendah dan dilakukan proses laku panas hardening. Pada proses laku panas hardening ini dilakukan dengan memberikan variasi pada temperature pemanasan sebesar 825°C, 875°C, 925°C dan variasi pada holding time sebesar 20 menit, 25 menit, 30 menit setelah itu dilakukan Pengujian Tarik. Dari hasil Pengujian Tarik yang dilakukan,  didapatkan Kekuatan Tarik Maksimum ( UTS ) yang terbesar pada variasi temperature pemanasan  825 0C dan holding time 25 menit, yaitu sebesar  687kg/?mm?^2  dan Kekuatan Tarik Maksimum terkecil  pada variasi temperature pemanasan 8250C dan holding time 30 menit yaitu sebesar 445kg/?mm?^2 .Kata kunci: Hardening, Temperatur Pemanasan, Holding Time, Baja ST-4

    Analisa Pengaruh Perlakuan Panas Tempering Dengan Variasi Temperatur Dan Holding Time Terhadap Struktur Mikro Baja EMS 45

    Get PDF
    Baja EMS 45 merupakan baja karbon sedang yang mempunyai komposisi seperti berikut: 0,52% C, 0,27% Si, 0,65% Mn, 0,15% P, 0,002% S, 0,02% Cu. Berdasarkan penggunaanya baja jenis ini dapat dikembangkan untuk memiliki sifat mekanik keras, kuat, tangguh, dan keuletan yang baik dengan cara proses perlakuan panas.Pada penelitian ini digunakan proses perlakuan panas hardening 9000C, holding time 60 menit, quenching media air dan dilanjutkan dengan proses tempering.  Variasi temperatur tempering 5000C. 5500C, 6000C dan variasi waktu penahanan tempering 30, 60, dan 90 menit. Pengujian yang digunakan adalah uji struktur mikro.Dari hasil pengujian  struktur mikro pada baja EMS 45, pada temperature kamar struktur mikronya  ferit-perlit,  setelah dilakukan heat treatment hardening 9000C, holding time 60 menit dan didinginkan cepat dengan media air mengalami perubahan menjadi struktur martensit. Setelah dilakukan tempering pada temperatur 5000C, 5500C, dan 6000C dan holding time 30, 60 dan 90 menit terjadi lagi perubahan struktur dari martensit berubah menjadi martensit temper

    Analisis Kerusakan Turbin Angin Akibat Getaran Pada Pondasi

    Get PDF
    Turbin angin merupakan sebuah alat teknologi yang mengubah energi angin menjadi energi kinetik atau energi listrik.  Turbin angin sering mengalami kerusakan baik karena faktor angin maupun gempa bumi. Kerusakan turbin angin lebih sering terjadi adalah kerusakan pada pondasi. Kerusakan ini terjadi akibat adanya getaran pada pondasi turbin angin. Pada penelitian ini, turbin angin dipasang peredam pada pondasinya untuk mengurangi getaran yang terjadi pada pondasi sehingga meminimalisir kerusakan. Penelitian ini dilakukan dengan dua metode, yaitu simulasi dan eksperimen. Secara simulasi, analisis diakukan dengan menggunakan software. Secara eksperimen dilakukan dengan cara meletakkan turbin angin skala laboratorium di atas meja getar dimana nacelle, tiang, dan pondasi dianggap rigid. Kemudian dilakukan pengukuran menggunakan accelerometer yang dihubungkan pada Osciloscop. Accelerometer diletakkan tegak lurus pondasi. Selain itu, peredam diletakkan pada empat sisi pondasi. Peredam yang digunakan terbuat dari karet. Peredam ini mempunyai dua variasi bentuk, yaitu silinder dan runcing. Hasil penelitian secara simulasi dan eksperimen, kemampuan mereduksi getaran paling efektif ketika peredam dilettakkan pada posisi a= 12 cm dengan bentuk peredam silinder. Pada kondisi ini, peredam mampu menurunkan RMS respon percepaan dari 0,2969 m/s2  menjadi 0.1414 m/s2 untuk simulasi dan 0.5466 m/s2 menjadi 1.3572 m/s2 untuk eksperimen Kata kunci: Turbin Angin, Peredam, getara

    Analisis Cacat Proses Pengecoran pada Pembuatan Sekrup Penyambung Tulang dengan Menggunakan Metode Cetakan Lost Wax Casting

    Get PDF
    Kementrian Kesehatan Republik Indonesia menerbitkan data bahwa Indonesia masih tergantung produk ortopedi impor hingga mencapai 92% pada Oktober 2017. Oleh sebab itu, inovasi pada proses manufaktur diperlukan untuk mengurangi ketergantungan Indonesia impor produk ortopedi. Sekrup penyambung tulang termasuk dalam kategori produk ortopedi yang dimana produknya tidak boleh terkorosif, tidak boleh mengalami distorsi dan memiliki akurasi dimensi yang lebih tinggi daripada sekrup pada umumnya. Salah satu proses manufaktur yang berpotensi baik dalam inovasi ini adalah lost wax casting. Berdasarkan kajian litelatur proses lost wax casting mampu menghasilkan sekrup dengan keakurasian dimensi yang baik, sehingga selanjutnya perlu dianalisis cacat yang terjadi pada proses pengecorannya. Bahan utama untuk Sekrup penyambung tulang yang aman bagi tubuh manusia adalah paduan magnesium. Namun, untuk proses pengecoran bahan ini diperlukan alat khusus karena magnesium mudah teroksidasi dan terbakar jika proses penuangan dilakukan diruang terbuka. Oleh sebab itu, untuk menghindari hal ini bahan sementara yang dipertimbangkan adalah timah pewter. Pembahasan dalam penelitian ini meliputi: proses manufakturnya dan pengamatan cacat produk. Penelitian ini dimulai dari metode experimental dengan menggunakan proses investment casting. Pembuatan cetakan pattern wax menggunakan bahan dari silicon rubber dengan pecampuran katalis 2,6% dan pengencer 10%. Sedangkan pembuatan cetakan ceramic slurry adalah campuran antara air dan gypsum dengan perbandingannya 1:1,25

    Analisa Pengaruh Variasi Temperatur Pemanasan dan Media Pendingin pada Proses Carburizing terhadap Pengujian Kekerasan dan Mikro Struktur pada Baja Karbon Rendah

    Get PDF
    Baja paling sering digunakan sebagai bahan industri, yang merupakan sumber yang sangat besar. Untuk mendapatkan jenis material dengan sifat-sifat yang diinginkan, dapat dilakukan dengan cara post-treating material dengan teknik yang diinginkan. Salah satu cara untuk mengubah sifat-sifat baja karbon adalah dengan proses pack carburizing. Tujuan dari penelitian ini ialah supaya mengetahui pengaruh fluktuasi suhu dan media pendingin terhadap struktur mikro dan kekerasan baja mentah ST-41. Sumber karbon aktif yang digunakan dalam penelitian ini adalah serbuk halus tempurung kelapa dan Na2CO3 sebagai energizer dengan masing-masing 90% karbon aktif dan 10% energizer. Pada penelitian ini penulis menggunakan pendingin oli SAE 40, air, dan air garam dengan variasi suhu 850°C, 900°C, dan 950°C untuk meningkatkan kekerasan dari perubahan suhu dan pendingin. Juga, gunakan holding time atau waktu tahan selama 45 menit. Hasil pengujian kekerasan logam dasar adalah 33,65HRC, dan nilai kekerasan maksimum adalah 52,25HRC pada ayunan suhu 950 ° C menggunakan media pendingin air garam yaitu sebesar 52,25 HRC. Hasil pengujian mikrostruktur substrat adalah ferit dan perlit, tetapi struktur mikro material setelah proses pack carburizing adalah sama yaitu ferit dan perlit.   Kata kunci : Pack carburizing, temperatur, media pendingin, uji kekerasan dan uji struktur mikro

    ANALISA PENGARUH PANJANG PIPA INLET DAN PANJANG PEGAS KATUB BUANG TERHADAP PERFORMANCE POMPA HIDRAM

    Get PDF
    Hidram pump is one of the water pumps are energy efficient andenvironmentally friendly. Pump hidram an effective technology in the field ofenergy pumping by using the momentum of the water (water hammer) to raisethe water, so the pump hidram one water pump that does not use fuel andelectricity. Effectiveness hidram pump performance is affected by severalparameters such as the diameter of the pipe, reservoir height, exhaust valve, theair tube on hidram pump, inlet pipe length. This study aimed to observe andanalyze the effect on the length of the inlet pipe to the pump hidram highdischarge pumps and pumping. This research method through the design of thepump installation hidram and observation influence the inlet pipe length (6 m, 8m, 10 m), and the observation of the effect of the length of the exhaust valvespring (7 cm, 8 cm, 10 cm) to the pressure value (H) and the value of discharge(Q) to the pump performance hidram. The test is performed in ProductionProcess Laboratory August 17, 1945 University of Surabaya. The longer thepipe, the flow in the pump inlet hidram (Q) generated will be even greater. So inthe above study also directly proportional to the value of head (H) anddischarge rate (Q) on the pump performance hidram. So the value of theexisting pressure in the pump hidram with maximum value is generated headwith value - average (H) 1.41 bar and the discharge of water produced with -average (Q) 21 liters / min. This is because the moment of greatest impact onthe water valve.Keywords: Pump Hidra

    ANALISA PENGARUH WAKTU PEMANFAATAN SOLAR CELL & LUAS HEADSINK TERHADAP SUHU

    Get PDF
    Kotak pendingin atau juga dikenal cooler box adalah tempat tempat untuk menyimpan es batu atau minuman dingin. Saat didalam rumah kita bisa memanfaatkan kulkas untuk menyimpan es batu atau minuman dingin. Namun saat kita beraktivitas diluar rumah sering kebingungan untuk menjaga es batu atau minuman dingin tersebut,maka dari itu cooler box hadir untuk menunjang aktivitas diluar rumah serta jauh dari sumber listrik.Disebabkan kotak pendingin berguna untuk menyimpan es atau minuman, banyak orang-orang menggunakan kotak tersebut untuk berbagai macam diantaranya untuk menyimpan daging,ikan,dan lain sebagainya.Tingkat kesegaran ikan akan semakin cepat menurun atau ikan akan mudah membusuk pada suhu tinggi namun sebaliknya jika suhu rendah dapat menghambat pembusukan(Suparno et al.1993).Maka dari pada itu banyak orang – orang berangsur menggunakan kotak pendingin untuk menyimpan ikan,karena didalam kotak pendingin dapat mengurangi bakteri pembusukan di suhu badan ikan.Dalam penelitian ini kami membuat kotak pendingin yang terbuat dari sytrofroam dengan bantuan alat seperti solar cell,battery,fan,heatsink,dan thermoelectric atau peltier.Kami menganalisa heatsink variable 8 x 10cm,9 x 10 cm, serta 10 x 12 cm selama 1 jam, 2 jam, serta 3 jam.Berdasarkan hasil yang diperoleh dari penelitian ini pada variable 8 x 10 cm dengan waktu 1 jam,dengan waktu tersebut menghasilkan 𑄠konveksi yang sama dengan 𑄠radiasi.sehingga variable 8 x 10 lebih efektif dari pada variable yang lainnya

    ANALISA PENGARUH VARIASI JENIS MATERIAL PROPELLER DAN JARAK PROPELLER DI DALAM AIR TEHADAP PERFORMANSI MESIN MOTOR PERAHU NELAYAN

    Get PDF
    Perkembangan industri komponen alat transportasi di dalam negeri semakin marak. Hal itumendorong permintaan akan jenis komponen yang beragam juga semakin tinggi sehinggamembuka peluang yang tidak kecil bagi para pelaku industri terutama industri otomotif dantransportasi senantiasa berupaya meningkatkan produktifitas dan efisiensi guna mendukungdan mencapai pertumbuhan yang dipersyaratkan. Kegiatan penelitian kali ini difokuskan padaanalisa performansi mesin perahu nelayan menggunaan propeller yang terbuat dari bahankomposit matrik logam berbasis Al-abu dasar batubara, aluminium, dan stainless steel. Denganvariable jarak propeller tehadap permukaan air. Langkah – langkah dalam penelitian inimeliputi studi literature, studi lapangan, persiapan alat dan bahan, pengujian, analisa data, danpengambilan kesimpulan. Variasi yang dilakukan adalah menggunakan propeller yang terbuatdari material komposit matrik logam berbasis Al-abudasar batu bara, aluminium, dan stainlessstell dengan kondisi tidak dimasukan ke dalam air, 50cm di bawah permukaan air, dan 80cmdi bawah permukaan air. Sedangkan untuk mesin motornya adalah motor bensin 4 langkahdengan nomor mesin 7DH2-3000378. Hasil dari pengujian ini dengan menggunakan propellerkomposit dapat lebih meningkatkan efisiensi panas ƞth. Hal ini dapat dilihat melaluipeningkatan parameter-parameter yang dihasilkan dari pengujian ketiga jenis materialpropeller tersebut. Peningkatan efisiensi panas mesin terbesar terjadi pada putaran mesin 2500rpm pada propeller aluminium berada di dalam air sedalam 50cm yaitu sebesar 78%, konsumsibahan bakar spesifik Sfc sebesar 0,076 dalam waktu 40,9 detik

    IbM DUSUN KRAJAN PELATIHAN PENGELOLAAN KUE BROWNIES DAN KUE NUGGHETS BERBAHAN TANAMAN UMBI – UMBI AN (JALAR)

    Get PDF
    Pacitan precisely in Krajan Wonodadi Kulon Ngadirojo, geographically wide area 891.88 ha, the majority of the land in the form tegal / fields covering an area of 420.53 ha. Potential in Agricultural Sector became the leading commodity contribute greatly to the economic development, both directly the raw material used and processed through a management process of making a cake. Commodity raw materials from the agricultural sector are: Clove, Coconut, Cassava, Banana, Bluebird, Melinjo, and Tuber (Sweet), who plays prop improve household incomes and expanding employment opportunities are raw materials tubers (Potato) processed form : Cakes (Brownies, Nugghets). Given the great desire of the group Partners Household Small Business to supplement the family income, then Program (IbM) wants to realize by means of procurement (TTG) in the form of machines and provide a wide range of training business groups cakes made from local plants Bulbs - tubers (Potato). Procurement of Appropriate Technology (TTG) in the form of machine is very helpful for a smooth production process from traditional to technology moderan, while by getting the various training areas of management will broaden pengetahuanya Partners Small Business, towards the preparation of implementing entrepreneurship in the management of baking brownies and cakes Nugghets based tubers (Potato). The results are very encouraging in the presence of procurement (TTG) in the form of machine Ovens and Machines Mixer, the production process is increasing and growing rapidly, while also implementing various management training to make the performance of Partners Small Businesses increasingly innovative in developing a business to make a cake made from plant ts ( Potatoes)Keywords : Management of Appropriate Technology (TTG) Cakes Brownies and Cake Nugghets Made from plant  Tubers (Potato
    corecore