3 research outputs found

    HUBUNGAN ANTARA GULA DARAH PUASA (GDP) DENGAN KEJADIAN PERIFERAL ARTERIAL DISEASE PADA PENDERITA DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RSUP PROF DR.R.D. KANDOU MANADO

    Get PDF
    Peripheral Arterial Disease (PAD) tiga kali lebih sering terjadi pada pengidap Diabetes Melitus dibandingkan non-penderita diabetes. PAD cenderung untuk menyerang segmen arteri bawah lutut. Sehingga kita perlu deteksi dini untuk melihat kondisi pembuluh darah perifer. Faktor yang diteliti begitupula dengan nilai ABI dan handheld doppler sangat mudah untuk digunakan dan bersifat non invasif yang dapat menggambarkan kondisi pembuluh darah perifer. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara faktor GDP dengan kejadian PAD pada pasien Diabetes Melitus tipe 2. Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan jenis desain penelitian cross sectional. Sampel penelitian yang diperoleh sebanyak 156 responden yang merupakan pasien diabetes melitus tipe 2 di RSUP Prof Dr.R.D.Kandou Manado. Pengambilan data dilakukan dengan cara mengambil data ABI dan penunjang lainnya dari rekam medis. Hasilnya akan dianalisa secara statistik dengan menggunakan uji analisis bivariat. Dari hasil analisis terdapat 87 (55,77%) pasien diabetes melitus tipe 2 mengalami PAD, sebanyak 67 (69,1%) GDP ? 126. Berdasarkan uji analisis bivariat didapatkan  p<0,05 (p=0,000). Dengan itu dapat diambil kesimpulan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara GDP dengan kejadian PAD pada pasien Diabetes Melitus tipe 2 di RSUP Prof.R.D. Kandou Manad

    Perbedaan Rerata Pengetahuan Wanita Usia 20-50 Tahun Sebelum dan Sesudah diberikan Penyuluhan Tentang Kanker Payudara di Kelurahan Malaingkedi Kota Sorong Papua Barat

    No full text
    Kanker payudara mengacu pada tumor yang berasal dari dalam sel-sel payudara. Penyakit ini terjadi hampir seluruhnya pada perempuan, tetapi pada lelaki juga dapat terkena kanker payudara. Berdasarkan data Global Burden Cancer tahun 2020, kanker payudara merupakan penyebab tertinggi keempat kematian oleh karena kanker di seluruh dunia. Berdasarkan American Cancer Society, banyak faktor yang telah diketahui dapat meningkatkan risiko terjadinya kanker payudara. Pengetahuan mengenai kanker payudara dan berbagai faktor risikonya dapat mengubah sikap dan juga perilaku seseorang dalam pencegahan  terjadinya kanker payudara dengan berusaha menyingkirkan faktor risiko yang sifatnya bisa di modifikasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan rerata pengetahuan wanita usia 20-50 tahun sebelum dan sesudah diberikan penyuluhan tentang kanker payudara di Kelurahan Malaingkedi Kota Sorong Papua Barat dengan menggunakan desain penelitian quasi eksperimen dengan menggunakan pendekatan one group pretest-postest. Berdasarkan hasil penelitian pada 145 responden didapatkan rata-rata pengetahuan responden sebelum diberikan penyuluhan adalah 12,00. Rata-rata pengetahuan responden sesudah diberikan penyuluhan adalah 14,89. Hasil uji bivariat didapatkan nilai p=0,000 (p<0,05) yang artinya terdapat perbedaan yang bermakna rerata pengetahuan wanita usia 20-50 tahun sebelum dan sesudah diberikan penyuluhan tentang kanker payudara. &nbsp

    THE RELATIONSHIP BETWEEN PHYSICAL ACTIVITY AND THE DEGREE OF HYPERTENSION AT PUSKESMAS PANJANG KOTA BANDAR LAMPUNG

    No full text
    In 2010, the World Health Organization identified hypertension as a significant risk factor for disease worldwide and nearly half of all adults have hypertension. In 2016, hypertension was ranked in the top 10 disorders in Lampung Province, especially in Bandar Lampung. Hypertension has many risk factors, one of which is physical activity. Therefore, this study aims to examine the relationship between hypertension and physical activity at the Panjang Health Center in Bandar Lampung City. This study uses a cross-sectional analytic observational methodology. This study used the General Physical Activity Questionnaire (GPAQ) and medical records for data collection—70 people filled out the questionnaire between December 2021 and April 2022. The results showed that 50 people (75.7%) had grade 1 hypertension, 11 (16.6%) had grade 2 hypertension, and 5 people (15.6%) suffered from grade 3 hypertension. Among the patients with hypertension, 18 people had light physical activity (27.2%). A total of 24 respondents who suffer from hypertension (36.4%) have moderate physical activity. A total of 24 respondents with hypertension (36.4%) were physically active in the heavy category. The Chi-Square statistical test found no significant relationship between the degree of physical activity and hypertension at the Panjang Health Center in Bandar Lampung City (p = 0.261). &nbsp
    corecore