5 research outputs found
Peningkatan Kapasitas Keterampilan Sablon di Panti Asuhan Muhammadiyah Al Amin Yogyakarta
Panti asuhan sebagai lembaga tempat menampung dan menyantuni anak yang tidak diasuh oleh orang tuanya memiliki kewajiban memberikan bekal hidup agar menjadi mandiri. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilaksanakan di Panti Asuhan Muhammadiyah Al Amin Yogyakarta. Tujuan kegiatan adalah untuk memberikan keterampilan teknik sablon kepada anak panti agar dapat berwirausaha sehingga menjadi mandiri. Peserta pelatihan berjumlah 14 anak santri dengan jenjang pendidikan SMP sampai perguruan tinggi. Metode pelatihan dilakukan dengan metode teori dan praktik. Metode teori digunakan untuk menjelaskan pengetahuan tentang teknik sablon dan kewirausahaan, sedangkan metode praktik digunakan untuk memberikan keterampilan teknik sablon dari proses afdruk screen sablon sampai penerapan teknik sablon pada media kaus. Setiap tahapan teknik sablon diikuti dengan antusias dan dipraktikkan langsung oleh semua peserta pelatihan. Pelaksanaan pengabdian dalam bentuk pelatihan keterampilan akan efektif dilakukan dengan cara mengombinasikan metode teori dan praktik. Hasil pelatihan ini berupa keterampilan sablon kaus dengan gambar imbauan memakai masker untuk mencegah Covid-19. Teknik sablon dilakukan tiga kali cetak dengan tiga warna, yaitu hitam, biru. dan merah. Tim pengabdian memberikan stimulan alat dan bahan sablon kepada peserta pelatihan agar peserta pelatihan dapat mendalami keterampilan sablon dan mengembangkan secara mandiri
PENGEMBANGAN MODUL PELATIHAN KEPEMIMPINAN GURU WALI KELAS UNTUK PENINGKATAN KEDISIPLINAN DAN BIMBINGAN KARIER SISWA
This research aims to analyze the training modules currently in use, develop homeroom teacher leadership training modules that meet the valid, practical and effective criteria, and analyze the validity, practicality and effectiveness of the modules. This research uses research and development (R&D) methods, the product developed is a homeroom teacher leadership training module. The development steps use a modified R&D step, namely preliminary studies, development, and testing. Data collection techniques using documentary studies, observations and interviews. The data analysis technique used qualitative and quantitative approaches. The subjects of this study were homeroom teachers at SMK Negeri 3 Kasihan. The results achieved in this study were the homeroom teacher leadership training module which was developed based on the analysis of the principal strengthening training module. The developed module meets the valid criteria based on the validation test of material experts and learning experts with an average value of 71%. The results of the assessment analysis of the module trial participants showed that the module met the practical criteria with an average score of 96%, then based on data analysis using the t-test showed that the value of Sig.(2-tailed) which is. 000 less than 0.05 interpretation, there is a significant difference in effectiveness between the experimental class and the control class, it can be concluded, this homeroom teacher leadership training module is effectively applied in homeroom teacher leadership training
Bukti Hasil Cek Similarity-PENGEMBANGAN MODUL PELATIHAN KEPEMIMPINAN GURU WALI KELAS UNTUK PENINGKATAN KEDISIPLINAN DAN BIMBINGAN KARIER SISWA
This research aims to analyze the training modules currently in use, develop homeroom teacher leadership training modules that meet the valid, practical and effective criteria, and analyze the validity, practicality and effectiveness of the modules. This research uses research and development (R&D) methods, the product developed is a homeroom teacher leadership training module. The development steps use a modified R&D step, namely preliminary studies, development, and testing. Data collection techniques using documentary studies, observations and interviews. The data analysis technique used qualitative and quantitative approaches. The subjects of this study were homeroom teachers at SMK Negeri 3 Kasihan. The results achieved in this study were the homeroom teacher leadership training module which was developed based on the analysis of the principal strengthening training module. The developed module meets the valid criteria based on the validation test of material experts and learning experts with an average value of 71%. The results of the assessment analysis of the module trial participants showed that the module met the practical criteria with an average score of 96%, then based on data analysis using the t-test showed that the value of Sig.(2-tailed) which is. 000 less than 0.05 interpretation, there is a significant difference in effectiveness between the experimental class and the control class, it can be concluded, this homeroom teacher leadership training module is effectively applied in homeroom teacher leadership training
NILAI-NILAI ISLAM DALAM ORNAMEN PINTU BLEDEG MASJID AGUNG DEMAK
NILAI-NILAI ISLAM DALAM ORNAMEN PINTU BLEDEG MASJID AGUNG DEMAK Oleh Marsidik NIM. 012624025 ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan nilai-nilai Islam yang terkandung dalam ornamen Pintu Bledeg Masjid Agung Demak dilihat dari tiga sudut pandang yaitu contour, content dan context. Deskripsi didasarkan pada makalah yang ditulis oleh H.M Imam Soenanto, teori-teori dari buku yang relevan dan data-data dari arti yang dituliskan dalam Al-Qur’an serta Al-Hadits, ditambah hasil wawancara dengan informan. Subjek penelitian ini adalah ornamen Pintu Bledeg. Penelitian difokuskan pada bagaimana nilai-nilai Islam yang terkandung didalamnya. Data diperoleh dengan teknik wawancara dan dokumentasi langsung di Museum dan Masjid Agung Demak. Data dianalisis dengan teknik analisis data kualitatif. Keabsahan data dilakukan dengan triangulasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) ornamen Pintu Bledeg dilihat dari contour; terdiri dari beberapa bagian yaitu motif tumpal, mahkota, kepala naga, jambangan, bunga tumbuhan, lung dan camara. Dalam ornamen tertsebut terdapat beberapa motif yang berasal dari Majapahit, yaitu pada motif tumpal dan pemakaian lambang Surya Majapahit yang distilir menjadi mata naga. Susunan lung (kalpalata) dan jambangan mempunyai kesamaan dengan hasil seni ornamen Jawa-Budha abad VIII. Warna yang digunakan merah, hijau, dan putih. (2) ornamen tersebut dilihat dari content; motuif tumpal simbol hubungan manusia dengan Allah s.w.t, motif mahkota simbol Al-Wahid, motif kepala naga simbol kekuatan dalam berdakwah Islam, motif jambangan simbol agama Islam, dan motif bunga tumbuhan simbol kesuburan ajaran Islam, sedangkan warna merah, biru dan putih simbol keselamatan dari Allah s.w.t. (3) ornamen tersebut dilihat dari context; mengangkat mitos Ki Ageng Selo sewaktu menangkap dan menahlukkan halilintar atau petir (Jawa: bledeg). Mitos ini divisualisasikan kedalam ornamen simbolis dan dijadikan sebagai media dakwah Islam yang dilakukan Walisanga. Kesimpulannya, nilai-nilai Islam yang terkandung dalam ornamen Pintu Bledeg disimbolkan kedalam warna dan motif-motif ornamen simbolis. Simbol-simbol tersebut adalah simbol konstitutif yaitu simbol-simbol yang terbentuk sebagai kepercayaan-kepercayaan dan merupakan inti dari agama Islam