72 research outputs found

    Kendali Beban Terpusat Untuk Sistem Air Handling Unit (AHU) Di PT MPIM Sebagai Upaya Penghematan Energi Listrik

    Get PDF
    Abstract Demand Side Management (DSM) bertujuan memodifikasi pemakaian energi sehingga diperoleh efisiensi energi yang maksimal. Memodifikasi prosedur operasional peralatan listrik dengan cara yang lebih efektif juga merupakan strategi dalam memperoleh efisiensi energi. Konsumen energi listrik akan mendapatkan kepuasan dengan diterapkannya strategi DSM ini. Penerapan teknik kendali beban terpusat pada peralatan PT. Matahari Pontianak Indah Mal (PT. MPIM) merupakan salah satu tujuan penerapan DSM yang akan memberikan keuntungan berupa penghematan daya dan energi listrik. Skenario kendali beban terpusat yang diterapkan dalam tesis ini mendapatkan penghematan daya listrik yang semula bekerja 1,06MW per hari menjadi 0,65 MW per hari, terjadi penghematan sebesar 38,46% per hari. Strategi DSM yang akan diterapkan pada PT. MPIM adalah pada peralatan AHU (Air Handling Unit). Untuk mencapai tujuan efisiensi energi tersebut maka seluruh perangkat-perangkat AHU baik pada FCU maupun Blower (tombol-tombol, sensor-sensor, dan kontaktor-kontaktor) perlu dimonitor secara terpusat di ruang kendali utama. Dengan memperhatikan status tombol, sensor dan kontaktor maka teknisi dapat mengetahui jumlah AHU yang aktif dan yang mengalami gangguan. Suatu program monitor yang interaktif dibuat dengan kode sumber Program Delphi, dan dengan menggunakan koneksi kartu PPI 8255 program tersebut dapat berhubungan dengan peralatan diluar komputer, inilah cara untuk mengakomidasi penerapan kendali beban terpusat ini. Keywords Penghematan daya dan energi, AHU, kendali beban terpusat, program monito

    RANCANG BANGUN SISTEM KOMUNIKASI MONITORING LEVEL AIR PADA WATER BARREL COVID-19 MENGGUNAKAN LORA DENGAN MODEL POINT TO POINT

    Get PDF
    Terjadinya pandemi  virus corona yang belum juga berakhir dan pemerintah terus berupaya untuk bisa memutuskan mata rantai penularan covid-19. Menteri Kesehatan mengeluarkan peraturan tentang bagaimana cara memutus rantai penyebaran. Salah satu nya adalah masyarakat dihimbau untuk selalu menjaga protokol kesehatan yang biasa di sebut 5M antara lain, Memakai masker, Menjaga jarak, Menjauhi kerumunan, Mengurangi mobilitas dan Mencuci tangan dengan sabun, husus mencuci tangan yang di sediakan pemerintah seringkali kosong di tempat-tempat umum.Solusi dari permasalahan tersebut adalah dengan membuat sebuah sistem monitoring, yang bisa menyampaikan informasi jarak jauh menggunakan sistem komunikasi LoRa untuk menyampaikan ke pihak terkait terhadap kekosongan air yang ada pada water barrel di tempat-tempat umum tersebut. LoRa memungkinkan transmisi jarak jauh dengan konsumsi daya yang rendah mencapai jarak jangkauan +-3km dengan mendapatkan hasil RSSI, SNR, PDR, TOA untuk mengetahui pengiriman data berjalan dengan baik. Semakin besar spreading factor yang di gunakan mendapatkan hasil nilai RSSI dan SNR yang bervariasi SF 7 hingga 12 mendapatkan nilai RSSI dari -113,6 dBm hingga -115 dBm, semakin besar perubahan Bandwith maka semakin kecil nilai RSSI dan SNR dari nilai RSSI yang terendah yaitu -114 dBm dan yang tertinggi -115 dBm, untuk perubahan coding rate pada pengukuran LOS mendapatkan nilai yang bervariasi dari -114,3 dBm hingga -115 dBm sedangkan NLOS mendapatka nilai meningkat, untuk hasil nilai PDR dari Spreading Factor,Bandwith dan Coding Rate mendapatkan hasil rasio 100% dan sebagian mendapatkan di bawah 100%

    PERENCANAAN KEBUTUHAN BTS DALAM PENERAPAN MENARA BERSAMA DI KABUPATEN MEMPAWAH

    Get PDF
    Peranan telekomunikasi telah menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan dalam berbagai aspek kehidupan, pihak penyedia layanan seluler berlomba-lomba untuk berinovasi untuk memberikan pelayanan yang terbaik contohnya dengan membangun menara telekomunikasi. Untuk merencanakan kebutuhan BTS dalam penerapan menara bersama harus memperhatikan beberapa parameter-parameter yang berpengaruh pada kebutuhan menara bersama. Kebutuhan menara bersama dapat dicapai dengan memprediksi jumlah penduduk pada wilayah Kabupaten Mempawah kemudian dengan mencari prediksi pengguna selular dengan menggunakan teledensitas Indonesia lalu menghitung kebutuhan trafik kemudian dihitung kapasitas satu BTS untuk menampung trafik dari pelanggan sehingga didapatkan hasil perencanaan kebutuhan BTS dalam penerapan menara bersama. Hasil yang didapatkan adalah pada tahun 2020 terdapat 78 menara bersama dengan total jumlah BTS sebanyak 234 buah. Dan untuk total jumlah kebutuhan tahun 2025 yakni 83 menara bersama dan BTS sebanyak 250 buah. Sehingga diperlukan optimasi untuk penerapan menara bersama di Kabupaten Mempawah

    STUDI KOMPARATIF PATHLOSS PADA MODEL WALFISCH IKEGAMI MENGUNAKAN METODE DRIVE TEST DENGAN WALK TEST

    Get PDF
    Pathloss merupakan salah satu komponen perencanaan jaringan telkomunikasi yang harus diperhitungkan dengan baik, dimana analisis pathloss ini membantu memprediksi seberapa buruk redaman yang terjadi pada daerah tersebut, dalam perhitungan pathloss diperlukan pemilihan beberapa model propagasi yang sesuai dengan cluster dari perencanaan jaringan telekomunikasi tersebut, Pada penelitian ini dilakukan dikota Ketapang dan menggunakan model propagasi Walfisch Ikegami. Untuk mengetahui kualitas jaringan diperlukan metode pengukuran didaerah tersebut, untuk metode pengukuran menggunakan metode drive test dan walk test. Dimana kedua metode pengukuran ini akan digunakan pada 5 titik tempat penelitan dalam dua kondisi yang berbeda yaitu pada saat kondisi jam sibuk (18.00-22.00) dan jam tidak sibuk (01.00-06.00). Hasil pada penelitian ini, perhitungan model Walfisch Ikegami diperoleh nilai level daya terima (RSRP) sebesar -78.2 dBm dijalan Kutilang, -87.44 dBm dijalan Agus Salim, -91.19 dBm dijalan Manggis, -92.26 dBm dijalan M.T. Haryono dan -92.73 dBm dijalan H. Jahari. Untuk hasil pengukuran dari metode drive test diperoleh nilai RSRP untuk jam sibuk dan jam tidak sibuk sebesar -82 dBm dan -75 dBm dijalan Kutilang, -80 dBm dan -81 dBm dijalan Agus Salim, -76 dBm dan -80 dBm dijalan Manggis, -86 dBm dan -89 dBm dijalan M.T. Haryono dan -82 dBm dan 80 dBm dijalan H. Jahari. Sedangkan hasil pengukuran dari metode walk test diperoleh nilai RSRP untuk jam sibuk dan jam tidak sibuk sebesar -88 dBm dan -84 dBm dijalan Kutilang, -77 dBm dan -79 dBm dijalan Agus Salim, -77 dBm dan -81 dBm dijalan Manggis, -88 dBm dan -87 dBm dijalan M.T. Haryono dan -81 dBm dan 81 dBm dijalan H. Jahari. Selisih nilai di pengaruhi oleh faktor-faktor yang berada pada lokasi penelitian, seperti jarak BTS Rooftop ke MS, lebar jalan, tinggi gedung, jarak antar gedung, kecepatan waktu pengukuran dan faktor kepadatan pengguna jaringan internet

    ANALISIS KINERJA MODUL TRANSCEIVER SX1278 PADA SISTEM MONITORING DENGAN MODEL JARINGAN STAR

    Get PDF
    Modul Transceiver SX1278, yaitu sebuah modul seri LoRa (Long Range) dengan kualitas tinggi, seperti penggunaan daya rendah, tahan interferensi, serta jangkauan komunikasi yang jauh. Pada penelitian ini menggunakan modul Transceiver SX1278 untuk menampilkan kinerja komunikasi dengan parameter-parameter transmisi, yaitu spreading factor, bandwidth, dan coding rate terhadap hasil performansi, yaitu RSSI (Received Signal Strength Indicator), SNR (Signal to Noise Ratio), PDR (Packet Delivery Ratio), PLE (PathLoss Exponent), dan ToA (Time on Air) dengan kondisi LOS dan NLOS serta hasil implementasi sistem monitoring pada model jaringan star dengan 4 perangkat node mengirimkan data ke 1 perangkat sentral. Pada pengujian komunikasi modul SX1278 terdapat perubahan hasil performansi, yaitu pada spreading factor, jarak jangkauan semakin panjang, namun hasil RSSI dan SNR yang dihasilkan berkurang dan memperpanjang hasil ToA. Pada bandwidth, hasil RSSI bertambah dan memperpendek hasil ToA, namun jarak jangkauan semakin pendek. Pada coding rate, jarak jangkauan tidak berubah dan ToA semakin bertambah, namun hasil RSSI bertambah serta hasil SNR berkurang pada komunikasi LOS dan bertambah pada komunikasi NLOS. Hasil PDR pada ketiga parameter menghasilkan rasio 100% atau semua data dapat diterima dengan baik, namun pada kondisi tertentu menghasilkan rasio 93% serta hasil PLE pada kondisi LOS dan NLOS berupa free space dan shadowed urban area. Hasil implementasi sistem monitoring jaringan star yang terdiri dari 1 perangkat sentral dan 4 perangkat node dengan data sensor yang berbeda, yaitu data suhu dan kelembaban, data deteksi suara, data deteksi pergerakan, dan data deteksi gas CO. Pada hasil implementasinya, keempat data sensor dari masing-masing node dapat dibaca dengan baik oleh sentral meskipun ditempatkan dilokasi yang berbeda yang membentuk jaringan star

    ANALISA KUALITAS JARINGAN DAN DAYA TERIMA ANTENA LITEBEAM M5 DAN NANOSTATION M5 UNTUK CCTV BERBASIS AIROS UBIQUITI

    Get PDF
    Diskomifo Kota Sanggau merupakan lembaga yang bertugas dalam melaksanakan urusan pemerintan di bidang konunikasi dan informatika yang mana salah satu tugas dari Diskominfo adalah memberi rasa aman kepada masyarakat. Memberi rasa aman pada masyarakat salah satunya adalah dengan pengawasan di titik yang rawan kecelakaan dan tindakan kriminal lainnya, untuk melakukan pengawasan yang standby setiap saat maka Dikominfo Kota Sanggau menggunakan kemajuan teknologi untuk melakukan hal ini yaitu dengan memanfaatkan CCTV nirkabel antena LiteBeam M5 dan antena NanoStation M5 yang di pasang di setaip titik yang rawan kecelakaan dan diperempatan lampu merah, tentunya diharuskan menjaga kualitas jaringan internetnya dengan melihat parameter yaitu daya terima antena dan kualitas jaringan. Dalam penelitian ini akan menganalisa beberapa faktor yang mempengarui kualitas daya pancar antena dan kualitas jaringan pada antena LiteBeam M5 dan NanoStation M5. Pada penelitian ini penulis menggunakan 4 client, yang mana keempat client ini dalam kondisi LOS dan NLOS dan memiliki jarak yang berbeda beda kepada antena pemancar. Pada penenelitian ini penulis melakukan penelitian dalam dua kondisi yang pertama dalam keadaan cuaca cerah, dan yang kedua dalam keadaan cuaca hujan dan berangin kua

    RANCANG BANGUN ANTENA KATHREIN SEBAGAI PENGUAT JARINGAN INTERNET PADA MODEM MIFI DI PERUMAHAN KAYANA SERDAM PUNGGUR KECIL

    Get PDF
    Tujuan dari penelitian ini adalah mendapatkan kualitas jaringan yang lebih baik dari hasil analisis antena Kathrein sebagai penguat jaringan internet pada modem mifi di Perumahan Kayana Serdam Punggur Kecil. Menggunakan provider telkomsel dan indosat pada waktu siang dan malam hari dengan variasi data modem tanpa antena, antena tanpa tiang, tiang 6 dan 10 meter. Rincian data pengukuran provider telkomsel siang hari tanpa antena RSSI -89 dBm, SINR -4 dB, antena tanpa tiang dengan RSSI – 83 dBm, SINR -8 dB, tiang 6 meter RSSI -79 dBm, SINR -2 dB, tiang 10 meter RSSI -77 dBm, SINR 0 db sedangkan malam hari tanpa antena RSSI -85 dBm, SINR -6 dB, antena tanpa tiang dengan RSSI – 85 dBm, SINR -1 dB, tiang 6 meter RSSI -79 dBm, SINR -1 dB, tiang 10 meter RSSI -79 dBm, SINR 1 db. Pengukuran provider indosat siang hari tanpa antena RSSI -83 dBm, SINR -8 dB, antena tanpa tiang dengan RSSI – 75 dBm, SINR -8 dB, tiang 6 meter RSSI -65 dBm, SINR 0 dB, tiang 10 meter RSSI 65 dBm, SINR 5 dB sedangkan malam hari tanpa antena RSSI -87 dBm, SINR -7 dB, antena tanpa tiang dengan RSSI – 83 dBm, SINR -7 dB, tiang 6 meter RSSI -67 dBm, SINR 1 dB, tiang 10 meter RSSI -63 dBm, SINR 6 db. Dari hasil pengukuran yang didapatkan dapat disimpulkan provider terdekat dengan tiang 10 meter mendapatkan kualitas jaringan internet yang cukup baik
    • …
    corecore