2 research outputs found

    Analisis In Silico Naringenin dari Umbi Akar Batu (Gerrardanthus macrorhizus Harv.ex Benth. & Hook.f.) sebagai Antitusif terhadap Reseptor N-methyl-D-aspartate

    Get PDF
    Batuk  merupakan refleks pertahanan tubuh alami yang membersihkan saluran pernapasan dari benda asing. Dekstrometorfan merupakan obat antitusif yang bersifat antagonis non-competitive chanel blocker terhadap reseptor N-Methyl-D-aspartate yang mampu menekan batuk di pusat ambang batuk. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis potensi naringenin sebagai antitusif berdasarkan nilai afinitas pengikatannya dengan reseptor NMDA, sifat farmakokinetik, potensi biooral dan toksisitas melalui pendekatan in silico dengan teknik molecular docking. Hasil penelitian menunjukkan, bahwa dekstrometorfan dan naringenin berikatan di residu asam amino yang sama dengan NMDA pada MET A: 145, ILE A: 85, ALA B: 888 dengan ikatan hidrofobik, SER A: 81 dengan ikatan hidrogen pada dekstrometorfan dan ikatan unfavorabel donor-donor pada naringenin. Nilai binding affinitas naringenin -6,7 kkal/mol lebih kecil dibandingkan dengan dekstrometorfan -6,4 kkal/mol, hal ini menunjukkan bahwa naringenin berpotensi sebagai antitusif yang hampir sama dengan dekstrometorfan. Hasil uji toksisitas, menunjukan bahwa naringenin dan dekstrometorfan dapat dikonsumsi secara oral dan tidak berbahaya bagi kesehatan. Analisis potensi bioral dan uji farmakokinetik membuktikan bahwa naringenin mampu diabsorbsi, didistribusi, dimetabolisme dan diekskresi, sehingga berpotensi sebagai kandidat obat antitusif.

    Mikoflora Kontaminan dan Spesies Kapang Kontaminan Dominan pada Kacang Hijau (Vigna radiate L.) yang Dijual di Pasar Besar Kota Batu.

    No full text
    ABSTRAK   Koban, Maria Angelina Genere.2011. Mikoflora Kontaminan dan Spesies Kapang Kontaminan Dominan pada Kacang Hijau (Vigna radiate L.) yang Dijual di Pasar Besar Kota Batu. Skripsi. Program Studi Biologi, Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Negeri Malang. Pembimbing (I) Prof. Dr. Dra. Utami Sri Hastuti, M.Pd., (II) Agung Witjoro, S.Pd., M.Kes.                 Kata Kunci: Kapang kontaminan, Kacang Hijau   Biji kacang hijau (Vigna radiata L.) banyak dimanfaatkan oleh masyarakat untuk memenuhi kebutuhan gizinya. Masyarakat Kota Batu biasanya memanfaat-kan biji kacang hijau untuk membuat berbagai macam makanan olahan untuk memenuhi kebutuhan gizinya sehari-hari seperti bubur kacang hijau, es kacang hijau, isi onde-onde, dan sebagainya. Biji kacang hijau dapat mengalami ke-rusakan selama masa pertumbuhan, masa panen maupun penyimpanan, yang di-tandai dengan ciri-ciri antara lain; biji berlubang, berkeriput dan berserbuk. Secara tidak langsung kapang dapat mengkontaminasi biji-biji kacang hijau melalui ke-rusakan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk; 1) Mengetahui spesies-spesies kapang kontaminan yang terdapat  pada biji kacang hijau yang dijual di pasar besar Kota Batu; 2) Mengetahui spesies kapang kontaminan dominan yang ter-dapat dalam biji kacang hijau yang dijual di pasar besar Kota Batu. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif observasional yang di-laksanakan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi FMIPA Universitas Negeri Malang, dimulai pada bulan Januari 2011 sampai dengan bulan April 2011. Sampel yang digunakan ialah biji kacang hijau yang diperoleh dari 5 pe-dagang di pasar besar kota Batu sebanyak 10 gram. Teknik sampling yang di-gunakan ialah secara acak. Sampel kacang hijau sebanyak 10 gram dihaluskan dan dilarutkan dalam 90 ml larutan air pepton 0,1% sehingga diperoleh suspensi dengan tingkat pengenceran 10-1. Suspensi diencerkan lagi dalam larutan air pepton 0,1% secara bertahap sehingga diperoleh suspensi dengan tingkat peng-enceran 10-2, 10-3, 10-4, 10-5, dan 10-6. Perlakuan sampel biji kacang hijau di-lakukan sebanyak 3 ulangan. Suspensi pada masing-masing tingkat pengenceran diinokulasikan pada medium lempeng Czapek Agar (CA) sebanyak 0,1ml dan di-inkubasikan pada suhu 250C selama 724 jam. Selanjutnya dilakukan isolasi, penghitungan jumlah koloni kapang, deskripsi ciri-ciri morfologi koloni dan mikroskopis, serta identifikasi terhadap tiap-tiap spesies kapang kontaminan yang tumbuh pada medium lempeng Czapek Agar (CA). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 1) Kapang kontaminan yang ditemukan dalam sampel biji kacang hijau pada penelitian ini sebanyak 14 spesies kapang yaitu Botryoderma sp, Penicillium camembertii Thom, Cladosporium cladosporoides (Fres) de Vries, Penicillium chrysogenum Thom, Penicilium nalgiovanse Laxa, Curvularia lunata (wakker) Boedijn, Penicillium expansum Link, Cladosporium herbarum (Pers). Link ex Gray, Geotrichum candidum Link, Rhynchosporium sp, Cladosporium sphaerospermum Penzig, Aspergillus niger Van Tieghem, Penicillium citrinum Thom., dan ordo khusus Mycelia sterilia; 2) Spesies kapang kontaminan yang paling dominan pada  biji kacang hijau ialah: Botryoderma sp dan Penicillium camembertii Thom dengan rerata jumlah koloni dari kedua spesies kapang tersebut masing-masing ialah 1,1 Χ 106 cfu/g.
    corecore