3 research outputs found

    Hubungan Penggunaan Alat Kontrasepsi Hormonal dengan Peningkatan Berat Badan pada Akseptor Kb

    Get PDF
    Alat kontrasepsi hormonal mempunyai sifat kimiawi sehingga memiliki efek samping yang relatif tinggi bila dibandingkan dengan alat kontrasepsi non hormonal seperti alat kontrasepsi mantap. Efek samping dari kontrasepsi hormonal salah satunya yaitu peningkatan berat badan (BKKBN, 1999). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan penggunaan alat kontrasepsi hormonal dengan peningkatan berat badan pada Akseptor KB. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional dimana peneliti mencari hubungan antara penggunaan alat kontrasepsi hormonal dengan peningkatan berat badan pada akseptor KB. Variabel dalam penelitian ini terdiri dari variabel independen (variabel bebas) dan variabel dependen (variabel terikat).Variabel independen (variabel bebas) dalam penelitian ini adalah kontrasepsi hormonal. Variabel dependen (variabel terikat) dalam penelitian ini adalah peningkatan berat badan. Penelitian ini dilaksanakan oleh peneliti pada bulan Januari 2016 - Nopember 2016. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh akseptor KB lama yang menggunakan kontrasepsi hormonal maupun non hormonal yang tercatat di register pada bulan Januari – Nopember 2016 yang berjumlah 58 orang. Analisa penelitian ini menggunakan analisa univariat dan bivariat dengan menggunakan uji Chi Square. Berdasarkan perbandingan Chi-Square Hitung dengan Chi-Square tabel, dari hasil analisis diperoleh Chi-Square Hitung sebesar 7,721 sementara diketahui bahwa nilai Chi-Square Tabel untuk α = 5% (0.05), db = 1 sebesar 3, 481. Karena Chi-Square Hitung > Chi-Square Tabel maka Ho ditolak. Dari hasil analisis diketahui nilai Asymp.Sig adalah 0,005, dimana nilai tersebut lebih kecil dari nilai α = 5% (0,05). Dengan demikian diputuskan menolak Ho. Berarti kesimpulannya ada hubungan antara penggunaan kontrasepsi hormonal dengan peningkatan berat badan pada akseptor KB. Dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara kontrasepsi hormonal dengan peningkatan berat badan. Frekuensi terbanyak adalah akseptor KB dengan penggunaan kontrasepsi hormonal > 6 bulan sebanyak 34 orang (68 %) dan yang mengalami peningkatan berat badan dengan penggunaan kontrasepsi hormonal > 6 bulan juga merupakan frekuensi terbanyak sebanyak 28 orang (82 %)

    Hubungan Pelaksanaan Oral Hygiene dengan Kejadian Infeksi Rongga Mulut pada Pasien dengan Penurunan Kesadaran di RSU Imelda Pekerja Indonesia Medan

    Get PDF
    Oral Hygiene adalah tindakan untuk membersihkan dan menyegarkan mulut, gigi dan gusi. Untuk pasien yang tidak mampu mempertahankan kebersihan mulut dan gigi secara mandiri harus dipantau sepenuhnya oleh perawat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pelaksanaan oral hygiene pada pasien penurunan kesadaran dengan kejadian infeksi pada rongga mulut di RSU Imelda Pekerja Indonesia Medan. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif korelasi dengan menggunakan rancangan Cross Sectional pada 30 responden pasien dengan penurunan kesadaran di RSU Imelda Pekerja Indonesia Medan. Variabel independen penelitian ini adalah pelaksanaan Oral Hygiene dan variabel dependen penelitian ini adalah kejadian infeksi rongga mulut. Data dikumpulkan melalui observasi dan menggunakan instrumen berupa checklist. Hasil penelitian bahwa ada hubungan yang bermakna secara signifikan antara pelaksanaan oral hygiene dengan kejadian infeksi rongga mulut dengan batas kemaknaan α < 0.05. Didapatkan p = 0,00, sehingga 0,00 < 0.05. Disarankan perawat meningkatkan pelaksanaan oral hygiene dengan cara mengikuti SOP yang ada diruangan

    Hubungan Fungsi Keluarga Bidang Kesehatan terhadap Relaps Penderita Asma Bronkhiale di Pantai Labu Deli Serdang

    Get PDF
    Asma adalah suatu keadaan di mana saluran nafas mengalami penyempitan karena hiperaktivitas terhadap rangsangan tertentu, yang menyebabkan peradangan. Buruknya kualitas udara dan berubahnya pola hidup masyarakat diperkirakan menjadi penyebab meningkatnya penderita asma,'' (Faisal, 2007). Penelitian di Amerika Serikat mendapatkan prevalensi asma sekitar 3%, sementara di Inggris angkanya adalah sekitar 5%. Penelitian pada guru-guru di India menghasilkan prevalensi asma sebesar 4,1 %, sementara laporan dari Taiwan menunjukkan angka 6,2%. Di negara tetangga seperti Malaysia, Thailand, Brunei Darussalam dan Singapura, bronkitis, emfisema dan asma merupakan penyebab kematian ke delapan (Arief,  2009). Dukungan keluarga diharapkan mampu dapat menekan frekuensi kekambuhan asma bronkial yang berupa dukungan instrumental, dukungan informasional, dukungan penilaian, dan dukungan emosional. Keberhasikan pengobatan tidak saja ditentukan oleh obat anti asma, tetapi juga oleh kepatuhan minum obat dan hal-hal lainnya yang berhubungan dengan pencegahan timbulnya serangan asma. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada Hubungan Tugas Kesehatan Keluarga Terhadap Pencegahan Kekambuhan Pasien Asma Bronkhiale di Pantai Labu Kabupaten Deli Serdang. Desain penelitian ini bersifat Deskriptif Korelasi rancangan penelitian cross sectional. Dari 39 responden mayoritas memiliki tugas keluarga dibidang kesehatan cukup jumlah responden 21 orang (53,8%) dengan pencegahan kekambuhan asma bronkial mayoritas baik sebanyak 21 responden (53,8%), dan tugas keluarga dibidang kesehatan kurang baik  dengan jumlah responden 7 (17,9%) dengan pencegahan kekambuhan asma bronkial buruk sebanyak 2 responden (5,1%). Dengan uji statistik chi – square didapatkan hasil p = 0,000 berarti p < 0,05 dapat disimpulkan bahwa “ Ada Hubungan Pengetahuan Keluarga dengan Sikap dalam Pencegahan Kekambuhan Asma Bronkial di Panti Labu Kabupaten Deli Serdang“.Kesimpulan bahwa dukungan keluarga sangat memegang peranan penting untuk terjadi atau tidaknya relaps pada penderita Asthma Bronchiale. Saran hasil penelitian ini bisa berguna untuk menambah wawasan dan sebagai bahan masukan untuk penyempurnaan penelitian selanjutnya terhadap Upaya Pencegahan kekambuhan asma bronkiale
    corecore