11 research outputs found
Kajian Penggunaan Tepung Lawi-Lawi (Caulerpa lentillifera) Pada Pembuatan Sosis Ikan Bandeng
Rumput laut Caulerpa lentillifera merupakan salah satu produk unggulan yang memiliki banyak manfaat. Salah satu strategi diversifikasi pengolahan rumput laut Caulerpa lentillifera adalah mengolahnya menjadi tepung lawi-lawi, yang dapat digunakan untuk membuat berbagai makanan olahan. Makanan yang diproses secara cepat dan praktis seperti sosis berbahan dasar surimi bandeng merupakan produk pangan yang dapat diformulasi dengan tepung lawi-lawi. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh penambahan tepung Lawi-lawi terhadap mutu sosis ikan bandeng. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yaitu penambahan tepung lawi-lawi (A1=1% ; A2 =3% ; A3=5%). Setiap perlakuan dilakukan sebanyak 3 kali pengulangan sehingga diperoleh 9 sampel percobaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa formulasi sosis ikan bandeng yang diperkaya tepung lawi-lawi berpengaruh nyata terhadap uji gigit, aroma, warna, dan rasa, namun tidak berpengaruh nyata terhadap uji lipat dan uji ALT. Formulasi terbaik sosis ikan bandeng diperoleh pada penambahan tepung lawi-lawi 1% dengan nilai uji gigit 8,33 (daya lenting kuat), ALT, 32000 koloni/g, dan rasa sosis ikan bandeng 6,14 (agak suka)
DIVERSIFIKASI OLAHAN GULA AREN MENJADI GULA SEMUT DAN GULA AREN CAIR MELALUI PROGRAM PENGEMBANGAN PRODUK UNGGULAN DAERAH
Tujuan pelaksanaan Program Pengembangan Produk Unggulan Daerah (PPPUD) adalah penerapan ilmu dan alih teknologi sehingga dapat meningkatkan kuantitas dan kualitas produk gula semut unggulan daerah yang telah dihasilkan oleh mitra terpilih yaitu mama garden. Target lainnya adalah ikut mendampingi para pengrajin gula cetak dalam berbagai aspek produksi, manajemen usaha dan pemasaran produk agar dapat menghasilkan produk gula semut terstandar dan mampu bersaing dengan green innovations berbasis produk lokal. Metode yang digunakan untuk mencapai tujuan tersebut adalah pemberdayaan masyarakat partisipatif dengan pertimbangan bahwa yang mempunyai masalah adalah UKM mitra, sehingga dibutuhkan keterlibatan mitra terpilih dalam penyelesaian masalahnya. Pendampingan ini dimulai dari proses penyiapan bahan baku, proses pengolahan, pengemasan, dan distribusi pemasaran. Tahun ini merupakan tahun ketiga pelaksanaan kegiatan PPPUD, Adapun hasil yang telah dicapai adalah adanya peningkatan secara signifikan terhadap kapasitas dan kualitas produk yang dihasilkan. Selain itu luaran yang dihasilkan adalah diversifikasi produk dari gula aren yaitu gula semut dan gula aren cair. Program ini dilaksanakan di Kabupaten Bulukumba oleh tim dosen Politeknik Pertanian Negeri Pangkep yang terdiri dari 3 bidang keahlian yaitu manajemen keuangan, teknologi budidaya perikanan, dan teknologi industri pertanian.
Kata kunci: Gula aren cair, Gula semut, Kristalisasi, Pangan lokal.
ABSTRACT
The purpose of implementing the PPPUD program is the application of science and technology transfer so as to increase the quantity and quality of regional superior products palm sugar crystallized that have been produced by selected partners, namely Mama Garden. Another target is to assist molded sugar craftsmen in various aspects of production, business management and product marketing in order to produce standardized palm sugar products and be able to compete with green innovations based on local products. The method used to achieve this goal is participatory community empowerment with the consideration that it is partner that have problems, so the involvement of selected partners is needed in solving the problem. This assistance starts from the process of preparing raw materials, processing, packaging, and marketing distribution. This year is the third year of the implementation of PPPUD activities. The results that have been achieved are a significant increase in the capacity and quality of the products produced. In addition, the output produced is product diversification from palm sugar, namely palm sugar crystallized and liquid palm sugar. The PPPUD program is implemented in Bulukumba district by a team of lecturers from the Pangkep State Agricultural Polytechnic which consists of 3 areas of expertise, namely financial management, aquaculture technology and agricultural industry technology.
Keywords: Liquid palm sugar, Crystallized palm sugar, Crystallization, Local foo
PENINGKATAN KAPASITAS PRODUKSI DAN PENGANEKARAGAMAN KEMASAN GULA SEMUT UKM MAMA GARDEN DENGAN CONTINUOUS SEALER MELALUI PROGRAM PENGEMBANGAN PRODUK UNGGULAN DAERAH (PPPUD)
PENINGKATAN KAPASITAS PRODUKSI DAN PENGANEKARAGAMAN KEMASAN GULA SEMUT UKM MAMA GARDEN DENGAN CONTINUOUS SEALER MELALUI PROGRAM PENGEMBANGAN PRODUK UNGGULAN DAERAH (PPPUD
Inovasi pembuatan fruit leather buah jeruk pamelo (Citrus maxima) dengan penambahan kulit buah naga
Fruit leather merupakan produk makanan hasil olahan puree buah yang dikeringkan dalam oven. Pemberian nama “leather” dikarenakan ketika puree buah dikeringkan, maka dihasilkan produk yang mengkilap dan memiliki tekstur seperti kulit. Tujuan penelitian ini yaitu menentukan perbandingan terbaik jeruk pamelo (Citrus maxima) dengan penambahan kulit buah naga. Penelitian dilaksanakan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) non faktorial dengan perlakuan penambahan jeruk pamelo dan kulit buah naga dengan 4 taraf perbandingan konsentrasi yaitu A1 ( 85% : 15%), A2 (65% : 35% ), A3 (45% : 55%), dan A4 ( 25% : 75%). Parameter pengujian yaitu kadar air, vitamin C, dan uji organoleptik yang meliputi tingkat tekstur, warna, aroma, dan rasa.Hasil penelitian menunjukkan bahwa proporsi penggunaan jeruk pamelo dan kulit buah naga yang terbaik pada pembuatan fruit leather pada penelitian ini adalah 25% jeruk pamelo dan 75% kulit buah naga. Kadar air dan vitamin C fruit leather yang dihasilkan dengan menggunakan proporsi tersebut masing-masing adalah 14, 65% dan 47,17%. Fruit leather yang dibuat menggunakan bahan 25% jeruk pamelo dan 75% kulit buah naga memiliki karakteristik organoleptik meliputi tekstur cukup plastis, warna merah kekuningan, aroma cukup khas jeruk pamelo, dan citarasa cukup terasa jeruk pamelo
Kandungan gizi dan logam berat daging ikan Sapu-sapu (Pterygoplichthys pardalis) di Danau Tempe Kabupaten Wajo
Ikan Sapu-sapu(Pterygoplichthys pardalis) juga dikenal dengan sebutan janitor fish atau ikan pembersih karena memakan alga yang berada di dasar perairan. Ikan ini mudah beradaptasi dengan perairan yang tercemar. Oleh karena kebiasaan makan dan kemampuan adaptasi yang tinggi pada perairan tercemar maka pemanfaatan ikan Sapu-sapu yang hidup di perairan Danau Tempe sebagai bahan pangan sangat terbatas. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kandungan gizi dan logam berat pada daging ikan Sapu-sapu yang berasal dari Danau Tempe. Pengambilan sampel ikan Sapu-sapu dilakukan dengan menggunakan metode purposive sampling yaitu, pengambilan sampel secara sengaja sesuai dengan persyaratan sampel yang diperlukan. Ikan yang berhasil dijaring kemudian dipastikan mati dan daging ikan diambil dari badan ikan, dipisahkan dari tulangnya. Setelah itu, daging ikan dimasukkan ke dalam wadah, diberi label kemudian dimasukkan ke dalam cool box yang berisi es batu agar sampel tetap segar dan awet. Sampel dibawa ke laboratorium pengujian untuk dilakukan persiapan analisis kandungan gizi dan analisis logam berat. Parameter kandungan gizi yang diamati meliputi kadar air, protein dan lemak, sedangkan logam berat yang dianalisis adalah timbal dan tembaga. Hasil pengujian kandungan gizi dan logam berat ikan sapu-sapu dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan kandungan proteinnya maka ikan Sapu-sapu dapat dijadikan sebagai bahan pangan, bahan utama dalam pembuatan pakan maupun bahan campuran dalam pakan komersial. Daging ikan Sapu-sapu yang berasal dari Danau Tempe Kabupaten Wajo layak dikonsumsi karena tidak mengandung logam tembaga (Cu) dan logam timbal (Pb) tidak melebihi kadar maksimum yang telah ditentukan
PENINGKATAN MUTU BOLU CUKKE MELALUI INTRODUKSI PERALATAN DAN PERBAIKAN KEMASAN
ABSTRAKUsaha bolu cukke merupakan salah satu usaha yang mulai banyak digeluti oleh masyarakat Kabupaten Pinrang dalam tiga tahun terakhir. Meskipun telah banyak diusahakan, namun usaha ini masih memiliki banyak kendala dalam pengembangannya terutama dari sisi ketersediaan peralatan, pengetahuan kemasan dan pengelolaan usaha. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat dalam bentuk penerapan Iptek Bagi Masyarakat (IbM) pada usaha bolu cukke ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan produksi, memperbaiki mutu kemasan produk dan meningkatkan kemampuan pengelolaan Usaha Kecil Menengah (UKM) mitra. Metode pelaksanaan kegiatan IbM ini dilakukan melalui introduksi peralatan, pelatihan dan pendampingan dengan dengan beberapa tahapan kegiatan yaitu; 1) Sosialisasi program IbM untuk menyatukan persepsi tim pengusul dan mitra dalam pelaksanaan program, 2) Penyiapan sarana dan prasarana yang mendukung pelaksanaan kegiatan, 3) Penyiapan peralatan dan introduksi peralatan yang dirancang dan dilaksanakan oleh tim pengusul, 4) Peningkatan pengetahuan dan keterampilan mitra melalui beberapa pelatihan, dan 5) Pendampingan pengelolaan usaha dan pemasaran. Hasil yang dicapai dari pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat ini antara lain; kegiatan yang dilaksanakan sangat direspon oleh kedua mitra maupun masyarakat sekitar mitra, kegiatan yang dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan mitra dan kebutuhan masyarakat untuk mencapai kehidupan mandiri dan sejahtera, terjadi peningkatan semangat wirausaha bagi anggota mitra dan produk bolu cukke yang dihasilkan oleh mitra telah dipasarkan dengan variasi rasa dengan kemasan yang menarik.Kata kunci: mutu, bolu cukke, kemasan. ABSTRACTBolu Cukke business is one of the businesses that the Pinrang Regency community has begun to cultivate in the last three years. Although much effort has been made, this business still has many obstacles in its development, especially in terms of equipment availability, packaging knowledge and business management. Community service activities in the form of the application of Science and Technology for the Community (IbM) in the Bolu Cukke business aim to increase production capabilities, improve product packaging quality and improve management capabilities of Small and Medium Enterprises (UKM) partners. The method of implementing this IbM activity is carried out through the introduction of equipment, training and assistance with several stages of activities namely; 1) Socialization of the IbM program to unite the perception of the proposing team and partners in the implementation of the program, 2) Preparation of facilities and infrastructure that supports the implementation of activities, 3) Preparation of equipment and introduction of equipment designed and implemented by the proposing team, 4) Increasing partner's knowledge and skills through some training, and 5) Business management and marketing assistance. The results achieved from the implementation of community service activities include; the activities carried out were greatly responded by both partners and the community around the partners, activities carried out in accordance with the needs of partners and the needs of the community to achieve an independent and prosperous life, there was an increase in entrepreneurial spirit for partner members and the products produced by partners had been marketed with a variety of flavors with attractive packaging.Keywords: quality, bolu cukke, packaging
PENERAPAN PENGOLAHAN FISH JELLY IKAN AIR TAWAR DI DANAU TEMPE KABUPATEN WAJO
Tujuan umum penerapan pengolahan fish jelly ikan air tawar yang diterapkan adalah untuk meningkatkan peran kelompok nelayan mengetahui penganekaragaman pengolahan hasil perikanan menjadi makanan siap saji. Metode Pendekatan yang dilakukan adalah Penyuluhan, Pelatihan dan Praktek serta Pendampingan, sedangkan luaran dalam penerapan pengolahan fish jelly ikan air tawar adalah: 1)Bertambahnya pengetahuan dalam penanganan ikan segar mulai penangkapan sampai ditangan konsumen; 2) Meningkatkan kesadaran kelompok nelayan terhadap aspek sanitasi; 3)Bertambahnya pengetahuan dan kemampuan kelompok nelayan dalam mengolah ikan menjadi produk pangan yang mempunyai nilai tambah “value added”; dan 4) Meningkatnya tingkat kesejahteraan, status ekonomi dan status gizi masyarakat kelompok nelayan di kelurahan Mattirotappareng kecamatan Tempe. Hasil yang dicapai pada kegiatan ini adalah kelompok nelayan dapat mengolah bahan lokal sehingga menanggulangi kebutuhan gizi dan jika dilakukan secara intensif dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat kecamatan Tempe kabupaten Wajo. Hal ini dicapai dengan adanya pertumbuhan industri kecil serta UKM yang mengolah ikan.Kata kunci: ikan air tawar, fish jelly, pengolahan
Peningkatan keterampilan UMKM dalam pembuatan Fish Cake (Odeng) ikan Bandeng di Inkubator Bisnis Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
Pemanfaatan olahan ikan bandeng di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan masih kurang dalam inovasi sehingga perlu dilakukan diversifikasi olahan seperti fish cake (odeng) . Tujuan memberikan pemahaman tentang diversifikasi produk olahan ikan menjadi produk Fish Cake (Odeng). Kegiatan ini dilakukan bagi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) yang tergabung dalam Inkubator Bisnis Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan mengikuti kegiatan pengabdian dengan antusias dan aktif dan peserta pelatihan ikut mempraktekkan pembuatan produk Odeng. Kegiatan pelatihan bersifat dua arah, sehingga peserta dapat melakukan diskusi jika ada permasalahan dalam melakukan kegiatan produksi Odeng. Diversifikasi produk hasil perikanan berbasis Odeng melalui bahan baku dengan ikan local menonjolkan gizi yang tinggi, kepraktisan dan kemudahan mengkonsumsi. Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat diharapkan akan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan pengolahan hasil perikanan serta dapat meningkatkan konsumsi protein ikan di masyarakat, dan dapat dijadikan sebagai kelompok usaha sehingga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat
PENGEMBANGAN BIOPROSES JAGUNG PULUT MENJADI PRODUK OLAHAN BREM CAIR
Brem merupakan olahan lanjutan dari hasil fermentasi tape yang dibuat dari beras ketan. Bahan baku dalam pembuatan tape diperlukan kandungan amilopektin yang tinggi, jagung pulut sebagai bahan pangan yang mempunyai amilopektin tinggi yaitu 74-76% yang diharapkan dapat menghasilkan produk olahan brem cair. Tujuan khusus penelitian adalah untuk mengkaji kandungan kimia mutu brem cair jagung pulut dengan perlakuan persentase penambahan ragi dan waktu fermentasi yang berbeda.Desain penelitian yang digunakan adalah rancangan acak lengkap (RAL), dengan dua faktor .Masing – masing perlakuan diulang sebanyak tiga kali ulangan. Data hasil pengamatan dilanjutkan dengan analisis sidik ragam (analysis of variance) menggunakan software SPSS V. 19. Hasil penelitian disimpulkan bahwa perlakuan penambahan ragi dan lama fermentasi didapatkan hasil yang terbaik adalah perlakuan penambahan ragi (A1) = 0,5 persen dan lama fermentasi (B1) = 5 hari dengan kadar gula 35,5 persen, kadar total asam 2,61, kadar alkohol 6,04 serta uji organoleptik warna , aroma dan rasa mendapat penilai suka oleh panelis
PENGEMBANGAN BIOPROSES JAGUNG PULUT MENJADI PRODUK OLAHAN BREM CAIR
Brem merupakan olahan lanjutan dari hasil fermentasi tape yang dibuat dari beras ketan. Bahan baku dalam pembuatan tape diperlukan kandungan amilopektin yang tinggi, jagung pulut sebagai bahan pangan yang mempunyai amilopektin tinggi yaitu 74-76% yang diharapkan dapat menghasilkan produk olahan brem cair. Tujuan khusus penelitian adalah untuk mengkaji kandungan kimia mutu brem cair jagung pulut dengan perlakuan persentase penambahan ragi dan waktu fermentasi yang berbeda.Desain penelitian yang digunakan adalah rancangan acak lengkap (RAL), dengan dua faktor .Masing – masing perlakuan diulang sebanyak tiga kali ulangan. Data hasil pengamatan dilanjutkan dengan analisis sidik ragam (analysis of variance) menggunakan software SPSS V. 19. Hasil penelitian disimpulkan bahwa perlakuan penambahan ragi dan lama fermentasi didapatkan hasil yang terbaik adalah perlakuan penambahan ragi (A1) = 0,5 persen dan lama fermentasi (B1) = 5 hari dengan kadar gula 35,5 persen, kadar total asam 2,61, kadar alkohol 6,04 serta uji organoleptik warna , aroma dan rasa mendapat penilai suka oleh panelis