11 research outputs found
Seberang Batas
Merupakan karya seni pertunjukan berupa Naskah drama, dengan judul “Seberang Batas”
K A L A L A T U
Merupakan karya seni pertunjukan berupa Naskah drama, dengan judul “Kalalatu”
PELATIHAN SENI TEATER : POTENSI, PERKEMBANGAN, DAN PENGELOLAAN
kota Surakarta sangat berpotensi sebagai lokasi pengembangan bidang
pelatihan Seni Teater, baik dalam bentuk pelatihan dalam wadah sebuah sanggar
ataupun sebagai ekstrakurikuler di lembaga pendidikan usia dini, tingkat dasar,
menengah, sampai pendidikan tinggi. Kesimpulan ini ditarik dari fenomena
banyaknya jumlah sanggar kesenian dan jumlah sekolah formal, baik negeri
maupun swasta. Beberapa dari sekolah formal telah memiliki kegiatan
ekstrakurikuler di bidang seni teater, bahkan penggiatnya telah membentuk
sebuah wadah bernama Jaringan Teater Pelajar (JTP). Akan tetapi, mayoritas
sekolah formal di Surakarta masih belum memiliki kegiatan ektrakurikuler di
bidang seni teater, sehingga potensi untuk mengelola bidang ini masih cukup
besar.
Secara khusus, dari dua objek lembaga pelatihan yang diteliti, tergambar
perbedaan dan variasi metode pelatihan dan pengelolaan yang diterapkan sesuai
dengan komposisi peserta dan kurikulum yang diterapkan. Lembaga pendidikan
formal menjadikan mata pelajaran drama sebagai media untuk melatih
kemampuan siswanya dalam beberapa bidang ilmu teater. Begitu juga dengan
lembaga pendidikan seperti sanggar yang menggunakan metode yang lebih
terbuka dan eksploratif dalam meningkatkan kemampuan pesertanya dalam
menguasai kemampuan di bidang seni pertunjukan.Kedua objek ini juga memiliki perbedaan pada sistem pengelolaannya.
Sistem mata pelajaran dan ekstrakurikuler di sekolah formal yang dijadikan objek,
cenderung menjadikan seni drama sebagai materi komplementer dari materimateri
utama sesuai kurikulum yang diterapkan. Pengeloannya diserahkan kepada
guru honorer yang memiliki kompetensi di bidan seni teater di bawah bimbingan
guru kesenian dan kepala sekolah. Sedangkan metode yang digunakan di Sanggar
Seni Kemasan, lebih menitikberatkan pada eksplorasi secara serius dan intens
pada anggota sanggar di luar waktu pendidikan formal mereka. Jika waktu belajar
dan berlatih teater di sekolah sangat terbatas, sebaliknya sanggar menyediakan
waktu berlatih yang cukup banyak untuk kegiatan perlombaan, undangan acara,
dan pertunjukan rutin di setiap bulan. Durasi latihan yang cukup banyak bagi
anggota sanggar akhirnya bisa membekali mereka dengan kemampuan berteater
yang baik.Pelatihan yang terarah, durasi latihan yang cukup banyak, dan
pengalaman pementasan yang rutin, dapat menghasilkan peserta didik yang
mampu beradaptasi dengan tantangan-tantangan dalam menyajikan pertunjukan
yang layak tonton. Pelatihan seni, khususnya seni teater, dapat mengasah
kemampuan dan kepekaan artistik dari anak-anak peserta didik. Selain itu, materimateri
yang mereka dapatkan dari pelatihan teater dapat mengasah kecerdasankecerdasan
fisik dan psikis mereka
Calon Kuat Tjap Radja Singa
Merupakan karya seni pertunjukan berupa karya Naskah Drama, dengan judul Calon Kuat Tjap Radja Singa karya dari Akhyar Makaf, S.Sn., M.Sn
PSIKOLOGI TEATER TINJAUAN TEORI PSIKOANALISIS DALAM ANALISIS PENOKOHAN DAN PROSES PENCIPTAAN TEATER LAPORAN PENELITIAN PUSTAKA
Dramaturgi berkaitan dengan ilmu psikologi karena objek utama dalam drama adalah
manusia, jiwa, dan konflik batinnya. Dramaturgi juga membahas proses kreatif seniman yang
berhubungan dengan kondisi kejiwaan dan motivasi. Penelitian kepustakaan ini dilakukan
untuk memformulasi beberapa teori dalam psikologi, khususnya teori psikoanalisis, dalam
penerapannya pada keilmuan dramaturgi sehingga dapat disinergikan untuk mempertajam
analisis penokohan dan proses kekaryaan teater. Metode yang digunakan adalah kepustakaan
dan analisis dokumen dari sumber seperti buku, jurnal, tulisan tentang psikoanalisis dan
teater, dilengkapi dengan dokumentasi pertunjukan dan naskah drama. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa ilmu psikologi, khususnya teori-teori kepribadian seperti psikoanalisis,
dapat digunakan sebagai ilmu bantu untuk menganalisis beberapa persoalan dalan seni yang
berhubungan dengan manusia sebagai objeknya secara langsung, seperti analisis penokohan
dan proses kreatif penciptaan karya seni drama dan teater. Sinergi antara keduanya dapat
saling melengkapi, baik bagi dramaturgi, maupun ilmu psikologi
Tamu Malam Kemerdekaan
Merupakan karya seni pertunjukan berupa karya Naskah Drama, dengan judul Tamu Malam Kemerdekaan karya dari Akhyar Makaf, S.Sn., M.Sn
DRAMATURGI DAN TRANSFORMASI REALITA DALAM NASKAH DRAMA : ANALISIS UNSUR DRAMATIK PERSPEKTIF SOSIOLOGI DAN PSIKOLOGI
Naskah drama yang berkualitas baik adalah bahan untuk menyajikan pertunjukan teater yang baik pula. Naskah tersebut adalah karya sastra yang menjadi media bagi dramawan untuk menyampaikan pesan, gagasan, komentar, dan solusi dari permasalahan keseharian di lingkungannya, melalui unsur dramatik seperti tema, alur, penokohan, dan latar. Penelitian ini dilakukan untuk menelaah unsur-unsur dramatik, fenomena sosial, dan fenomena psikologi yang terdapat dalam empat buah naskah drama pemenang lomba Penulisan Naskah Teater Nasional tahun 2017 yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Keempat naskah ini kurang dikenal karena terbatasnya publikasi. Oleh sebab itu, penelitian ini dilakukan untuk membantu masyarakat, khususnya seniman dan akademisi seni teater dan seni sastra, agar bisa memperoleh informasi lengkap tentang kelebihan-kelebihan dari masing-masing naskah, unsur-unsur dramaturgi, keterkaitan dengan realita sosial dan realita psikologi masyarakat di Indonesia, dan proses transformasi realita menjadi naskah drama. Metode penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif analitik digunakan untuk menganalisis unsur dramatik (intrinsik), lalu menghubungkannya dengan fenomena sosial- psikologi (ekstrinsik) pada masing-masing naskah, menggunakan teori dramaturgi, sosiologi sastra, dan psikologi sastra. Penelitian ini memberi beberapa kesimpulan bahwa keempat drama ini adalah penggambaran dari realita sosial dan realita psikologis pada saat naskah ini ditulis. Penulisnya berusaha merespon realita yang terjadi di masing-masing periode, kemudian menuangkan pikirannya dalam drama yang menawarkan solusi bagi permasalahan yang dialami masyarakat pada zaman tersebut
RESPON PERFORMATIF MASYARAKAT LOKAL TERHADAP KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM TANGGAP DARURAT WABAH COVID-19
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui respon masyarakat terhadap kebijakan pemerintah dalam menangani wabah covid-19. Bentuk respon yang menadi obyek penelitian ini adalah bentuk-bentuk performatif yang diunggah di media social. sebagai target dari penelitian ini adalah adanya evaluasi terhadap kebijakan pemerintah dalam menangani wabah covid dengan mencermati respon performatif yang dihadirkan masyarakat. Adapun metode yang digunakan adalah observasi dan wawancara interpretif yang bersandar pada pengetahuan local. Melalui metode tersebut penelitian ini dapat mengungkap tiga unsur yang pertama adalah pada aspek bentuk-bentuk performative yakni bentuk ritual, berntuk performan dan bentuk film-film pendek. kedua adalah pada aspek pengetahuan praktis dari dalam bentuk wacana. Pada aspek wacana ini diketahui konsep masyarakat mengenai virus korona yang berbasis pada pengetahuan local. makna virus mengalami perluasan arti sesuai dengan pemahaman yang di kembangkan oleh masyarakat setempat yang terakdang juga berkaitan dengan aspek keyakinan. Dan ketiga adalah respon performative yang berkontribusi terhadap pencegahan penyebaran virus korona dan perekaman pengetahuan local dalam menangani covid-19
Satir Dalam Pertunjukan Para Pensiunan:2049
Satir merupakan metode penyampaian pemikiran melalui sindiran secara kasar ataupun halus. Objek yang menjadi sasaran satir adalah politik, ras, ideologi, dan agama. Bentuk satir yang cenderung diterima semua orang adalah parodi. Konsep yang ditawarkan parodi adalah meniru suatu peristiwa yang tidak sesuai dengan realita untuk dijadikan objek lelucon. Studi ini ditujukan untuk mengetahui fungsi kehadiran satir dalam pertunjukan Para Pensiunan:2049. Objek dipilih karena memiliki konsep pemanggungan yang terbilang unik dan baru. Teater Gandrik mencoba membawa penonton masuk pada ruang futuristik untuk menyaksikan ilustrasi kondisi sosial Indonesia di masa depan . Pertunjukan yang ditampilkan mengemukakan suatu premis bahwa “meggunakan kebenaran untuk melawan korupsi yang sudah menjadi tabiat masyarakat Indonesia adalah tindakan sia-sia”. Keselarasan antara peristiwa dalam pertunjukan dengan realita masyarakat menjadi poin tambah untuk dibahas secara runtut. Penelitian ini memakai pendekatan dengan teori dramaturgi Harymawan dan satir Gilbert Highet untuk menganalisis kontruksi dramatik, kontruksi artistik, dan satir parodi. Pelaksanaan penelitian menggunakan metode kualitatif untuk menganalisis proses kreatif Teater Gandrik dalam berkarya. Hasil akhir penelitian ini mengungkap unsur satir parodi sebagai instrumen pembangun ruang futuristik
Program Studi Menerapkan Kerja Sama Kurikulum Merdeka Belajar – Kampus Merdeka: PERANCANGAN KERJASAMA DAN KURIKULUM MERDEKA BELAJAR-KAMPUS MERDEKA PROGRAM STUDI S-1 TEATER FSP ISI SURAKARTA
Menghasilkan lulusan program studi yang mempunyai daya saing dan sesuai
dengan kebutuhan lapangan kerja merupakan tuntutan yang harus dilakukan oleh
program studi di suatu perguruan tinggi. Pada konteks inilah program studi harus kreatif dan mempunyai daya inovatif untuk menyediakan proses pembelajaran yang dapat memberikan
pengalaman belajar kepada mahasiswa di luar program studi atau institusi
pendidikannya. Permendikbud No 3 Tahun 2020 pasal 18 mengamanatkan bahwa
hak mahasiswa untuk melakukan pembelajaran di luar program studinya selama 3
semester. Asumsi yang dipakai dalam program tersebut adalah pembelajaran
dapat terjadi di manapun, semesta belajar tak berbatas, tidak hanya di ruang kelas,
perpustakaan dan laboratorium, tetapi juga di desa, industri, tempat-tempat kerja,
tempat-tempat pengabdian, pusat riset, maupun di masyarakat. Pola seperti ini
menjadi salah satu program dalam kebijakan merdeka belajar.Program Studi S1 Teater Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta pada dasarnya sudah melakukan hal tersebut sejak awal berdirinya yakni tahun 2011. Cakupan keilmuan dan keterampilan yang sangat luas mengharuskan Program
Studi Teater bersinergi dengan program studi lain baik dalam lingkup satu
fakultas (Prodi Tari, Prodi Pedalangan, dan Prodi Karawitan) ataupun antar
fakultas (Prodi Kriya, Prodi TV dan Film). Meskipun proses pembelajaran yang
dilakukan baru sebatas matakuliah-matakuliah yang bersentuhan langsung dengan
program studi lain. Pembelajaran di luar lembaga pendidikan juga sudah
dilakukan seperti PADSKI (Padepokan Seni Kirun) di Madiun, Bondan
Nusantara di Yogyakarta. Proses-proses pembelajaran bersama Padski dan sangar
Bondan Nusantara ini memang baru dilakukan dalam jangka waktu yang sangat
pendek yakni 3-5 hari yakni pengenalan pada ketrampilan dasar dalam ludruk dan
ketoprak. Untuk mempersiapkan hal tersebut, maka diperlukan kebijakan, SOP,
transfer nilai dan kerjasama legal formal antar lembaga. Program Bantuan
Program Studi Menerapkan Kerja Sama Kurikulum Merdeka Belajar – Kampus
Merdeka sangat membantu di dalam mengimplementasikan kurikulum Program
Studi S1 Teater untuk menciptakan merdeka belajar dan kampus merdeka
Ruang lingkup kegiatan ini berupa perumusan dan perancangan kegiatan
Merdeka Belajar yang terumuskan dari mulai peraturan kelembagaan, kurikulum
program studi, teknis kerjasama antara program studi, baik dalam satu intitusi
maupun di luar intitusi, serta dengan dunia kerja professional maupun sosial
kemasyarakatan