19 research outputs found
DETERMINAN KEWASPADAAN UMUM DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT STELLA MARIS MAKASSAR
Angka kejadian infeksi nosokomial di Ruang Rawat Inap RS Stella Maris Makassar cukup tinggi dan melewati standar infeksi nosokomial berdasarkan KMK No.129 Tahun 2008 sehingga pelaksanaan kewaspadaan umum perlu ditingkatkan di rumah sakit terutamanya oleh perawat pelaksana. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi (supervisi, pengetahuan, dan sikap perawat) dengan kewaspadaan umum dalam pencegahan infeksi nosokomial. Jenis penelitian ini adalah observasional dengan pendekatan cross sectional study. Sampel penelitian diambil dengan teknik total sampling yaitu sebanyak 80 responden. Analisis data yang digunakan adalah univariat dan bivariat dengan uji chi square. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada hubungan antara supervisi (p=0,012) dan sikap (p=0,043) dengan pelaksanaan kewaspadaan umum dala pencegahan infeksi nosokomial, dan tidak ada hubungan antara pengetahuan (p=0,211) dengan pelaksanaan kewaspadaan umum dalam pencegahan infeksi nosokomial. Saran kepada pihak RS Stella Maris untuk tetap meningkatkan supervisi, pengetahuan, sikap perawat dan pelaksanaan kewaspadaan umum demi mencegahnya kejadian infeksi nosokomial di rumah sakit
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA PERAWAT DALAM PENERAPAN PROGRAM PATIENT SAFETY DI RUANG PERAWATAN INAP RSUD ANDI MAKKASAU KOTA PAREPARE
Program patient safety adalah sistem yang dibuat oleh rumah sakit agar asuhan pasien lebih aman, mencegah cidera akibat kesalahan melaksanakan tindakan atau tidak melaksanakan tindakan yang seharusnya diambil. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan pengetahuan dan motivasi terhadap kinerja perawat dalam penerapan patient safety di ruang perawatan inap RSUD Andi Makkasau Parepare. Jenis penelitian yang digunakan adalah observasional dengan rancangan cross sectional study. Populasi penelitian berjumlah 194 orang dengan jumlah sampel sebanyak 64 orang. Teknik pengambilan sampel yaitu stratified random sampling dengan kriteria inklusi yaitu perawat pelaksana di ruang perawatan inap dan bersedia menjadi responden. Analisis data yang dilakukan adalah univariat dan bivariat dengan uji chi square, uji phi serta uji Cramer???s V. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel pengetahuan berhubungan dengan kinerja perawat pelaksana dalam melaksanakan program patient safety dengan keeratan hubungan dalam kategori sedang (p=0,000; ???c=0,482). Penelitian juga menunjukkan bahwa motivasi berhubungan dengan kinerja perawat pelaksana dalam melaksanakan program patient safety dengan keeratan hubungan dalam kategori kuat (p=0,000; ???=0,564). Kesimpulan penelitian ini adalah terdapat hubungan pengetahuan dan motivasi terhadap kinerja perawat dalam penerapan patient safety di ruang perawatan inap RSUD Andi Makkasau Parepare
GAMBARAN KEPEMIMPINAN EFEKTIF KEPALA RUANGAN INSTALASI RAWAT INAP DALAM PENERAPAN BUDAYA KESELAMATAN PASIEN DI RSUD HAJI
Rumah sakit dituntut memberikan pelayanan berkualitas dengan membangun dan meningkatkan budaya keselamatan pasien. Kejadian infeksi nosokomial (3,45%) di RSUD Haji sehingga keselamatan belum diterapkan secara optimal. Kepemimpinan efektif merupakan kunci keberhasilan yang berperan dalam penerapan budaya, dengan menciptakan budaya yang aman. Tujuan penelitian untuk mengetahui gambaran kepemimpinan efektif kepala ruangan di instalasi rawat inap dalam penerapan budaya keselamatan pasien di RSUD Haji. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan menggunakan metode survey deskriptif. Populasi penelitan semua kepala ruang dan perawat pelaksana berjumlah 108 orang.Teknik pengambilan sampel dengan teknik sampling jenuh. Hasil penelitian kepemimpinan efektif kepala ruang (75%) tergolong tinggi, dan perawat pelaksana menilai kepemimpinan kepala ruang (52%) tergolong tinggi. Penilaian perawat untuk kepala ruang terdapat 60 perawat (60%) menilai kepala ruang dengan kepemimpinan efektif tinggi memiliki penerapan budaya keselamatan tinggi, jika di bandingkan hasil ini lebih tinggi dari pada kepala ruang yang memilki kepemimpinan efektif rendah dan penerapan budaya keselamatan pasien tinggi, hanya terdapat 40 perawat (37,5%). Kesimpulan penelitian kepemimpinan efektif kepala ruang tergolong tinggi dalam penerapan budaya keselamatan pasien
HUBUNGAN KEPEMIMPINAN EFEKTIF KEPALA RUANGAN DENGAN PENERAPAN BUDAYA KESELAMATAN PASIEN DI INSTALASI RAWAT INAP RSUD KOTA MAKASSAR
Terjadi peningkatan angka infeksi nosokomial di Instalasi Rawat Inap RSUD Kota Makassar pada tiga tahun terakhir, yakni dari tahun 2011 sebesar 2,51% menjadi 9,13% di tahun 2013. Hal ini diasumsikan bahwa penerapan budaya keselamatan pasien di RSUD Kota Makassar belum diterapkan secara optimal. Kepemimpinan efektif merupakan salah satu faktor yang berperan dalam keberhasilan penerapan budaya keselamatan pasien. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kepemimpinan efektif kepala ruangan dengan penerapan budaya keselamatan pasien di Instalasi Rawat Inap RSUD Kota Makassar. Metode penelitian ini adalah kuantitatif dengan rancangan cross sectional study pada 118 perawat pelaksana dengan pengambilan sampel yaitu dengan cara exhaustive sampling. Analisis data yang dilakukan adalah tekhnik analisis univariat dan bivariat dengan uji chi squre dan uji phi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepemimpinan efektif kepala ruangan berhubungan dengan penerapan budaya keselamatan pasien (p=0,000; ??=0,651) yang berarti hubungan kuat. Komponen kepemimpinan efektif yaitu pengetahuan, kesadaran diri, komunikasi, penggunaan energi, penentuan tujuan dan pengambilan tindakan terdapat hubungan dengan penerapan budaya keselamatan pasien. Saran untuk RSUD Kota Makassar adalah agar lebih mengoptimalkan komunikasi dengan sosialisasi budaya keselamatan pasien oleh kepala ruangan kepada staf ruang rawat, meningkatkan pengawasan serta evaluasi setiap pelaporan kesalahan yang dilakukan atau yang terjadi di rumah sakit
GAMBARAN FAKTOR KINERJA PERAWAT DALAM MENDOKUMENTASIKAN ASKEP DI RSUD SYEKH YUSUF GOWA
Pencatatan dokumentasi menjadi rutinitas yang membosankan bagi perawat, walaupun begitu dokumentasi menjadi sesuatu yang sangat penting dalam sebuah sistem rumah sakit karena berkaitan dengan kinerja perawat dalam melaksanakan pendokumentasian. Penelitian ini bertujuan menggambarkan faktor kinerja perawat dalam melaksanakan pendokumentasian asuhan keperawatan dalam hal ini pengetahuan, motivasi, dukungan pimpinan, dukungan rekan dan fasilitas kerja serta menggambarkan pendokumentasian asuhan keperawatan pada berkas rekam medik di RSUD Syekh Yusuf Gowa. Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif. Populasinya adalah seluruh perawat pelaksana di RSUD Syekh Yusuf Gowa dan lembar dokumentasi asuhan keperawatan pada berkas rekam medik. Teknik sampling dalam penelitian ini adalah dengan purposive sampling dengan jumlah sampel sebanyak 79 orang perawat dan 120 dokumentasi asuhan keperawatan. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa pengetahuan cukup dengan persentase sebesar 54.4%, motivasi perawat, peranan pemimpin, peranan rekan dan fasilitas pendokumentasian asuhan keperawatan masuk kedalam kategori tinggi yaitu dengan persentase 97.5%, 77.2%, 98.7% dan 84.8%. Secara keseluruhan pendokumentasian memiliki nilai rata-rata 54.8 yang berarti beradapada kategori kelengkapan 51%-75% dengan nilai standar deviasi 10.12. Kesimpulan penelitian ini menyatakan tingkat pengetahuan perawat mengenai dokumentasi asuhan keperawatan masuk dalam kategori cukup, motivasi, dukungan pemimpin, dukungan rekan dan fasilitas tergolong tinggi dan untuk kelengkapan pendokumentasian asuhan Keperawatan masuk kedalam kategori kelengkapan 51%-75%
ANALISIS KESENJANGAN ANTARA HARAPAN DAN PERSEPSI PASIEN TENTANG MUTU PELAYANAN DI INSTALASI RAWAT INAP RSUD MASOHI
Seiring dengan perkembangan rumah sakit yang semakin kompetitif di lingkungan bisnis telah mengubah pola pikir masyarakat dalam memilih dan memberikan penilaian terhadap suatu jasa pelayanan Rumah Sakit. Penelitian ini bertujuan menganalisis kesenjangan antara harapan dan persepsi pasien tentang mutu pelayanan yang diterima dari sisi professional and skill, accessibility and flexibility, serviscape, attitude and behavior, reability, recovery, reputation and credibility. Penelitian dilakukan terhadap pasien rawat inap yaitu : kelas VIP, kelas I, kelas II dan kelas III di RSUD Masohi Maluku Tengah selama bulan april sampai dengan bulan mei 2013, dengan menggunakaan sampel penelitian sebanyak 80 responden, dengan metode pendekatan survey untuk mengetahui kesenjangan mutu pelayanan melalui harapan dan persepsi pasien yang dipilih secara proporsional random sampling, dan pengumpulan data melalui kuesioner. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa terdapat kesenjangan antara harapan dan persepsi pasien di instalasi rawat inap RSUD Masohi. Yaitu tingkat harapan masih lebih tinggi dari persepsi pasien tentang mutu pelayanan. Pada Kelas VIP mean harapan 4.85, mean persepsi 3.00, kesenjangan -1.45, kelas I mean harapan 4.70, mean persepsi 3.30, kesenjangan -1.4, kelas II mean harapan 4.10, mean persepsi 3.70, kesenjangn -0.4. kelas III mean harapan 4.16, mean persepsi 2.65, kesenjangan -1.51
KUALITAS UDARA AMBIEN CO DAN TSP DI PERMUKIMAN SEKITAR KAWASAN INDUSTRI PT. SEMEN TONASA
Aktivitas industri berpotensi untuk mencemari lingkungan, misalnya pencemaran udara yang berasal dari asap dan debu yang dapat menurunkan kualitas lingkungan yang pada gilirannya menurunkan kualitas hidup masyarakat yang bermukim di sekitar kawasan industri tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas udara ambien karbon monoksida (CO) dan partikel debu (TSP) di permukiman sekitar kawasan industri PT. Semen Tonasa Kabupaten Pangkep. Jenis penelitian adalah observasional dengan pendekatan deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah kualitas udara ambien yang berada di permukiman sekitar kawasan industri PT. Semen Tonasa Kabupaten Pangkep. Sampel dalam penelitian ini adalah kualitas udara ambien yang tersebar pada 6 (enam) titik lokasi yang dilakukan secara purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas udara ambien parameter CO dan TSP pada 6 (enam) titik lokasi di permukiman sekitar kawasan industri PT. Semen Tonasa Kabupaten Pangkep berada dalam kategori baik dikarenakan hasil perhitungan nilai indeks standar pencemaran udara (ISPU) yang berada dalam rentang 0 β 50. Diharapkan agar pemerintah daerah atau instansi terkait melakukan upaya pengawasan dan pengendalian untuk emisi CO dan TSP yang dihasilkan oleh aktivitas industri, sehingga tidak menimbulkan dampak kesehatan pada masyarakat sekita
STUDI KUALITAS PELAYANAN JAMKESDA DITINJAU DARI SEGI KEPUASAN PASIEN DI RUANG RAWAT INAP RSUD DAYA MAKASSAR TAHUN 2012
Artikel JurnalPembangunan Kesehatan merupakan bagian integral dari pembangunan nasional yang ditujukan untuk meningkatkan derajat kesehatan. Dalam mencapai tujuan itu pemerintah telah bersungguh-sungguh dan terus-menerus berupaya untuk meningkatkan mutu dan jangkauan pelayanan baik yang bersifat promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitative. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran mengenai kualitas pelayanan jamkesda ditinjau dari segi kepuasan pasien di ruang rawat inap RSUD Daya Makassar. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan deskriptif dan metode cross sectional study. Sampel adalah pasien yang ada di instalasi rawat inap yakni sebanyak 76 responden yang ditentukan dengan teknik non probability sampling dengan metode purposive sampling. Pengumpulan data penelitian dengan menggunakan kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas pelayanan jamkesda ditinjau dari segi kepuasan pasien di ruang rawat inap berdasarkan dimensi kenyamanan termasuk dalam kategori sangat nyaman (75%), berdasarkan dimensi akses informasi termasuk dalam kategori sangat mudah (84,2%), berdasarkan dimensi hubungan antar manusia termasuk dalam kategori sangat baik (89,5%) dan berdasarkan dimensi ketepatan waktu termasuk dalam kategori sangat tepat (89,5%). Melalui penelitian ini disarankan pihak RSUD Daya Makassar agar memperhatikan hal-hal yang berkaitan dengan dimensi mutu pelayanan dengan lebih berfokus pada kenyamanan pasien di ruang rawat inap, dan akses informasi kepada pasien sebagai indikator dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan kepada pasien terkhusus pasien jamkesda sehingga dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
Kearifan Lokal Komunitas Adat Terpencil Suku Taburta dalam Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Berbasis Rumah Tangga
Program PHBS merupakan salah satu tatanan dalam rumah tangga sehat yang hendak dicapai dengan pemberdayaan anggota rumah tangga yang diharapkan masyarakat tahu, mau dan mampu mempraktikkan perilaku hidup bersih dan sehat, serta ikut berperan aktif dalam gerakan-gerakan peningkatan kesehatan masyarakat. Penelitianini bertujuan mengkaji kearifan lokal yang dapat mempengaruhi Perubahan dan pemahaman suku Taburta dalam Perilaku Hidup Bersih dan Sehat bagi Rumah Tangga di Komunitas Adat Terpencil (KAT) Kampung Taria Distrik Megambilis Kabupaten Mamberamo Tengah. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain studi etnografi. Informan penelitian adalah masyarakat KAT suku Taburta, kepala suku, Ketua Lembaga Masyarakat Adat (LMA), petugas kesehatan (dokter), dan Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan KabupatenMembramo Tengah. Hasil penelitian menunjukkan Suku Taburta sangat menjunjung tinggi adat istiadat terkait nilai-nilai kesehatan yang mereka pahami. Terdapat nilai yang berkenan dengan PHBS, yakni penimbangan bayi dan Balita, JPKM, olahraga dan aktifitas fisik, penggunaan air bersih, dan memberantas jentik nyamuk. Nilai- nilai yang tidak berkenan dengan PHBS, yakni persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan, pemberian ASI ekslusif, pola makan dan gizi seimbang, tidak merokok, dan pemanfaatan jamban sehat. Kebijakan dan program intervensi PHBS berbasis rumah tangga hendaknya dilakukan dengan merujuk pada kearifan lokal masyarakat suku setempat
KEARIFAN LOKAL KOMUNITAS ADAT TERPENCIL SUKU TABURTA DALAM PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT BERBASIS RUMAH TANGGA
Program PHBS merupakan salah satu tatanan dalam rumah tangga sehat yang hendak dicapai dengan pemberdayaan anggota rumah tangga yang diharapkan masyarakat tahu, mau dan mampu mempraktikkan perilaku hidup bersih dan sehat, serta ikut berperan aktif dalam gerakan-gerakan peningkatan kesehatan masyarakat. Penelitian ini bertujuan mengkaji kearifan lokal yang dapat mempengaruhi perubahan dan pemahaman suku Taburta dalam Perilaku Hidup Bersih dan Sehat bagi Rumah Tangga di Komunitas Adat Terpencil (KAT) Kampung Taria Distrik Megambilis Kabupaten Mamberamo Tengah. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain studi etnografi. Informan penelitian adalah masyarakat KAT suku Taburta, kepala suku, Ketua Lembaga Masyarakat Adat (LMA), petugas kesehatan (dokter), dan Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Membramo Tengah. Hasil penelitianc menunjukkan Suku Taburta sangat menjunjung tinggi adat istiadat terkait nilai-nilai kesehatan yang mereka pahami. Terdapat nilai yang berkenan dengan PHBS, yakni penimbangan bayi dan balita, JPKM, olahraga dan aktifitas fisik, penggunaan air bersih, dan memberantas jentik nyamuk. Nilai-nilai yang tidak berkenan dengan PHBS, yakni persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan, pemberian ASI ekslusif, pola makan dan gizi seimbang, tidak merokok, dan pemanfaatan jamban sehat. Kebijakan dan program intervensi PHBS berbasis rumah tangga hendaknya dilakukan dengan merujuk pada kearifan lokal masyarakat suku setempat