88 research outputs found

    Perencanaan Strategis Sektor Kesehatan

    Get PDF

    GAMBARAN PERSEPSI PASIEN DALAM KEPUTUSAN PEMANFAATAN PELAYANAN RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR TAHUN 2013

    Get PDF
    Perkembangan rumah sakit di Indonesia semakin pesat karena hal ini dapat dilihat dari banyaknya berdiri rumah sakit diseluruh kota-kota besar di Indonesia. Dalam memghadapi perkembangan perumahsakitan dalam era globalisai dan tuntutan masyarakat akan mutu pelayanan yang semakin tinggi sehingga harus mempertimbangkan perilaku konsumen dalam perencanaan desain produk dan jasa di rumah sakit. Persepsi pasien sangat dibutuhkan dalam pelayanan yang berkualitas di rumah sakit. Persepsi pasien meliputi lokasi, harga, informasi, fasilitas, pelayanan dan personal. Beberapa penelitian menyebutkan bahwa lokasi, harga, informasi, fasilitas, pelayanan dan personal berhubungan keputusan pemanfaatan rumah sakit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran persepsi pasien dalam keputusan pemanfaatan pelayanan rawat jalan di Rumah Sakit Universitas Hasanuddin Makassar Tahun 2013. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif. Sampel adalah pasien rawat jalan. Cara pengambilan sampel secara sampling aksidental yaitu teknik penentuan sampel siapa saja yang secaraa tidak sengaja bertemu dengan peneliti dan sesuai dengan karakteristiknya. Besar sampel 103. Analisa data yang dilakukan adalah univariat dan bivariat dengan menggunakan tabel distribusi frekuensi dan tabulasi silang. Hasil penelitian ini menunjukkan gambaran dari persepsi baik dari komponen persepsi lokasi 56,3%, harga 52,4%, informasi 70,9%, fasilitas 62,1%, pelayanan 70,9% dan personal 84,5% sedangkan persepsi kurang baik dari komponen persepsi lokasi 43,7%, harga 47,5%, informasi 29,1%, fasilitas 37,9%, pelayanan 29,1% dan personal 15,5%. Disarankan agar pihak rumah sakit terus meningkatkan kualitas pelayanan melalui pelatihan SDM dan melengkapi sarana pendukung fisik yang belum ada. Meningkatkan mutu pelayanan agar dapat bersaingan dengan rumah sakit yang sudah lama berdiri atau beroprasi. \ud Kata kunci : persepsi lokasi, harga, fasilitas, informasi, pelayana

    FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN MINAT PEMANFAATAN KEMBALI PELAYANAN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT STELLA MARIS MAKASSAR TAHUN 2013

    Get PDF
    Pemanfaatan pelayanan kesehatan pada dasarnya merupakan interaksi antara pengguna jasa pelayanan dan penyedia jasa pelayanan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana hubungan kepercayaan, sikap, pengetahuan, kualitas pelayanan, jarak, tarif, fasilitas, pelayanan personil, lokasi, kecepatan pelayanan dan informasi.Jenis Penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah observasional dengan pendekatan cross sectionalstudy untuk melihat adanya hubungan antara variabel dependen dan independen sekaligus pada waktu yang sama, dengan jumlah responden sebanyak 118 orang, dimana untuk menentukan sampel menggunakan rumus Lameshow (1997). Analisis data yang dilakukan adalah univariat dan bivariat dengan menggunakan tabel distribusi frekuensi dan tabulasi silang.Hasil penelitian yang diperoleh yaitu ada hubungan kepercayaan, pengetahuan, sikap, kualitas pelayanan, tarif/biaya, fasilitas, pelayanan personil dalam pemanfaatan pelayanan rawat inap Rumah Sakit dan variabel yang tidak berhubungan adalah jarak, lokasi, dan informasi dalam pemanfaatan pelayanan rawat inap Rumah Sakit Stella Maris.Disrankan agar Rumah sakit perlu lebih meningkatkan mutu pelayanan Rumah sakit agar pasien loyal dan tetap berminat memilih memanfaatkan kembali pelayanan rawat inap di Rumah Sakit Stella Maris, karena sebagaimana yang kita ketehui bahwa persaingan Rumah sakit sekarang yang semakin kompetitif. \ud Kata kunci : Jarak, Lokasi, Informas

    DETERMINAN KEWASPADAAN UMUM DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT STELLA MARIS MAKASSAR

    Get PDF
    Angka kejadian infeksi nosokomial di Ruang Rawat Inap RS Stella Maris Makassar cukup tinggi dan melewati standar infeksi nosokomial berdasarkan KMK No.129 Tahun 2008 sehingga pelaksanaan kewaspadaan umum perlu ditingkatkan di rumah sakit terutamanya oleh perawat pelaksana. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi (supervisi, pengetahuan, dan sikap perawat) dengan kewaspadaan umum dalam pencegahan infeksi nosokomial. Jenis penelitian ini adalah observasional dengan pendekatan cross sectional study. Sampel penelitian diambil dengan teknik total sampling yaitu sebanyak 80 responden. Analisis data yang digunakan adalah univariat dan bivariat dengan uji chi square. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada hubungan antara supervisi (p=0,012) dan sikap (p=0,043) dengan pelaksanaan kewaspadaan umum dala pencegahan infeksi nosokomial, dan tidak ada hubungan antara pengetahuan (p=0,211) dengan pelaksanaan kewaspadaan umum dalam pencegahan infeksi nosokomial. Saran kepada pihak RS Stella Maris untuk tetap meningkatkan supervisi, pengetahuan, sikap perawat dan pelaksanaan kewaspadaan umum demi mencegahnya kejadian infeksi nosokomial di rumah sakit

    The Influence of Price, Service Quality and Relationship Marketing on Patient Satisfaction in the Outpatient Installation of the Haji Hospital, South Sulawesi Province

    Get PDF
    Patient satisfaction is the state a person feels when an activity or outcome matches his expectations. The purpose of this research is to investigate the impact of Price, Service Quality, and Relationship Marketing on Patient Satisfaction in the Outpatient Installation of Haji Hospital, South Sulawesi Province. This sort of research is quantitative and employs an observational, cross-sectional study design. 170 patients from the outpatient department of the Haji Hospital in South Sulawesi Province constituted the sample for this research. Price, service quality, and relationship marketing all had an influence on patient satisfaction at the Outpatient Installation of the Haji Hospital, South Sulawesi Province. The characteristic that has the greatest impact on patient satisfaction in the Outpatient Installation at Haji Hospital, South Sulawesi Province, is Relationship Marketing. It is advised that the hospital's administration create uncomplicated service processes, train personnel to be vigilant and receptive to patients' needs, ensure that physicians are always nice, friendly, and cordial, and strengthen commitment to adhere to visit schedules. If there is a schedule change, the doctor must at least cooperate with the nurse so that the patient is not kept waiting for too long

    EVALUASI PELAKSANAAN PELAYANAN OBSTETRI NEONATAL EMERGENSI DASAR (PONED) DI PUSKESMAS MAMAJANG KOTA MAKASSAR

    Get PDF
    Pada saat ini yang aktif melaksanakan program Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Dasar (PONED) ada 2 yaitu puskesmas Jumpandang Baru dan puskesmas Mamajang. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif pendekatan deskriptif (explanatory research). Penulis menggunakan wawancara, observasi dan analisis. Teknik pemilihan informan yang digunakan adalah purposive sampling yaitu informan yang dipilih dengan secara sengaja atau menunjuk langsung kepada orang yang dianggap dapat mewakili karakteristik populasi. Hasil penelitian di Puskesmas Mamajang menunjukkan terdapat 4 petugas kesehatan yakni 1 dokter, 1 perawat, dan 2 bidan. Dari segi sarana dan prasarana sudah lengkap namun ada beberapa alat yang tidak tersedia. Tidak ada dana operasional khusus yang diberikan untuk kegiatan PONED tetapi dana berasal dari operasional puskesmas dan dari jasa hasil tindakan di PONED, SOP (Standar Operasional Prosedur) untuk pelayanan obstetric dan neonatal telah terpasang. Sejauh ini Sosialisasi yang dilakukan berjalan dengan baik, sistem rujukan di Puskesmas Mamajang sesuai dengan alur rujukan yang telah ditetapkan, serta terdapat pencatatan pelaporan yang dibuat khusus untuk program PONED, dan supervisi diketahui berjalan efektif. Kesimpulannya adalah Puskesmas Mamajang mampu menjalankan program PONED yang memenuhi standar SDM, sarana dan prasarana, alokasi dana, sosialisasi, rujukan, serta pelaporan dan supervisi

    GAMBARAN TENTANG MUTU PELAYANAN DOKTER BERDASARKAN PERSEPSI PASIEN DI INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT UNIVERSITAS HASANUDDIN KOTA MAKASSAR

    Get PDF
    Persepsi pasien tentang mutu yang buruk akan sangat mempengaruhi keputusan dalam kunjungan berikutnya dan pasien biasanya mencari rumah sakit yang lain. Kualitas dari tenaga dokter dapat dilihat dari perilaku dan penampilan dokter dalam proses pelayanan kesehatan pada pasien, yang meliputi ukuran: kehandalan, jaminan, bukti langsung, empati dan daya tanggap. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tentang mutu pelayanan dokter berdasarkan persepsi pasien di \ud instalasi rawat jalan Rumah Sakit Universitas Hasanuddin Makassar tahun 2013.Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif. Sampel adalah pasien rawat jalan. Populasi penelitian ini adalah pasien Instalasi Rawat Jalan RS Unhas yang berjumlah 9780 pasien. Besar sampel 100 dengan teknik sampling aksidental. Analisa data yang dilakukan adalah univariat dan bivariat dengan menggunakan tabel distribusi frekuensi dan tabulasi silang.Hasil penelitian ini karakteristik \ud respondennya yang paling banyak berkunjung > 40 tahun 57%, pendidikannya perguruan tinggi 49%, pekerjaan PNS 40%, dan pendapatan < Rp 1.000.000. Gambaran dari komponen persepsi handal 96%, terjamin 97%, ada bukti langsung 95%, empati 97% dan tanggap 88%.Diharapkan pihak rumah sakit untuk mempertahankan mutu pelayanannya yang dianggap pasien sudah baik dan lebih \ud meningkatkan daya tanggap dokter terhadap pasien

    Kajian Implementasi Jaminan Kesehatan Nasional Lintas Provinsi (Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Barat) Tahun 2014

    Get PDF
    ABSTRACTBackground: Changes in health financing towards Universal Health Coverage (UHC) is to provide benefits, but on the other hand have a negative impact and the risks. Implementation of the National Health Insurance should be monitored in order to achieve the level of satisfaction of 80% against BPJS of health facilities.Aims: Monitoring and evaluating the implementation and the barriers to formulate policy recommendations on the improvement of the National Health Insurance program (JKN) in the province of South Sulawesi, Southeast Sulawesi and West Sulawesi in 2014; explained various aspects of the progress and challenges on political and institutional transformation program, advocacy and socialization, participation, service infrastructure at health facilities, referral system, Human Resources and Capacity Building; explained various aspects of the progress and challenges of financing, the risk of fraud, and the impact on utilization, satisfaction of participants and providers.Methods: This study used a qualitative approach. This research was conducted in the Province of South Sulawesi (Makassar City and Jeneponto), South East Sulawesi (Kendari and Konawe) and W est Sulawesi (Mamuju and Majene regency). The selection of respondents was done by using purposive sampling technique. Informants were from different elements: Hospitals, BPJS, Health Center, Health Department, Bappeda, Family Doctor and patient. Data were collected by using indepth interviews and review documents. Analysis of the data was using triangulation techniques either method and source triangulations.Results: There are still many problems, especially at the initial stage of implementation JKN. Problems related to aspects of political and institutional transformation program, advocacy and socialization of program JKN, membership, service infrastructure at health facilities, referral system and Human Resources and capacity building, aspects of financing, the risk of fraud in the implementation of JKN, and the impact JKN against utilization, satisfaction of participants and providers. Conclusion:Guarantee to quality of service by providers and patients will increase if policies and institutional transformation program, advocacy and socialization of program JKN, JKN membership, service infrastructure at health facilities, referral system and Human Resources and capacity building are strengthened and improved. It also covers aspects offinancing, the risk of fraud in the implementation of JKN and JKN impact on utilization, satisfaction of participants and providers. Keywords: JKN, South Sulawesi, Southeast Sulawesi, West Sulawesi ABSTRAKLatar belakang: Perubahan pembiayaan kesehatan menuju Universal Health Coverage ( UHC) merupakan hal yang menjanjikan namun pada sisi lain mempunyai dampak dan risiko. Pelaksanaan JKN perlu dipantau agar dapat tercapai tingkat kepuasan 80% terhadap BPJS dari fasilitas kesehatan.Tujuan: Memonitoring dan mengevaluasi pelaksanaan dan hambatan untuk merumuskan rekomendasi kebijakan perbaikan program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) di Provinsi Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Barat pada tahun 2014; memaparkan berbagai kemajuan dan tantangan pada aspek kebijakan dan kelembagaan, transformasi program, advokasi dan sosialisasi, kepesertaan, infrastruktur pelayanan pada fasilitas kesehatan, sistem rujukan, SDM dan Capacity Building; memaparkan berbagai kemajuan dan tantangan dari aspek pembiayaan, risiko terjadinya Fraud, dan dampak terhadap utilisasi, kepuasan peserta dan provider.Metode: Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Penelitian ini dilakukan di Provinsi Sulawesi Selatan (Kota Makassar dan Kabupaten Jeneponto), Provinsi Sulawesi Tenggara (Kota Kendari dan Kabupaten Konawe) dan Provinsi Sulawesi Barat (Kabupaten Mamuju dan Kabupaten Majene). Pemilihan responden dilakukan dengan menggunakan teknik Purposive Sampling. Informan berasal dari berbagai unsur: Rumah Sakit, BPJS, Puskesmas, Dinas Kesehatan, Bappeda, Dokter Keluarga, dan pasien. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan indepth interview dan telaah dokumen. Analisis data menggunakan teknik triangulasi baik triangulasi metode maupun triangulasi sumber.Hasil: Masih banyak ditemukan berbagai masalah dalam pelaksanaan JKN terutama pada tahap awal pelaksanaannya. Masalah yang berkaitan dengan aspek kebijakan dan kelembagaan, transformasi program, advokasi dan sosialisasi program JKN, kepesertaan, infrastruktur pelayanan pada fasilitas kesehatan, system rujukan dan Sumber Daya Manusia dan Capacity Building, aspek pembiayaan, risiko terjadinyaFraud pada pelaksanaan JKN, dan dampak JKN terhadap utilisasi, kepuasan peserta dan provider.Kesimpulan: Jaminan kualitas pelayanan oleh provider dan pasien akan meningkat jika asapek aspek kebijakan dan kelembagaan, transformasi program, advokasi dan sosialisasi program JKN, kepesertaan JKN, infrastruktur pelayanan pada fasilitas kesehatan, system rujukan dan Sumber Daya Manusia dan Capacity Building diperkuat dan ditingkatkan. Selain itu juga mencakup aspek pembiayaan, risiko terjadinya Fraud pada pelaksanaan JKN, dan dampak JKN terhadap utilisasi, kepuasan peserta dan provider. Kata Kunci: JKN, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Bara

    GAMBARAN KINERJA PERAWAT DALAM PELAKSANAAN ASUHAN KEPERAWATAN DI INSTALASI RAWAT INAP LONTARA RSUP. DR.WAHIDIN SUDIROHUSODO

    Get PDF
    Pelayanan keperawatan berperan dalam menentukan pelayanan kesehatan. Perawat memberikan pelayanan keperawatan sesuai kompetensi dan kewenangan yang dimiliki. Kemampuan perawat memberikan pelayanan asuhan keperawatan secara profesional tentu sangat tergantung pada bagaimana kinerja perawat dalam menerapkan standar asuhan keperawatan. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan kinerja perawat dalam pelaksanaan asuhan keperawatan di Instalasi Rawat Inap Lontara RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo. Jenis penelitian adalah penelitian survei deskriptif dengan pendekatan kuantitatif dengan tehnik purposive sampling yaitu teknik penentuan sampel dengan menggunakan kriteria atau pertimbangan tertentu, dengan besar sampel 69. Analisis data yang dilakukan adalah univariat dan bivariat dengan menggunakan tabel distribusi frekuensi dan tabulasi silang. Hasil penelitian ini menunjukkan kemampuan responden dengan kategori baik 52,2%, motivasi tinggi sebesar 56,5%, supervisi baik sebesar 53,6%, pendapatan baik sebesar 66,7%, kepemimpinan dengan kategori baik sebesar 60,9% dan kinerja perawat dalam pelaksanaan asuhan keperawatan berada pada kategori baik dengan nilai rata-rata 85. Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian di temukan bahwa secara keseluruhan perawat ruang rawat inap memiliki kinerja baik,namun ada beberapa aspek cenderung menyebabkan perawat tidak puas. maka disarankan kepada pihak rumah sakit untuk lebih memperhatikan aspek tersebut sehingga dapat memberikan mutu pelayanan keperawatan yang berkualitas
    corecore