12 research outputs found

    ANALISIS PENGARUH WAKTU DAN TEKANAN TERHADAP DEMINERALISASI AIR BUANGAN AC DENGAN METODE REVERSE OSMOSIS

    Get PDF
    Demineralised water (air demin) merupakan air yang berasal dari proses pemurnian air sehingga terbebas dari mineral yang biasanya terkandung dalam air. Air demin memiliki banyak manfaat, salah satunya adalah dapat digunakan sebagai pelarut zat kimia dan juga untuk mencuci peralatan yang ada pada laboratorium. Penelitian ini dilakukan untuk mengolah limbah buangan AC yang selama ini belum termanfaatkan menjadi air demin. Metode yang digunakan adalah metode Reverse Osmosis (RO), dimana menggunakan membran sebagai penyaring kontaminan (zat pengotor) seperti bakteri dan logam sehingga air keluaran (permeate) dari proses ini dapat sesuai dengan syarat mutu air demin di Indonesia. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu waktu operasi (15, 30, dan 45 menit) dan tekanan operasi (20, 40, 60, dan 80 Psia). Dari hasil penelitian, didapat bahwa nilai terbaik dihasilkan pada penggunaan tekanan operasi 80 Psia selama 45 menit dengan nilai pH 6.96, konduktivitas 4.90 µs/cm, dan TDS 4.50 mg/l serta telah sesuai dengan syarat mutu air demin SNI 6241:2015

    Pengaruh penambahan bioetanol dari mahkota nanas terhadap emisi gas buang pada mesin motor 4 langkah

    Get PDF
    Bioethanol is ethanol derived from plants that contain cellulose such as cassava, corn and sugar cane. The use of bioethanol aims to overcome the scarcity of fuel and reduce the use of fossil oil ingredients in Indonesia. The introduction of alternative energy is optimized by mixing fossil fuels with bioethanol. Therefore, the use of bioethanol as a renewable fuel is very good if because pure bioethanol has a high octane value of 118. Besides, bioethanol is also able to reduce the amount of carbon monoxide (CO) emissions, decrease Nitrogen Oxide (NOx) and hydrocarbon emissions compared to ordinary gasoline fuel. In this research, a mixture of Pertamax and Bioethanol with a mixture of variations, among others: pure Pertamax (E0), Pertamax mixture and bioethanol 5% (E5), bioethanol 10% (E10), and bioethanol 15% (E15). The fuel testing was carried out at the Environmental Service Laboratory using a 4-stroke Yamaha motorcycle brand. Mixing bioethanol as a fuel can reduce exhaust emissions from the combustion of motorcycle fuel 4 steps in all tests. The best test results obtained on the composition of the E10 fuel mixture with CO levels of 2.06%, CO2 levels of 6.96% and HC of 75 ppm.Keywords : Bioethanol, Gas Emissions, Hydrocarbons, Carbon Monoxide, Pertama

    Pengaruh Perbedaan Kedalaman Potong Pada Proses Bubut dan Perlakuan Panas Normalizing Terhadap Perubahan Sifat Mekanik Baja Karbon Menengah (HQ 760)

    Get PDF
    Pada proses bubut, terjadi pergeseran antara benda uji dengan pahat. Akibat daripergeseran tersebut, maka pada permukaan benda uji akan mengalami panas yang cukuptinggi. Dengan demikian sifat kekerasan akan berubah. Dalam penelitian ini, benda ujiadalah baja karbon menengah yang dibubut dengan variabel kedalaman potong 0,5 mm,1,0 mm, 1,5 mm dan kedalaman potong 2 mm. Sedangkan putaran mesin dibuat konstan100 rpm. Kemudian benda uji tersebut dilanjutkan dengan proses perlakuan normalizingpada suhu 850oC yang ditahan selama 15 menit, dan dilanjutkan dengan pendinginan diudara terbuka. Hasil penelitian diperoleh bahwa, nilai kekerasan permukaan benda uji tanpaproses bubut lebih rendah dibandingkan dengan benda uji yang mengalami proses bubut.Dengan mempertebal proses penyayatan maka nilai kekerasan cenderung meningkat.Peningkatan nilai kekerasan dapat ditandai dengan perubahan warna pada geram dari warnaputih menjadi abu-abu. Ini menunjukkan bahwa energi yang diserap benda uji sangat besar.Dengan proses normalizing pada benda uji, maka kekerasannya akan mendekati kekerasanbenda uji asal yang belum diproses bubut

    Kajian Kekuatan Baja Paduan Rendah Yang Dilas Listrik Elektroda Terbungkus Dengan Kampuh V Dan Elektroda RD – 320 E.6013

    Get PDF
    Abstrak: Pengelasan dengan menggunakan busur listrik elektroda terbungkus adalahpengelasan yang banyak digunakan untuk penyambungan peralatan-peralatan, konstruksiseperti jembatan, pemipaan dan konstruksi perkapalan. Luasnya penggunaan pengelasanini karena dapat dilakukan secara manual dan pelaksanaan yang cukup sederhana.Kekuatan las dan struktur mikro dipengaruhi oleh banyak faktor, seperti komposisi kimialogam las, arus pengelasan dan lain-lain. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitaslas dan struktur mikro baja paduan rendah yang di las listrik elektroda terbungkus berdiameter3,2 mm terhadap variasi kuat arus 140 ampere,150 ampere dan 160 ampere.Hasil pengujian tarik menunjukkan bahwa pemakaian arus las 160 ampere yang masihtermasuk dalam interval arus yang diijinkan memiliki nilai tegangan tarik tertinggi jikadibandingkan dengan pemakaian arus 140 ampere dan 150 ampere, namun nilai tersebuttidak jauh berbeda terhadap benda asal tanpa proses pengelasan. Struktur mikro pada logamisian berupa bilah-bilah menyilang yang optimal, sehingga kekuatannya meningkat padasaat menerima beban tarikan.Kata Kunci: Heat Affected Zone

    DESAIN DAN PENGUJIAN ALAT PENGERING GABAH ROTARY DENGAN MEMANFAATKAN BAHAN BAKAR SEKAM GABAH

    Get PDF
    Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui laju pengurang kadar air gabah yang dihasilkan saat pengeringan. Percobaan dilaksanakan pada bulan Maret 2017. Bahan-bahan yang dipergunakan dalam percobaan ini adalah gabah dari hasil panen daerah Mata Merah Palembang dengan kadar air 18%. Pengujian pengeringan dilakukan dengan sebuah alat pengering sistim rotary dengan menggunakan sekam, pilihan bahan bakar sekam dikarenakan di area penggilingan beras sangat banyak sekali dijumpai sekam, sehingga sekam inilah yang dimanfaatkan sebagai bahan bakar untuk penghasil panas pengeringan dengan kapasitas pengeringan sebanyak 20 kg gabah basah. Alat pengering berupa silinder berjumlah 4 buah berdiameter 25 cm dan dengan masing-masing kapasitas 5 kg, laju pengeringan dihitung berdasarkan pengurangan massa gabah yang terjadi selama proses pengeringan hingga berat gabah sebesar 150 gram (Berdasarkan pengukuran lapangan gabah kering berdasarkan sample). Temperatur nyala sekam 1900C.Temperatur ruang pengering rata-rata 66,50C dengan berat sample awal gabah 170 gram, pengujian dilakukan dari pukul 12.20 Wib hingga pukul 15.13 Wib sampai capaian berat gabah 150 gram yaitu selama 173 menit (2 jam 53 menit). Panas penguapan dan panas udara pengering masing-masing sebesar 18 J/s dan 65 J/s. Efisiensi alat pengering diperoleh sebesar 27, 6%.Kata kunci: gabah, panas penguapan, panas pengeringan, efisiens

    PEMBUATAN MESIN PENGUPAS DAN PEMERAS TEBU: PEMBUATAN MESIN PENGUPAS DAN PEMERAS TEBU

    No full text
    Sugarcane is one of Indonesia's agricultural commodities which is quite large in production, sugarcane processing in Indonesia is usually used as sugar and flavoring, but sugar cane is also used by the community as a raw material for beverages, namely sugarcane ice. Sugarcane grinding machines or sugarcane squeezer machines are using for the process of separating sugarcane juice from sugarcane stem fiber, with the help of a sugarcane squeezer machine it will produce a lot of sugarcane juice, and only requires a short working time. The use of a sugar cane squeezer machine for producing sugar and making ice cane with a small-scale machine, so that it does not require space and a complicated process, this machine is very suitable for small and medium scale sugarcane processing industry. The purpose of this research is to design and manufacture a sugarcane squeezer machine using a combustion engine. The implementation method in the manufacture of this machine uses a propulsion system including combustion motors, pulleys, v-belts, gears, shafts, pegs, rollers and bearings. The results obtained from the design and manufacture of this sugarcane squeezer machine are that the energy and time that have been used are more efficient and the sugarcane processing is faster than manually. The design specifications of the tool are 0.5Hp engine capacity, 220 volt voltage and 2500 rpm rotation. Testing of the sugarcane juice machine is carried out to find out the results of the design can function according to the expected designTebu merupakan salah satu komoditas pertanian Indonesia yang cukup besar produksinya, pengolahan tebu di Indonesia biasanya digunakan sebagai gula dan penyedap rasa, namun tebu juga dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai bahan baku minuman yaitu es tebu. Mesin penggiling tebu atau mesin peras tebu digunakan untuk proses pemisahan sari tebu dari serat batang tebu, dengan bantuan mesin peras tebu akan menghasilkan sari tebu yang banyak, dan hanya membutuhkan waktu kerja yang singkat. Penggunaan mesin pemeras tebu untuk memproduksi gula dan pembuatan es tebu dengan mesin skala kecil, sehingga tidak membutuhkan tempat dan proses yang rumit, mesin ini sangat cocok untuk industri pengolahan tebu skala kecil dan menengah. Tujuan dari penelitian ini adalah merancang dan membuat mesin pemeras tebu menggunakan mesin pembakaran. Metode pelaksanaan dalam pembuatan mesin ini menggunakan sistem penggerak meliputi motor bakar, puli, v-belt, roda gigi, poros, pasak, roller dan bantalan. Hasil yang diperoleh dari perancangan dan pembuatan mesin pemeras tebu ini adalah tenaga dan waktu yang digunakan lebih hemat dan proses pengolahan tebu lebih cepat dibandingkan dengan yang digunakan sebelumnya secara manual. Spesifikasi perancangan alat ini adalah kapasitas mesin 0,5 hp, tegangan 220 volt, putaran 2500 rpm. Pengujian mesin perasan tebu dilakukan untuk mengetahui hasil rancangan dapat berfungsi sesuai dengan rancangan yang diharapkan
    corecore