17 research outputs found

    Pemberdayaan Siswa Mts Al-Hikmah Janti Jogoroto Jombang Dalam Menghafal Juz Amma Melalui Permainan Copi Kara (congklak pintar kartu acak)

    Get PDF
    Pemanfaatan permainan Congklak Pintar Kartu Acak (Copi Kara) memiliki tujuan yaitu pemberdayaan minat siswa MTs Al-Hikmah Janti Jogoroto Jombang dalam menghafal Juz Amma dan memberikan pengetahuan baru tentang pemanfaatan budaya   permainan congklak sebagai alat bantu pembelajaran menghafal Juz Amma. Melalui permainan congklak sebagai media belajar, mempermudah menghafal dan pemahaman akan pentingnya mempelajari Juz Amma beserta makna yang terkandung di dalamnya. Kegiatan ini juga dapat sebagai nilai tambah dalam menumbuhkan   generasi   mendatang   yang   lebih   berakhlak   karena   dapat   menghafal   dan menerapkan makna dalam Juz Amma, dan sebagai bentuk pelestarian kembali permainan tradisional congklak. Metode pelaksanaannya yakni setelah mempelajari ilmu tajwid dalam Al Qur’an dengan bacaan yang benar dan fasih, pengajar dapat mengkolaborasikan  permainan Copi Kara dalam pembelajarannya. Selanjutnya permainan akan di ajarkan kepada setiap kelompok peserta didik untuk saling mempraktekkan hafalan dalam setiap permainan. Melalui Program Pengabdian, pemanfaatan permainan Copi Kara pada siswa MTs Al-Hikmah Janti Jogoroto Jombang diharapkan dapat terealisasikan. Progam ini menggunakan metode yang rinci dan terjadwal mulai dari persiapan awal sampai dengan praktik pelaksanaan pembelajaran permainan Copi Kara Pada akhirnya, permainan Copi Kara diharapkan dapat menumbuhkan minat siswa MTs Al-Hikmah Janti Jogoroto Jombang dalam menghafal Juz Amma dan memberikan pengetahuan baru tentang pemanfaatan  budaya    permainan  congklak  sebagai  alat  pembelajaran  dalam  menghafal  Juz Amma. Kegiatan pengabdian ini telah dilakukan di MTs Al-Hikmah dan hasilnya hafalan juz amma semua siswa yang mengikuti kegiatan ini  menjadi kembali lagi karena proses membangkitkan hafalannya diselingi dengan permainan congklak pintar kartu acak &nbsp

    Aplikasi Pewarnaan Titik pada Graph dalam Pembuatan Jadwal Pelajaran

    Get PDF
    Membuat jadwal pelajaran merupakan salah satu tugas yang harus dikerjakan oleh wakil kepala sekolah bidang kurikulum setiap awal tahun pelajaran. Pembuatan jadwal akan menjadi masalah ketika jadwal yang disusun tidak dapat diselesaikan sebelum kegiatan efektif sekolah. Selama jadwal pelajaran belum selesai disusun maka kegiatan belajar mengajar di sekolah kurang efektif. Jadwal yang dibuat pada awal tahun pelajaran harus bersifat efektif agar tidak terjadi perubahan-perubahan jadwal yang memiliki banyak kendala seperti menyesuaikan hari dengan permintaan guru dan lain sebagainya. Untuk mengatasi permasalahan dalam pembuatan jadwal, salah satu solusi yang bisa digunakan yaitu menggunakan pewarnaan titik pada graph. Tujuan dari penelitian adalah untuk mendeskripsikan aplikasi pewarnaan titik pada graph dalam membuat jadwal pelajaran di MTs Al-Hikmah Janti Jogoroto Jombang. Jenis penelitin ini adalah penelitian kualitatif. Intrumen penelitian ini adalah peneliti sendiri sebagai instrumen utama dan pedoman dokumentasi sebagai instrumet pendukung. Analisis data yang peneliti gunakan adalah Membuat simbol warna untuk masing-masing mata pelajaran, Membuat graph yang titiknya sudah diwarnai sesuai dengan simbol warna yang disepakati dibuat mulai hari Senin sampai dengan Sabtu, Membuat jadwal pelajaran sesuai dengan graph yang telah dibuat. Cara mengaplikasikan pewarnaan titik pada graph dalam pembuatan jadwal pelajaran adalah buatlah simbol warna dari masing-masing mata pelajaran, buatlah graph mulai dari hari Senin sampai dengan Sabtu sedemikian hingga setiap titik yang berhubungan langsung mendapatkan warna (sesuai dengan simbol warna yang telah dibuat dari masing-asing pelajaran) yang berbeda. Banyaknya titik pada graph disesuaikan dengan banyaknya mata pelajaran yang dipelajari mulai dari jam 07.00 – 12.50

    MENINGKATKAN AKTIFITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN BEACH BALL

    Get PDF
    Penelitian ini dimulai dari observasi awal peneliti terhadap aktivitas dan hasil belajar matematika siswa kelas V SD Negeri Jombatan IV. Peneliti menemukan beberapa masalah dalam pengamatan tersebut diantaranya beberapa siswa masih mengalami kesulitan pada materi menghitung volume kubus dan balok dan siswa tidak dapat menyelesaikan soal apabila diberikan soal yang sedikit berbeda dari yang dipelajari. Peneliti mencoba melakukan pembelajaran dengan penerapan strategi pembelajaran Beach Ball (Bola Pantai) untuk mengatasi hal tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penerapan strategi pembelajaran Beach Ball (Bola Pantai) dalam meningkatkan aktivitas dan hasil belajar matematika materi volume kubus dan balok tahun pelajaran 2019/2020. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Rancangan penelitian tindakan kelas yang digunakan dalam penelitian ini adalah model yang dikembangkan oleh Kemmis dan Mc Taggart. Penelitian dilaksanakan dalam 2 siklus, siklus pertama terdiri dari 2 pertemuan dan siklus kedua terdiri dari 2 pertemuan. Peneliti melakukan pengumpulan data dengan cara observasi, dan tes. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri Jombatan IV tahun pelajaran 2019/2020. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan strategi pembelajaran Beach Ball (Bola Pantai) dalam pembelajaran matematika materi volume kubus dan balok pada siswa kelas V SD Negeri Jombatan IV dapat meningkatkan aktivitas siswa, dan hasil belajar siswa. Aktivitas siswa pada siklus 1 mencapai 60,62% dengan kriteria cukup menjadi 81,4% pada siklus 2 dengan kriteria baik. Hasil belajar siswa pada siklus 1 mencapai ketuntasan klasikal sebesar 62,85% menjadi 82,85% pada siklus

    ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIKA SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL MATEMATIKA DITINJAU BERDASARKAN KEMAMPUAN MATEMATIKA

    Get PDF
    The purpose og this study was to describe the critical thinking skills of students with high, medium, and low math abilities in solving math problems. This research is a qualitative descriptive study. The subjects of this study were 3 students of class XI MIPA at SMA Negeri Ngoro Jombang, with categories of high, medium, and low mathematical abilities. Methods of data collection in this study using the method of tests and interviews with the main instruments of the researchers themselves and supporting instruments in the form of test sheets for the ability to think critically in mathematics and interview guidelines. Checking the validity of the research data was done by triangulating time. Data analysis techniques are carried out by reducing, presenting data, and make conclusions The results of this study reveal that the indicator of the ability to think critically in mathematics in solving math problems was that students present the information that was known and what requested from the questions correctly, presents information that had not been clearly stated in the questions and the information needed to solve the problems, presents conclusions of concepts / ideas that are relevant to solving the problem, and presenting the steps for completion in a coherent and correct manner and presenting the correct result of solving the problem. The ability to think critically in mathematics of students who have high abilities in solving questions is able to meet all indicators of critical thinking skills, students who are able to think critically in mathematics who are moderate in solving questions are able to meet the three indicators of critical thinking abilities because students are unable to present the correct results, while the ability critical thinking mathematics students with low ability to solve problems are only able to meet two indicators of critical thinking skills, namely students are only able to present the information that is known and the things that are requested from the questions correctly, presenting information that has not been clearly stated in the questions and the information needed to solve the problem

    Pelatihan Siswa MI Dalam Menggunakan The Power of Bottle Cap Untuk Operasi Hitung

    Get PDF
    Class V mathematics learning includes addition and subtraction of integers. Especially for mathematics in elementary schools, mathematics is useful for equipping students with critical and creative attitudes. Mathematical concepts which are always abstract are presented with concrete and then semi-concrete things which then lead to the abstraction. Problems that arise in the integer system for class V students, especially at MI Al Hikmah Janti Jogoroto Jombang, are when students will perform arithmetic operations such as: 4 + (-7); -6 + 9; -3 – (-6); 2 – 7 and so on. The problems that arise in relation to these questions are how to provide explanations and how to instill the understanding of integer operations in a concrete way. The power of bottle cap is a simple visual aid that can be interesting, fun and inspire students in the learning process. The implementation stage of this service is to provide motivation and assistance in demonstrating the media. The result is training on the use of The power of bottle cap as a teaching aid to simplify arithmetic operations on integers. Students can understand the addition of integers quickly. The students were enthusiastic about using The power of bottle cap props and exploring the props with various types of questions.   &nbsp

    Pemanfaatan Media Mistar Hitung Untuk Melatih Operasi Hitung Bilangan Bulat Pada Siswa MI-Al Hikmah Janti Jogoroto

    Get PDF
    Berhitung merupakan bagian dari pelajaran matematika, dasar.operasi hitung terdiri dari penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian. Untuk membantu siswa memahami siswa dalam berhitung pada operasi penjumlahan dan pengurangan dapat menggunakan alat bantu yaitu dengan alat peraga M-Count. Alat peraga M-count ini mempunyai kelebihan yaitu selain memperlihatkan secara langsung konsep penjumlahan, bisa menarik minat siswa untuk belajar matematika karena alat peraga ini siswa bisa bermain sekaligus belajar sehingga siswa tidak merasa jenuh atau bosan. Progam kemitraan pengabdian bertujuan untuk menambah wawasan kepada siswa tentang alat peraga matematika untuk mempermudah dalam mempelajari matematika. Untuk itu sasaran yang dipilih adalah materi yang membutuhkan alat peraga untuk mempermudah dalam mejalaskan konsep matematika yang bersifat abstrak.  Siswa yang dipilih adalah siswa pada MI Al-Hikmah Janti Kelas IV. Pendampingan dan Pelatihan diberikan sampai siswa dapat mengoperasikan M-count. Pelatihan difokuskan pada pemberian motivasi, pemberian materi matematika sehingga pembelajaran menjadi menarik dan menyenagkan., tim PKM akan mendemonstrasikan sedikit tentang cara menggunakan alat peraga. Siswa praktek langsung menggunakan alat peraga  mista hitung. Ketercapaian pengabdian ini adalah siswa dapat menggunakan M-count dan dapat menyelesaikan operasi bilngan bulat pada tahap menjumlahkan dan mengurangkan. Siswa merasa senang adanya pengenalan alat peraga M-Count karena mempermudah dalam penyelesaian tugas yang diberikan oleh guru

    MATHEMATICS PROPS PROJECT (Pelatihan Peserta Didik dalam Menggunakan Media Pembelajaran Elektronik Geogebra dan Geometers Sketchpad)

    Get PDF
    Matematika merupakan ilmu yang cara bernalarnya deduktif formal dan abstrak, harus diberikan kepada anak-anak sejak Sekolah Dasar (SD) yang cara berpikirnya masih dalam tahap operasi konkrit, kita perlu berhati-hati dalam menanamkan konsep-konsep matematika tersebut. Begitu juga dengan siswa SMP, beberapa dari mereka juga masih dalam tahap operasi konkrit. Tidak sedikit guru matematika mengalami kesulitan ketika menjelaskan matematika ke siswa SMP sedemikian hingga siswa SMP mudah memahami materi yang diajarkan tanpa menggunakan alat peraga. Kebanyakan siswa SMP sulit  memahami materi matematika yang disampaikan oleh guru jika guru tersebut tidak menggunakan alat peraga. Hal serupa juga dialami oleh siswa-siswi MTs Al-Hikmah Janti Jogoroto Jombang. Siswa-siswi di MTs tersebut banyak yang mengalami kesulitan dalam memahami matematika. Salah satu cara Alternatif yang dapat digunakan untuk membuat siswa mudah memahami matematika adalah dengan menggunakan media pembelajaran baik media pembelajaran yang manual maupun yang elektronik. Di era industry 4.0, telah banyak sekali media pembelajaran elektronik yang berhubungan dengan matematika. Contohnya Geogebra, Geometre Sketpath, Wingeom, Winplot dan lain sebagainya. Oleh karena itu, untuk membantu siswa MTs Al-Hikmah dalam memahami matematika maka penulis mencoba membantu memberikan solusi melalui pelatihan penggunaan media pembelajaran elektronik 2G2W (Geogebra, Geometre Sketpath, Wingeom, Winplot).  Kegiatan yang telah dilakukan Adalah pelatihan menggunakan software geogebra dan geometers sketchpad. Selanjutnya program PKM ini dilanjutkan dengan pelatihan menggunakan software wingeom dan winplot serta membuat artikel ilmiah yang akan diterbitkan pada jurnal ilmiah tak terakreditas

    METODE DIFUSI IPTEKS DALAM PENGEMBANGAN KEWIRAUSAHAAN MASYARAKAT DI DESA KATEMAS KABUPATEN JOMBANG

    Get PDF
    Komoditas lokal di Desa Katemas Kecamatan Kudu Kabupaten  Jombang adalah pada sektor  pertanian  dengan  hasil  pertanian  unggulan  yaitu  sayuran  sawi.  Namun  potensi  yang  ada  tersebut belum sepenuhnya dimanfaatkan oleh masyarakat desa. Agar dapat meningkatkan  perekonomian  masyarakat  maka  perlu  dibuat  suatu  inovasi  olahan  produk  yang  berbahan  dasar  dari  sawi.  Kegiatan  ini  dilakukan  dengan  metode  pendidikan  masyarakat  dan  difusi  ipteks.  Hasil  dari  kegiatan  ini  menunjukan  bahwa  tanaman  sawi  dapat  diolah  menjadi  brownies  dan  nuget  yang  dapat  digunakan  sebagai  alternatif  kewirausahaan  masyarakat  desa

    OPTIMALISASI PENGOLAHAN LIMBAH TUSUK SATE

    Get PDF
    Segala  macam  sumber  daya  alam  yang  ada  di  sekitar  kita  memiliki  karakteristik  masingmasing  yang memungkinkan terciptanya karya-karya  inovatif.  Dengan terpenuhinya sumber  daya alam yang melimpah dan dengan didapatinya tenaga atau sumber daya manusia yang  handal,  segala  jenis  sumber  daya  alam  dapat  dibudidayakan  dan  dimanfaatkan  untuk  kepentingan  masyarakat.  Untuk  itu  mengotimalkan  penggunaan  sumber  daya  alam  yang  variatif  merupakan  tujuan  utama  peneliti  dalam  kegiatan  yang  teroraganisir  dan  teratur. Hasil  dari  proses  observasi  yang  merupakan  salah  satu  dari  serangkaian  kegiatan  yang  kompleks,  peneliti  mendapati  bahwa  di  desa  Bendungan  memiliki  banyak  sekali  sumber  daya alam yang melimpah, terutama Bambu. Dan ditemui bahwa di Desa tersebut terdapat  industri  rumahan  pembuatan  tusuk  sate.  Dan  dalam  proses  wawancara  yang  telah  dilaksanakan oleh tim, kami menemukan bahwa terdapat banyak  limbah tusuk sate yang di  buang begitu saja dan kurangnya pemanfaatan limbah tusuk sate yang secara optimal.  Oleh sebab itu penelitian pengolahan limbah tusuk sate di lakukan  dengan melakukan  beberapa  metode seperti metode observasi, wawancara, percobaan atau eksplorasi, sosialisasi, hingga  pelatihan.  Produk  yang  akan  dihasilkan  dalam  pengolahan  limbah  tusuk  sate  ini  berupa  segala  bentuk  kerajian  yang  bisa  dibuat  dengan  menggunakan  limbah  bambu  yang  merupakan bagian sekat dari bambu dan juga ranting bambu yang jarang sekali digunakan  oleh masyarakat sekitar. Diharapkan hasil penelitian pengolahan limbah tusuk sate ini dapat  mengurangi  pembuangan  sumber  daya  alam  berupa  limbah  tusuk  sate.  Produk  yang  dihasilkan dapat menjadi produk yang memiliki estetika dan nilai guna dari limbah tersebut

    Efektifitas Lattice Method Dalam Pembelajaran Matematika

    No full text
    Perkalian merupakan hal yang paling penting dalam pelajaran matematika. Jika kemampuan siswa  dalam  perkalian  baik,  maka  dapat dipastikan  kemampuan  siswa  dalam  hak penjumlahan,  pengurangan  dan  pembagian  juga  baik.  Salah  satu  metode  yang  dapat digunakan  untuk  menyelesaikan  soal  matematika  yang  berkaitan  dengan  perkalian  adalah metode  lattice. Tujuan  penelitian  adalah  untuk  mengetahui  keefektifan metode  lattice dalam pembelajaran matematika siswa kelas IV MI Kreatif Khoiriyah Sumobito Jombang. Rancangan penelitian  yang  peneliti  gunakan  adalah  “One-Group  Pretest-Posttest  Design”.  Istrumen penelitian  ini  adalah  lembar  tes  hasil  belajar.  Metode  pengumpulan  datanya  menggunakan metode  tes. Dalam  menganalisa  data,  peneliti  menggunakan  program  SPSS  dengan  hasil sebagai berikut: nilai t = 13,774 dengan probabilitas 0,000, karena probabilitas < 0,05 maka Ho  ditolak  dan  Ha  diterima artinya metode  lattice efektif  digunakan  dalam  pembelajaran matematikaKata kunci: metode lattice, pembelajaran matematika
    corecore