2 research outputs found

    PERAN KARAKTERISTIK, PENGETAHUAN DAN SIKAP PEKERJA TERHADAP PRAKTIK PENGELOLAAN LIMBAH DI INSTALASI KARANTINA HEWAN (Characteristics, Knowledge and Attitude of Workers Regarding Waste Management Practices in Animal Quarantine Installations)

    Get PDF
    AbstrakLimbah Instalasi Karantina Hewan (IKH) ruminansia besar dapat menjadi sumber penularan penyakit yang mungkin terbawa akibat lalu lintas ternak serta dapat menimbulkan permasalahan lingkungan. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis sejauh mana karakteristik, pengetahuan dan sikap petugas IKH berpengaruh terhadap praktik pengelolaan limbah di IKH. Responden adalah petugas yang melakukan pengelolaan limbah di IKH. Hubungan dan tingkat pengaruh langsung dan tidak langsung pada variabel yang diamati dianalisis menggunakan analisis jalur (path analysis). Hasil penelitian menunjukkan secara keseluruhan karakteristik, pengetahuan dan sikap petugas IKH berpengaruh sebesar 68,85%. Pengaruh tersebut digambarkan sebagai pengaruh langsung sebesar 22,76% dan tidak langsung sebesar 46,09% terhadap praktik pengelolaan limbah di IKH. Pengetahuan berpengaruh signifikan terhadap sikap dan praktik pengelolaan limbah di IKH. Sikap berpengaruh signifikan terhadap praktik pengelolaan limbah di IKH. Pengelolaan limbah di IKH dapat ditingkatkan dengan cara meningkatkan pengetahuan melalui pelatihan sistem manajemen lingkungan sesuai ISO 14001:2015, pelatihan AMDAL dan UKL/UPL serta pengetahuan mengenai risiko penyakit yang mungkin terbawa oleh limbah IKH.AbstractWaste from large ruminant animal quarantine installations (IKH) can be a source of disease transmission that may be carried away due to livestock traffic and can cause environmental problems. The purpose of this study was to analyze the characteristics, knowledge and attitudes of IKH officers to influence the practice of waste management in IKH. Respondents were officers who carry out waste management in IKH. The relationship and magnitude of direct and indirect effects on observed variables were analyzed using path analysis. The results showed that overall the characteristics, knowledge and attitudes of IKH officers had an effect of 68.85%. The influence is described as a direct influence of 22.76% and indirectly by 46.09% on the practice of waste management in IKH. The practice of waste management in IKH is influenced by significant knowledge and attitudes. Attitudes are influenced by knowledge of waste management in IKH. Waste management in IKH can be improved by increasing knowledge through training in environmental management systems in accordance with ISO 14001: 2015, training on AMDAL and UKL / UPL as well as knowledge about the risk of diseases that may be carried out by IKH waste

    Implementasi Kemampuan Manajerial Kepala Sekolah dalam Menciptakan Sekolah Hijau (Green School) di Tingkat SD

    No full text
    Sekolah merupakan tempat pembelajaran sekaligus sebagai sebuah entitas yang bertanggung jawab terhadap masyarakat dan lingkungan sekitar. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan Implementasi Kemampuan Manajerial Kepala Sekolah Dalam Menciptakan Sekolah Hijau di SDN Batuagung 02 Kecamatan Balapulang Kabupaten Tegal. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif fenomenologi. Subyek penelitian adalah kepala Sekolah, guru dan siswa. Obyek penelitian yaitu situasi sosial yang menunjukkan Implementasi Kemampuan Manajerial Kepala Sekolah Dalam Menciptakan Sekolah Hijaau meliputi perencanaan, pelaksanaan, Pengawasan dan Pengendalian. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data kualitatif menggunakan model interaktif Miles dan Huberman meliputi pengumpulan data, kondensasi data, display data, dan penarikan kesimpulan. Uji Keabsahan menggunakan triangulasi teknik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Implementasi Kemampuan Manajerial Kepala Sekolah Dalam Menciptakan Sekolah Hijau yang mencakup kebijakan sekolah berwawasan lingkungan, kurikulum berbasis lingkungan, kegiatan berbasis partisipatif, dan pengelolaan sarana dan prasarana pendukung ramah lingkungan sudah terinternalisasi dengan baik, dibuktikan dengan kegiatan: (1) perencanaan sekolah hijau sudah dilaksanakan dengan memuat aspek pendidikan lingkungan hidup dan melibatkan pihak terkait, (2) pelaksanaan diwujudkan dengan adanya berbagai kebijakan dan program kegiatan, pembelajaran terintegrasi lingkungan hidup, peningkatan partisipasi warga sekolah, sarana dan prasarana yang mencukupi dan mendukung pendidikan lingkungan hidup, (3) Pengawasan dan Pengendalian dilaksanakan melalui kegiatan evaluasi dan monitoring yang dilakukan secara rutin dalam bentuk peraturan terulis, teguran lisan, pembinaan, maupun pemberian penghargaa
    corecore