56 research outputs found

    PENGARUH BIAYA OPERASIONAL PER PENDAPATAN OPERASIONAL (BOPO), NON PERFORMING LOAN (NPL) DAN LOAN TO DEPOSIT RATIO (LDR) TERHADAP RETURN ON ASSET (ROA)(Studi Kasus Pada PT Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur)

    Get PDF
    This study aims to determine the effect of Operational Costs per Operating Income (BOPO), Non Performing Loans (NPL) and Loan to Deposit Ratio (LDR) on Return On Assets (ROA) (Case Study at PT Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur)”. Data collection techniques used are documentation and observation. The population in this study was PT Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur, and the sample studied was 49 respondents (49 quarters of the research variables) with the sampling technique used was purposive sampling. The data analysis techniques used are: descriptive and inferential with simple linear regression analysis tools and multiple linear regression. The results of the study show that partially the BOPO (X1) and NPL (X2) variables have a negative and significant effect on ROA of Bank NTT; while LDR (X3) has no significant effect on Bank NTT's ROA. Simultaneously, the BOPO, NPL, and LDR variables affect the ROA of NTT Bank

    PENGARUH CAR, LDR, DAN BOPO, TERHADAP NON PERFORMING LOAN PADA PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH NTT

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh parsial dan simultan antara variabel Capital Adequacy Ratio (X1), Loan to Deposit Ratio (X2) dan Biaya Operasional dan Pendapatan Operasional (X3) terhadap Non Performing Loan (Y) pada PT. Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang berupa laporan tahunan yang di peroleh dari web site bank NTT. Teknik analisis data yang digunakan adalah Analisis regresi linear sederhana dan analisis regresi linear berganda dengan bantuan software SPSS 20 dengan hasil analisis sebagai berikut: Capital Adequacy Ratio (X1)  berpengaruh positif dan signifikan terhadap Non Performing Loan (Y)  pada PT. Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur. Hal ini dibuktikan dengan nilai Thitung>Ttabel (4,708 > 1,688). dengan tingkat signifikansi 0,000<0,05. Loan to Deposit Ratio (X2) berpengaruh positif dan signifikan terhadap Non Performing Loan (Y) PT. Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur  Hal ini dibuktikan dengan nilai Thitung > Ttabel  (3,930 > 1,688) dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000 < 0,05. Biaya operasional dan pendapatan operasional (X3)  berpengaruh positif dan signifikan terhadap Non Performing Loan (Y) PT. Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur  Hal ini dibuktikan dengan nilai Thitung > Ttabel  (3,930 > 1,688) dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000 < 0,05. Secara simultan Capital Adequacy Ratio (X1), Loan To Deposit Ratio (X2),  Biaya Operasional dan Pendapatan Operasional (X3) berpengaruh terhadap Non Performing Loan (Y), Hal ini dibuktikan dengan nilai Fhitung lebih besar dari Ftabel (21,945 > 2,87), dengan tingkat signifikansi 0,000<0,05

    ANALISIS RANTAI DISTRIBUSI PADI DAN BERAS (Studi Kasus pada Petani Sawah di Desa Manikin Kec. Noemuti Timur Kab. TTU)

    Get PDF
    Masalah utama dalam penelitian ini adalah produksi padi di Desa Manikin mengalami fluktuasi setiap tahunnya, dimana produksi tertinggi terjadi pada tahun 2017 yakni sebesar 72,872 ton dan produksi terendah terjadi pada tahun 2020 yakni sebesar 46,964 ton yang dipengaruhi oleh curah hujan yang tidak menentu, cuaca dan iklim yang tidak menentu serta masalah penyediaan pupuk yang tidak stabil dalam membantu pertumbuhan tanaman padi serta kurang stabilnya harga padi setiap musimnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui rantai distribusi padi dan beras di Desa Manikin, Kecamatan Noemuti Timur Kabupaten TTU. Penelitian ini dilakukan di Desa Manikin Kecamatan Noemuti Timur Kabupaten TTU. Jenis data yang digunakan adalah data primer dan sekunder. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan kuesioner. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 44 petani. Alat analisis yang digunakan adalah Analisis margin pemasaran, Share harga, Share biaya pemasaran dan Share keuntungan. Hasil penelitian menunjukan bahwa margin pemasaran yang diperoleh petani di Desa Manikin adalah Rp.2.000/ kg dengan share harga atau persentase keuntungan yang diperoleh petani adalah 0,8 persen. Kemudian share biaya pemasaran petani adalah Rp.1.000/kg dan share keuntungan yang diterima adalah 100 %

    ANALISIS STRUKTUR KEPEMILIKAN DAN KEBIJAKAN HUTANG PERUSAHAAN PADA BURSA EFEK INDONESIA

    Get PDF
    Penelitian ini menguji pengaruh struktur kepemilikan (insiders ownership, shareholders dispersion dan institutional investors) terhadap kebijakan hutang. Variabel yang mempunyai pengaruh signifikan adalah institutional investors, sedangkan variabel insiders ownership tidak mempunyai pengaruh signifikan tetapi arah hubungan terbalik dengan debt ratio sesuai dengan teori. Variabel shareholders dispersion tidak mempunyai pengaruh signifikan dan arah hubungan tidak sesuai dengan teori. Hasil ini menunjukkan bahwa kehadiran institutional investors dapat mengurangi peranan hutang dalam melakukan monitoring terhadap perilaku manajer sehingga mengurangi total biaya keagenan. Variabel kontrol. Menunjukkan growth opportunities, firm size, asset structure dan profitability  berpengaruh terhadap debt ratio dan dapat dijadikan instrumen pendukung kebijakan hutang untuk meminimumkan biaya keagenan. Sedangkan dividend payments dan tax rate tidak. Menggunakan sampel dari seluruh perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selain perusahaan asuransi dan keuangan dengan periode penelitian antara tahun 2008 sampai dengan tahun 2011

    KINEMATIC AND KINETIC ANALYSIS OF THE HORIZONTAL HANG CLEAN PERFORMED WITH A VARIETY OF LOADS AND THEIR COMPARISON TO THE SPRINT START

    Get PDF
    This study evaluated kinetic and kinematic aspects of the horizontal hang clean (H-HC) at a variety of loads and also compares these results to the standing sprint start (SSS). Subjects were tested during the H-HC at 30%, 50% and 70% of their five-repetition maximum (5RM), and during the SSS, using two force platforms. Analysis revealed significant differences for the H-HC conditions for the propulsive phase vertical GRF (p ≤ 0.001), propulsive phase horizontal to vertical GRF ratio (H:V) (p = 0.001), subject/barbell displacement (p ≤ 0.001), and velocity (p ≤ 0.001). The propulsive H:V of the H-HC at 30% of the 5 RM was correlated to the propulsive H:V of the first step of the SSS (p = 0.04, r = 0.55). To maximize subject anterior displacement and velocity and propulsive H:V, practitioners should use the H-HC with loads of 30% of the 5 RM. Training in this manner offers specificity for sprinting starts

    What makes or breaks higher education community engagement in the South African rural school context : a multiple-partner perspective

    Get PDF
    The purpose of this study is to inform global citizenship practice as a higher education agenda by comparing the retrospective experiences of a range of community engagement partners and including often silent voices of non-researcher partners. Higher education–community engagement aims to contribute to social justice as it constructs and transfers new knowledge from the perspectives of a wide range of community engagement partners. This qualitative secondary analysis study was framed theoretically by the transformative–emancipatory paradigm. Existing case data, generated on retrospective experiences of community engagement partners in a long-term community engagement partnership, were conveniently sampled to analyse and compare a range of community engagement experiences (parents of student clients (n = 12: females 10, males 2), teachers from the partner rural school (n = 18: females 12, males 6), student-educational psychology clients (n = 31: females 14, males 17), Academic Service-Learning (ASL) students (n = 20: females 17, males 3) and researchers (n = 12: females 11, males 1). Following thematic in-case and cross-case analysis, it emerged that all higher education–community engagement partners experienced that socio-economic challenges (defined as rural school adversities, include financial, geographic and social challenges) are addressed when an higher education–community engagement partnership exists, but that particular operational challenges (communication barriers, time constraints, workload and unclear scope, inconsistent feedback, as well as conflicting expectations) hamper higher education–community engagement partnership. A significant insight from this study is that a range of community engagement partners experience similar challenges when a university and rural school partner. All community engagement partners experienced that higher education–community engagement is challenged by the structural disparity between the rural context and operational miscommunication.http://journals.sagepub.com/home/esjhj2018Educational Psycholog

    Higher education uses community engagement-partnership as a research space to build knowledge

    Get PDF
    The purpose of the current article was to compare the retrospective experiences of community partners with higher education (HE) qualifications, in community engagement (CE) in order to inform global citizenship as a HE agenda. Qualitative methodology was appropriate in this study as we were interested in gaining in-depth insight into the understanding of partners of HE-rural school CE-partnership. We conveniently selected an existing Flourishing Learning Youth intervention for the purpose of secondary data analysis of the retrospective experiences of several participant-groups. Researchers confirm that HE should promote social justice in development interventions. Insight generated by this study is the fact that community challenges are not confined to a lack of assets, but also include ignorance about the invaluable local resources.https://www.springer.com/journal/10671hj2022Education InnovationEducational Psycholog

    Penguatan Kapasitas Pengelolaan BUMDes Di Desa Pariti, Kecamatan Sulamu Kabupaten Kupang-NTT

    Get PDF
    Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) merupakan suatu badan usaha berbadan hukum, yang bertujuan untuk dapat meningkatkan perekonomian desa khususnya untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat. Kegiatan penguatan kapasitas pengelolaan BUMDes dan sharing pengalaman pengelolaannya dalam kegiatan pengabdian pada masyarakat ini, bertujuan untuk dapat memberikan pengetahuan dan pengalaman baru bagi masyarakat. Kegiatan ini dilaksanakan di Desa Pariti, Kecamatan Sulamu, Kabupaten Kupang. Kegiatan ini diikuti oleh 20 oang peserta diantaranya Pemerintah Desa, pengurus BUMDes Gempar dan tokoh masyarakat. Metode pelaksanaan berupa sosialisasi melalui ceramah dan diskusi, sharing pengalaman dengan Kepala Desa Hadakewa serta hasil tes kemampuan (pre test dan post test). Kesimpulan dari hasil kegiatan ini yaitu terdapat peningkatan kemampuan terhadap substansi dan sistem tata kelola BUMDes. Kedepannya kegiatan ini dapat dilanjutkan dengan menghadirkan narasumber-narasumber yang telah sukses mengelola BUMDe
    • …
    corecore