27 research outputs found
Faktor yang Berhubungan dengan Tindakan Merokok pada Mahasiswa Universitas Hasanuddin Makassar
Konsumsi rokok di Indonesia merupakan konsumsi rokok tertinggi ke lima di dunia. Secara nasional prevalensi penduduk umur di atas 15 tahun di Indonesia yang merokok setiap hari sebesar 28,2%. Merokok di kalangan remaja bisa merupakan bentuk tindakan awal dari penyalahgunaan narkoba, 90% pecandu narkoba bermula dari perokok pada usia muda. Penelitian bertujuan mengetahui faktor yang berhubungan dengan tindakan merokok pada mahasiswa Universitas Hasanuddin, Makassar. Jenis penelitian adalah penelitian analitik observasional dengan desain cross sectional study. Populasi adalah seluruh mahasiswa laki-laki dan perempuan pada Universitas Hasanuddin sebanyak 21.927orang. Sampel dalam penelitian ini adalah mahasiswa yang terpilih sebanyak 378 orang. Pengambilan sampel dengan cara proporsional stratified random sampling. Hasil penelitian menunjukkan responden yang masih merokok sebanyak 91 orang (24,1%). Hasil uji chi square menunjukkan semua variabel memiliki hubungan dengan tindakan merokok, yaitu pengetahuan (p=0,000, φ=0,232), sikap (p=0,000, φ=0,396), kemudahan mengakses rokok (p=0,000, φ=0,264), dukungan keluarga (p=0,044, φ=0,104), dukungan teman sebaya (p=0,000, φ=0,605), dan promosi/iklan rokok (p=0,000, φ=0,366).Kesimpulannya adalah faktor pengetahuan, sikap, kemudahan mengakses rokok, dukungan keluarga, dukungan teman sebaya, promosi/iklan memiliki hubungan dengan tindakan merokok
ANALISIS PENOLONG DAN TEMPAT PERSALINAN IBU MULTIPARA KECAMATAN MAROS BARU KEBUPATEN MAROS TAHUN 2013
Salah satu upaya untuk menurunkan angka kematian ibu (AKI) yaitu dengan melaksanakan persalinan pada tenaga kesehatan dan di fasilitas kesehatan. Program Jampersal oleh Pemerintah Indonesia merupakan program untuk membebaskan biaya persalinan bagi ibu hamil. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana perubahan penolong dan tempat persalinan pada ibu multipara. Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Maros tahun 2013. Jenis Penelitian yaitu Cross Sectional Study. Sampel sebanyak 80 dilakukan wawancara pada saat penelitian. Data dianalisis dengan menggunakan uji Chi Square dan Mc Nemar dengan ?? 0,05. Penelitian ini mendapatkan bahwa seluruh ibu telah memilih tenaga kesehatan saat persalinan dan ada 16,25% ibu multipara merubah tempat persalinannya dari rumah ke fasilitas kesehatan. Hasil analisis bivariat dengan uji Mc Nemar menunjukkan bahwa ada perubahan yang signifikan tempat persalinan dari persalinan sebelumnya ke persalinan terakhir (p<0,005). Sedangkan berdasarkan uji Chi Square menunjukkan bahwa kelompok umur memiliki hubungan dengan perubahan tempat persalinan sedangkan, karakteristik ibu dan suami, dukungan suami, kepemilikan asuransi kesehatan, pengetahuan tentang kebijakan, keberadaan bidan, kunjungan ke tenaga kesehatan dan komplikasi persalinan tidak ada hubungan dengan pemilihan penolong dan tempat persalinan. Diharapkan adanya sosialisasi kepada masyarakat bahwa Kartu Tanda Penduduk (KTP) dapat digunakan sebagai pengganti Kartu Jampersal. Diharapkan ibu hamil mempersiapkan hal-hal yang berkaitan dengan persalinannya termasuk akses ke tenaga kesehatan dan fasilitas kesehatan. \ud
Kata Kunci : Persalinan, Perubahan Penolong dan Tempat, Multipar
GAMBARAN FAKTOR RISIKO PENGOBATAN PASIEN TB-MDR RS LABUANG BAJI KOTA MAKASSAR TAHUN 2013
Multidrug Resistant Tuberculosis (TB-MDR) adalah jenis resisten TB dengan resisten terhadap dua obat anti tuberculosis yang paling efektif yaitu Rifampicin dan Isoniazid. Faktor risiko utama TB-MDR adalah kelalaian pasien dalam menjalani Pengobatan., maka dari itu perlu dilakukan penelitian mengenai gambaran faktor risiko pada pengobatan TB-MDR untuk mencegah pasien lalai dalam pengobatan TB-MDR. Penelitian ini menggunakan rancangan Mixed Methodology. Besar sampel sebanyak 15 orang pasien TB-MDR yang sedang menjalani pengobatan dan 3 diantaranya adalah informan, informan kunci terdiri dari 1 orang petugas kesehatan Poli TB-MDR. Hasil penelitian menunjukkan 60,9% pasien TB-MDR adalah laki-laki, 46,7% yang berumur 31-40 tahun, 46,7% berpendidikan tamat SMA, dan 53,3% tidak bekerja, 66,7% pasien dengan lama berobat TB-MDR 1-6 bulan., 93,3% pasien dengan status resisten natural ketersediaan absen pasien, 100% obat selalu tersedia, 100% KIE tersedia berupa penyuluhan langsung maupun buku, 100% pasien merasakan efek samping, 100% pasien memiliki PMO yaitu petugas kesehatan, 20% pasien memiliki anggota keluarga yang TB, 60,0% berobat TB > 1 kali dengan tipe terbanyak gagal k1, 80% pasien berobat teratur, 60% merasa jenuh dan sulit dalam hal biaya selama pengobatan. Hasil penelitian kualitatif menunjukkan faktor risiko yang paling dikeluhkan pasien adalah efek samping, jenuh dalam pengobatan, dan biaya selama pengobatan. Sebaiknya dilakukan perbaikan terhadap kualitas pelayanan pasien TB maupun TB-MDR agar dapat dicegah kemungkinan pasien tidak menyelesaikan pengobatan.\ud
Kata Kunci : MDR-TB, Faktor risiko, pengobatan, efek sampin
FAKTOR RISIKO YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN MALARIA PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS TAWIRI KECAMATAN BAGUALA KOTA AMBON PROVINSI MALUKU PERIODE 2009-2011
Malaria menyerang individu tanpa membedakan umur dan jenis kelamin, tidak terkecuali wanita hamil merupakan golongan yang rentan. Malaria pada kehamilan dapat disebabkan oleh keempat spesies plasmodium di atas, tetapi Plasmodium falciparum merupakan parasit yang dominan dan mempunyai dampak paling berat terhadap morbiditas dan mortalitas ibu dan janinnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor risiko kejadian malaria pada ibu hamil. Jenis penelitian adalah ???case control???. Populasinya adalah ibu hamil yang terdaftar di Wilayah Kerja Puskesmas Tawiri tahun 2009 - 2011. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan cara purposive sampling. Data primer dikumpulkan dengan teknik wawancara menggunakan kuesioner sedangkan data sekunder menggunakan data dari Dinas Kesehatan Kota Ambon dan Puskesmas Tawiri untuk mengetahui jumlah penderita. Data dianalisis secara univariat dan bivariat. Hasil penelitian menunjukkan pendidikan (OR=2.78), pengetahuan (OR=2.66), tempat perindukan nyamuk (OR=3.556), dan tempat pemeliharaan ternak (OR=2.69) merupakan faktor risiko penyakit malaria pada ibu hamil sedangkan sikap merupakan faktor protektif (OR=0.12). Saran yang diberikan adalah hendaknya petugas kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Tawiri meningkatkan penyuluhan kemasyarakat, perlunya masyarakat menimbun genangan air, pembersihan semak-semak, dan membersihkan kandang ternak sehingga pengetahuan masyarakat tentang malaria meningkat serta diharapkan kepada warga masyarakat sekitar untuk tetap menjaga kebersihan lingkungan
ANALISIS FAKTOR SOSIAL DAN KETERATURAN BEROBAT TERHADAP PERUBAHAN KONVERSI PASIEN TUBERKULOSIS PARU DI RUMAH SAKIT UMUM LABUANG BAJI DAN BALAI BESAR KESEHATAN PARU MASYARAKAT KOTA MAKASSAR
Tuberkulosis paru merupakan penyakit menular yang masih menjadi masalah sosial kesehatan masyarakat, khususnya di Indonesia. Tahun 2012 terdapat perubahan konversi (12%). Dan meningkat (15%) tahun 2013 pasien di RSU. Labuang Baji Makassar dan BBKPM Kota Makassar. Penelitian ini bertujuan mengetahui besar faktor risiko perubahan konversi pasien TB paru berdasarkan pengetahuan, pendidikan, kondisi ekonomi, dan keteraturan berobat. Jenis penelitian desain case control study. Respondennya adalah penderita TB yang BTA (+) yang menjalani masa pengobatan 2 bulan, sebanyak 111 responden dengan perbandingan kasus dan kontrol 1:2. Analisis bivariat menggunakan uji kemaknaan Odds Ratio 95% CI. Hasil penelitian ini berdasarkan analisis statistik, pengetahuan OR=1,723;95%CI 0,777-3,821, pendidikan OR=1,846;95%CI 0,818-4,168, dan sosial ekonomi OR=1,242;95%CI 0,563-2,739, adalah faktor risiko yang tidak bermakna terhadap perubahan konversi. Sedangkan keteraturan berobat OR=4,209;95%CI 1,341-13,214 adalah faktor risiko yang bermakna terhadap perubahan konversi. Penelitian ini disarankan untuk peningkatan penyuluhan pengetahuan mengenai Tuberkulosis paru oleh petugas kesehatan kepada penderita dan keluarganya, serta faktor lingkungan dan faktor status gizi terhadap perubahan konversi
FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TINDAKAN MEROKOK PADA MAHASISWA UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR
Konsumsi rokok di Indonesia merupakan konsumsi rokok tertinggi ke lima di dunia. Secara nasional prevalensi penduduk umur di atas 15 tahun di Indonesia yang merokok setiap hari sebesar 28,2%. Merokok di kalangan remaja bisa merupakan bentuk tindakan awal dari penyalahgunaan narkoba, 90% pecandu narkoba bermula dari perokok pada usia muda. Penelitian bertujuan mengetahui faktor yang berhubungan dengan tindakan merokok pada mahasiswa Universitas Hasanuddin, Makassar. Jenis penelitian adalah penelitian analitik observasional dengan desain cross sectional study. Populasi adalah seluruh mahasiswa laki-laki dan perempuan pada Universitas Hasanuddin sebanyak 21.927orang. Sampel dalam penelitian ini adalah mahasiswa yang terpilih sebanyak 378 orang. Pengambilan sampel dengan cara proporsional stratified random sampling. Hasil penelitian menunjukkan responden yang masih merokok sebanyak 91 orang (24,1%). Hasil uji chi square menunjukkan semua variabel memiliki hubungan dengan tindakan merokok, yaitu pengetahuan (p=0,000, φ=0,232), sikap (p=0,000, φ=0,396), kemudahan mengakses rokok (p=0,000, φ=0,264), dukungan keluarga (p=0,044, φ=0,104), dukungan teman sebaya (p=0,000, φ=0,605), dan promosi/iklan rokok (p=0,000, φ=0,366). Kesimpulannya adalah faktor pengetahuan, sikap, kemudahan mengakses rokok, dukungan keluarga, dukungan teman sebaya, promosi/iklan memiliki hubungan dengan tindakan merokok
Intervensi Pendidikan Sebaya dalam Meningkatkan Sikap dan Tindakan Keselamatan Berkendara Remaja di Kabupaten Pangkep
Kecelakaan lalu lintas menjadi salah satu penyebab kematian dan kesakitan terbanyak di dunia terutama di negara berkembang termasuk di Indonesia. Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh pendidikan sebaya terhadap sikap dan tindakan keselamatan berkendara remaja di Kabupaten Pangkep tahun 2015. Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Minasatene dan Kecamatan Ma\u27rang, Kabupaten Pangkep. Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimen dengan rancangan non randomized pre-test post-test control group design. Populasi penelitian ini adalah seluruh remaja pengendara sepeda motor dengan jumlah sampel sebanyak 72 responden. Penarikan sampel dilakukan secara purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner. Data dianalisis dengan menggunakan uji t berpasangan (paired t-test) dan uji wilcoxon, uji t tidak berpasangan (independent samples t-test) dan uji mann-whitney. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan nilairata-rata skor sikap dan tindakan sebelum dan sesudah intervensi dengan nilai p masing-masing adalah p=0,000 (p<0,05). Kesimpulannya bahwa pendidikan kesehatan melalui safety rider model efektif dalam mengubah sikap dan tindakan keselamatan berkendara remaja di Kabupaten Pangkep tahun 2015
KINERJA PETUGAS TB DALAM PENCAPAIAN ANGKA KESEMBUHAN TB PARU DI PUSKESMAS KABUPATEN SIDRAP TAHUN 2012
Kinerja petugas TB dalam pencapaian angka kesembuhan TB Paru merupakan hasil kerja petugas P2 TB atas pelaksanaan tugasnya dalam pengobatan TB Paru yakni pencapaian angka kesembuhan TB Paru di puskesmas. Indikator pencapaian angka kesembuhan TB Paru yang ditetapkan oleh WHO sebesar 85%. Kinerja petugas TB dapat dinilai berdasarkan Faktor pengetahuan, motivasi, sikap dan kompensasi. Penelitian ini bertujuan untuk menilai kinerja petugas TB dalam pencapaian angka kesembuhan TB Paru berdasarkan faktor kinerja di Puskesmas Kabupaten Sidrap tahun 2012. Penelitian ini menggunakan rancangan mixed methodology yang menggabungkan dua metode penelitian, yaitu kuantitatif dan kualitatif. Jumlah responden sebanyak 14 orang dan 6 diantaranya adalah informan, sedangkan informan kunci sebanyak 7 orang. Analisis data yang dilakukan untuk desain kuantitatif yaitu analisis univariat dan tabulasi silang. Sementara untuk analisis data kualitatif dilakukan dengan menggunakan Model Miles and Huberman.Hasil penelitian menunjukkan petugas P2 TB dengan kinerja baik sebesar 78,6%. Penilaian terhadap 4 variabel kinerja menunjukkan bahwa petugas dengan pengetahuan baik sebesar 71,4%, motivasi baik sebesar 57,1%, sikap baik sebesar 57,1% dan kompensasi baik sebesar 71,4%. Hasil wawancara terhadap informan dan informan kunci menunjukkan bahwa pengetahuan, motivasi, sikap dan kompensasi petugas P2 TB sudah cukup baik.Penelitian ini menyarankan petugas P2 TB agar meningkatkan motivasi dalam menjalankan tugas pengobatan TB. Untuk Pimpinan Puskesmas, sebaiknya lebih meningkatkan dukungannya terhadap petugas P2 TB dalam menjalankan tugasnya
INTERVENSI PENDIDIKAN SEBAYA DALAM MENINGKATKAN SIKAP DAN TINDAKAN KESELAMATAN BERKENDARA REMAJA DI KABUPATEN PANGKEP
Kecelakaan lalu lintas menjadi salah satu penyebab kematian dan kesakitan terbanyak di dunia terutama di negara berkembang termasuk di Indonesia. Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh pendidikan sebaya terhadap sikap dan tindakan keselamatan berkendara remaja di Kabupaten Pangkep tahun 2015. Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Minasatene dan Kecamatan Ma’rang, Kabupaten Pangkep. Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimen dengan rancangan non randomized pre-test post-test control group design. Populasi penelitian ini adalah seluruh remaja pengendara sepeda motor dengan jumlah sampel sebanyak 72 responden. Penarikan sampel dilakukan secara purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner. Data dianalisis dengan menggunakan uji t berpasangan (paired t-test) dan uji wilcoxon, uji t tidak berpasangan (independent samples t-test) dan uji mann-whitney. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan nilai rata-rata skor sikap dan tindakan sebelum dan sesudah intervensi dengan nilai p masing-masing adalah p=0,000 (p<0,05). Kesimpulannya bahwa pendidikan kesehatan melalui safety rider model efektif dalam mengubah sikap dan tindakan keselamatan berkendara remaja di Kabupaten Pangkep tahun 2015
FAKTOR RISIKO KEJADIAN HEPATITIS B PADA PASIEN DI RSUP DR. WAHIDIN SUDIROHUSODO MAKASSAR
Sekitar dua miliar orang di seluruh dunia telah terinfeksi virus hepatitis B, 360 juta hidup dengan infeksi kronis dan 600.000 orang meninggal setiap tahunnya (WHO, 2011). Indonesia termasuk daerah dengan tingkat endemisitas tinggi serta termasuk dalam prevalensi tinggi yaitu lebih dari 8%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor risiko kejadian hepatitis B di RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian observasional analitik dengan menggunakan desain Case Control Study. Populasi dalam penelitian ini adalah semua pasien yang pernah periksa HBsAg di RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo pada tahun 2012. Sampel diambil dengan teknik purposive sampling. Jumlah sampel 136 yang terdiri dari 68 kasus dan 68 kontrol. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari empat variabel yang diteliti, tiga variabel diantaranya berisiko terhadap kejadian hepatitis B dan bermakna secara statistik yaitu jenis pekerjaan (OR= 3,782; 95%CI= 1,165-12,273), riwayat keluarga (OR= 18,000; 95%; CI= 4,048-80,034), riwayat tansfusi darah (OR= 5,630; 95%; CI= 1,978-16,022), sedangkan riwayat vaksinasi merupakan faktor protektif dan bermakna secara statistik (OR= 0,31; 95%; CI= 0,004-0,240). Penelitian ini menyarankan agar kelompok berisiko (petugas kesehatan, orang yang memilki riwayat keluarga, orang yang sering membutuhkan produk darah, dan yang lahir sebelum tahun 199) agar melakukan vaksin pada petugas vaksin hepatitis B sehingga memungkinkan untuk terhindar dari risiko penularan hepatitis B, serta dapat melakukan pemeriksaan HBsAg di laboratorium kesehatan sehingga penularan hepatitis B dapat di deteksi secara dini