532 research outputs found

    Mengendalikan Kadar Kolesterol pada Hiperkolesterolemia

    Full text link
    Hiperkolesterol ialah keadaan dimana kadar kolesterol dalam tubuh melebihikeadaan normal Hiperkolesterol dapat meningkatkan risiko terkena aterosklerosis, penyakitjantung koroner, pankreatitis (peradangan pada organ pankreas), diabetes melitus,gangguan tiroid, penyakit hepar & penyakit ginjal (Indratni, 2009). Faktor penyebabhiperkolesterol diantaranya, faktor keturunan, konsumsi makanan tinggi lemak, kurangolahraga dan kebiasaan merokok.Penanganan diperlukan untuk mengendalikan kadar kolesterol darah sebagai upayamencegah terjadinya dampak lebih lanjut dari hiperkolesterol. Therapeutic Lifestyle Changes(TLC) mencakup penurunan asupan lemak jenuh dan kolesterol, pemilihan bahan makananyang dapat menurunkan kadar LDL, penurunan berat badan, dan peningkatan aktivitas fisikyang teratur. Perubahan gaya hidup sangat dipengaruhi oleh motivasi diri dan lingkunganyang memerlukan konseling gizi yang baik dan berkelanjutan.Terapi bekam menurunkan kadar kolesterol pada pasien hiperkolesterol umur 45tahun ke atas dan Pemberian jus buah naga merah pada kelompok perlakuan dengan dosis2,86gr/kgBB setiap hari selama 21 hari berpengaruh secara bermakna terhadap penurunankadar kolesterol total pria hiperkolesterolemia

    Penerapan Strategi Pembelajaran Gqga (Giving Question And Getting Answer) pada Konsep Sistem Reproduksi Manusia untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas XI Man Buntet Pesantren Cirebon

    Get PDF
    Tujuan penelitian ini adalah (1) mengetahui aktifitas siswa pada saat pembelajaran dengan menerapkan strategi GQGA, (2) mengkaji perbedaan peningkatan hasil belajar siswa pada pokok bahasan sistem reproduksi manusia dengan menerapkan strategi GQGA di kelas XI IPA MAN Buntet Pesantren Cirebon, (3) mengkaji respons siswa setelah penerapan menggunakan strategi GQGA pada konsep sistem reproduksi manusia. Penelitian dilakukan di MAN Buntet Pesantren Cirebon, tepatnya dikelas XI IPA 3 (Kelas eksperimen) dengan jumlah 39 siswa dan kelas XI IPA 2 (kelas kontrol) dengan jumlah 39 siswa. Penelitian menggunakan desain Pretest-Posttest Control Group Design.Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah lembar observasi, tes dan angket. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan uji statistik meliputi uji normalitas, uji homogenitas dan uji t. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan hasil belajar siswa setelah diterapkannya strategi GQGA. Peningkatan hasil belajar siswa kelas eksperimen lebih tinggi daripada kelas kontrol dibuktikan dengan hasil rata-rata N-Gainkelas eksperimen 0,68 pada kelas kontrol 0,55 dengan kriteria sedang. Aktivitas siswa berdasarkan hasil analisis observasi meningkat setelah diterapkan strategi GQGA. Respons siswa terhadap penerapan strategi GQGA sangat baik dengan rata-rata pernyataan positif memperoleh 59,06 % dengan kriteria cukup, sedangkan rata-rata pernyataan negatif memperoleh 60,17 % dengan kriteria cukup

    Pengaruh Penyertaan Modal Pemerintah Kota dan Pemerintah Provinsi terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Kencana Samarinda

    Get PDF
    This study aims to determine the effect of Government capital inclusion the City and Provincial Government on the financial performance ratio of the Regional Water Company Tirta Kencana Samarinda. This study uses primary data is direct interviews and secondary data published by the Regional Water Company (PDAM) Tirta Kencana 2010-2015. It is analyzed by ratios of the company's financial performance. Results of analysis showed that this increased financial performance significantly in the years 2010 to 2014 except 2015 decreased performance. This performance decrease occurs one of them caused by the costs incurred to produce, process, and distribute it to customers, so the impact of expenditures that are too large lead to a loss in 2015

    STRATEGI PEMBINAAN KEMANDIRIAN DAN KEDISIPLINAN SANTRI DI PONDOK PESANTREN DARUL IBADAH AL BAIAD SURABAYA

    Get PDF
    Abstrak Penelitian ini tentang strategi Kyai memiliki strategi, kendala, serta solusi dalam proses kemandirian dan kedisiplinan santri. Jenis penelitian ini adalah deskriptif. Teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Hasil dari penelitian menujukkan bahwa strategi Kyai dalam membina kemandirian dan kedisiplinan santri di pondok pesantren Darul Ibadah Al Baiad Surabaya dilakukan dengan cara: Memberi pelajaran atau nasihat, Pembiasaan akhlak yang baik, Memberikan pembelajaran melalui Lingkungan, Keteladanan, dan Komunikasi. Adapun kendala-kendala yang dihadapi yaitu: berasal dari faktor internal dan eksternal, faktor  internal yang dihadapi dalam proses pembinaan kemandirian dan kedisiplinan santri di pondok pesantren darul ibadah al baiad Surabaya diantaranya adalah : Sempitnya lahan pondok pesantren, Karakter santri dengan latar belakang keluarga yang berbeda, Kurangnya kesadaran pada diri santri, Kurangnya pengawasan dan pembiasaan disiplin dari orang tua, Minimnya pengetahuan santri terhadap tata tertib pesantren. Adapun kendala-kendala secara eksternal diantaranya ialah : Pengaruh buruk dari perkembangan IPTEK, Pengaruh dari lingkungan tempat tinggal dan pergaulan. Adapun solusinya yaitu memberikan pemahaman ilmu agama, serta meningkatkan pemahaman santri tentang pentingnya mematuhi peraturan. Kata kunci: Strategi, Kemandirian, Kedisiplinan     Abstract This sudy is about a strategy, constraints, and solutions in the process of self-reliance and dicipline. This research was obtained through observation, interviews, and documentation. The data analysis technique used is data reduction, data display, and conclusion. The result of the study that the strategy of clerics in fostering independence and discipline students in boarding schools darul ibadah al baiad Surabaya conducted by: a lesson or advice, habituation good morals, provide learning environment through, exemplary and communication. The constraints, faced by the: derived from the internal and external factors, internal factors encountered in the development process of independence and discipline of students are: the limited land boarding school, character of students with different family background, lack of self, awareness in students, lack of supervision and discipline of habituation parents, students lack knowledge of the against among these developments in science and technology, the influence of neighborhood and association. The solution is to give and understanding of religious knowledge and to improve students understanding of the importance of complying with regulation. Keywords: Strategy, self-reliance, disciplin

    KONSTRUKSI MAHASISWA PROGRAM STUDI S1 PPKN UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA TENTANG PNDIDIKAN MULTIKULTUR

    Get PDF
    Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konstruksi mahasiswa prodi S1 PPKn tentang pendidikan multikultur. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain penelitian fenomenologi. Informan penelitian ini adalah mahasiswa prodi S1 PPKn angkatan 2011 semester 6 (enam) dan angkatan 2010 semester 8 (delapan) yang sudah menempuh mata kuliah pendidikan multikultur. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, dan wawancara mendalam. Analisis data dalam penelitian menggunakan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian yang diperoleh data mahasiswa PPKn memahami pendidikan multikultur sebagai pendidikan yang mengajarkan tentang berbagai macam perbedaan serta bertujuan menanamkan sikap toleransi yang tinggi terhadap keberagaman. Mahasiswa PPkn meyakini bahwa pendidikan multikultur sangat penting dan sesuai diajarkan di prodi PPKn. Praktik kehidupan multikultural mahasiswa diwujudkan dengan sikap saling menghargai dan menghormati antar sesama mahasiswa. Adanya berbagai perbedaan dan kemajemukan tidak menjadikan alasan bagi mereka untuk saling membeda-bedakan dan menjatuhkan satu dengan lain. Hasil penelitian yang telah dianaalisis menyimpulan bahwa, konstruksi mahasiswa program studi S1 PPKn tentang Pendidikan Multikultur masih belum utuh, terbukti dengan ketidakmampuan mahasiswa PPKn dalam menjelaskan makna Pendidikan Multikultur. Kata Kunci: Konstruksi, Mahasiswa, Pendidikan Multikultural Abstract This research aim to to know student construction of prodi S1 PPKN about education of multikultur. This research use approach qualitative with desain research of fenomenologi. Research informan is student of study program S1 PPKn (Civic Education) generation 2011 semester 6 and generation 2010 semester 8 which have gone through eye of multicultural education. Technique data collecting use observation, and circumstantial interview. Data analysis in research use data discount, presentation of data, and withdrawal of conclusion. Result of obtained by research is students data of PPKn (Civic Education) comprehend education of multikultur as education teaching about is assorted of difference and also aim to inculcate high tolerance attitude to diversity. Students of PPKn (Civic Education) believe that multicultural education is very important and appropriate study program thaugt in Civic Education. The existence of various differences and plurality do not make an excuse for them to discriminate each other and dropping each other. The research that has been analyzed, it can be concluded that the constuction of undergraduate students of PPKn (Civic Education) abaout Muticultural Education as incomplete, as evidenced by the inability of students of PPKn (Civic Education) in explaining the meaning of Multicultural Education. Keyword: Construction, Student, Multicultural Educatio

    PERANAN GURU TPQ AL-HIKMAH DALAM MEMBENTUK KEMANDIRIAN SANTRI STUDI KASUS DI DUSUN KEDUNGGAGAK DESA MLIRIP KECAMATAN JETIS KABUPATEN MOJOKERTO

    Get PDF
    Abstrak Taman pendidikan Al-Qur’an yang biasa disingkat dengan TPQ atau TPA adalah salah satu pendidikan nonformal yang berperan penting dalam membentuk karakter pribadi yang memiliki kekuatan spiritual keagamaan, kepribadian yang berahlak mulia mengingat TPQ khusus mengajarkan pendidikan agama dan keagamaan, dimana peranannya tidak dapat dipandang sebelah mata dalam dunia pendidikan. TPQ Al-Hikmah merupakan TPQ tertua yang ada di Desa. Mlirip kab. Mojokerto. TPQ Al-Hikmah berbeda dengan TPQ yang lainya, dimana pendidikan nonformal tersebut mempuyai visi untuk membentuk karakter anak yaitu mandiri. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka terdoronglah keinginan untuk meneliti upaya guru TPQ dalam membentuk kemandirian santri. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori peran dan teori perkembangan moral. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Lokasi penelitian ini berada di Dusun Kedung Gagak, Desa Mlirip Kecamatan Jetis Kabupaten Mojokerto. Tehnik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Tehnik analisis data langkah-langkahnya adalah mengolah pengumpulan data, penyajian data, reduksi data, dan penarikan kesimpulan. Guru TPQ AL-HIKMAH berperan sebagai pendidik, sumber ilmu agama, memberi tauladan yang baru pada santri. Implikasi dari peran guru TPQ AL-HIKMAH dalam membentuk kemandirian santri sikap dan perilaku yang ditunjukkan pada saat dirumah adalah, menemukan dirinya atau identitas dirinya, memiliki inisiatif, bertanggung jawab atas tindakannya, mencukupi kebutuhan dirinya, mampu membebaskan diri dari keterikatan yang tidak perlu, membuat pertimbangan-pertimbangan sendiri dalam bertindak, mampu mengambil keputusan sendiri dalam bentuk kemampuan memilih Kata Kunci: Peranan Guru TPQ, Kemandirian santri saat dirumah. ABSTRACT Al-Qur’an education park that usually is breviated with TPQ or TPQ is one of the non formal education that very important role to from a person character, who has spiritual power of religion, the nable character personality, to remain that TPQ specifically teaches religion and religious education, where its role can not be viewed in the education world. The theory that is used in this research is the theory of role and the theory of moral development. This disign research is descriptive qualitative. The location of this reseach Kedunggagak village. Mlirip Kecamatan. Jetis Kabupaten. Mojokerto. This TPQ is different of the TPQ other, where the one formal education hasprespective to formatting di Data collection techniques used observation, in-depth interviews, and documentation. data analysis technical are collection data, presentation data, reduction data, and conclusion. Teacher’s TPQ Al-Hikmah is to be a teacher, source of relogion, give modelling to religius student. Teacher’s TPQ AL-HIKMAH have arole important tochild independent character. Behind the problem, researcher want to research abaout the offornt of TPQ teacher to formatting child independent character. form attitudes and independence of students, find him or her identity, have the initiative, be responsible for his actions, sufficient for himself, able to free him from being bound that unnecessary, make their own judgments for the act, able to make their own decisions in form of the ability to choose. Keywords: Teacher’s Role, Independence Santri time at hom

    ORIENTASI POLITIK SANTRI SEBAGAI PEMILIH PEMULA DALAM PEMILIHAN GUBERNUR JAWA TIMUR TAHUN 2013 (STUDI PADA SANTRI DI PONDOK PESANTREN ROUDLOTUN NASYI’IN DESA BERATKULON KECAMATAN KEMLAGI KABUPATEN MOJOKERTO)

    Get PDF
    Abstrak Tujuan penelitian ini yaitu untuk memaparkan orientasi politik dan faktor-faktor yang mempengaruhi orientasi politik santri di pondok pesantren Roudlotun Nasyi’in sebagai pemilih pemula dalam pemilihan gubernur Jawa Timur tahun 2013. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif dengan desain penelitian studi kasus kolektif. Studi kasus kolektif yaitu studi kasus yang menggunakan banyak kasus. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi dan wawancara. Teknik analisis data yang digunakan yaitu teknik analisis data interaktif Huberman dan Miles. Hasil penelitian menunjukkan bahwa santri di pondok pesantren Roudlotun Nasyi’in memiliki orientasi politik yang ditunjukkan dengan berpartisipasi sebagai pemilih pemula dalam pemilihan gubernur Jawa Timur tahun 2013. Orientasi politik yang dimiliki oleh santri ini terdiri dari orientasi kognitif, afektif dan evaluatif. Orientasi politik ini bertujuan untuk mengarahkan partisipasi politik santri, karena sebagai pemilih pemula tentu pengalaman yang dimiliki terkait proses atau kegiatan politik masih rendah. Orientasi politik santri sebagai pemilih pemula ini dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti faktor demografis, identitas partai dan citra kandidat. Kata Kunci : Orientasi Politik, Santri, Pemilih Pemula, Kesadaran Politik, Perilaku Memilih Abstract This research is aims to explain the politic orientatation and factors that cause the politic orientation of religious student in Roudlotun Nasyi’in cottage as young voters at East Java guvernor election 2013. This research use a qualitative approuch with the design of collective case study. Collective case study is case study that use any cases. The engineering data of this research is observation and interview. Data is analyzing by data interactive analys of Huberman and Miles. The result of this research show that religious students in Roudlotun Nasyi’in cottage have politic orientation. The politic orientation showed by participation of religious student at East Java guvernor election 2013. The politic orientation of religious student such as cognitive, affective and evaluative orientation. Those politic orientation are aim to guide religious student’s participation because the politic experience is low. This politic orientation of religious student as young voters caused by many factors such as demografys, party identity and elite quality. Keywords: Politic Orientation, Religious Student, Young Voters, Politic Conscious, Politic Behaviou

    PERSEPSI SANTRI PONDOK PESANTREN NURUL CHOLIL BANGKALAN TENTANG ORGANISASI RADIKAL DI INDONESIA

    Get PDF
    Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pesepsi santri pondok pesantren Nurul Cholil Bangkalan tentang organisasi radikal di Indonesa dan pendapat santri pondok pesantren Nurul Cholol Bangkalan dalam mengatasi pemahaman radikal di Indonesia. metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif eksploratif, Menggunakan teknik data wawancara dangan lima informan, teknis analisis data dilakukan dengan interaktif. Hasil penelitian ini, dari persepsi santri pondok pesantren Nurul Cholil Bangkalan tentang organisasi radikal di Indonesia antara lain  (1) radikalisme merupakan sebuah paham yang menyimpang dari nilai-nilai agama (2) Organisasi radikal memahami agama secara dangkal, cenderung menafsirkan Al-Quran dan hadist sebatas tekstual, serta dipahami berdasarkan pemikiran sendiri atau kelompoknya (3) Organisai radikal memiliki sifat tertutup, kurang bersosialisasi dengan lingkungan masyarakat, dan menganggap dirinya atau kelompoknya paling benar. (4) Organisasi radikal dapat merusak keutuhan NKRI karena pemikiran dan tindakan kelompok radikal terlalu keras dan tidak bisa bertoleransi dengan perbedaan yang ada di Negara Kesatuan Republik Indonesia. Untuk mengurangi kelompok radikal para santri berpendapat (1) perlunya adanya kesadaran masyarakat (2) masyarakat harus memahami agama dengan baik dan benar (3) perlunya peran tokoh agama yang bertindak sebagai penasehat dan (4) peran pemerintah secara hukum lebih dipertegas lagi dalam menangani organisasi yang terindikasi radikalisme di Indonesia. Kata Kunci : Persepsi, Santri, Oganisasi, Radikalisme.Abstract The purpose of this study was to determine the perception of Nurul Cholil Bangkalan Islamic boarding school students about radical organizations in Indonesia and the opinion of Nurul Cholol Bangkalan Islamic boarding school students in overcoming radical understanding in Indonesia. research methods using explorative qualitative approaches, Using interview data techniques with five informa, technical data analysis is done interactively. The results of this study, from the perception of students of Islamic boarding school Nurul Cholil Bangkalan about radical organizations in Indonesia include (1) radicalism is an understanding that deviates from religious values ​​(2) Radical organizations understand religion superficially, tend to interpret the Koran and hadiths limited to textual, and understood based on the thoughts of themselves or groups; (3) Radical organizations have a closed nature, lack of socializing with the community environment, and consider themselves or their groups the most correct. (4) Radical organizations can damage the integrity of the Republic of Indonesia because radical groups' thoughts and actions are too harsh and cannot tolerate differences in the Unitary State of the Republic of Indonesia. To reduce the radical group of students argued (1) the need for public awareness (2) the community must understand religion properly and correctly (3) the need for the role of religious leaders who act as advisors; and (4) the role of the government is legally reinforced in dealing with organization indicated by radicalism in Indonesia. Key Words : Perception, Santri, Organization, Radicalisme
    • …
    corecore