84 research outputs found
EVALUASI PEMETAAN JALAN RAYA DENGAN VIDEO KAMERA STEREO
Jalan raya merupakan salah satu jalur angkutan darat yang sering
digunakan oleh manusia dalam beraktivitas. Pada kenyataannya sangat
banyak jalan raya di seluruh pelosok tanah air mengalami tingkat
kerusakan yang parah. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, seperti
bencana alam, pemakaian angkutan yang berlebihan, dan perawatan
yang tidak memadai. Kondisi seperti ini sangat merugikan banyak pihak
terutama pemakai jalan. Dampak yang ditimbulkannya sampai menelan
korban jiwa dan kerugian material yang tak terhitung. Kondisi ini juga
diperparah dengan keterbatasan dana perawatan dan tidak dimilikinya
skala prioritas untuk perbaikan jalan. Disamping itu, para pihak yang
berwenang tidak memiliki data spasial yang akurat, lengkap, dan terkini
dari setiap kondisi jalan yang rusak. Oleh karena itu, proses perbaikan
jalan yang ada terkesan hanya bersifat sementara.
Segala permasalahan ini akan dijawab dengan pengembangan sistem
pemetaan cepat profil jalan yang efisien, ekonomis, tetapi dapat
digunakan dalam pemetaan skala besar untuk pekerjaan survei
rekayasa jalan raya. Sistem pemetaan ini menggunakan sepasang
video kamera yang diintegrasikan dengan GPS dan ditempatkan pada
wahana yang bergerak, seperti mobil. Selama mobil bergerak
menyusuri jalan, gambar video koridor dan situasi jalan akan terekam
pada video. Selanjutnya, pasangan foto-foto dijital hasil esktraksi dari
video digunakan untuk pengukuran titik-titik detail jalan raya. Titik-titik
detil hasil pengukuran dari pasangan foto ini memiliki level akurasi
centimeter, sehingga koordinat tiga dimensi titik-titik ini dapat digunakan
untuk penggambaran profil jalan raya dan memenuhi standar ketelitian
survei dan pemetaan skala besar untuk pekerjaan rekayasa.
Kata Kunci: Data Spasial, Profil Jalan Raya, Video Kamera, GP
Ileal Endometriosis
Endometriosis at the ileum site is a rare case and among the difficult cases of endometriosis. Intestinal endometriosis may cause obstructing symptoms, which is difficult to be distinguished from Malignant or inflammatory disease. We report a case of 33-year-old woman, who admitted to the hospital because of sub-ileus intestinal obstruction. She underwent one session laparoscopy and laparatomy operation. Her ileum showed obstruction because of stenosis and adhesion with an ovarian brown cyst. She experienced terminal ileal resection, ileocaecostomy anastomosis, followed by laparatomy ovarial cystectomy and appendectomy. Microscopic evaluation of the intestine revealed vascular congestion, lymph nodes inflammation, and typical endometrial glands in the muscle layer of ileum. There was no sign of Malignancy. These findings led to the diagnosis of ileal endometriosis. The ovarian cyst was actually the endometrial cyst of the ovary
PENGAMAN OTOMATIS KOMPOR GAS LPG SATU TUNGKU BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 16
Gas stove explosions are due to mainly the LPG leakage and its chassis over heating temperature as well. Therefore it is needed to have early warning system altogether with its mitigation procees. This design was focused on related security devices based on ATmega 16 microcontroller equipped with gas sensor ranging from 200 up to 10.000 mg/L concentration, heat sensor to limit temperature increase up to 80 ÂșC, and a timer that works to procees time of 15 minutes maximum, automatic flame lighter, gas flow regulator, and 12 VDC battery backup in case of electricity power failure, in addition to those above specifications the whole system can work automatically or manually. The study showed that the whole designed system works smoothly automatic, or manually with the temperature limit is as high as 80 ÂșC. It was also apparent that the further of gas leakage detection procees, the slower its response time attained.Ledakan kompor gas LPG merupakan akibat kebocoran gas LPG dan peningkatan temperatur dari rangka kompor gas. Diperlukan sistem peringatan dini dan mitigasi dari bahaya penggunaan kompor gas LPG. Perangkat pengaman kompor gas yang dirancang berbasis mikrokontroler ATmega 16 melalui kontrol pemantik dan aliran gas. Penggunaan beberapa sensor seperti sensor gas untuk mendeteksi kandungan gas LPG dengan jangkauan konsentrasi 200 â 10.000 mg/L dan sensor panas untuk membatasi panas rangka kompor tidak melebihi suhu 80 °C. Selain itu timer dengan proses kerja maksimal 15 menit akan mematikan kompor secara otomatis saat waktu yang diinginkan tercapai. Baterai backup 12 VDC memberikan daya cadangan ke sistem secara otomatis saat daya PLN terputus. Keseluruhan sistem dapat bekerja secara otomatis atau manual tergantung kebutuhanya. Setelah diuji ternyata benar ketika temperatur rangka kompor mencapai suhu 80 °C, sistem dapat mematikan kompor secara otomatis. Demikian pula ternyata bila jarak pendeteksian kebocoran gas makin jauh maka waktu tanggap sistem melambat
âInfrastruktur Berkelanjutanâ Era Revolusi Industri 4.0
Kuliner merupakan salah satu potensi daerah yang menarik untuk dikembangkan Salah satu nilai
pentingnya adalah melestarikan potensi makanan asli daerah yang sudah mulai tergeser oleh makanan
asing. Pengelolaan informasi dan promosi yang tepat merupakan salah satu upaya peningkatan usaha di
bidang kuliner. Pemanfaatan teknologi informasi yang saat ini berkembang, merupakan sebuah strategi
yang tepat dalam rangkat memperkenalkan potensi kuliner suatu daerah.
Lokasi penelitian yang digunakan adalah Desa Banaran, Kecamatan Babat, Kabupaten Lamongan.
Data yang dibutuhkan dalam kegiatan ini adalah Peta Administrasi Desa yang diperoleh dari Kantor
Kelurahan Desa serta data koordinat dan informasi kuliner yang diperoleh dari survei lapangan. Penyajian
informasi kuliner disajikan secara visual agar mempermudah masyarakat dalam mencari dan menjangkau
lokasi kuliner.
Kata kunci: Informasi, Kuliner, Pet
Alpha-foetoprotein and carcinoembryonic antigen in germ cell neoplasms.
Serum alpha-foetoprotein (AFP) and serum carcinoembryonic antigen (CEA) levels were measured, serially whenever possible, in 70 patients attending the Institute of Radiotherapy, Rotterdam, on account of testicular (65) or ovarian (4) germ cell tumours or, in one case, an endodermal sinus (yolk sac) tumour in the mediastinum. In 15 patients the disease was active; in the others it was in remission. Patients with active disease had raised serum AFP levels which correlated well with disease activity; no patient without evidence of active disease had raised serum AFP levels. None of the patients with active disease was found to have raised serum CEA levels. There was no correlation between serum AFP and CEA levels in patients with germ cell neoplasms, but good correlation between serum AFP levels and disease activity. Serum CEA levels did not correlate with disease activity, and serial determinations would therefore not be useful in monitoring progress in this group of diseases
Studi Kelayakan Pemetaan Kadastral Teliti Dari Pemotretan Udara Dengan Wahana Nirawak
Precision of area measurements photographed using off-the-shelf cameras from unmanned aerial vehicles
(UAV) is limited by the ground sampling distance of the generated orthomosaics and by the integrity of
the internal constructions of non-metric cameras which does not fit for large scale mapping. Furthermore,
instabilities of the internal components of such cameras could further degrade the precision of the
resulting maps. Nevertheless, using so called on-the-fly camera calibration method and utilizing a
modified version of the normal flying paths in aerial photogrammetry, we observed that the measurements
precisions could be better up to around 1cm which could meet with that of precision of the RTK-GPS
measurements about sub centimeter level. Therefore we firmly believed that conducting cadastral surveys
using UAV is very likely possible in the near future.
Keywords: Key Words: UAV, cadastral, survey, precisio
Characteristic Profiles of Parasitic and Fungal Infections in Acute Diarrhea
Background: Diarrhea has been widely encountered in developing countries, including Indonesia. This study aimed to investigate the incidence of parasites and fungal infections, which also constitutes the etiologies of acute diarrhea. Method: A cross-sectional study was performed involving 93 patients. Patients with chief complaint of acute diarrhea were recruited at five hospitals in Jakarta, Indonesia during the period of November 2008 until May 2009. Acute diarrhea was defined as passing watery or soft stools with frequency of more than three times per day, weighted more 200 g per day, and occurred in less than 15 days duration. They were asked to collect their stool to the laboratory for further parasites and fungal detection. Results: This study showed that 41 out of 93 patients (44.09%) were found to be infected with parasites or fungi. The most common microorganism found was Candida albicans in 18 (19.35%) patients. Other parasites encountered in the stool samples were Blastocystis hominis, Entamoeba histolytica, Entamoeba coli, Giardia lamblia. The presenting clinical symptoms of the patients were fever (44.87%), bloating (41.03%), nausea (39.74%), oliguria (39.74%), cephalgia (35.90%), vomiting (24.36%), and tenesmus (19.23%). Conclusion: The incidence of parasitic and fungal infections in patients with acute diarrhea constitutes nearly half of all cases of infection-caused diarrhea. The most commonly encountered microorganism is Candida albicans
ANALISIS KEMAMPUAN ECOGNITION DALAM DETEKSI OBJEK
eCognition merupakan perangkat lunak yang memiliki banyak kelebihan yang dapat dimanfaatkan dalam
berbagai hal. eCognition dirancang untuk meningkatkan, mempercepat, dan mengotomatiskan interpretasi
data geospasial. Hal ini memungkinkan organisasi yang terlibat dalam industri penginderaan jauh dengan
cepat mengekstrak informasi dan segala jenis data geospasial. Perangkat lunak eCognition menawarkan
kemampuan untuk semua jenis bidang aplikasi, yaitu aplikasi Perkotaan, Kehutanan, Pertanian dan berbagai
kasus penggunaan yang berbeda (Ekstraksi Fitur, Deteksi Perubahan). Salah satu pemanfaatan kemampuan
eCognition yaitu dalam mendeteksi objek untuk perhitungan jumlah (Object Counting).
Object Counting adalah proses menghitung objek berdasarkan konektivitasnya terhadapap piksel
disekitarnya, bisa berdasarkan 4 piksel koneksi atau menggunakan 8 piksel koneksi. Object Counting
digunakan untuk mengetahui jumlah suatu objek dengan cepat berdasarkan hasil dari ektraksi fitur secara
otomatis. Penelitian ini dilakukan pada objek pohon kelapa sawit dengan menggunakan data Foto UAV pada
dua luasan yaitu luasan 5 hektare dan luasan 15 hektare dengan pengambilan sampel setiap luasan sebanyak
50 sampel dan 100 sampel. Algoritma yang digunakan yaitu Template Matching, algoritma ini memungkinkan
kita untuk menemukan bagian tertentu pada citra masukan yang sesuai dengan template yang dibuat. Hasil
dari metode template maching pada eCognition yang dilakukan uji validasi, diperoleh persentase ketelitian
perhitungan sebesar 89.50% untuk luasan 5 hektare dengan jumlah sampel yang diambil sebanyak 50 sampel,
95.83% untuk luasan 5 hektare dengan jumlah sampel yang diambil sebanyak 100 sampel, 96.23% untuk
luasan 15 hektare dengan jumlah sampel yang diambil sebanyak 50 sampel, dan 96.57% untuk luasan 15
hektare dengan jumlah sampel yang diambil sebanyak 100 sampel yang mana hasil tersebut memenuhi syarat
ketelitian minimal diatas 80%.
Kata kunci: Deteksi Objek, Citra UAV, eCognitio
- âŠ