16 research outputs found
Sintesis dan Karakterisasi Serbuk SiO2 dengan Variasi PH dan Molaritas Berbahan Dasar Pasir Bancar, Tuban
Dalam Tugas Akhir ini telah disintesis serbuk silika dengan variasi konsentrasi larutan Sodium Hidroxyde (NaOH) dan pH akhir kopresipitasi. Bahan dasar yang digunakan adalah pasir silika dari pantai Bancar, Tuban, Jawa Timur, Indonesia yang sudah dimurnikan menggunakan metode leaching, NaOH, HCl, dan aquades. Karakterisasi struktur SiO2 menggunakan X-Ray Diffractometer (XRD) dengan fasilitas software High Score Plus (HSP). Berdasarkan hasil analisis, ditunjukkan bahwa SiO2 yang terbentuk amorf kemurnian Si pada serbuk silika meningkat dibandingkan dengan pasir alam
Pengaruh Variasi Temperatur Kalsinasi pada Struktur Silika
Dalam penelitian ini telah dibuat mikrosilika dan silika amorf yang dikalsinasi dengan variasi temperatur 800oC, 1000oC dan 1200oC. Bahan dasar yang digunakan adalah pasir silika berfasa quartz dari pantai Bancar, Tuban, Jawa Timur yang dimurnikan dengan menggunakan HCl. Tahapan yang dilakukan adalah sintesis, kalsinasi, dan kopresipitasi mikrosilika, serta kalsinasi silika amorf. Karakterisasi SiO2 menggunakan X-Ray Diffractometer (XRD). Fasa quartz terbentuk dari kalsinasi mikrosilika pada temperatur 800oC dan 1000oC, sedangkan fasa quartz dan cristobalite rendah terbentuk pada temperatur 1200oC. Silika amorf terbentuk dari kopresipitasi mikrosilika terkalsinasi, hal ini menyatakan bahwa proses kalsinasi mikrosilika tidak mempengaruhi fasa yang dihasilkan ketika mikrosilika terkalsinasi dikopresipitasi. Fasa tridymite dan critobalite terbentuk dari kalsinasi silika amorf pada temperatur 1000oC dan 1200oC, sedangkan pada temperatur 800oC terbentuk silika amorf dengan lebar puncak yang lebih kecil dibandingkan dengan silika amorf yang tidak dikalsinasi
UJI POTENSIODINAMIK MATERIAL PELAPIS ANTI- KOROSI: Acrylic Paint-PANi/SiO2
Polyaniline (PANi) was succesfully prepared from Ammonium Peroxodisulfate (APS) and anyline using chemical oxidation method. Silica (SiO2) was synthesized from natural sands taken from Banjar. PANi/SiO2 composites were prepared using mechanical mixing route. The composites were prepared by variating the weight compositions of PANi:SiO2 of 2.5%, and 5% for SiO2. Furthermore, the coating process of Paint-PANi/SiO2 on SS304 stainless stell by spray coating technique. The characterization of anticorrosive behaviour of Paint-PANi/SiO2 was tested by potentiodynamics method. The obtained Tafel curve was then analyzed by means of ANOVA method. The best anticorrosive performance refered to the sample of Paint-PANi/(5%)SiO2, both of before and after exposure processes. The corrotion rate of before and after exposure processes were 0,00896000 mpy and 0,00024408, respectively. DOI: http://dx.doi.org/10.17977/um024v1i12016p02
UJI XRD DAN XRF PADA BAHAN MENERAL (BATUAN DAN PASIR) SEBAGAI SUMBER MATERIAL CERDAS (CaCO3 DAN SiO2)
Indonesia adalah negara dengan potensi alam yang melimpah, khususnya bahan tambang (mineral), diantaranya material-material dengan kandungan oksida yang mempunyai
prospek aplikasi sebagai material cerdas (misalnya SiO2, CaCO3, Al2O3,TiO2, dsb). Tujuan dari penelitian ini adalah mencari atau mengidentifikasi kandungan unsur oksida didalam
bahan alam jenis batuan atau pasir kuarsa dengan kemurnian tinggi (> 50%), khususnya sebagai sumber oksida SiO2 (silica) dan CaCO3 (calsite). Selanjutnya bahan-bahan tersebut
akan diproses dengan milling proses serbuk (ukuran mikron) untuk, peningkatan kemurnian tinggi dan pengecilan ukuran pada orde nanometer. Identifikasi awal adalah melakukan uji
difraksi Sinar-X (XRD) dan analisisnya (kualitatif) serta uji flouresensi sinar-X (XRF). Telah dilakukan uji XRD dan XRF pada sampel batuan yang diambil dari daerah Tulungagung,
onik dari pulau Bawean-Gresik, dan pasir dari Tuban dan Sumenep. Hasil difraksi sinar X (XRD) bahan alam (batuan dan pasir) yang diambil sebagai sampel yang diambil dari
beberapa daerah tersebut, diperoleh bahwa Batu_1(onik) dan Batu_2(putih) menunjukan bahwa sampel tersebut mempunyai fase dominan struktur kristal Calsite (CaCO3), dan untuk
pasir dari Tuban dan Sumenep mempunyai fase dominan quartz (SiO2), demikian. Dan hasil XRF menunjukan kandungan CaCO3 pada sampel batuan (onik) cukup tinggi (98,23%), dan
untuk sampel pasir (Tuban dan Sumenep) menunjukan kandungan oksida quartz (SiO2) dengan kemurnian yang tinggi (65,9 -76,8 %), dengan impuritas terbanyak CaO dan Fe2O3
(20-28%).
Kata Kunci : Material Oksida, SiO2, CaCO3, bahan alam, XRD, XR
Fabrication and Characterization of Polysulfone Membrane Based On GO-SiO
This research purpose to determine the material composition in the manufacture of polysulfone membranes by producing the best performance in the filtration application process. Polysulfone has good thermal and chemical stability properties that make it a candidate material in membrane manufacturing, but the hydrophobicity properties of polysulfone result in less than optimal membrane performance, so a blending process is needed to reduce hydrophobicity by maintaining the advantages of the membrane. The membrane was prepared using phase inversion with composite doping through the TEOS in situ hydrolysis method. The results of XRD identification showed that the diffraction pattern was successfully coated with silica with the amorphous phase, while the FTIR contained Si-O-Si bonds with a wave number of 1054 cm-1. The SEM surface morphology showed that the presence of silica and GO made the pore size larger with the pore size on the membrane 1,92 μm. The results of the contact angle test on the GO-SiO2/PSF variation of 0,8 obtained the lowest hydrophobicity value of 70,17°. The addition of composites will result in a larger pore size supported by the value of the contact angle, proving that the combination of the composite in polysulfone can increase the hydrophilicity of the membrane
Novel interactions of myristic acid and <em>FADS3</em> variants predict atopic dermatitis among Indonesian infants.
Fatty acids exert a range of different biological activities that could be relevant in the development of atopic dermatitis (AD). This study investigated the association of glycerophospholipid fatty acids (GPL-FA) with AD, and their interactions with single nucleotide polymorphisms (SNP) of the FADS1-3 gene cluster. Among 390 infants of the Indonesian ISADI study, GPL-FA were measured in umbilical plasma (P-0y) and in buccal cells at birth (B-0y), and again in buccal cells at AD onset or one year (B-1y). Prospective and cross-sectional associations with AD were assessed by logistic regression. Interactions of GPL-FA with 14 SNP were tested assuming an additive model. AD was diagnosed in 15.4% of participants. In B-1y, C18:2n-6 was inversely associated with AD; and positive associations were observed for C18:1n-9, C20:4n-6, C22:6n-3 and C20:4n-6/C18:2n-6. There were no prospective associations with AD, however, a significant interaction between the SNP rs174449 and B-0y C14:0 (myristic acid) was observed. This study indicates that Indonesian infants with AD have increased rates of endogenous long-chain polyunsaturated fatty acid production, as well as higher C18:1n-9 levels. GPL-FA measured at birth do not predict later AD incidence; however, genotype interactions reveal novel effects of myristic acid, which are modified by a FADS3 variant