752 research outputs found

    STRATEGI KEPALA SEKOLAH SEBAGAI SUPERVISOR DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU PADA SMA NEGERI 3 SEUNAGAN KABUPATEN NAGAN RAYA

    Get PDF
    STRATEGI KEPALA SEKOLAH SEBAGAI SUPERVISOR DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU PADA SMA NEGERI 3 SEUNAGAN KABUPATEN NAGAN RAYAOleh : M. Dahlan NIM : 1009200050068Komisi Pembimbing:1. Prof. Dr. Cut Zahri Harun, M. Pd.2. Dr. Nasir Usman, M. Pd.ABSTRAKStrategi kepala sekolah merupakan salah satu faktor penentu dalam mewujudkan peningkatan kualitas pembelajaran di sekolah. Peran kepala sekolah sebagai supervisor yaitu memberi masukan kepada tenaga kependidikan yang perlu dibenahi, dibina dan ditingkatkan kemampuan serta keterampilannya. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui strategi perencanaan program, pelaksanaan program untuk mengaktifkan kegiatan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP), teknik supervisi yang dilakukan oleh kepala sekolah dan kendala-kendala yang dihadapi kepala sekolah dalam meningkatkan profesional guru SMA Negeri 3 Seunagan Kabupaten Nagan Raya. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data melalui: observasi, wawancara, dan dokumentasi. Subjek penelitian adalah kepala sekolah, wakil kepala sekolah, guru, komite sekolah, ketua MGMP, dan pengawas. Data dianalisis dengan cara mereduksi, display, mengambil kesimpulan, dan verifikasi data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Program kepala sekolah disusun secara bersama-sama dengan melibatkan seluruh personel sekolah pada setiap akhir tahun ajaran melalui kegiatan rapat dewan guru. Sekolah belum membentuk tim khusus dalam pengembangan kurikulum. Program yang disusun adalah: program tahunan, program semester, langkah-langkah perencanaan pembelajaran setiap bidang studi, model penilaian, kegiatan MGMP, menyediakan dan membagikan kalender pendidikan, buku tulis, dan alat tulis. (2) Strategi kepala sekolah dalam mengaktifkan MGMP adalah dengan memberlakukan absensi, pemberian insentif, mengikutsertakan diri sendiri dalam kegiatan kelompok kerja guru, serta akan menegur bagi guru yang tidak pernah hadir. (3) Teknik supervisi yang dilakukan oleh kepala sekolah yaitu dengan cara melaksanakan kunjungan kelas, observasi dan memperbaiki kekurangan dan kelengkapan perangkat pembelajaran. Pelaksanaan supervisi tidak semuanya berdasarkan jadwal yang telah ditetapkan dan masih ada guru yang belum siap secara mental untuk dilakukan supervisi, dan (4) Kendala-kendala yang dihadapi kepala sekolah adalah menyangkut tentang sumber daya guru, kegiatan kepala sekolah yang sifatnya mendadak dan rendahnya motivasi guru yang mendekati masa pensiun untuk melaksanakan tugasnya masing-masing. Kata Kunci: Strategi Kepala Sekolah, Supervisor dan Kompetensi Profesional Guru

    Analisis Optimalisasi Intensitas Pencahayaan Buatan terhadap Efisiensi Kerja pada Penjahit di Pasar Wonomulyo

    Full text link
    Pencahayaan merupakan bagian penting dari bangunan dalam menunjang Kenyamanan fisik dan fisiologi tenaga kerja dalam melaksanakan pekerjaannya menjadi lebih efisien. Intensitas pencahayaan buatan yang terlalu tinggi atau terlalu rendah akan menyebabkan masalah terhadap kesehatan.Tujuan penelitian untuk menggambarkan dan menganalisis optimalisasi intensitas pencahayaan buatan terhadap efisiensi kerja pada penjahit di pasar Wonomulyo. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Subyek penelitian sebanyak 3 informan yang hanya menggunakan pencahayaan buatan dalam melakukan pekerjaannya dengan menggunakan teknik purposive sampling. Setelah data terkumpul, selanjutnya dilakukan triangulasi yang bertujuan untuk mendapatkan data yang valid dan reliable. Triangulasi sumber yaitu penelitian mewawancarai secara semiterstruktur dengan menggali informasi mendetail subjek penelitian dan dokumentasi.Teknik analisis menggunakan teknik Miles dan Huberman yaitu reduksi data, penyajian data, dan verifikasi data. Hasil penelitian menyatakan rata-rata pengukuran intensitas pencahayaan pada ruang kerja tidak ada memenuhi syarat dengan pengukuran pagi pukul 08.30 bernilai 51,5 lux, siang pukul 13.00 bernilai 103,6 lux, sore pukul 16.40 bernilai 63 lux dengan standar 200 lux. Sedangkan untuk pencahayaan terhadap meja jahit (bidang kerja) rata-rata pada meja jahit 1, meja jahit 2 dan meja jahit 3 yang diukur pada pagi, siang, sore hari ternyata hanya meja jahit 1 pada waktu siang pukul 13.00 yang optimal pencahayaannya dengan nilai 301 lux.Meja jahit 1 dihuni oleh (P1) yang hasil kerjanya lebih efisien karena dipengaruhi juga dengan umur pekerja

    Norma Agama Nasrani dalam Paradigma Usul Fiqh Inklusif

    Get PDF
    The purpose of this study is to explore the historical roots of the legal norms (religion) Islam is built by the Prophet Muhammad and also explore the norms of Christianity which became an integral part of the legal sources of usul fiqh inclusive paradigm. The theoretical framework of this study is to use blending approach the horizon (fushion of horizons) in the hermeneutics of Hans George Gadamer and shar\u27 man qablana theory. The results show that there is continuity of the norms of Christianity in the development discourse of Islamic law/jurisprudence, so that the norms of the Christian religion can be a source of usul fiqh paradigm inclusive. The character of legal norms/Islam which has the accommo- dative properties -in addition to corrective attitude towards ancient religions norms - be a strong indicator continuity. In this continuity, Imam Abu Hanifa, Imam Ahmad Ibn Hanbal, Muhammad Abduh, Rashid Ridla, Nurcholish Madjid and Shihab acknowledge the continuity of Christianity norms in the development of legal discourse such a ban “alcohol”, the command “fasting” and “ do good to others”. In the context of pluralism in Indonesia, usul fiqh iklusif paradigm is necessary to build an inclusive legal discourse-dynamic. Tujuan kajian ini adalah untuk mendalami akar sejarah norma hukum (agama) Islam yang dibangun oleh Nabi Muhammad Saw.. dan juga mendalami norma agama Nasrani yang menjadi bagian integral dari sumber hukum paradigma usul fikih inklusif. Adapun kerangka teori kajian ini adalah menggunakan pendekatan pembauran cakrawala (fusion of horizons) dalam hermeneutika Hans George Gadamer dan teori shar\u27 man qablana. Hasil kajian menunjukkan bahwa ada kontinuitas norma-norma agama Nasrani dalam pembangunan wacana hukum Islam/ fiqh, sehingga norma-norma agama Nasrani dapat menjadi sumber dalam paradigma usul fiqh inklusif. Karakter norma hukum/ agama Islam yang memiliki sifat akomodatif –di samping sikap korektif terhadap norma agama-agama terdahulu- menjadi indikator kuat adanya kontinuitas. Dalam hal kontinuitas ini, Imam Abu Hanifah, Imam Ahmad Ibn Hambal, Muhammad Abduh, Rasyid Ridla, Nurcholish Madjid dan Alwi Shihab mengakui adanya kontinuitas norma-norma agama Nasrani dalam pembangunan wacana hukum fikih/agama Islam misalnya larangan “miras”, perintah “puasa” dan “ berbuat baik kepada sesama”. Dalam konteks kemajemukan di Indonesia, paradigma usul fiqh iklusif ini diperlukan dalam membangun wacana hukum fikih yang inklusif- dinamis

    PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN PORTOFOLIO BERBASIS HOTS DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

    Get PDF
    Abstrak: Tujuan penyelenggaraan pengabdian masyarakat ini adalah untuk meningkatkan pemahaman guru pada konsep dasar dan bentuk pembelajaran portofolio berbasis HOTS sesuai karakteristik mata pelajaran dan perkembangan siswa, serta keterampilannya menyusun rancangan pembelajaran. Untuk mencapai tujuan tersebut, TPM menggunakan metode pelatihan secara daring dengan menggunakan berbagai platform pembelajaran (whatapps group, zoom meeting, google classroom, dan google form). Pelatihan ini diikuti oleh 20 orang guru mitra (SMP) selama 10 hari dengan ekuivalen waktu selama 32 jam pelatihan. Evaluasi kegiatan menggunakan pre-test, post-test, dan tugas mandiri. Hasilnya menunjukkan peningkatan pemahaman guru mitra dengan rerata sebesar 27.8, dimana perolehan rerata pre-test sebesar 54.8 dan post-test sebesar 82.5. Seluruh guru (100%) telah mampu mengembangkan rancangan pembelajaran portofolio berbasis HOTS dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran dan perkembangan siswa. Setelah mengikuti pelatihan, guru mitra merasakan pentingnya pelatihan ini. Sebagai tindak lanjut, melalui MGMP guru membuat surat pernyataan akan mengimplementasikan hasil pelatihan pada setiap kegiatan pembelajaran.Abstract: Organizing this community service improves teachers' understanding of the basic concepts and forms of HOTS-based portfolio learning according to the characteristics of the subject and student development, as well as their skills in preparing lesson plans. To achieve this goal, TPM uses online training methods using various learning platforms (whatsapp group, zoom meeting, google classroom, and google form). There are twenty partner teachers (SMP) who attended for ten days with the equivalent of 32 hours of training. Evaluation of activities using pre-test, post-test, and independent tasks. The results show an increase in the understanding of partner teachers by an average of 27.8 (average acquisition of the pre-test is 54.8, and the post-test is 82.5. All teachers (100%) have developed a HOTS-based portfolio learning design by considering the characteristics of subjects and student development. After attending the training, partner teachers felt the importance of this training. As a follow-up, through the MGMP, the teacher states that they will implement the training results in each learning activity

    Sejarah Lampung Utara (Periode Pembangunan Masa Orde Baru)

    Full text link
    Perkembangan suatu daerah bisa dikaji dari hasil yang nampak dari proses pembangunan yang telah dan sedang dilaksanakan. Perkembangan tersebut diperoleh dari pemanfaatan potensi-potensi yang ada. Lampung Utara yang secara geopolitik menjadi batas pulau Sumatera di bagian Utara dan secara geografis memiliki potensi alam yang kaya, dapat diolah menjadi sumber pendapatan asli daerah. Secara demografis, penduduk Lampung Utara adalah sumber daya manusia yang signifikan untuk melaksanakan pembangunan serta menjadi kekuatan untuk mewujudkan tujuan jangka panjang tersebut karena kerukunan mereka yang multietnik

    Perpindahan Penduduk dalam Tiga Masa: Kolonisasi, Kokuminggakari, dan Transmigrasi di Provinsi Lampung (1905-1979)

    Full text link
    Kolonisatie adalah program perpindahan penduduk versi pemerintah Hindia Belanda pada awal abad XX. Program migrasi ini awalnya diberi nama Kolonisatieproof dan dijalankan sesuai dengan tuntutan Politik Etis bersama dengan program edukasi dan irigasi. Meski kelihatannya sebagai program yang peduli terhadap perbaikan kondisi masyarakat pribumi, tetapi sejatinya ketiga program tersebut dilaksanakan untuk kepentingan kolonialisme di Hindia Belanda yang telah sekian lama meraup keuntungan sejak masa VOC dan Hindia Belanda. Pada masa pemerintahan militer Jepang juga dilakukan perpindahan penduduk yang disebut kokuminggakari khusus di wilayah Lampung. Penduduk yang dipindahkan ini adalah para rĂ´musha dari Pulau Jawa. Setelah kemerdekaan Republik Indonesia, program perpindahan penduduk ini dilanjutkan dan disebut transmigrasi. Tidak jauh berbeda dengan kolonisasi, sasaran perpindahan penduduk ini adalah dari daerah-daerah yang dianggap padat penduduknya terutama Pulau Jawa ke daerah lain di Indonesia. Khusus Lampung, pelaksanaan perpindahan penduduk ini sangat bernilai karena daerah ini menjadi pionir proyek di tiga masa pemerintahan. Tujuan penulisan ini adalah untuk mendeskripsikan tiga peristiwa perpindahan penduduk tersebut disertai perbandingan di antara ketiganya. Penulisan ini menggunakan teknik pengumpulan sumber melalui studi kepustakaan dan mengenai dampak yang ditimbulkan dianalisis menggunakan teori integrasi

    The Hermeneutics of Authentic Jurisprudence of Gus Dur in Indonesia

    Full text link
    This study aims to examine the existence of the hermeneutic thinking of ijtihad and authentic jurisprudence of Gus Dur in Indonesia. By using Martin Heidegger\u27s hermeneutics, this study produces two conclusions: First, the authentic hermeneutic paradigm of ijtihad Gus Dur seeks to establish a dialectic between the discourse of the past text and the interpreter\u27s current discourse so that the law of fiqih can produce the ultimate benefit of the people. Secondly, the authentic jurisprudence of Gus Dur has given the discourse of new fiqh relevant to the current development of polygamy law, marriage, zakat and the Islamic education system grounded in accordance with Indonesian culture, not Arab culture, so that he wants the earthing of legal discourse of jurisprudence instead of Arabization

    Paradigma Ijtihad Fiqh Minoritas Di Indonesia

    Full text link
    Indonesia is a famously religious nation that has a high-level of plurality in many aspects of race/ethnicity, religion, belief, language, customs, political thoughts, economic, cultural and ideological. All these could potentially contribute conflict and tension between different groups if the attitude of extreme and formalistic logic of fiqh flourished. This paper tryies to emphasize the importance of fiqh aqalliyah in the era of pluralism to organize the life among different religious believers in which religious conflict has often been the case due to double standards and the Islamic militant movement. By means of Kuhn\u27s shifting paradigm approach, this paper reveals that Muslims need to formulate a shifting paradigm of ijtihad, namely from fiqh aglabiyah (majority fiqh) to fiqh aqalliyah (minority fiqh), where Muslims can protect non- Muslim minorities and also capable of providing the space for life of Muslims in the non-Muslim majority. Thus, this paper develops the nature of paradigm of the fiqh aqalliyah of M. Amin Abdullah, who is only focused on the aspect of giving space to Muslims living in non- Muslim territory. In his presentation, the author emphasizes the need for re-reading (re-interpret) the old discourse of fiqh and submit a new one drafted on the reading of religious texts based on universal religious values such as the conception of qat}‘i>-z}anni> as proposed by Masdar F. Mas‘udi
    • …
    corecore