4,772 research outputs found

    The equivalence of Bell's inequality and the Nash inequality in a quantum game-theoretic setting

    Get PDF
    The interaction of competing agents is described by classical game theory. It is now well known that this can be extended to the quantum domain, where agents obey the rules of quantum mechanics. This is of emerging interest for exploring quantum foundations, quantum protocols, quantum auctions, quantum cryptography, and the dynamics of quantum cryptocurrency, for example. In this paper, we investigate two-player games in which a strategy pair can exist as a Nash equilibrium when the games obey the rules of quantum mechanics. Using a generalized Einstein-Podolsky-Rosen (EPR) setting for two-player quantum games, and considering a particular strategy pair, we identify sets of games for which the pair can exist as a Nash equilibrium only when Bell's inequality is violated. We thus determine specific games for which the Nash inequality becomes equivalent to Bell's inequality for the considered strategy pair.Comment: 18 pages, revise

    Social optimality in quantum Bayesian games

    Full text link
    A significant aspect of the study of quantum strategies is the exploration of the game-theoretic solution concept of the Nash equilibrium in relation to the quantization of a game. Pareto optimality is a refinement on the set of Nash equilibria. A refinement on the set of Pareto optimal outcomes is known as social optimality in which the sum of players' payoffs are maximized. This paper analyzes social optimality in a Bayesian game that uses the setting of generalized Einstein-Podolsky-Rosen experiments for its physical implementation. We show that for the quantum Bayesian game a direct connection appears between the violation of Bell's inequality and the social optimal outcome of the game and that it attains a superior socially optimal outcome.Comment: 12 pages, revise

    Analyzing three-player quantum games in an EPR type setup

    Get PDF
    We use the formalism of Clifford Geometric Algebra (GA) to develop an analysis of quantum versions of three-player non-cooperative games. The quantum games we explore are played in an Einstein-Podolsky-Rosen (EPR) type setting. In this setting, the players' strategy sets remain identical to the ones in the mixed-strategy version of the classical game that is obtained as a proper subset of the corresponding quantum game. Using GA we investigate the outcome of a realization of the game by players sharing GHZ state, W state, and a mixture of GHZ and W states. As a specific example, we study the game of three-player Prisoners' Dilemma.Comment: 21 pages, 3 figure

    Pengaruh Penyuntikan Ekstrak Kelenjar Hipofisa Ayam Broiler terhadap Fertilitas, Daya Tetas dan Survival Rate Ikan Mas (Cyprinus Carpio L.)

    Get PDF
    The objectives of this experiment were to study the effect of chicken hypophyse gland exttact for spawning of carp. Each twenty female of about 2950-3050 g/head and 100 of male carp of about 300-350 g body weight/head were used in the experiments. Hypophyse gland extract were prepared from the hypophyse glands of broiler chickens of about 10 days old. As treatments, the extract was injected in five different doses of 200, 400, 600, 800 and 1000 mg/kg body weight. Each dose was injected twice. The second injection was done after 1 hours. Each treatment consisted of 4 replications as block. Parameter measured included: egg fertility, egg hatching rate and survival rate of larvae, water qualities (temperature, dissolved 02. free CO2, NH3 content and pH). Data were statistically analyzed by variance analysis in randomized block design (RBD). Results indicated that injection of broiler's hypophyse gland extract gave highly significant (P < 0.01) effect on spawning egg fertility, egg hatching rate and survival rate of carp larvae of three days old. The optimal injection dose was found 582 mg broiler's hypophyse gland/kg carp body weight

    The vector algebra war: a historical perspective

    Get PDF
    There are a wide variety of different vector formalisms currently utilized in engineering and physics. For example, Gibbs' three-vectors, Minkowski four-vectors, complex spinors in quantum mechanics, quaternions used to describe rigid body rotations and vectors defined in Clifford geometric algebra. With such a range of vector formalisms in use, it thus appears that there is as yet no general agreement on a vector formalism suitable for science as a whole. This is surprising, in that, one of the primary goals of nineteenth century science was to suitably describe vectors in three-dimensional space. This situation has also had the unfortunate consequence of fragmenting knowledge across many disciplines, and requiring a significant amount of time and effort in learning the various formalisms. We thus historically review the development of our various vector systems and conclude that Clifford's multivectors best fulfills the goal of describing vectorial quantities in three dimensions and providing a unified vector system for science.Comment: 8 pages, 1 figure, 1 tabl

    ANALISA KUALITAS SUSU FERMENTASI DENGAN MENGGUNAKAN PERSENTASE LACTOBACILLUS CASEI YANG BERBEDA

    Get PDF
    Muhammad Rasyid. 1405004010001. Analisa kualitas susu fermentasi dengan menggunakan persentase Lactobacillus casei yang berbeda. Program Studi Budidaya Peternakan. Program Diploma III Pertanian. Fakultas Pertanian. Universitas Syiah Kuala.Pembimbing: Ir. Cut Intan Novita, M.SiRINGKASANSusu merupakan bahan pangan yang memiliki nilai gizi tinggi karena mempunyai kandungan nutrisi yang lengkap seperti laktosa, lemak, protein, berbagai vitamin, dan mineral. Selain itu susu merupakan subtrat yang sangat sesuai bagi pertumbuhan dan perkembangan mikroorganisme, seperti bakteri, kapang maupun khamir. Akibat pertumbuhan berbagai jenis mikroba ini maka susu mudah mengalami perubahan secara fisik, mikrobiologi dan kimia. Sehingga susu tidak layak untuk dikonsumsi dalam keadaan segar ataupun dijadikan sebagai bahan baku dalam memproduksi berbagai produk olahan susu lainnya. Fermentasi susu bertujuan untuk memperpanjang masa simpan susu dan meningkatkan nilai gizinya, salah satunya dengan fermentasi susu dengan menggunakan bakteri asam laktat.Akhir-akhir ini banyak produk susu fermentasi yang menggunakan BAL yang memiliki sifat probiotik yang apabila dikonsumsi dalam jumlah yang cukup akan menguntungkan dan mempengaruhi kesehatan dengan meningkatkan komposisi mikroflora usus. Selain meningkatkan kesehatan usus, probiotik mempunyai manfaat dalam kesehatan termasuk mencegah kanker kolon, alergi, penyakit hati, infeksi saluran kemih dan asimilasi kolesterol. Kualitas dari susu fermentasi ditentukan oleh total solid yang terdapat dalam susu, bahan baku, starter, tingginya kadar protein dan rendahnya angka synerisis. Penambahan starter dan persentase yang berbeda dan bahan baku yang berbeda dapat menghasilkan kualitas susu fermentasi yang berbeda dan dapat merubah nilai nutrisi dan sifat fisik atau tekstur dari susu fermentasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai pH, kadar asam laktat dan kadar protein yogurt dengan persentase L. casei yang berbeda.Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Ilmu dan Teknologi Pengolahan Susu di Jurusan Peternakan Universitas Syiah Kuala, Darussalam Banda Aceh. Penelitian ini berlangsung dari tanggal 20 Maret sampai dengan 10 April 2018. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah susu bubuk Full cream dan bakteri L. casei koleksi. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap yang terdiri dari 4 perlakuan yaitu: A = 2,5% bakteri L. casei, B = 5% bakteri L. casei, C = 7,5% bakteri L. casei dan D = 10% bakteri L. casei dengan 4 ulangan. Parameter yang diamati nilai pH, kadar asam laktat dan kadar protein. Data yang diperoleh akan ditabulasi dan dipersentasekan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai pH yogurt tinggi terjadi pada perlakuan 2,5% L. casei yaitu 4,49, kemudian nilai pH turun pada perlakuan 5% (4,31), perlakuan 7,5% (4,25) dan perlakuan 10% (4,28). Sedangkan pada kadar asam laktat yogurt rendah pada perlakuan 2,5% bakteri L. casei yaitu 0,71% dan terjadi peningkatan pada persentase bakteri L. casei 5% (0,79%), 7,5% (0,84%) dan 10% (0,86%). Kadar protein yogurt tertinggi pada perlakuan 2,5% bakteri L. casei yaitu 4,87% dan terjadi penurunan pada persentase bakteri L. casei 5% (4,83%), 7,5% (3,73%) dan meningkat kembali pada perlakuan 10% (4,43%). Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penambahan bakteri L. casei pada persentase tinggi menyebabkan meningkatnya kadar asam laktat dan menurunkan nilai pH serta kadar protein yogurt

    ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL PADA LUAS PERMUKAAN SERTA VOLUME PRISMA DAN LIMAS DI KELAS VIII SMP KAWUNG 2 SURABAYA

    Get PDF
    Penelitian ini dilatarbelakangi oleh temuan-temuan dilapangan yang menunjukkan bahwa siswa kelas VIII-B SMP Kawung 2 Surabaya belum memahami topik-topik dalam matematika, salah satunya adalah menyelesaikan soal pada luas permukaan serta volume prisma dan limas. Adapun masalah yang dikemukakan dalam penelitian ini berupa pertanyaan penelitian sebagai berikut: (1) Apakah jenis kesalahan yang dilakukan siswa dalam menyelesaikan soal-soal tentang luas permukaan serta volume prisma dan limas. (2) Apakah penyebab siswa melakukan kesalahan tentang luas permukaan serta volume prisma dan limas. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) jenis kesalahan yang dilakukan siswa dalam menyelesaikan soal pada luas permukaan serta volume prisma dan limas, (2) penyebab siswa melakukan kesalahan dalam menyelesaikan soal pada luas permukaan serta volume prisma dan limas. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa jenis kesalahan yang dilakukan siswa ada 4 yaitu (1) kesalahan yang berhubungan dengan konsep prisma dan limas meliputi (a) kesalahan dalam menggunakan dan menerapkan rumus, penyebabnya adalah siswa tidak teliti dan tidak dapat memahami maksud soal, (b) kesalahan dalam mencari luas permukaan limas, penyebabnya adalah karena siswa tidak paham tentang konsep luas permukaan limas, (c) kesalahan dalam mencari volume limas, penyebabnya adalah karena siswa tidak paham tentang unsur-unsur limas dan sekedar memasukkan angka ke dalam rumus, (d) kesalahan dalam menentukan alas dan tutup prisma, penyebabnya adalah karena siswa tidak cermat dalam memperhatikan gambar, (e) kesalahan dalam menentukan bentuk dari bangun yang diminta, penyebabnya adalah karena siswa tidak cermat dalam memperhatikan gambar. (2) kesalahan yang berhubungan dengan prinsip. Kesalahan prinsip yang ditemukan adalah meliputi: (a) Kesalahan menentukan rumus luas permukaan serta volume prisma dan limas, (b) Kesalahan dalam menggunakan Dalil phytagoras. (3) kesalahan yang berhubungan dengan operasi. Kesalahan operasi yang ditemukan adalah: (a) Kesalahan dalam menjumlahkan bentuk akar. (4) Kesalahan yang berhubungan dengan kealpaan. Kesalahan kealpaan yang ditemukan adalah meliputi: (a) Kerancuan dalam menuliskan rumus, (b) Kerancuan dalam mengerjakan soal
    corecore