8 research outputs found

    Jan Breman (2014), Keuntungan Kolonial dari Kerja Paksa; Sistem Priangan dari Tanam Paksa Kopi di Jawa, 1720-1870

    Full text link

    PEMANTAUN KONDISI INVERTEBRATA MENGGUNAKAN METODE REEF CHECK, DI PERAIRAN SELAT SEMPU, KABUPATEN MALANG

    Get PDF
    Reef Check merupakan sebuah organisasi yang didedikasikan untuk konservasi ekosistem terumbu karang dengan menggunakan metode pemantauan ekosistem terumbu karang dan lingkungan. Teknik yang digunakan sangat sederhana serta datanya dapat dipastikan kuat secara ilmiah. Data yang didapat berupa perhitungan penutupan jenis substrat, ikan, invertebrata, spesies langka dan dampak kerusakan. Invertebrata merupakan hewan bertulang belakang yang memiliki peranan penting dalam ekosistem terumbu karang. Data invertebrata yang diambil di lapang merupakan spesies ekonomis penting yang ada di Perairan Sendang Biru. Lokasi penelitian berada di wilayah Perairan Sendang Biru, Malang Selatan. Dilakukan pengambilan data di 4 stasiun pengamatan yakni, Teluk Semut 1, Teluk Semut 2, Fish Apartment, dan Watu Meja agar dapat dilakukan adanya perbandingan kelimpahan. Metode penelitian dengan menggunakan metode transek sabuk  sejauh 100 m pada 4 stasiun, dilakukan pengamatan dengan pola zig-zag dengan 5 kali pengulangan. Hasil dari monitoring 4 stasiun ini terdapat 2 ekor invertebrata Diadema urchin pada stasiun Teluk Semut 1 dan Teluk Semut 2, 3 ekor invertebrata Pencil urchin pada stasiun 3Fish Apartment, dan 2 ekor Kima dengan besar 10-20 cm pada stasiun Fish Apartment dan Watu Meja. Ketiga spesies invertebrata diatas mewakili semua invertebrata yang ditemukan di lokasi penelitian. Sedikitnya jumlah kelimpahan invertebrata yang ditemukan tersebut sebanding dengan kondisi kesehatan terumbu karang yang kurang baik dan rendahnya jumlah biota pada lokasi tersebut. Kondisi kesehatan karang yang rusak diakibatkan adanya aktivitas perikanan, bleaching, dan penyakit karang. Kegiatan monitoring mengenai invertebrata di daerah tersebut perlu dilakukan kembali secara berkala agar dapat mengetahui kondisi perairan tersebut dengan adanya kelimpahan pada invertebrata.  Kata kunci: Invertebrata, Reef Check, Selat Sempu  INVERTEBRATE MONITORING USING REEF CHECK METHOD IN SELAT SEMPU WATERS, MALANG ABSTRACTReef Check is an organization which dedicated to the conservation of coral reef ecosystems by using monitoring coral reef ecosystems and the environment method. The technique was simple and can be done by every one who had scientific. The data collected is the calculation of the cover substrates, fish, invertebrates, rare species and damage Invertebrates are vertebrates that have an important role in the ecosystem of coral reefs. invertebrates data which taken in the field is an economically important species in Sendang Biru. The data collected is the calculation of the closing type of substrates, fish, invertebrates, rare species and impacts that occur by looking at the research site conditions. The research location is in the area of Sendang Biru, South Malang. The data collection is done in four station in order to compare and get a calculation of the observations. The research method using belt transect as far as 100m on 4 stations, the observation done with a zig-zag pattern and visually observe the coral reff. Data collection was performed in five repetitions. The Result oh the monitoring in 4 stations, show 2 individual Diadema urchin on the Teluk Semut 1 and 2, 3 Individual of Pencil urchin on Fish Apartment station, and 2 Kima with a size 10-20cm on Fish Apartment and Watu Meja station. The least amount of invertebrate discovered show the ecological balance between the coral cover and fish populayion. The ecological condition of corals were damaged due to their fishing activities, bleaching and coral disease. Monitoring activities of the invertebrates in the area needs to be continue in order to determine the condition of these area.  Keywords : Invetebrate, Reef Check, Selat Semp

    Pemantauan kondisi substrat menggunakan metode reef check di Perairan Selat Sempu, Kabupaten Malang

    Get PDF
    The aim of this research was to know the coral reef condition in Sempu’s strait. This research has beeb conducted at December 2017 used PIT method in four research stations i.e. Teluk Semut 1, Teluk Semut 2, Watu Meja and Fish Apartement. In generally the substrate of Sempu strait was devided into two categories, they were living and non-living substrate. Living substrate include HC, SC, NIA, SP and OT while non-living were RKC, RC, RB, SD and SI. Station 1 was dominated by hard coral (33.75%), station 2 and 3 was by rock (59.38% and 40.63%), and station 4 was dominated by sand (39.38%) respectively. Based on the monitoring, the coral reefs ecosystem of Sempu Strait was categorised in damaged condition. It could be seen by the high covering of dead coral and the low covering of healthy coral along observed stations. The coral reefs rehabilitation program is needed to recover the reefs ecosystem in Sempu Strait.                                                          Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi terumbu karang di Selat Sempu dengan cara mengetahui susunan dari substrat dasar perairannya. Pelaksanaan penelitian ini dilakukan pada Desember 2016 dengan menggunakan metode PIT di empat stasiun penelitian yaitu Teluk Semut 1, Teluk Semut 2, Watu Meja dan Fish Apartement. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa substrat dasar perairan di Selat Sempu terbagai atas dua yaitu living (HC, SC, NIA, SP dan OT) dan non-living (RKC, RC, RB, SD dan SI). Stasiun 1 didominasi oleh hard coral (33,75%), stasiun 2 didominasi oleh rock (59,38%), stasiun 3 didominasi oleh rock (40,63%), dan stasiun 4 didominasi oleh sand (39,38%). Berdasarkan monitoring yang telah dilakukan, ekosistem terumbu karang di Selat Sempu telah mengalami kerusakan hal ini dapat dilihat dari tingginya tutupan karang mati dan rendahnya tutupan karang hidup yang ditemukan di sepanjang stasiun penelitian yang dilakukan. Program rehabilitasi terumbu karang sangat diperlukan untuk memulihkan kembali kondisi ekosistem karang di Selat Sempu

    Analisis SIM Card Cloning Terhadap Algoritma Random Number Generator

    No full text
    . Crime in telecommunication sector has increased prevalently, especially with the use of mobile phone which is detrimental both for customers and the providers. In the GSM security system, several weaknesses are found concerning data security outside the network. SIM card clone is part of the security problem in which the data can be transferred to SIM card cloning media. SIM card cloning research can be presented in the form of SRES analysis algorithms A3 and A8 RAND to get Ki Auc for further analysis on SIM card cloning. To test the performance of SIM card cloning, testing parameters such as due under test (DUT) and trial and error are employed. The conclusion of this study is that the SIM card cloning method can occur when Auc Ki is obtained by downloading a crack a8 RAND Random Number Generator analysis algorithms A3 sign SIM card to match the SRES response to the Auc Ki along with supporting data contained in SIM card clones

    Meningkatkan Literasi Digital dengan Pendampingan Belajar pada Siswa-siswi Sekolah Dasar Terdampak Pandemi Covid-19 di Kota Probolinggo

    Full text link
    Selama masa pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19), semua orang dituntut untuk dapat mengoperasikan media digital dengan kurang adanya pembelajaran tentang literasi digital yang baik. Panduan penggunaan aplikasi atau media digital saja belum cukup untuk meningkatkan kemampuan siswa-siswi sehingga muncul berbagai permasalahan yang menyebabkan adanya kemunduran prestasi. Kasus ini terjadi pada SD Miftahul Ulum berlokasi di Jalan Cokro Aminoto, Gg III Nomer 26, Kelurahan Kebonsari Kulon, Kecamatan Kanigaran, Kota Probolinggo. Memberikan tambahan bimbingan belajar dapat membantu mengejar ketertinggalan siswa-siswi dalam mempelajari materi. Namun, belum dapat membantu dalam peningkatan kemampuan menyerap materi pembelajaran. Selain itu, masa pandemi Covid-19 maupun pasca pandemi nanti siswa-siswi dituntut untuk memiliki kemampuan literasi digital yang tinggi. Kegiatan yang dilakukan telah direncanakan dan disusun menjadi enam tahap, yaitu tahap persiapan, asesmen, bimbingan belajar, pendampingan, implementasi, dan evaluasi. Melalui enam tahap tersebut, hanya terdapat dua jenis kegiatan utama yang dilakukan. Pertama, kegiatan bimbingan belajar bagi siswa-siswi yang kesulitan memahami materi pembelajaran akibat dampak pandemi Covid-19. Kedua, kegiatan pendampingan dalam memberikan pengetahuan mengenai literasi digital terhadap siswa-siswi. Setelah seluruh tahap kegiatan dilakukan, siswa-siswi yang mengalami kemunduran materi dapat kembali menyusul dengan baik. Selain itu, kemampuan siswa-siswi dalam memanfaatkan media digital juga semakin baik
    corecore