5 research outputs found
TANDARISASI KOMPETENSI BAHASA ARAB MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA ARAB FKIP – UNINUS
Pada penulisan jurnal ini penulis bermaksud untuk mengeksplorasi, menganalisis, dan merancang standar kompetensi bahasa Arab bagi mahasiswa PBA FKIP Uninus Bandung yang berkaitan dengan empat keterampilan pokok bahasa Arab: menyimak, berbicara, membaca dan menulis. Penulisan jurnal ini menggunakan pendekatan kualitatif. Berdasarkan temuan dari penelitian yang menunjukan bahwa kebutuhan dan standar keilmuan bahasa Arab dititik beratkan pada keterampilan membaca dan memahami teks-teks keislaman yang relevan di kembangkan oleh Prodi dan Fakultas yang berada di lingkungan Universitas Islam Nusantara yang berlandaskan dengan nilai-nilai keislaman, sehingga sangat berpengaruh terhadap kurikulum, silabus, bahan ajar, strategi dan metodologi pembelajaran bahasa Arab
EFEKTIVITAS METODE TALAQI PADA ANAK USIA DINI DALAM MENGHAFAL AL QUR’AN
Dalam pelaksanaan pembelajaran tahfidz terhadap anak usia dini sering didapatkan kendala-kendala ataupun masalah-masalah dalam diri siswa yang dapat menghambat berlangsungnya pembelajaran, seperti cara pengucapan lafadz yang salah, penggunaan kaidah-kaidah tajwid yang belum benar, belum bisa mengucapkan makhorijul huruf secara benar, dan pengulangan lafadz. Agar pembelajaran menghafal Al Qur’an bisa diajarkan dan diterima dengan baik oleh siswa, maka guru memerlukan metode yang cocok untuk diterapkan dalam pembelajaran menghafal Al Qur’an bagi anak-anak Terdapat beberapa metode yang dapat digunakan oleh guru dalam proses menghafal Al Qur’an, salah satu metode yang diterapkan dalam pembelajaran menghafal Al Qur’an adalah dengan metode talaqqi. Penelitian ini bertujuan untuk 1) mengetahui bagaimana penerapan metode talaqi pada anak usia dini dalam menghafal Al Qur’an di TPQ Miftahul Jannah Bandung, 2) untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat dari penerapan metode talaqi, 3) untuk memperoleh gambaran tentang kemampuan menghafal Al Qur’an siswa di TPQ tersebut, 4) untuk mengetahui efektivitas metode talaqqi pada anak usia dini dalam menghafa Al Qur’an di TPQ Miftahul Jannah Bandung. Penelitian ini menggunakan metode mixed mettod. Sebuah metode yang menggabungkan metode kualitatif dan kuantitatif. Sumber data didapat dari sumber data primer dan sekunder. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa 1) penerapan metode talaqi pada anak usia dini dalam menghafal Al Qur’an di TPQ Miftahul Jannah Bandung terdapat tiga tahapan yaitu persiapan, pelaksanaan dan evaluasi. 2) faktor pendukung dari penerapan metode talaqi pada anak usia dini ialah: Bersemangat tinggi, Mendapat motivasi dan dukungan dari orang tua, Sering muroja’ah hafalan dan. Intelegensi tinggi. Adapun faktor penghambatnya adalah Malas dan jarang sekolah, Tidak ada motivasi dan dukungan dari orang tua, Jarang muroja’ah hafalan.3) Berdasarkan hasil angket sebagian besar siswa yaitu sebanyak 85% memiliki minat dan semangat terhadap pelajaran menghafal Al Qur’an dan sebanyak 70% siswa berhasil menghafal surat-surat yang telah diajarkan oleh guru dalam waktu yang telah ditentukan. 4) Sedangkan hasil penelitian dari tes hafalan siswa dengan menggunakan t test one sample menunjukkan bahwa nilai t hitung sebesar 56,80 t tabel 1,729, maka Ho ditolak dan Ha diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat efektivitas metode talaqqi pada anak usia dini dalam menghafal Al Qur’an di TPQ Miftahul Jannah Bandung
PENERAPAN METODE DISKUSI DENGAN KEBERHASILAN MENGAJAR DOSEN
Telah dilakukan penelitian mengenai “Penerapan Metode Diskusi dengan Keberhasilan Mengajar Dosen” sebuah studi deskriptif analitik pada mata kuliah akhlak tasawuf di prodi pendidikan bahasa arab, lebih tepatnya lingkungan pendidikan tempat penulis mengenyam konsentrasi bidang ilmu pendidikan bahasa arab sekaligus objek kajian penelitian penulis pada tugas akhir skripsi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implikasi penerapan berbagai metode pembelajaran yang salah satunya metode diskusi dan metode tersebut juga memiliki beragam macam yang sama senada dengan diskusi akan tetapi memiliki perbedaan yang signifikan mulai dari whole group, diskusi kelompok, buzz group, panel dan sebagainya, serta mendeskripsikan keterampilan mengajar dosen dalam menyampaikan.Pengambilan data dilakukan pada tanggal 15 juni 2012 di prodi pendidikan bahasa arab semester IV Uninus serta sampel responden yang sudah mengambil mata kuliah ini. Penelitian ini mengambil 20 item pernyataan persoalan yang semuanya dirangkum menjadi 4 persoalan sesuai dengan batasan masalah dan tertuang dalam pertanyaan penelitian diantaranya mengenai tujuan metode pembelajaran diskusi kemudian kelebihan dan kekurangan metode pembelajaran diskusi dan yang terakhir mengenai keberhasilan mengajar dosen. Data mentah dari responden ini dikoreksi dengan data prosentase perhitungan. Data tersebut kemudian dikoreksi kontinuasi ke jawaban yang senanda lalu diinterpretasikan. Hasil deskriptif analitik pada penelitian ini menunjukkan adanya ketepatan dalam mengimplikasikan metode diskusi pada mata kuliah akhlak tasawuf secara garis besar dan belum tentu dengan mata kuliah lainnya sesuai dengan metode diskusi. Hasil analisis kuantitatif menunjukkan besarnya tanggapan mahasiswa pada penerapan metode diskusi jika diambil kesimpulan sesuai dengan judul skripsi maka penerapan metode diskusi pada mata kuliah akhlak tasawuf sudah tepat tapi pada pelaksanaannya masih harus dibenah
تأثير استخدام وسائل الإعلام المصغرة من الكائنات الأصلية على إتقان المفردات
The study is set back by the researchers' findings about the lack of mudic mastery of students which will of course affect the overall level of Arabic mastery. The purpose of this study is to know the effect the use of native miniatures on mufradat's mastery and to know the student's learning motivation by using the original miniature media of objects. The method used in this study was a preexperiment with the research design used was one pre test post test design. The data-collection techniques used are questionnaires, observations, and tests. As for the population in this study are all the students in the third grade raudloh district while the samples used numbered 23 third graders. After research has been obtained, it may be concluded that the use of a genuine media model of objects that were tested with a sample of these students has proved to improve mufradat. This can be seen from the analysis of the data from the assessment calculations to use the wilcoxon test as well as the logical conclusions. asymp Sig. (2-tailed) values 0,000 less than 0.05 and ho is declined and hi is accepted, which means there's an average difference between mufradat learning to pre-test with the post test, where the pre-test average is 45.22 and the post test is 84.13. Thus it could be said that "there was an influence in the use of native media in model matter to the possession of mudic students in bandung district." According to the research shown that a model of the original model of media received a positive response from the respondents, this could be demonstrated by the load provided by the respondents about the impact of the use of the original model of objects and that the response was transformed into a numeral value with an average of 4.24 that would prove the respondents were in agreement and allow the respondents to receive a model of the original media
Impact of the COVID-19 pandemic on patients with paediatric cancer in low-income, middle-income and high-income countries: a multicentre, international, observational cohort study
OBJECTIVES: Paediatric cancer is a leading cause of death for children. Children in low-income and middle-income countries (LMICs) were four times more likely to die than children in high-income countries (HICs). This study aimed to test the hypothesis that the COVID-19 pandemic had affected the delivery of healthcare services worldwide, and exacerbated the disparity in paediatric cancer outcomes between LMICs and HICs. DESIGN: A multicentre, international, collaborative cohort study. SETTING: 91 hospitals and cancer centres in 39 countries providing cancer treatment to paediatric patients between March and December 2020. PARTICIPANTS: Patients were included if they were under the age of 18 years, and newly diagnosed with or undergoing active cancer treatment for Acute lymphoblastic leukaemia, non-Hodgkin's lymphoma, Hodgkin lymphoma, Wilms' tumour, sarcoma, retinoblastoma, gliomas, medulloblastomas or neuroblastomas, in keeping with the WHO Global Initiative for Childhood Cancer. MAIN OUTCOME MEASURE: All-cause mortality at 30 days and 90 days. RESULTS: 1660 patients were recruited. 219 children had changes to their treatment due to the pandemic. Patients in LMICs were primarily affected (n=182/219, 83.1%). Relative to patients with paediatric cancer in HICs, patients with paediatric cancer in LMICs had 12.1 (95% CI 2.93 to 50.3) and 7.9 (95% CI 3.2 to 19.7) times the odds of death at 30 days and 90 days, respectively, after presentation during the COVID-19 pandemic (p<0.001). After adjusting for confounders, patients with paediatric cancer in LMICs had 15.6 (95% CI 3.7 to 65.8) times the odds of death at 30 days (p<0.001). CONCLUSIONS: The COVID-19 pandemic has affected paediatric oncology service provision. It has disproportionately affected patients in LMICs, highlighting and compounding existing disparities in healthcare systems globally that need addressing urgently. However, many patients with paediatric cancer continued to receive their normal standard of care. This speaks to the adaptability and resilience of healthcare systems and healthcare workers globally