19 research outputs found

    Monitoring Hatchlings in Aroen Meubanja, Aceh Jaya in Establishing Coastal Area Management

    Get PDF
    Sea turtles be found around Aroen Meubanja, Aceh Jaya at certain times of the year in raising their eggs in the coastal area. The aim of the research was to detect a collection of turtle eggs and be able to maintain their development until they hatch into hatchlings. This research was conducted in August – September 2019. The results of this study indicate that turtle conservation management in Aceh Jaya includes protecting turtles from their eggs until they are released to the beach in the afternoon. Turtle eggs are maintained by making nests with a width of 25 cm and a depth of 80 cm from the surface of the sand until they hatch into hatchlings. The community will release hatchlings into marine habitats and provide education through monitoring of coastal area

    INVENTARISASI EKTOPARASIT PADA KEPITING BAKAU (Scylla serrata) YANG DIBUDIDAYAKAN DI DESA GAMPONG BLANG KOTA BANDA ACEH

    Get PDF
    Ectoparasite infection has been known as one of the obstacles in crab cultivated. One of best solution to resolves this problem is use an inventory of ectoparasites in cultivated commodities. This study aims to identify the type, intensity level and prevalence of ectoparasite infection in mangrove crabs cultured in Gampong Blang Village, Banda Aceh City. The study was conducted from February to March 2022. A total of 20 samples of mud crab were collected from cultivators in Gampong Blang Village. Furthermore, ectoparasites were observed on the external organs of the samples under microscope. The results showed that two types of ectoparasites were found in the samples, namely Octolasmis sp. and Tricodina sp. The highest prevalence and intensity of ectoparasites was Octolasmis sp. with a prevalence value of 75% and an intensity of 3.67 ind/head. Water quality parameters measured during sample collection were temperature 32.6oC, pH 7.3, salinity 25.6 ppt and dissolved oxygen (DO) 5.2 mg/L

    Efektivitas Informasi Ekosistem Pulau Seurudong Aceh Selatan Sebagai Peningkatan Komunikasi Pada Masyarakat Pesisir

    Get PDF
    Ekosistem perairan di Aceh Selatan Pulau Seurudong dimanfaatkan masyarakat sebagai salah satu tempat wisata alam yang memiliki pemandangan yang indah. Lokasi ini juga dikelilingi pulau-pulau kecil. Adanya aktivitas tersebut memungkinkan terjadinya pencemaran dan pemanfaatan sumberdaya perairan yang berlebihan. Tujuan pelaksanaan kegiatan ini yaitu peningkatan informasi masyarakat terkait potensi dan mendukung aspek lingkungan pesisir. Berdasarkan hasil pengamatan dari responden, komunikasi langsung kepada masyarakat dan pemberian informasi melalui flyer menunjukkan tingkat pemahaman rerata 75%. Hal ini artinya dapat memberikan efektivitas yang optimal. Kemampuan komunikasi juga terwujud terhadap masyarakat maupun pemuda sekitar. Diharapkan adanya pemberian informasi ini tidak hanya dapat membawa atensi kepada masyarakat pesisir tetapi kepada pemerintah dan stakeholder dalam mendukung tujuan pengelolaan sumberdaya perikanan dan kelautan yang berkelanjutan. Penerapan informasi ini dapat dijadikan sebagai pengetahuan dasar yang dipalikasikan untuk diri sendiri atau masyarakat

    PREFERENSI MAKANAN TERIPANG (Holothuria atra) DI PERAIRAN PANTAI LHOK BUBON, KABUPATEN ACEH BARAT

    Get PDF
    Perairan Pantai Lhok Bubon terletak di Kabupaten Aceh Barat yang berhadapan dengan Samudera Hindia. Teripang (Holothuria atra) ditemukan di daerah pasang surut dan disekitar terumbu karang dan tumbuhan makrolaga. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui komposisi makanan dan luas relung makanan teripang di Perairan Pantai Lhok Bubon, Aceh Barat. Penelitian dilaksanakan pada Bulan Juni 2022 dengan pengumpulan sampel menggunakan metode sensus. Setiap sampel teripang diukur dan dibedah untuk mengidentifikasi isi pencernaan di Laboratorium Produktivitas Lingkungan Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Teuku Umar. Hasil penelitian ini menunjukkan komposisi makanan berdasarkan index of preponderance yang terdiri dari 6,46% (fitoplankton), 1,66% (makroalga), 4,89% (moluska), 0,50% (larva koral), 25,30% (pecahan batu koral), 0,40% (detritus) dan 60,79% (pasir halus). Indeks pilihan sebesar 0,92. Luas relung makanan tergolong spesialis dengan nilai 0,21. Teripang diindikasikan sebagai pemakan endapan dan memilih makanan yang disukainya dalam rantai makanan.Perairan Pantai Lhok Bubon terletak di Kabupaten Aceh Barat yang berhadapan dengan Samudera Hindia. Teripang (Holothuria atra) ditemukan di daerah pasang surut dan disekitar terumbu karang dan tumbuhan makrolaga. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui komposisi makanan dan luas relung makanan teripang di Perairan Pantai Lhok Bubon, Aceh Barat. Penelitian dilaksanakan pada Bulan Juni 2022 dengan pengumpulan sampel menggunakan metode sensus. Setiap sampel teripang diukur dan dibedah untuk mengidentifikasi isi pencernaan di Laboratorium Produktivitas Lingkungan Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Teuku Umar. Hasil penelitian ini menunjukkan komposisi makanan berdasarkan index of preponderance yang terdiri dari 6,46% (fitoplankton), 1,66% (makroalga), 4,89% (moluska), 0,50% (larva koral), 25,30% (pecahan batu koral), 0,40% (detritus) dan 60,79% (pasir halus). Indeks pilihan sebesar 0,92. Luas relung makanan tergolong spesialis dengan nilai 0,21. Teripang diindikasikan sebagai pemakan endapan dan memilih makanan yang disukainya dalam rantai makanan

    Keanekaragaman Plankton di Perairan Desa Rigaih, Kecamatan Setia Bakti, Kabupaten Aceh Jaya

    Get PDF
    Plankton sangat berpengaruh terhadap keanekaragaman hidup biota karena memegang peranan sebagai komponen utama rantai makanan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui keanekaragaman dan jenis-jenis plankton di perairan Desa Rigaih. Penelitian dimulai pada tanggal 10-03-2021 sampai dengan 10-04-2021. Penentuan stasiun menggunakan metode purposive sampling yang terdiri dari 4 (empat) stasiun pengamatan. Pengambilan sampel air menggunakan plankton net. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keanekaragaman plankton terdapat perbedaan di setiap stasiun. Fitoplankton paling banyak ditemukan pada Kelas Bacillariophyceae sebanyak 11 jenis yaitu Hemiaulus sp., Chaetoceros sp., Coscinodiscrus sp., Detonula sp., Guinardia sp., Grammatophora sp. Leptocylindrus sp 1., Leptocylindrus sp 2., Rhizosolenia sp 1., Rhizosolenia sp 2., dan Stephanapyxis sp. Fitoplankton paling sedikit adalah Kelas Dynophyceae sebanyak 1 spesies yaitu Peridinium sp., dan Kelas Cyanophyceae sebanyak 3 spesies yaitu Certiium sp., Oscillatoria sp., dan Trichodesmium sp. Zooplankton terbanyak ditemukan pada Kelas Crustacea yaitu 2 spesies antara lain Nauplius sp dan Acartia sp. Kelas Cepepoda sebanyak 2 spesies yaitu Oithona sp., dan Calanus sp. Zooplankton paling sedkit adalah Kelas Maxillopoda sebanyak 1 spesies yaitu Cylopoid sp. Parameter kualitas perairan di Desa Rigaih memiliki suhu berkisar 25,1-280C, kecerahan 16,1 -18,2 m, pH 5,8 -7,8, oksigen terlarut 6,29- 9,23 Mg/L, dan salinitas berkisar 30,0 -32,0 ppt sehingga plankton dapat hidup dan berkembang secara baik

    The Conditions of Coral Reef Ecosystem on Seureudong Island, South Aceh

    Get PDF
    The coral reef ecosystem on Seureudong Island, Sawang Bau Village, Sawang District, South Aceh is very important for the surrounding ecosystem, with the fringing reef type, namely the shape of its growth around the island. This study aims to determine the current condition of coral cover and the types available on Seureudong Island. The method used is the Point Intercept Transect (PIT). The results showed that the forms of coral found at the study site were branching, digitate, encrusting, foliose, massive, mushroom, plates, and submassive.  The percentage of the bottom substrate is dominated by hard coral (hard coral) at 45.3%, Dead Coral with Algae/DCA (37.11%), and (9.89%), rubble of 3.56%, rock (1.56%), algae turf (1.44%), macroalgae (1%) and dead coral (0.11%). At the study site, 25 genera were found with Porites (36%) as the most common genus found. At the research location, there are also genera with a total presence of less than 1%. These genera are Acanthastrea, Ctenactis, Favia, Favites, Fungia, Gardineroseris, Goniopora, Halimeda, Heliopora, Hydnophora, Leptastrea, Montastrea, Pavona, and Seriatopora.  The quality of the waters at the research location still complies with the standards of coral life. The results of these observations must be carried out periodically so that they can always update the condition of the coral reefs on Seureudong Islan

    Abundace and Ecology index of plankton in Island Seurudong Waters, South Aceh

    Get PDF
    Plankton merupakan organisme yang hidup di kolom perairan laut dan pergerakannya mengikuti arus. Kelompok plankton dibagi menjadi dua jenis yaitu fitoplankton dan zooplankton. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelimpahan dan indeks ekologi  plankton dari perairan Pulau Seurudong kabupaten Aceh Selatan. Pengambilan sampel air dengan volume 100 liter disaring menggunakan plankton net di setiap stasiun. Lokasi pengambilan sampel terdapat 3 stasiun. Setiap stasiun memiliki 4x pengulangan. Pengukuran kualitas perairan dilakukan bersamaan dengan pengambilan sampel air untuk identifikasi jenis plankton. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa kelimpahan fitoplankton pada stasiun 1 sebesar 12520 sel/L, stasiun 2 sebesar 5643 sel/L, dan stasiun 3 sebesar 3510 sel/L. Kelimpahan zooplankton pada stasiun 1 sebesar 918 Ind/L, stasiun 2 sebesar 1225 ind/L dan stasiun 3 sebesar 1575  ind/L. Nilai indeks ekologi fitoplankton menunjukkan H’ (0,97 – 1,05), C (1,0) dan E (0,26 – 0,33) sedangkan zooplankton menunjukkan H’ (0,55 – 0,78), C (1,0) dan E (0,21 – 0,24). Komposisi jenis fitoplankton dan zooplankton di perairan ini berkaitan erat dengan kualitas perairan dan sumber makanan bagi organisme lainnya.Plankton are organisms that live in the ocean water column and move with the currents. The plankton is divided into two types, namely phytoplankton and zooplankton. This study aims to determine the abundance anda ecologycal index of phytoplankton and zooplankton in the waters of Seurudong Island, South Aceh district. Water sampling with a volume of 100 liters was filtered using a plankton net at each station. There are 3 sampling locations. Each station has 4x repeats. Measurement of water quality is carried out simultaneously with water sampling to identify the type of plankton. The results of this study indicate that there are differences in abundance at each station. The abundance of phytoplankton at station 1 was 12520 cells/L, Station 2 was 5643 cells/L, and Station 3 was 3510 cells/L. The abundance of zooplankton at station 1 was 918 ind/L, station 2 was 1225 ind/L and station 3 was 1575 ind/L. Based on ecologycal index, phytoplankton and zooplankton  respectively showed H’ (0,97 – 1,05), C (1,0) dan E (0,26 – 0,33) while H’ (0,55 – 0,78), C (1,0) dan E (0,21 – 0,24). The composition of phytoplankton and zooplankton in these waters is closely related to the quality of the waters and food sources for other organisms

    Pembersihan Pantai Sebagai Upaya Peningkatan Kesadaran Pengelolaan Sampah Di Pesisir Pantai Ujung Karang, Kecamatan Johan Pahlawan, Kabupaten Aceh Barat

    Get PDF
    Produksi sampah plastik telah meningkat secara global dan juga terjadi peningkatan sampah plastik ke lingkungan pesisir dan laut. Limbah darat seperti sampah dapat mencemari pantai, perairan laut, sungai, muara dan danau. Pertambahan penduduk dan perubahan gaya hidup modern masyarakat Indonesia telah meningkatkan produksi sampah terutama di perkotaan. Sifat sampah plastik yang cenderung ringan, apung dan mudah terbawa arus, angin dan pasang surut berkontribusi terhadap penumpukan sampah disepanjang garis pantai. Hal ini menyebabkan semakin bertambahnya volume sampah plastik di pesisir Indonesia setiap tahunnya. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat dalam penggunaan sampah sekali pakai. Selain itu tujuan dari kegiatan kampanye atau sosialisasi ini adalah untuk mendorong masyarakat setempat menjadi penjaga lingkungan dengan melibatkan secara langsung dalam kegiatan pembersihan pantai. Pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan selama satu hari yaitu pada tanggal 18 Maret 2023, di pesisir Pantai Ujung Karang, Kecamatan Johan Pahlawan, Kabupaten Aceh Barat. Pendekatan pelaksanaan kegiatan yang dilakukan adalah dimulai dengan kegiatan sosialisasi dan pelaksanaan kegiatan bersih pantai. Hasil kegiatan pengabdian ini adalah tumbuhnya kesadaran penggunaan plastik sekali pakai, meningkatnya kepedulian masyarakat terhadap kebersihan dan kesehatan lingkungan serta terciptanya kerja sama berbagai pihak dalam pengelolaan sampah plastik khususnya di daerah pesisir dan laut

    SOSIALISASI BAHAYA SAMPAH PLASTIK TERHADAP EKOSISTEM LAUT BAGI REMAJA DESA UJONG PULAU RAYEUK, ACEH SELATAN

    Get PDF
    Sampah plastik merupakan salah satu ancaman serius bagi ekosistem laut. Sampah plastik yang tersebar dilautan mengakibatkan penyumbatan, komplikasi, hingga kematian organisme laut. Tujuan dilaksanakan pengabdian kepada masyarakat ini adalah untuk memberikan gambaran kepada remaja desa tentang bahaya sampah plastik terhadap ekosistem laut, dan memberikan arahan serta pengetahuan kepada mereka tentang bahaya yang akan ditimbulkan. Pengabdian ini dilaksanakan pada tanggal 6 Februari Tahun 2022 di Pulau Dua, Desa Ujong Pulau Reyeuk, Kabupaten Aceh Selatan. Pelaksanaan sosialisasi dilaksanakan dalam beberapa tahap sebagai berikut: (1) Tahap Persiapan meliputi kebutuhan bahan logistik meliputi hand sanitizer, trash bag, spanduk sebagai informasi mengenai bahaya sampah plastik bagi ekosistem laut, (2) Tahap kegiatan meliputi penyisiran dan mengelilingi pulau dua untuk mengambil/memungut sampah; pemberikan atensi terhadap relawan yang ikut membantu dalam pengambilan sampah di Pulau Dua, (3) Tahap Pembuangan sampah ke dalam bak sampah yang disediakan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Aceh Selatan; serta edukasi melalui pemasangan spanduk mengenai menjaga lingkungan laut dengan tidak membuang sampah. Sampah plastik yang telah ditemukan di Pulau Dua Aceh Selatan menunjukkan bahwa minimnya kesadaran masyarakat mengenai kebersihan pesisir dan pantai. Oleh karena itu, pemeliharaan wilayah pesisir dan pantai di Pulau dua Aceh Selatan perlu ditingkatkan melalui himbauan dan saran edukasi agar masyarakat lebih peduli dalam menjaga lingkungan dan produktif dalam pengembangan ekosistem laut yang berkelanjuta

    Edukasi Pengetahuan Ekologi Dan Pengembangan Infrastruktur Kepada Wisatawan Di Pantai Lhok Bubon, Aceh Barat

    Get PDF
    Wisata telah menunjukkan perannya dalam mendukung perkembangan ekonomi di suatu kawasan di hampir setiap negara berkembang. Meskipun kegiatan wisata memberikan manfaat terhadap bidang pembangunan ekonomi, namun wisata juga berpotensi menimbulkan dampak serius terhadap kondisi ekologi. Hal ini didasarkan pada kegiatan wisata yang umumnya dikelola secara masif tanpa memperhitungkan secara detail keberlanjutan ekologi. Keberadaan hutan manggrove dikawasan Lhok Bubon yang semakin hari jumlahnya terus berkurang akibat pemanfaatan oleh masyarakat, selain akan mengurangi fungsi mangrove secara interaksi ekologis serta proses rantai makanan diperairan tentunya akan mempengaruhi kemampuan lingkungan dalam mendukung standar daya dukung terhadap wisata pesisir. Sehingga dikhawatirkan menurunkan minat wisatawan dalam berkunjung. Tujuan pengabdian kepada masyarakat ini adalah memberikan pengetahuan kepada masyarakat sebagai pengelola dan wisatawan tentang pentingnya kelestarian hutan mangrove dan infrastruktur pendukung bagi kelestarian konektifitas interaksi kawasan Pantai Lhok Bubon. Pelaksanaan kegiatan dilaksanakan di pantai Lhok Bubon, Kecamatan Samatiga, Kecamatan Aceh Barat. Pada tanggal 26 Februari 2022, Kegiatan ini diikuti oleh mahasiswa dan dosen Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Teuku Umar dengan jumlah peserta adalah 40 orang. Metode pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat yang digunakan adalah metode penyuluhan. Materi yang diberikan berupa Teknik dalam merehabilitasi sumberdaya pesisir dan pengembangan infrastruktur yang baik dan benar serta efisien. Adapun strategi yang efektif yang dapat dilakukan untuk menjembatani kepentingan para pihak dalam pengembangan infrastruktur pada ekowisata yaitu dalam bentuk kolaborasi. Kolaborasi yang dibangun perlu memuat pandangan bersama dengan memperhatikan prinsip-prinsip keberlanjutan. Pemerintah perlu lebih proaktif untuk memfasilitasi kolaborasi pembangunan infrastruktur para pihak dengan mengutamakan keberpihakan terhadap pengetahuan ekologi
    corecore