59 research outputs found

    POTENSI SUBSTANS ANTI-UV DARI SERANGGA LAUT FAMILY GERRIDAE DI TASIK RIA MOKUPA MANADO, SULAWESI UTARA

    Get PDF
    Banyak organisme baik yang hidup di air maupun darat mempunyai kemampuan untuk dapat melindungi diri terhadap paparan radiasi sinar UV, adaptasi yang dilakukan dapat secara fisik maupun kimiawi. Senyawa yang dihasilkan dari proses adaptasi secara kimiawi dari organisme saat ini sedang banyak di teliti seiring dengan meningkatnya kebutuhan manusia untuk dapat melindungi kulit terhadap radiasi UV karena adanya global warming. Hasil penelitian lainnya mendapatkan adanya suatu senyawa yaitu Mycosporine yang dihasilkan oleh beberapa organisme laut, mempunyai kemampuan untuk menjadi penghalang terhadap radiasi sinar matahari. Gerridae merupakan salah satu family dalam ordo Hemiptera , biasanya disebut sea skeater, mempunyai kemampuan untuk berjalan di permukaan air. Serangga ini selalu terpapar dengan sinar matahari sehingga layak untuk diteliti bagaimana serangga ini dapat melindungi diri dari paparan sinar matahari. Penelitian ini akan diawali dengan mengoleksi serangga family Gerridae yang ditemukan pada perairan Pantai Manado, Serangga yang dikumpulkan akan diekstrak untuk kemudian diujikan kemampuan anti-UV pada spektorfotometer UV-VIS. Hasil yang diperoleh, serangga family Gerridae yang ditemukan pada perairan Pantai Manado mampu menghasilkan substans anti-UV karena mampu mengabsorbsi UV pada panjang gelombang 300-350 dengan nilai absorban mencapai 3-3,5

    Potensi Substans Anti-uv Dari Serangga Laut Family Gerridae Di Tasik Ria Mokupa Manado, Sulawesi Utara

    Full text link
    Banyak organisme baik yang hidup di air maupun darat mempunyai kemampuan untuk dapat melindungi diri terhadap paparan radiasi sinar UV, adaptasi yang dilakukan dapat secara fisik maupun kimiawi. Senyawa yang dihasilkan dari proses adaptasi secara kimiawi dari organisme saat ini sedang banyak di teliti seiring dengan meningkatnya kebutuhan manusia untuk dapat melindungi kulit terhadap radiasi UV karena adanya global warming. Hasil penelitian lainnya mendapatkan adanya suatu senyawa yaitu Mycosporine yang dihasilkan oleh beberapa organisme laut, mempunyai kemampuan untuk menjadi penghalang terhadap radiasi sinar matahari. Gerridae merupakan salah satu family dalam ordo Hemiptera , biasanya disebut sea skeater, mempunyai kemampuan untuk berjalan di permukaan air. Serangga ini selalu terpapar dengan sinar matahari sehingga layak untuk diteliti bagaimana serangga ini dapat melindungi diri dari paparan sinar matahari. Penelitian ini akan diawali dengan mengoleksi serangga family Gerridae yang ditemukan pada perairan Pantai Manado, Serangga yang dikumpulkan akan diekstrak untuk kemudian diujikan kemampuan anti-UV pada spektorfotometer UV-VIS. Hasil yang diperoleh, serangga family Gerridae yang ditemukan pada perairan Pantai Manado mampu menghasilkan substans anti-UV karena mampu mengabsorbsi UV pada panjang gelombang 300-350 dengan nilai absorban mencapai 3-3,5

    Lektin Dari Spons Cliona Varians Asal Perairan Malalayang Manado

    Get PDF
    Lektin telahditemukan di berbagai organisme termasuk organisme laut seperti spons. Spons Cliona varians dari perairan Brazilmemiliki aktivitas lektin. Namun belum diteliti aktivitas lektin dari spons C. varians dari perairan Manado.Penelitian ini bertujuan untuk menentukan aktivitas lektin dari spons C. varians dan menentukan sisi pengikatgula. Ekstraksi menggunakan metode Moura dkk.(2006). Spons disentrifus menggunakan tris HCl setelah itu dimurnikan denganaseton hingga diperoleh ekstrak lektin. Hasil pengujian menunjukkan bahwa spons C. varians pada perairan Manadomemiliki aktivitas lektin hingga pada konsentrasi 3750 ppm. Namun sisi pengikatgula dari lektin tersebut belum bisa ditentukan

    Test of Larvacide Activity from Some Sponge Extracts to Aedes aegypti Larvae

    Get PDF
    Marine organisms have been known produce certain compounds those could lead for medicine purposes. Sponges are one and the most studied for this aim. oneof the important biological activities which expected from sponge are larvacide activity. The aims this research was to test the larvacide activity aagainst Aedes aegypti larvae from some of sponge extract. Sponge samples were taken from Malalayang Waters, (N 01 ° 27'37 "E 124 ° 47'30") on November 2014 with the depth varies from 2-15 m  with SCUBA. The extraction, preparation of the larvae and activity testing was performed on Biomolecular and Marine Pharmacy Laboratory Faculty Fisheries and Marine Science. The sponge samples were cutted and soaked in 95% Ethanol for over night with 3 repetitions to obtain ethanolic extracts. The extract were filtered and evaporated using freeze dryer then tested onto 10 instars 3 instars m larvae that had been previously maintained. the test was made in triplowith 24 hours observation. abate was used as positive control while negative control clean water was used.The test results showed that of 11 Sponge tested, 10 species showed larvacidal activity and marine sponge extract Tedania sp. has the highest activity compared to 9 extracts. As a suggestion of this research the further purification of Tedania sp. extract is needed to know the structure of active compound.Keywords: Aedes aegypti, Larvacide, Sponge extractABSTRAKOrganisme laut yang dapat dikembangkan menjadi bahan sediaan obat antara lain sponge, dan merupakan salah satu organisme laut yang banyak diteliti. Beberapa aktivitas biologis penting yang diharapkan dari ekstrak sponge salah satunya adalah aktivitas larvasida. Penelitian ini bertujuan untuk menguji aktivitas larvasida nyamuk Aedes aegypti dari beberapa ekstrak Sponge. Sampel sponge diambil di perairan Malalayang, tepatnya di koordinat N 01°27’37” E 124°47’30” pada bulan November 2014 di kedalaman 2-15 m. Sedangkan untuk tahap ekstraksi, penyiapan larva uji dan pengujian aktivitas larvasida di lakukan di laboratorium Biomolekular dan Farmasitika Laut program studi Ilmu Kelautan, FPIK UNSRAT. Dalam penelitian yang dilakukan, sampel diambil di perairan menggunakan peralatan SCUBA. Setelah itu diekstrak dengan larutan etanol 95% dan direndam selama 24 jam dan dilakukan 3 kali pengulagan untuk mendapatkan ekstrak etanolik. Sampel dikeringkan dengan menggunakan alat freeze dryer kemudian diujikan ke 10 ekor larva nyamuk fase instar 3 yang telah dipelihara sebelumnya. Pengujian dilakukan sebanyak 3 kali pengulangan dengan lama pengamatan 24 jam pengamatan. Sebagai kontrol positif digunakan bubuk abate yang biasa dijual di pasaran sedangkan kontrol negative atau tanpa perlakuan digunakan air bersih. Data hasil pengamatan diolah menggunakan Microsoft excel.Hasil pengujian menunjukkan bahwa Dari 11 Sponge yang diuji, 10 jenis menunjukan aktivitas larvasida dengan persentase mortalitas yang bervariasi dan ekstrak sponge laut Tedania sp. memiliki aktivitas tertinggi dibandingkan dengan 10 jenis ekstrak sponge lain dalam pengujian. Sebagai saran dalam penelitian ini yaitu Perlu dilakukan pemurnian lanjut ekstrak lebih lanjut dari ekstrak sponge Tedania sp. yaitu ke tahap partisi dan Perlu adanya variasi konsentrasi dalam pengujian.Kata Kunci : Aedes aegypti, Larvasida, ekstrak Spon

    STRUKTUR KOMUNITAS EKOSISTEM PADANG LAMUN DI PERAIRAN DESA BORGO KECAMATAN BELANG KABUPATEN MINAHASA TENGGARA (Community Structure of Ecosystem Seagrass Beds in Water of Borgo Village, Belang District, Southeast Minahasa Regency)

    Get PDF
    This research was conducted in the coastal waters of Borgo Village, Belang District, SoutheastMinahasa Regency using the line transect method adopted by the Seagrass Watch method. This studyaims to determine the community structure and physical-chemical environmental factors of seagrassbeds in the waters of Borgo Village, Belang District, Southeast Minahasa Regency. The results of thisstudy obtained 3 types of seagrass identified in the waters of Borgo Village, namely: Enhalus acoroides,Thalassia hemprichii, and Syringodium isoetifolium, with an average value of species density belongingto scale 2 with a density level of 25-75 ind/m2 which is included in sparse density conditions (11.99individuals/m2); the average value of relative concealment is classified as less rich/less healthy(33.34%); the species index is included in the low category, namely H'<1 (0.68); the uniformity index isincluded in the large/high category (0.33) the dominance index is included in the medium category(0.75). The parameter value of pH 8.00 is in the range of quality standard values while the temperatureof 32.00° C, brightness of 0.29 m, and salinity of 29.98 o/oo are not in the range of quality standardvalues.Keywords: Seagrass Community Structure, Species Composition, Borgo Village Waters ABSTRAKPenelitian ini dilaksanakan di wilayah pesisir perairan Desa Borgo, Kecamatan Belang,Kabupaten Minahasa Tenggara dengan menggunakan metode metode line transect yang diadopsidengan metode SeagrassWatch. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui struktur komunitas danfaktor lingkungan fisika-kimia padang lamun di perairan Desa Borgo, Kecamatan Belang, KabupatenMinahasa Tenggara. Hasil penelitian ini memperoleh 3 jenis lamun yang terindentifikasi di perairanDesa Borgo yaitu: Enhalus acoroides, Thalassia hemprichii dan Syringodium isoetifolium, dengan nilairata-rata kerapatan jenis tergolong dalam skala 2 dengan tingkat kerapatan 25-75 ind/m2 yangtermasuk dalam kondisi kerapatan jarang (11,99 individu/m2); nilai rata-rata penutupan relatif jenistergolong kurang kaya/kurang sehat (33,34%); indeks keanekaragaman jenis termasuk dalam kategorirendah yaitu H’<1 (0,68); indeks keseragaman termasuk dalam kategori besar/tinggi (0,33) indeksdominansi termasuk dalam kategori sedang (0,75). Nilai parameter pH 8,00 berada pada kisaran nilaibaku mutu sedangkan suhu 32,00° C, kecerahan 0,29 m dan salinitas 29,98 o/oo tidak berada padakisaran nilai baku mutu.Kata kunci: Struktur Komunitas Lamun, Komposisi Jenis, Perairan Desa Borg

    Strategies for Sustainable Use of Seagrass Ecosystem in Coastal Area around Borgo Village, Belang District, Southeast Minahasa Regency

    Get PDF
    The objective of this research is to formulate strategies for the sustainable use of the seagrass ecosystem in the coastal area around Borgo Village, Belang District, Southeast Minahasa Regency as a public policy recommendation that can be given to the local regional government. The research method is a survey method with an interview technique using a questionnaire addressed to the heads of relevant agencies as resource persons.  The formulation of priority strategies is analyzed through the following stages: 1) Establishing the vision, mission, and values ​of the organization, 3) Analysis of the strategic environment, 4) Analysis of the final conclusions of internal and external factors, 5) SWOT analysis matrix, and (6) Determining critical success factors through strategic choice analysis. The research results obtained 6 priority strategies, namely: 1) Make academic papers as a data base on: a) coastal and marine resource profiles, b) social, economic and cultural data, and c) legal data and community institutions in the region the coast of Borgo Village and its surroundings; 2) Carry out technical guidance, counseling and outreach to the coastal communities of Borgo Village and its surroundings; 3) Provide guidance to fishermen and input to the government of Southeast Minahasa Regency so that the seagrass ecosystem area on the coast of Borgo Village and its surroundings is not used as a boat mooring location and a location for disposal of marine debris or household waste; 4) Make standard operational procedures on boat moorings, disposal of marine debris, household waste, and marine conservation techniques for the coastal communities of Borgo Village and its surroundings; 5) Empowerment of fishermen or coastal communities in Borgo Village and its surroundings in order to carry out the task of supervising and monitoring coastal and marine resources, as well as fostering the quality and processing of fishery products; and 6) Make a spatial plan for the Minapolitan area in the coastal area of Belang Regency based on Regional Regulation Number 1 of 2017 of North Sulawesi Province. Keywords: Borgo Village, seagrass ecosystem, sustainable use, priority strategy Abstrak Tujuan penelitian adalah merumuskan strategi pemanfaatan berkelanjutan ekosistem padang lamun di pesisir sekitar Desa Borgo, Kecamatan Belang, Kabupaten Minahasa Tenggara sebagai rekomendasi kebijakan publik untuk diberikan kepada Pemerintah Daerah setempat.  Metode penelitian adalah metode survei dengan teknik wawancara menggunakan kuesioner ditujukan kepada pimpinan instansi terkait sebagai narasumber.  Perumusan strategi prioritas dianalisis melalui tahapan: 1) Menetapkan visi, misi dan nilai organisasi, 3) Analisis lingkungan strategis, 4) Analisis kesimpulan akhir faktor internal dan eksternal, 5) Matriks analisis SWOT, dan (6) Menetapkan faktor-faktor kunci keberhasilan melalui analisis pilihan strategis.  Hasil penelitian diperoleh 6 strategi prioritas, yaitu: 1) Membuat naskah akademik sebagai database tentang: a) profil sumber daya pesisir dan laut, b) data sosial, ekonomi dan budaya, dan c) data hukum dan kelembagaan masyarakat di pesisir Desa Borgo dan sekitarnya; 2) Melaksanakan bimbingan teknis, penyuluhan dan sosialisasi kepada masyarakat pesisir Desa Borgo dan sekitarnya; 3) Memberikan pembinaan kepada nelayan dan masukan kepada Pemerintah Kab. Minahasa Tenggara, agar di area ekosistim lamun pesisir Desa Borgo dan sekitarnya tidak dijadikan lokasi penambatan perahu dan tempat pembuangan sampah laut atau limbah rumah tangga; 4) Membuat SOP tentang tambatan perahu, tempat pembuangan sampah laut dan limbah rumah tangga, dan teknis konservasi laut kepada masyarakat pesisir Desa Borgo dan sekitarnya; 5) Memberdayakan nelayan atau masyarakat pesisir Desa Borgo dan sekitarnya dalam rangka melaksanakan tugas pengawasan dan pemantauan sumber daya pesisir dan laut, serta pembinaan mutu dan pengolahan hasil perikanan; dan 6) Membuat perencanaan penataan ruang di kawasan Minapolitan wilayah pesisir Belang berdasarkan Perda No. 1 Tahun 2017 Prov. SULUT. Kata kunci: Desa Borgo, ekosistim lamun, pemanfaatan berkelanjutan, strategi priorita

    Substansi anti bakteri dari jamur endofit pada mangrove Avicennia marina

    Get PDF
    Mangrove merupakan suatu  tumbuhan yang kaya akan senyawa bioaktif. Senyawa bioaktif yang terdapat dalam bagian-bagian mangrove tidak selalu berasal dari tanaman mangrove itu sendiri, melainkan  dari organisme lain yang mensintesis senyawa bioaktif di dalam bagian mangrove.  Dengan demikian ada kemungkinan terdapat jamur atau bakteri endofit yang hidup atau tinggal di tumbuhan mangrove dan berperan sebagai penghasil bioaktif yang sebenarnya.  Telah diisolasi enam isolat jamur endofit asal mangrove Avicennia marina yang tumbuh di Peariran Pantai tasik Ria, kabupaten Minahasa. Pengujian aktivitas antibakteri dalam penelitian ini menggunakan metode Kirby-Bauer yang dimodifikasi. Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini terdapat isolat jamur endofit dari mangrove Avicennia marina.  Hanya 2 isolat jamur endofit yaitu A.M.D. 1.1.1. dan 1.1.2. yang memiliki aktivitas antibakteri terhadap bakteri B. megaterium dan E. coli.  Analisis mikroskopik dari kedua isolat berdasarkan bentuk miselium mengindikasikan kedua isolat  ini yaitu Aspergillus cf. flavus dan Talaromyces sp. Ekstrak kedua isolat jamur kemudian fraksinasi dan  diperoleh 3 fraksi yaitu fraksi air, etanol dan n-heksan.  Dari ketiga fraksi semuanya memiliki aktivitas antibakteri.  Hal ini menunjukkan bahwa senyawa dari isolat jamur endofit bersifat polar,semi polar dan non polar.  Hasil spektrofotometri menunjukkan bahwa senyawa antibakteri dari isolat jamur strain Aspergillus cf. flavus dan Talaromyces spmerupakan senyawa yang berbeda. Fraksi aktif dari strain Aspergillus cf. flavus dan Talaromyces spterdapat pada fraksi n-heksan, etanol dan air. Ketiga fraksi ini memiliki perbedaan pola serapan U

    Uji Aktivitas Larvasida Nyamuk Aedes Aegypti Dari Beberapa Ekstrak Ascidian

    Get PDF
    Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) is a disease caused by virus through Aedesaegypti mosquitoes as the vector. The disease is spreading across the world andendanger and threaten human life. Measures in controlling the vector using the commonlarvaside “abate” are in adequate and less affective. The objectives of the research is tofind out larvaside extracted from three kinds of ascidian. The each ascidians (Polycarpaaurata, Didemnum molle and Rophalaea crassa) were extracted with ethanol, and thecrude extracts were subjected to larvasidal test by dissolving in water containing thelarvae. The remarkable extract activity was partition in ethyl acetate, hexane andbuthanol. The results show that extract of Polycarpa aurata has the highest activity. Theactivity of fractions show that ethyl acetate at 100 ppm reveals the highest mortality oflarvae 100% in 8 hours, followed by hexane fraction (12 hours) then buthanol fraction (18hours). All the fractions (Ethyl acetate, Hexane and Buthanol) could totality kill the larvaewithin 24 hours which is comparable to the abate
    • …
    corecore