10 research outputs found

    POTENSI SUBSTANS ANTI-UV DARI SERANGGA LAUT FAMILY GERRIDAE DI TASIK RIA MOKUPA MANADO, SULAWESI UTARA

    Get PDF
    Banyak organisme baik yang hidup di air maupun darat mempunyai kemampuan untuk dapat melindungi diri terhadap paparan radiasi sinar UV, adaptasi yang dilakukan dapat secara fisik maupun kimiawi. Senyawa yang dihasilkan dari proses adaptasi secara kimiawi dari organisme saat ini sedang banyak di teliti seiring dengan meningkatnya kebutuhan manusia untuk dapat melindungi kulit terhadap radiasi UV karena adanya global warming. Hasil penelitian lainnya mendapatkan adanya suatu senyawa yaitu Mycosporine yang dihasilkan oleh beberapa organisme laut, mempunyai kemampuan untuk menjadi penghalang terhadap radiasi sinar matahari. Gerridae merupakan salah satu family dalam ordo Hemiptera , biasanya disebut sea skeater, mempunyai kemampuan untuk berjalan di permukaan air. Serangga ini selalu terpapar dengan sinar matahari sehingga layak untuk diteliti bagaimana serangga ini dapat melindungi diri dari paparan sinar matahari. Penelitian ini akan diawali dengan mengoleksi serangga family Gerridae yang ditemukan pada perairan Pantai Manado, Serangga yang dikumpulkan akan diekstrak untuk kemudian diujikan kemampuan anti-UV pada spektorfotometer UV-VIS. Hasil yang diperoleh, serangga family Gerridae yang ditemukan pada perairan Pantai Manado mampu menghasilkan substans anti-UV karena mampu mengabsorbsi UV pada panjang gelombang 300-350 dengan nilai absorban mencapai 3-3,5

    Potensi Substans Anti-uv Dari Serangga Laut Family Gerridae Di Tasik Ria Mokupa Manado, Sulawesi Utara

    Full text link
    Banyak organisme baik yang hidup di air maupun darat mempunyai kemampuan untuk dapat melindungi diri terhadap paparan radiasi sinar UV, adaptasi yang dilakukan dapat secara fisik maupun kimiawi. Senyawa yang dihasilkan dari proses adaptasi secara kimiawi dari organisme saat ini sedang banyak di teliti seiring dengan meningkatnya kebutuhan manusia untuk dapat melindungi kulit terhadap radiasi UV karena adanya global warming. Hasil penelitian lainnya mendapatkan adanya suatu senyawa yaitu Mycosporine yang dihasilkan oleh beberapa organisme laut, mempunyai kemampuan untuk menjadi penghalang terhadap radiasi sinar matahari. Gerridae merupakan salah satu family dalam ordo Hemiptera , biasanya disebut sea skeater, mempunyai kemampuan untuk berjalan di permukaan air. Serangga ini selalu terpapar dengan sinar matahari sehingga layak untuk diteliti bagaimana serangga ini dapat melindungi diri dari paparan sinar matahari. Penelitian ini akan diawali dengan mengoleksi serangga family Gerridae yang ditemukan pada perairan Pantai Manado, Serangga yang dikumpulkan akan diekstrak untuk kemudian diujikan kemampuan anti-UV pada spektorfotometer UV-VIS. Hasil yang diperoleh, serangga family Gerridae yang ditemukan pada perairan Pantai Manado mampu menghasilkan substans anti-UV karena mampu mengabsorbsi UV pada panjang gelombang 300-350 dengan nilai absorban mencapai 3-3,5

    Lektin Dari Spons Cliona Varians Asal Perairan Malalayang Manado

    Get PDF
    Lektin telahditemukan di berbagai organisme termasuk organisme laut seperti spons. Spons Cliona varians dari perairan Brazilmemiliki aktivitas lektin. Namun belum diteliti aktivitas lektin dari spons C. varians dari perairan Manado.Penelitian ini bertujuan untuk menentukan aktivitas lektin dari spons C. varians dan menentukan sisi pengikatgula. Ekstraksi menggunakan metode Moura dkk.(2006). Spons disentrifus menggunakan tris HCl setelah itu dimurnikan denganaseton hingga diperoleh ekstrak lektin. Hasil pengujian menunjukkan bahwa spons C. varians pada perairan Manadomemiliki aktivitas lektin hingga pada konsentrasi 3750 ppm. Namun sisi pengikatgula dari lektin tersebut belum bisa ditentukan

    Uji Aktivitas Larvasida Nyamuk Aedes Aegypti Dari Beberapa Ekstrak Ascidian

    Get PDF
    Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) is a disease caused by virus through Aedesaegypti mosquitoes as the vector. The disease is spreading across the world andendanger and threaten human life. Measures in controlling the vector using the commonlarvaside “abate” are in adequate and less affective. The objectives of the research is tofind out larvaside extracted from three kinds of ascidian. The each ascidians (Polycarpaaurata, Didemnum molle and Rophalaea crassa) were extracted with ethanol, and thecrude extracts were subjected to larvasidal test by dissolving in water containing thelarvae. The remarkable extract activity was partition in ethyl acetate, hexane andbuthanol. The results show that extract of Polycarpa aurata has the highest activity. Theactivity of fractions show that ethyl acetate at 100 ppm reveals the highest mortality oflarvae 100% in 8 hours, followed by hexane fraction (12 hours) then buthanol fraction (18hours). All the fractions (Ethyl acetate, Hexane and Buthanol) could totality kill the larvaewithin 24 hours which is comparable to the abate

    Phytoplankton Community Structure in Seagrass Beds of Nain Island Waters

    Get PDF
    This study aims to identify phytoplankton species, calculate phytoplankton abundance, diversity index, uniformity index, phytoplankton dominance index, and determine environmental conditions such as temperature, pH, salinity, nitrate, and phosphate in the seagrass ecosystem of Nain Island Waters. Sampling includes seawater for the needs of phytoplankton identification measurement of nitrate and phosphate levels and measurement of water parameters in situ. Phytoplankton sampling is done horizontally using a plankton net. Phytoplankton identification found in the seagrass ecosystem of Nain Island Waters consisted of four classes, namely Bacillariophyceae (Rhizosolenia sp.; Nitzschia sp.; Chaetoceros sp.; Navicula sp.; Eucampi sp.; Pleurosigma sp.; Thalassionema sp.; Melosira sp.), Dinophyceae (Ceratium sp.; Protoperidinium sp.), Chlorophyceae (Spirogyra sp.), and Euglenophyceae (Euglena sp.). The calculation of phytoplankton abundance is in the range of 9 - 51 cells/l. The highest abundance was found at station one which was 51 cells/l, then station three which was 21 cells/l, and station two which was 9 cells//I. The diversity index is in the range of 0.8749 - 1.8668 which means there is community instability. The uniformity index is in the range of 0.2226 - 0.8460, while the dominance index is in the range of 0.2060 - 0.6093, this indicates that the water conditions are stable. Environmental conditions (temperature, salinity, pH, nitrate, and phosphate) in the seagrass ecosystem of Nain Island Waters are still quite good for phytoplankton growth. Keywords: Phytoplankton, Seagrass, Nain Island, Abundance, Biological Index Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk identifikasi jenis-jenis fitoplankton, menghitung kelimpahan fitoplankton, indeks keanekaragaman, indeks keseragaman, indeks dominasi fitoplankton dan mengetahui kondisi lingkungan seperti suhu, pH, salinitas, nitrat, dan fosfat di ekosistem padang lamun Perairan Pulau Nain. Pengambilan sampel meliputi air laut untuk kebutuhan identifikasi fitoplankton dan pengukuran kadar nitrat dan fosfat perairan serta pengukuran parameter perairan secara In situ. Pengambilan sampel fitoplankton dilakukan secara horizontal dengan menggunakan plankton net. Fitoplankton yang ditemukan terdiri dari empat kelas yaitu Bacillariophyceae (Rhizosolenia sp. Nitzschia sp. Chaetoceros sp. Navicula sp. Eucampi sp. Pleurosigma sp. Thalassionema sp. Thalassionema sp. Melosira sp.), Dinophyceae (Ceratium sp. Protoperidinium sp.), Chlorophyceae (Spirogyra sp), dan Euglenophyceae (Euglena sp). Hasil perhitungan kelimpahan fitoplankton berada di kisaran 9 - 51 sel/l. Kelimpahan tertinggi ditemukan pada stasiun satu yaitu 51 sel/l, kemudian stasiun tiga yaitu 21 sel/l dan stasiun dua yaitu 9 sel/I. Indeks keanekaragaman berada pada kisaran 0,8749 - 1,8668 yang berarti adanya ketidakstabilan komunitas. Indeks keseragaman yaitu pada kisaran 0,2226 - 0,8460, sedangkan indeks dominasi berada pada kisaran 0,2060 - 0,6093, hal ini menunjukkan kondisi perairan dalam keadaan stabil. Kondisi lingkungan (suhu, salinitas, pH, nitrat dan fosfat) di ekosistem padang lamun Perairan Pulau Nain masih cukup baik untuk pertumbuhan fitoplankton. Kata kunci: Fitoplankton, Padang Lamun, Pulau Nain, Kelimpahan, Indeks Biolog

    AKTIVITAS SENYAWA ANTIBAKTERI DAN ANTI-UV DARI Phyllidia varicosa (Cuvier, 1804) DAN BAKTERI SIMBIONNYA (NUDIBRANCHIA GASTROPODA) DARI PERAIRAN TANJUNG MANDOLANG, MINAHASA

    Get PDF
    Phyllidia varicosa is an organism belongs to the order Nudibranchia, which is commonly known as a sea rabbit. This organism is able to synthesize secondary metabolites from food. The purpose of this study was to obtain P. varicosa extract and symbiotic bacterial extract from P. varicosa, then determine the antibacterial activity of P. varicosa extract and the symbionic bacteria extract against Escherichia coli DSM498, Bacillus megaterium DSM32T and anti-UV activity. P. varicose symbiotic bacterial were isolated and extracted. The results obtained 5 bacterial isolates. The results of antibacterial assay of isolates PhVa 1.1, PhVa 1.3, PhVa 2.1, PhVa 2.3 and PhVa 2.4 shown that these isolates have an antibacterial activity against E. coli DSM498 and B. megaterium DSM32T. Anti-UV assay results shown an absorption at UV-A with the highest value of 1.991 at λ 340 nm. Keywords: Nudibranchia, Phyllidia varicosa, Antibacterial, Anti-UV, Escherichia coli, Bacillus megaterium Abstrak Phyllidia varicosa merupakan organisme yang termasuk dalam ordo Nudibranchia, yang umumnya dikenal sebagai kelinci laut. Organisme ini mampu mensintesis metabolit sekunder dari bahan makanannya. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mendapatkan ekstrak P. varicosa dan ekstrak bakteri simbion dari P. varicosa, kemudian mengamati aktivitas antibakteri dari ekstrak P. varicosa dan ekstrak bakteri simbionnya terhadap bakteri Escherichia coli DSM498 dan Bacillus megaterium DSM32T serta menguji aktivitas anti-UV. Bakteri yang bersimbion dengan P. varicosa diisolasi dan diekstraksi, lalu diuji bioaktivitas antibakteri dan diuji anti-UV terhadap ekstrak P. varicosa dan ekstrak bakteri simbionnya. Hasil akhir dari penelitian ini yaitu didapatkan 5 isolat bakteri. Hasil uji aktivitas antibakteri yaitu isolat PhVa 1.1, PhVa 1.3, PhVa 2.1, PhVa 2.3 dan PhVa 2.4 memiliki aktivitas antibakteri terhadap bakteri E. coli DSM498 dan B. megaterium DSM32T. Hasil uji anti-UV menunjukkan serapan pada UV-A dengan nilai tertinggi 1,991 pada λ 340 nm. Kata kunci: Nudibranchia, Phyllidia varicosa, Antibakteri, Anti-UV, Escherichia coli, Bacillus megateriu

    Screening of the Proteolytic Bacteria Symbiont with Algae Gracillaria SP.

    Get PDF
    Alga laut merupakan sumberdaya alam yang melimpah di Indonesia tetapi belum optimal dimanfaatkan oleh masyarakat. Pemanfaatan rumput laut masih terbatas sebagai bahan makanan seperti Gracillaria sp. dibudidayakan sebagai bahan ekspor industri karajinan. Alga Gracillaria sp. hidupnya bersimbion dengan beraneka ragam jenis bakteri. Tujuan penelitian adalah untuk mengisolasi dan menguji aktivitas protease bakteri simbion alga Gracillaria sp. Penelitian ini berhasil mengisolasi 4 bakteri yang berbeda berdasarkan karakteristik morfologi. Keempat bekteri tersebut adalah S.G., 1 S.G., 2 S.G., 3 dan S.G., 4 Isolat bakteri S.G., 1 memiliki kemampuan menghasilkan ptotease dengan Indeks proteolitik sebesar 1,5.Kata Kunci : Bakteri simbion, Gracillaria sp. proteas

    The Antibacterial Activity of Several Sponges From the Waters of Tasik Ria Against Escherichia Coli and Staphylococcus Aureus Bacteria

    Full text link
    Spons merupakan salah satu biota laut yang sangat prospektif sebagai sumber senyawa bahan-bahan alami antara lain peptide, terpenoid, steroid, asetogenin, alkaloid, halide siklik dan senyawa nitrogen. Penelitian ini diarahkan untuk mendapatkan beberapa spesies spons dari perairan Tasik Ria serta menguji aktivitas antibakteri dari beberapa ekstrak spons terhadap bakteri Escherichia coli dan bakteri Staphylococcus aureus. Hasil identifikasi spons ditemukan sebanyak tujuh spesies yang terdiri dari: Amphimedon sp., Axinosa sp., Aaptos sp., Theonella sp., Hyrtios sp., Cribochalina sp. dan Lendenfeldia sp.. Aktivitas antibakteri dari beberapa ekstrak spons terhadap bakteri uji E. coli dan S. aureus terdapat diameter zona hambat bervariasi yaitu bakteri Escherichia coli menunjukkan aktivitas antibakteri ekstrak spons terkuat pada spons Axinosa sp (16 mm), disusul ekstrak spons Hyrtios sp. (13,5 mm), ekstrak spons Aaptos sp. (13 mm), ekstrak spons Lendenfeldia sp. (13 mm) dan ekstrak spons Cribochalinai sp. (10,5 mm). Sedangkan pada bakteri Staphylococcus aureus menunjukkan aktivitas antibakteri ekstrak spons terkuat yaitu: ekstrak spons Axinosa sp. (16,5 mm), disusul ekstrak spons Aaptos sp. (15 mm), ekstrak spons Lendenfeldia sp. (14,5 mm), ekstrak spons Hyrtios sp. (13,5 mm) dan ekstrak spons Cribochalina sp.(11mm)
    corecore