3 research outputs found

    Concentration Optimization Na2CO3 Alginates from Turbinaria sp. as Raw Material Electrolite Polymer for DSSC

    Get PDF
    Polymer electrolyte DSSC is one component of the application can convert solar energy into electrical energy. The polymer electrolyte can be synthesized from brown seaweed Turbinaria sp. However, the optimization of alginate extraction has not been widely carried out, so the aim of this study was to determine the optimum conditions for variations in the concentration of Na2CO3 (3%, 5%, 7%) in extracts from Turbinaria sp as raw material for polymer electrolyte synthesis for DSSC. Alginate optimum extraction results known by percentage yield, moisture content and functional groups using FTIR analysis. The optimum conditions for alginate extraction from Turbinaria sp are Na2CO3 5% and a temperature of 60 oC with a yield of 23.81% and a moisture content of 8.1%. FTIR results also indicate the intensity of the strongest mannuronic seen at 822cm-1 wave numbers

    Optimasi konsentrasi Na2CO3 dan suhu ekstraksi alginat dari Turbinaria sp sebagai bahan baku Polimer Elektrolit untuk DSSC

    Get PDF
    Polimer elektrolit merupakan salah satu komponen DSSC yang aplikasinya dapat mengkonversi energi matahari menjadi energi listrik. Polimer elektrolit dapat disintesis dari rumput laut coklat Turbinaria sp. Namun optimasi ekstraksi alginat tersebut belum banyak dilakukan maka tujuan penelitian ini untuk mengetahui kondisi optimum variasi konsentrasi Na2CO3 (3%, 5%, 7%) dan suhu (50oC, 60oC, 70oC) ekstrak dari Turbinaria sp sebagai bahan baku sintesis polimer elektrolit untuk DSSC. Hasil ekstraksi alginat yang optimum diketahui berdasarkan persentase rendemen, kadar air dan analisis gugus fungsi menggunakan FTIR. Kondisi optimum ekstraksi alginat dari Turbinaria sp yaitu Na2CO3 5% dan suhu 60oC dengan rendemen 23,81% dan kadar air 8,1%. Hasil FTIR juga menunjukan intensitas manuronat terkuat terlihat pada bilangan gelombang 822 cm-1. Selanjutnya natrium alginat dijadikan sebagai bahan baku dalam sintesis polimer elektrolit dengan menambahkan NaI, I2 dan gliserin yang dikarakterisasi menggunakan FTIR dan TGA. Data FTIR menunjukan adanya interaksi NaI/I2 dengan alginat dan polimer elektrolit memiliki kestabilan termal 115oC menurut data TGA. Oleh karena itu ekstrak natrium alginat dari Turbinaria sp dapat di aplikasikan sebagai bahan baku sintesis polimer elektrolit untuk DSSC

    Sintesis Nanopartikel Perak Menggunakan Bioreduktor Ekstrak Daun Pucuk Idat (Cratoxlum glaucum) dengan Metode Iradiasi Microwave

    No full text
    Synthesis of silver nanoparticles was carried out using bioreductors of Cratoxylum glaucum leaf extract using the microwave irradiation method. Synthesis was carried out by reacting the Cratoxylum glaucum leaf extract with silver nitrate solution at a mass ratio of 1: 2. The variables of this study were variations in silver nitrate concentration and synthesis time. Based on the results of UV-Vis analysis showed the presence of maximum wavelength absorption which is characteristic of the formation of silver nanoparticles at a wavelength of 398.8 nm with a concentration of 0.5 mM AgNO3 and a synthesis time of 120 seconds. Particle size analysis shows that the 10% particle size distribution is 92.5 nm and overall is 544.1 nm. Antibacterial activity test results showed silver nanoparticles have strong antibacterial properties against E. coli and S. aureus bacteria.Telah dilakukan sintesis nanopartikel perak menggunakan bioreduktor ekstrak daun pucuk idat (Cratoxlum glaucum) menggunakan metode iradiasi microwave. Sintesis dilakukan dengan mereaksikan ekstrak daun pucuk idat dengan larutan perak nitrat pada perbandingan komposisi 1:2. Variabel penelitian ini yaitu variasi konsentrasi perak nitrat dan waktu sintesis. Berdasarkan hasil analisis UV-Vis menunjukkan adanya serapan panjang gelombang maksimum yang merupakan karakteristik pembentukan nanopartikel perak pada panjang gelombang 398,8 nm dengan konsentrasi AgNO3 0,5 mM dan waktu sintesis 120 detik. Analisis ukuran partikel menunjukkan distribusi ukuran partikel sebanyak 10% berukuran 92,5 nm dan secara keseluruhan berukuran 544,1 nm. Hasil uji aktivitas antibakteri menunjukkan nanopartikel perak memiliki sifat antibakteri yang kuat terhadap bakteri E.coli dan S.aureu
    corecore