Cross-Border Trading as a Mechanism for Capital Flight: ADRs and the Argentine Crisis

This paper examines the surprising performance of the Argentine stock market in the midst of the country’s most recent financial crisis and the role played by ADRs in Argentine capital flight. Although Argentine investors were subject to capital controls, they were able to purchase stocks with associated ADRs for pesos in Argentina, convert them into ADRs, re-sell them in New York for dollars and deposit the dollar proceeds in U.S. bank accounts. In the paper we show that: (1) ADR discounts went as high as 60% (indicating that Argentine investors were willing to pay significant amounts in order to legally move their funds abroad), (2) the market anticipated (correctly) a 40% devaluation, (3) local market factors in Argentina became more important in pricing peso denominated stocks with associated ADRs, while the same stocks in New York were mainly priced based on global factors, (4) capital outflow using the ADR market was substantial (our estimate is between $835 million and$3.4 billion).Argentina, Financial Crises, Capital Controls, ADRs

Implementatie van TalentenKracht bij het universiteitsmuseum en de kinderuniversiteit

Een museumbezoek draagt iets bij aan het leerniveau van leerlingen, maar een op zichzelf staand museumbezoek heeft geen meerwaarde voor het ontwikkelen van kennis bij leerlingen. In dit artikel wordt gepoogd antwoord te krijgen op de vraag hoe de programma’s van het universiteitsmuseum en de kinderuniversiteit uitgebreid kunnen worden, met integratie van TalentenKrachtprincipes, zodat het wetenschappelijk denkproces van de leerlingen in het gehele arrangement gestimuleerd wordt. Om antwoord te kunnen krijgen op deze vraag is een beschrijvend onderzoek gedaan waarin realistische settings zijn gebruikt die bestaan uit museumbezoeken en klassikale lessen waarbij de interactie tussen de begeleiders en leerlingen zijn gemeten. De resultaten van het onderzoek laten zien dat begeleiders die kennis van TalentenKracht hebben een hoger redenatieniveau bij leerlingen uitlokken. De begeleiders die kennis van TalentenKracht hebben stellen veel open vragen aan leerlingen om wetenschappelijk redeneren bij leerlingen uit te lokken. De resultaten van een statistische analyse laten significante verschillen zien tussen de begeleiding van een begeleider die intensieve kennis van TalentenKracht heeft en begeleiders die geen kennis van TalentenKracht hebben. De begeleider die intensieve kennis van TalentenKracht heeft lokt complexere redenaties bij leerlingen ui

PENGGUNAAN GOOGLE CLASSROOM SEBAGAI SALURAN MEDIA PEMBELAJARAN FISIKA SECARA DARING DI SMAN 14 MAKASSAR

Jenis penelitian ini adalah penelitian pre-eksperiment yang bertujuan untuk mendeskripsikan hasil belajar fisika melalui saluran google classroom di kelas XI MIPA 1 SMAN 14 Makassar. Variabel penelitian adalah penggunaan saluran google classroom sebagai saluran media pembelajaran fisika secara daring dengan indikator hasil belajar fisika melalui saluran google classroom. subjek dalam penelitian ini yaitu siswa kelas XI MIPA 1 di SMAN 14 Makassar yang berjumlah 35 orang. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode tes hasil belajar fisika peserta didik yang diberikan melalui google form. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis statistik deskriptif. Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa skor keseluruhan rata-rata persetase hasil belajar fisika melalui saluran google classroom berada pada kategori Sangat Tinggi dengan persentase 62,85%, sementara pada skor persentase hasil belajar fisika untuk indikator menerapkan (C3) memperoleh persentase tertinggi sebesar 57,14% dengan kategori Sangat Tinggi. Adapun untuk indikator menganalisis (C4) memperoleh persentase tertinggi sebesar 54,29% dengan kategori Sangat Tinggi. Kata kunci: canva, google classroom, hasil belajar fisika, media pembelajaran fisika

Redbird Buzz Episode 2: Jill Hutchison and Linda Herman, May 2022

Interview with former Illinois State University\u27s women\u27s basketball coach and Women\u27s Basketball Hall of Famer, Dr. Jill Hutchison, and former Illinois State University\u27s senior associate director of athletics and American Volleyball Coaches Association Hall of Famer, Dr. Linda Herman. The interview was conducted in May 2022 by John Twork from University Marketing and Communications, for the Illinois State University Redbird Buzz Podcast

Optimalisasi Fungsi Inspektorat Dalam Pengawasan Keuangan Daerah Di Kabupaten Kepulauan Talaud

. The function of supervision by Inspectorate is crucial to ensure the management of local government is running effectively and efficiently. As the internal supervisor institution, Inspectorate should be able to optimize its functions based on The Rule of Minister of Home Affairs Number 64/2007 to create the good governance and clean government. This study is aimed to (1) determine the optimilising the function of Inspectorate in Talaud Island Municipality; (2) analyse the obstacles in optimilising the function of Inspectorate in Talaud Island Municipality; (3) analyse the strategies to optimize the function of Inspectorate in supervising local finance. This study is an exploratory qualitative research. Data were collected by in-depth interviews, observation, and study documentation from primary data and secondary data. The results show the function of Inspectorate in supervising local finance in Talaud Island Municipality is not optimal yet. It is, thus, strategies are required to overcome the obstacles in supervision of local finance by Inspectorate of Talaud Island Municipality. Strategies consist of to: (1) increase the quantitiy of inspector/audit staff; (2) increase of auditor competencies; (3) increase the allocation of supervision budget; (4) increase of facility supervision; (5) optimize the rule of internal auditor as consultant and catalyst; (6) punishment to local work unit (SKPD) staff who are not committed to conduct supervision; and (7) joint commitment of local government in supervision field

PEMANFAATAN RASPBERRY PI PADA MODEL SISTEM MONITORING STABILITAS KEMIRINGAN KAPAL PENUMPANG UNTUK ANTISIPASI KECELAKAAN

Salah satu penyebab kecelakaan di kapal adalah masalah ketidakstabilan kapal. Kapal tidak bisa dikendalikan karena ketidakseimbangan yang terjadi. Penempatan beban yang tidak wajar saat muatan dimuat ke kapal saat kapal bersandar di pelabuhan sering terjadi. Kecelakaan banyak terjadi diakibatkan karena kelalaian, petugas tidak mengetahui bagaimana posisi kestabilan kapal, sehingga penyelesaian masalah yang terjadi menjadi terlambat, masalah ini disebabkan oleh minimnya alat yang memberi peringatan kepada nahkoda dan awak kapal tentang masalah yang terjadi. Tujuan dari penelitian ini untuk memudahkan petugas kapal atau nahkoda untuk mengetahui serta memonitoring kondisi kapal dalam keadaan seimbang atau tidak seimbang. Penelitian ini menggunakan metode prototipe sebagai metode pengembangan perangkat lunak dan model rangkaian perangkat keras. PI Raspbery berfungsi sebagai server yang dikombinasikan dengan arduino sebagai pusat rangkaian pada kapal, dengan sensor gyroscope sebagai detektor kemiringan, selanjutnya data dikirim melalui modul wifi ke PI Raspbery sehingga data dapat diterima di smartphone android, pada waktu yang bersamaan buzzer memberi tanda peringatan saat kemiringan terjadi, pada saat melebihi toleransi kemiringan maka pemberat akan secara otomatis menyeimbangkan kapal sehingga kembali pada kondisi normal. Hasil yang diharapkan dari penelitian ini adalah model alat stabilitas pada kapal penumpang, dengan menggunakan raspberry sebagai server yang mengelola data kemiringan yang akan dikirimkan datanya ke smartphone android sehingga diharapkan dapat membantu nahkoda untuk memantau dan mengetahui keadaan kapal. Harapan dari penelitian ini adalah bisa dijadikan sebagai acuan untuk mengantisipasi kecelakaan pada kapal penumpang.Kata kunci: Monitoring, Stabilitas , Antisipasi kecelakan, Raspberry, Prototyp

Adjunctive primary stenting of Zenith endograft limbs during endovascular abdominal aortic aneurysm repair: Implications for limb patency

ObjectiveEndograft limb occlusion is an infrequent but serious complication of endovascular abdominal aortic aneurysm (AAA) repair. The insertion of additional stents within the endograft limb may prevent future occlusion. This study evaluates limb patency with and without adjunctive stenting of endograft limbs at the time of endovascular AAA repair.MethodsWe performed a retrospective review of 248 patients who underwent endovascular abdominal aortic aneurysm repair with the Zenith AAA endovascular graft between 1999 and 2004. Among these patients, two groups were identified: 64 patients with adjunctive stents placed in 85 limbs and 184 patients without additional bare stent placement in endograft limbs at the time of endovascular AAA repair.ResultsWomen comprised 23% of stented and 11% of unstented patients (P = .02). The mean length of follow-up in the stented and unstented groups was 2.0 years. There were 13 instances of limb thrombosis in 13 patients (5.2% of patients, 2.7% of limbs), all in the unstented group. No limb occlusions occurred in the presence of adjunctive bare metal stents. Seventy-three percent of the occlusions occurred ≤6 months of endovascular AAA repair. Two patients (15%) had no symptoms of lower-extremity ischemia despite graft limb occlusion and did not undergo intervention. The others underwent thrombectomy (n = 2), thrombectomy with bare stent placement (n = 3), femoral-femoral bypass (n = 4), thrombolysis (n = 1), and thrombolysis with bare stent placement (n = 1). Of the seven who underwent thrombectomy or thrombolysis, three had no additional stents placed at the secondary procedure, and two of these three went on to rethrombose. By life-table analysis, primary patency at 3 years in the stented and nonstented limbs was 100% ± 0% and 94% ± 3%, respectively (P = .05).ConclusionsThe intraoperative insertion of additional bare metal stents appeared to eliminate the risk of thrombosis and was without complication. Of the 85 stented limbs in this series, not one occluded. The overall rate of limb thrombosis was low, with most limb occlusions occurring ≤6 months of stent-graft insertion, and would probably have been even lower had we been able to identify all high-risk cases for prophylactic adjunctive stenting. Limb occlusion denotes an underlying problem with the graft, which if left untreated after thrombectomy or thrombolysis will lead to rethrombosis. Postoperative imaging was of little value in detecting impending limb occlusion. Based on these findings, we believe one should identify and stent any limbs that appear to be at risk for thrombosis, but this study lacks the data to predict which limbs need stenting