1,571 research outputs found

    Hubungan Dukungan Pasangan Usia Subur dengan Penggunaan Metode Kontrasepsi Senggama Terputus di Kelurahan Meteseh Kecamatan Tembalang Kota Semarang

    Full text link
    Data dari Kelurahan Meteseh sebesar 1669 PUS dari jumlah Pasangan Usia Subur (PUS) yang ada 4299 jiwa (38,8%) sedangkan di 3 RW yaitu RW XIV dengan jumlah PUS 240 orang yang menggunakan senggama terputus 8 orang, RW XXIII dengan jumlah PUS 75 orang yang menggunakan senggamaterputus 10 orang, dan RW XXIV dengan jumlah PUS 134 orang yang menggunakan senggama terputus 21 orang. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara dukungan pasangan usia subur dengan metode penggunaan senggama terputus di Kelurahan Meteseh Kecamatan Tembalang KotaSemarang. Metode Penelitian diskiptif dengan rancangan penelitian cross sectional, metode pengumpulan data yang digunakan yaitu data primer dan data sekunder. Analisis data yaitu berupa analisis univariat dan analisis bivariat. Hasil penelitian dukungan PUS mayoritas responden mendukungantara suami dan istri yaitu sebanyak 20 PUS (51,3%), dan mayoritas responden tidak teratur dalam penggunaan kontrasepsi senggama terputus yaitu sebanyak 21 PUS (53,8%). Dari hasil hubungan ada hubungan yang signifikan antara dukungan PUS dengan penggunaan senggama terputus. Simpulan penelitian ini anyak responden yang mendukung maka semakin teratur penggunaan metode kontrasepsisenggama terputus, sebaliknya jika banyak responden yang tidak mendukung maka semakin tidak teratur penggunaan senggama terputus

    Studi Komparatif Penguasaan Konsep Matematika Antara Siswa Program Keahlian Bangunan Dengan Siswa Program Keahlian Listrik Pokok Bahasan Matriks (Studi Eksperimen Pada Kelas X Smk Negeri 1 Cirebon)

    Get PDF
    Sistem pembelajaran di SMK merupakan sistem pembelajaran yang banyak melakukan praktek dibandingkan denganteori. Karena memang siswa SMK dipersiapkan untuk terjun langsung ke dunia kerja. Sehingga dalam prosespembelajarannya, terutama mata pelajaran khusus program keahlian masing-masing, banyak belajar praktek danaplikasi. SMK Negeri 1 Cirebon merupakan salah satu SMK negeri favorit dan berkualitas. Ini terbukti bahwa sekolahini merupakan sekolah RSBI dan sudah mendapat sertifikat ISO manajemen mutu. Program Keahlian Bangunan danProgram Keahlian Listrik adalah dua program keahlian yang paling banyak berkutat dengan analisis matematika.Siswa-siswa ini sudah terbiasa dengan perhitungan matematis karena sesuai dengan program keahlian mereka yangbanyak menerapkan konsep matematika. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penguasaan konsep matematikaSiswa Program Keahlian Bangunan dan Siswa Program Keahlian Listrik. Setelah hasilnya diketahui, maka akandibandingkan perbedaan tingkat penguasaan kosep matematika Siswa Program Keahlian Bangunan dengan SiswaProgram Keahlian Listrik. Metode yang digunakan penulis adalah metode eksperimen dengan teknik pengumpulandata berupa tes, observasi, dan wawancara. Populasi dalam penelitian ini adalah Siswa Program Keahlian Bangunandan Siswa Program Keahlian Listrik kelas X SMK Negeri 1 Cirebon, dengan kriteria keduanya homogen pada tingkatprestasinya (dokumentasi nilai raport). Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik cluster randomsampling, yaitu kelas X-TBG 1 sebagai kelas Program Keahlian Bangunan dan kelas X-TPTL 1 sebagai kelas ProgramKeahlian Listrik. Setelah data diperoleh kemudian dianalisa, untuk uji prasyarat analisis melalui uji normalitas dan ujihomogenitas. Sedangkan uji hipotesis dengan menggunakan uji t yaitu independent sample t-test. Hasil pengolahandata menunjukan skor rata-rata tes hasil belajar Siswa Program Keahlian Bangunan menunjukkan kategori baikdengan skor 72,41. Sedangkan tes hasil belajar Siswa Program Keahlian Listrik menunjukkan kategori baik denganskor 74,68. Kedua kelompok memiliki perbedaan penguasaan konsep matematika yang tidak begitu signifikan, dimanakelompok siswa listrik lebih unggul. Hasil uji hipotesis dari kedua kelompok diperoleh nilai F yang mengasumsikanbahwa kedua varian sama adalah 2,150 dengan nilai t = 0,650 dan 0,655 dengan derajat kebebasan (df) = n1 + n2 – 2= 58. Nilai = 0,05 diperoleh nilai Sig. 0,518 dan 0,515. Karena Sig. 0,518 dan 0,515 > 0,05 dengan demikian H0diterima dan Ha ditolak. Artinya tidak ada perbedaan yang signifikan antara penguasaan konsep matematika SiswaProgram Keahlian Bangunan dan Siswa Program Keahlian Listrik. Namun jika dilihat dari observasi, makadisimpulkan bahwa penguasaaan konsep matematika Siswa Program Keahlian Listrik lebih baik daripada SiswaProgram Keahlian Bangunan

    Peranan Usahatani Tembakau di Berbagai Agro Ekosistem terhadap Pendapatan Petani dan Kesempatan Kerja di Kabupaten Sampang, Jawa Timur

    Get PDF
    Penelitian peranan USAhatani tembakau di berbagai agro ekosistem terhadap pendapatan petani dan kesempatan kerja dilaksanakan di Kabupaten Sampang Jawa Timur musim tanam 2009/2010 menggunakan metode survei. Obyek penelitian adalah USAhatani di lahan tembakau dalam satu siklus USAhatani selama satu tahun. Tujuan penelitian untuk mengetahui: (1) tingkat pendapatan USAhatani di berbagai agro ekosistem, (2) kontribusi USAhatani tembakau terhadap pendapatan petani, dan (3) peranan USAhatani tembakau terhadap penyerapan tenaga kerja. Lokasi penelitian di 12 desa dari 6 kecamatan sentra produksi tembakau. Petani contoh adalah petani tembakau di tiga agro ekosistem (sawah, tegal, dan gunung/perbukitan) yang menanam tembakau dengan sistem pergiliran tanaman. Dari ketiga agro ekosistem teridentifikasi ada 5 tipe pola tanam dominan. Dari 5 tipe pola tanam yang tersebut, masing-masing dipilih dan ditetapkan secara acak sederhana (sampling random sample) sebanyak 10 petani contoh, sehingga secara keseluruhan terpilih 50 petani contoh sebagai responden (20 petani tembakau sawah, 10 petani tembakau tegal, dan 20 petani tembakau gunung/perbukitan). Data komponen kegiatan USAhatani dianalisis menggunakan metode analisis deskriptif dan analisis USAhatani enterprise. Hasil penelitian menunjukkan, USAhatani di lahan sawah, tegal dan gunung/perbukitan dalam satu siklus USAhatani, masing-masing menghasilkan pendapatan Rp 6.192.354,00, Rp 7.162.827,00, dan Rp 5.508.954,00. Total pendapatan ini diperoleh dari USAhatani tembakau sebesar Rp 4.978.437,00, Rp 5.233.159,00, dan Rp 3.460.058,00. Usahatani tembakau pada masing-masing agro ekosistem memberikan kontribusi pendapatan sebesar 80 %, 73 %, dan 63 % dan penyerapan tenaga kerja 59 %, 67 %, dan 76 %. Kontribusi pendapatan dan serapan tenaga kerja yang relatif tinggi menunjukkan bahwa USAhatani tembakau memiliki keunggulan komparatif terhadap USAhatani padi dan palawija di lahan tradisional tembakau. Kondisi ini mendorong eksistensi pengembangan USAhatani tembakau secara berkelanjutan

    Pelayanan Hak – Hak Pelanggan PT. Garuda Indonesia : Studi Kasus Pada Bencana Kabut Asap Di Pekanbaru Riau

    Full text link
    Smoke haze happened in Riau in 2015 result in losses in sveral aspect, one of which in the field of transportation. Loss the most truth is air transport. Flight for smoke haze many tha were cancelled because of the smoke haze very thick so many a flight that in schedule it again. Airline Garuda Indonesia is air line so known as air line best in Southeast Asia so that PT. Garuda Indonesia have some strategy in serve the passengers for smoke haze so that right customers could be met. The purpose of this research is want to see how service the right customers PT. Garuda Indonesia in the case of disaster smoke haze in Pekanbaru Riau and know factorc anything influence it.Researches used the theory leach which states that service criteria that right customers that is the right to obtain good services, a right to know how decisions on the services certain made and the right to heard and be noticed opinionts. This research uses the method descriptive qualitative, techniuque data collectin through observation and interview where parties involved in this research as informants.The results ogf this study indicate that the right care customers right PT. Garuda Indonesia in case of Disaster Haze in Pekambaru in Riau have not done everything well where there are still some strategies from Pt. Garuda Indonesia is yet to be done. Factors – factors that affect performance rights – rights for customers in Pekanbaru Riau Haze is communication and coordination

    Water Resources Quality, Behavior and Environment with Intestinal Parasitic Infections Among School Children in Batanghari Riverside

    Full text link
    Purpose: This study try to determine the relationship of water source quality, personal hygiene and environmental factors on the prevalence of intestinal parasitic infection in primary school children in Batanghari riversideMethod: This cross-sectional study was conducted in two primary schools (SDN 209 Pantai Aur Duri dan SDN 143 Pulau Pandan) with 100 respondents Findings: The prevalence of intestinal parasite infection in primary school children in Kecamatan Telanaipura Jambi City is quite low. There is a relationship between poor hygiene with the incidence of intestinal parasite infection. There is no relationship between knowledge, attitudes, clean water sources, drinking water sources, and the availability of latrines with intestinal parasitic infections.Practical implications: Health workers need to provide routine assistance examination of intestinal parasite infections for schoolchildrenOriginality: This study contributes to our understanding that keeping a clean and healthy lifestyle is needed to avoid infectious disease

    Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Menggunakan Metode Diskusi

    Full text link
    The purpose of the study is an attempt to improve student learning outcomes using learning methods discussion on Social Sciences in Sixth Grade Elementary School 50 Baet Kawan, Landak District. This research method is descriptive, shape classroom action research, and collaborative nature of the research, Research subject teachers, and learners Elementary scool sixth grade 50 Baet Kawan who numbered 30 students. The technique used in this study is the technique of direct observation and data collection tool used was observation. The results based on observations using the discussion method in teaching Social Studies in improving learning outcomes. Values obtained in the first cyle on average of 67,5 student in the second cycle and the averages values obtained 76,33 students. Based on these descriptions, the general use of the discussion method can improve the learning outcomes of sixth grade students of SDN 50 Baet Kawan, Landak District, thus the discussion of the method can be used during the learning process of Social Sciences to improve learning outcomes

    Deteksi Praktis Aplikasi Pot (Pecking Order Theory)

    Full text link
    The purpose of this study to obtain empirical evidence about the detection of the capital structure of the research is a qualitative approach. The analysis tools are descriptive to explain deficit financing by following formula made by Fama and French (2005). The study population was the Telecommunications Industry. The research sample was PT. Telecommunications, Tbk. Object of study is the issuer\u27s financial statements in the Indonesia Stock Exchange, PT Telkom Tbk. Observation period between 1993 to 2010. The unit of analysis is a PT. Telekomunikasai, Tbk.The content in an easy and practical periodical and time series.Design results showed growth in net assets during the period between 1993 to 2010 to increase the high trend. Leverage enterprise sxampai period between 1993 to 2008 showed an average Debt to Equity Ratio (DER) is greater than 1 (one), which means that capital structure under normal conditions and good. Meanwhile, the period between 2008 to 2009 showed that companies tend not to exist in a state of long-term debt, as well as the composition of the capital structure so filled with their own capital solvency of the company is very strong. In 2010, indicating a resurgence in the number and proportion of debt that is so small that a dominant proportion of equity in the capital structure. The results of the application detection Pecking Order Theory for PT Telecom, Tbk occurred in 1994, 1995, 1996, 1997, 1998, 2000, 2001, 2002, 2003, and 2008, 2009 and 2010. Meanwhile, in 2004, 2005, 2006 and 2007 there was no application of Pecking Order Theory.The findings showed that application of Pecking Order Theory does not always follow the growth of net assets. The implication, for the effectiveness of information Pecking Order Theory in order to enhance shareholder value, needs to study in depth by connecting to the company\u27s profitability

    Power Relation in Memoirs of Geisha and the Dancer

    Get PDF
    This article aims at comparing the ideas of power relation between themain female character and ―Mother‖ in Arthur Golden‘s Memoirs ofGeisha and Ahmad Tohari‘s The Dancer. These two novels share thesame main female character of traditional entertainers, as a Japanesegeisha and a Javanese traditional dancer, respectively. As an entertainerin the traditional sphere, they are bounded with the other women andbuild close interaction as well as power relation with them who are called―Mother‖ in the Geisha and ―ronggeng shaman‖ in The Dancer. Thepower relation between them are unique and dynamics. This is analyzedthrough Foucault‘s theory of power. The result of the analysis shows thatthe power relation is not stable, and the power practiced by each of themis influenced by the symbolic capital and economic capital they have.The negotiation and contestation come up between the actors in dailypractices as geisha and the mother, as the ―ronggeng‖ and the shaman. Asthe entertainers, the geisha and ―ronggeng‖ build and shape their bodyand performance to attract men. This geisha and ronggeng culturereproduce many other cultural product such as ―mizuage‖ in geisha, and―bukak klambu‖ in ―ronggeng‖ both of which refer to the same thing, selling the woman‘s virginity to the highest bidder. In geisha it is used tobenefit the Mother of Okiya and no rebellion of the geisha. On the otherhand, Srintil does rebellious action in this ―bukak klambu‖ occasion.There seems to be different message from these two novels, The Dancer is much more questioning the norms covering the ―ronggeng‖ traditionwhile the Memoirs of Geisha tends to be accepting the geisha tradition as what it is.Artikel ini bertujuan untuk membandingkan relasi kuasa antara karakterutama perempuan Geisha dan ―Mother‖ dalam Memoirs of Geisha danSrintil, penari ronggeng dan Nyi Kartareja (dukun ronggeng) dalam TheDancer karya Ahmad Tohari. Kedua novel ini dibandingkan karenakeduanya sama-sama mempunyai karakter utama perempuan mudapenghibur, geisha dan ronggeng, dalam budaya hiburan tradisional.Sebagai penghibur, keduanya sama-sama terkait erat dengan tokohperempuan lain yang disebut ―Mother‖ dalam Memoirs of Geisha andNyai Kartareja dalam The Dancer. Relasi kuasa di antara keduanyasangat unik dan berjalan secara dinamis. Relasi kuasa inilah yangdianalisis dengan menggunakan teori kuasa Foucault. Hasil penelitian inimenunjukkan bahwa relasi kuasa di antara keduanya berjalan tidak tetap,kuasa yang dijalankan oleh masing-masing tokoh dipengaruhi oleh modalsimbolik dan modal ekonomi yang dimiliki. Negosiasi dan kontestasimuncul di antara tokoh-tokoh tersebut dalam praktik sehari-hari, dalamrelasi Sayuri sebagai geisha dan ―mother‖, dan antara Srintil si ronggengdan dukun ronggeng. Sebagai geisha dan ronggeng, para perempuan inimembentuk tubuh dan penampilannya untuk menarik dan menghiburlaki-laki. Budaya geisha dan ronggeng ini mereproduksi berbagai kulturlainnya seperti mizuage dalam geisha, dan ―bukak klambu‖ dalamronggeng, yang keduanya sama-sama bermakna menjual keperawananperempuan kepada penawar tertinggi. ―Mother‖ pemilik Okiyadiuntungkan oleh praktik ini, di sisi lain, Srintil berhasil mengelabuhiorang lain dalam peristiwa ―bukak klambu‖. Muncul pesan yang berbedadari kedua novel ini, dalam The Dancer norma-norma dalam tradisi―ronggeng‖ dipertanyakan sementara Memoirs of Geisha cenderungmenerima tradisi geisha sebagaimana adanya
    • …
    corecore