20 research outputs found

    Relationship between knowledge and fast food with obesity in adolescents

    Get PDF
    Obesity is a risk factor of degenerative diseases which is a public health problem that covers almost the entire life cycle including adolescents. Consumption of fast food is suspected as one of the triggers of obesity in adolescents. Purpose: The purpose of this study was to find out the relationship of knowledge and fast food consumption with the incidence of obesity among adolescents in Kendari City, 2021. Method: A quantitative study with cross sectional design was conducted in December 2021 in the Kendari City area, Southeast Sulawesi. The results of the study: based on bivariate analysis showed that of 397 samples of good fast food diet as many as 151 people (38%) normal category and as many as 86 people (21.27%) who have a very good diet category normal and about 23 people (0.3%) have a diet that is not good category obesity. Based on bivariate analysis after conducting a statistical test with the Chi-Square test obtained p= =0,538> 0.05 for knowledge and p = 0.007 < 0.05 for fast food consumption. Conclusion: So it can be concluded that there was not relationship between knowledge with the incidence of obesity in adolescents and there was a significant relationship between fast food consumption with the incidence of obesity in adolescents

    Hubungan Personal Hygiene, Lama Kontak dan Riwayat Penyakit Kulit dengan Kejadian Dermatitis Kontak pada Petani Rumput Laut di Desa Akuni Kecamatan Tinanggea Kabupaten Konawe Selatan Tahun 2016

    Full text link
    Dermatitis kontak adalah peradangan kulit yang diakibatkan karena berkontak dengan paparan yang bersifat toksikmaupun alergik sehingga menimbulkan rasa gatal, kemerahan, tonjolan berisi air dan bengkak. Petani rumput lautmemiliki risiko yang cukup tinggi terhadap kejadian dermatitis kontak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahuihubungan antara personal hygiene, lama kontak dan riwayat penyakit kulit pada petani rumput laut di Desa AkuniKecamatan Tinanggea Kabupaten Konawe Selatan tahun 2016. Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik denganpendekatan cross- sectional. Populasi dalam penelitian ini 500 orang dengan jumlah sampel sebanyak 64 orang.Teknik pengambilan sampel secara purposive sampling. Analisa data dilakukan dengan menggunakan uji chi squaredengan tingkat kepercayaan 95%. Hasil penelitian menunjukkan 37 petani rumput laut (57,8%) mengalamidermatitis kontak. Uji Chi Square menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara variabel personalhygiene (p=0,045) dan lama kontak (p=0,035) dengan kejadian dermatitis kontak. Saran untuk petani rumput lautagar lebih memperhatikan perilaku hidup bersih dan sehat dengan cara diantaranya mencuci tangan dan kakidengan air mengalir dan sabun setelah bekerja, sebelum dan setelah makan, serta menggunakan barang pribadimilik sendiri

    Hubungan Pengetahuan, Teman Sebaya dan Status Ekonomi dengan Perilaku Ngelem pada Anak Jalanan di Kota Kendari Tahun 2016

    Full text link
    Anak adalah aset bangsa dan bagian dari generasi muda yang berperan sangat strategis, yaitu sebagai pewaris(successor) bangsa, penerus cita-cita perjuangan bangsa, sekaligus sebagai potensi sumber daya manusia dalamperkembangan nasional. Anak jalanan merupakan kelompok yang rentan dalam melakukan perilaku berisikoterhadap kesehatan seperti perilaku ngelem. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan pengetahuan,teman sebaya dan status ekonomi dengan perilaku ngelem pada anak jalanan di Kota Kendari tahun 2016.Jenis penelitian adalah survey analitik dengan rancangan cross sectional study. Populasi dalam penelitianadalah anak jalanan Kota Kendari dan sampel dalam penelitian ini adalah anak jalanan Kota Kendari sebanyak49 anak. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode sampling jenuh. Analisis data menggunakan uji chisquare dengan tingkat kepercayaan 95% (α=0,05). Hasil penelitian menunjukkan bahwa 67,3% anak jalananmemiliki perilaku ngelem dengan uji statistik menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan antarapengetahuan (ρValue=0,826 > α) dengan perilaku ngelem pada anak jalanan, terdapat hubungan antara temansebaya (ρValue=0,001< α), dan status ekonomi (ρValue =0,025) dengan perilaku ngelem pada anak jalanan yangmemiliki kategori kekuatan hubungan sedang

    Analisis Faktor Risiko Kebiasaan Mengkonsumsi Garam, Alkohol,kebiasaan Merokok dan Minum Kopi terhadap Kejadian Dipertensi pada Nelayan Suku Bajo di Pulau Tasipi Kabupaten Muna Barat Tahun 2015

    Full text link
    Hipertensi adalah tekanan darah tinggi, dimana tekanan tersebut dihasilkan oleh kekuatanjantung ketika memompa darah sehingga hipertensi ini berkaitan dengan kenaikan tekanansistolik dan tekanan diastolik. Standar hipertensi adalah sistolik 140 mmHg dan diastolik 90mmHg. Hipertensi kini menjadi masalah global karena prevalensinya yang terus meningkatberdasarkan NHANES (National Health and Nutrition Examination Survey) tahun 2010, dari 66,9juta penderita hipertensi di USA, 46,5% hipertensi terkendali dan 53,5% hipertensi. Di IndonesiaData Riskesdas tahun 2013 melaporkan prevalensi hipertensi penduduk umur 18 tahun ke atassebesar 25,8%. Dari 15 juta penderita hipertensi, 50% hipertensinya belum terkendali. Padatahun 2015 kasus hipertensi di Pulau Tasipi total penderita berjumlah 46 orang. Tujuan daripenelitian ini yaitu Menganalisis faktor risiko mengonsumsi garam,minum, konsumsi alkohol,merokok dan minum kopi terhadap kejadian hipertensi pada nelayan Suku Bajo di Pulo TasipiKab. Muna Barat tahun 2015. Desain penelitian ini adalah analitik observasional denganrancangan case control. Sampel terdiri dari 46 kasus dan 46 kontrol dengan rasio 1:1. Analisisdata dilakukan dengan analisis unuvariat dan analisis bivariat dengan penghitungan OR tabel 2x2.Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara signifikan semua variabel independen merupakafaktor risiko kejadian penyakit hipertensi di Pulau Tasipi yaitu kebiasaan mengonsumsi garamnilai (OR = 5,271; p=0.04), konsumsi alkohol (OR=7,917 ; p=0.00), merokok nilai (OR = 6,750;p=0.00), dan minum kopi nilai (OR=12,500 ; p=0.00) Diharapkan kepada masyarakat agarmeningkatkan pencegahan dan penanggulangan hipertensi secara komprehensif danberkesinambungan agar terhindar dari penyakit DBD dan dapat meminimalisir risiko penyakithipertens

    Hubungan Kepadatan Lalat, Jarak Pemukiman dan Sarana Pembuangan Sampah dengan Kejadian Diare pada Pemukiman Sekitar Uptd Rumah Pemotongan Hewan (Rph) Kota Kendari di Kelurahan Anggoeya Kecamatan Poasia Tahun 2015

    Full text link
    Diare adalah suatu kondisi dimana seseorang buang air besar dengan konsistensi lembek atau cair bahkan dapat berupa air saja dan frekuensinya lebih sering (biasanya tiga kali sehari atau lebih) dalam satu hari. kadang-kadang disertai muntah, badan lesu/ lemah, tidak nafsu makan, lendir dan darah dalam kotoran.banyak faktor yang merupakan pemicu terjadinya diare yaitu adanya timbunan sampah dari aktifitas pemotongan hewan, jarak pemukiman dari RPH yang begitu dekat bisa menjadi tempat berkembang biaknya lalat, sehingga dengan adanya kehidupan lalat di sekitar lingkungan rumah pemotongan hewan dapat menjadi media perantara penularan penyakit diare pada manusia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Hubungan Kepadatan Lalat, Jarak Pemukiman dan Sarana Pembuangan Sampah Dengan Kejadian Diare Pada Pemukiman Sekitar UPTD Rumah Pemotongan Hewan (RPH) Kota Kendari di Kelurahan Anggoeya Kecamatan Poasia Tahun 2016. Jenis penelitian yang dilakukan adalah survei analitik dengan menggunakan metode pendekatan desain cross-sectional study. Populasi berjumlah 434 KK dengan sampel berjumlah 63 responden yang didapatkan dengan menggunakan teknik proportional stratified Random Sampling. Hasil penelitian ini terdapat hubungan kepadatan lalat (ρ value 0,000) dan pengelolaan limbah padat (ρ value 0,000) dengan kejadian diare. Tidak ada hubungan antara jarak pemukiman dengan kejadian diare (ρ value 0,530)

    Studi Tentang Pengelolaan Obat di Puskesmas Buranga Kabupaten Wakatobi Tahun 2016

    Full text link
    Pengelolaan obat di puskesmas merupakan hal yang sangat penting yang perlu di perhatikan,mengingat dengan pengelolaan yang tidak sesuai dengan prosedur yang tepat akan terjadi masalahtumpang tindih anggaran dan pemakaian yang tidak tepat guna. Penelitian ini bertujuan untukmengetahui pengelolaan obat di puskesmas Buranga Kabupaten Wakatobi tahun 2016. Jenispenelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatanfenomenologi. Pengumpulan data dilakukan melalui teknik wawancara mendalam dan observasilangsung. Untuk menjamin keabsahan data yang dikumpulkan, digunakan teknik metode triangulasiyaitu triangulasi sumber, triangulasi metode, dan triangulasi teori. Hasil penelitian terkaitpengelolaan obat di Puskesmas Buranga menunjukkan bahwa perencanaan obat di puskesmasberdasarkan persediaan obat tanpa melihat pola penyakit yang terjadi di puskesmas. Pengadaan obatdilakukan setiap tiga bulan dengan membuat Laporan Pemakaian dan Lembar Permintaan Obat(LPLPO). Penyimpanan obat belum masuk standar penyimpanan obat yang baik, dimanapenyimpanan obat tidak berdasarkan abjad melainkan berdasarkan kebiasaan. Pendistribusian obatke unit-unit pelayanan kesehatan dengan sistem amprah. Pencatatan dan pelaporan obat dipuskesmas dilakukan setiap hari dalam kartu stok obat kemudian diregister bulanan. Kesimpulan daripenelitian ini, terkait pendistribusian serta pencatatan dan pelaporan sudah sesuai standarpengelolaan obat di Puskesmas. Tetapi perencanaan, pengadaan, dan penyimpanan obat belum sesuai dengan pedoman pengelolaan obat yang ada

    Prevalensi Risiko Kejadian Tuberkulosis Multi Drug Resistance (Tb-mdr) di Kabupaten Muna Tahun 2013 – 2015

    Full text link
    Penyakit menular di Indonesia masih menjadi masalah kesehatan masayarakat yang utama, salah satunyaTuberkulosis (TB). Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri Mycobacteriumtuberculosis. Penanganan yang tidak adekuat dapat berakibat kegagalan pengobatan, transmisi kuman TB yangberkelanjutan menimbulkan resistensi berbagai obat atau setidaknya dua jenis obat utama yaitu isoniazid danrifampisin dikenal dengan kasus Tuberculosis Multi Drug Resistance (TB-MDR). Penelitian ini merupakanpenelitian bersifat analitik menggunakan desain penelitian Cross Secsional study dengan tujuan untukmemperoleh informasi mendalam mengenai prevalensi risiko kejadian Tuberkulosis Multi drug resistance (TBMDR)di Kabupaten Muna tahun 2013-2015. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh pasien rawat jalanyang menderita penyakit TB paru diseluruh unit pelayan kesehatan di Kabupaten Muna yang menggunakanstrategi DOTS (direct observed treatment short-course chemotherapy) dalam kurun waktu 1 Januari 2013Sampai 31 Desember 2015 berjumlah 1.935 penderita TB dan jumlah sampelnya yaitu 310. VariabelIndependen diteliti adalah umur, jenis kelamin, pemeriksaan sputum serta indeks massa tubuh. Uji yangdigunakan adalah Chi Square serta penghitungan rasio prevalensi. Hasil analisis penelitian diperoleh nilaiPrevalensi Risiko Kejadian TB-MDR yaitu sebesar 24 penderita TB atau sekitar 7,7%. Analisis bivariatmenunjukan bahwa variabel umur, jenis kelamin dan indeks massa tubuh berhubungan dengan risikoterjadinya TB-MDR sedangkan pemeriksaan sputum tidak berhubungan dengan dengan risiko terjadinya TBMDR

    Studi Manajemen Pengelolaan Obat di Puskesmas Lawa Kabupaten Muna Barat Tahun 2015

    Full text link
    Pengelolaan obat merupakan suatu rangkaian kegiatan yang menyangkut aspekperencanaan, pengadaan, penyimpanan, pendistribusian dan penghapusan obat yangdikelola secara optimal untuk menjamin tercapainya ketepatan jumlah dan jenis perbekalanfarmasi. Pada pengelolaan obat di Puskesmas tingkat ketersediaan obat masih belum sesuaidengan kebutuhan pelayanan kesehatan karena masih sering terjadi kekurangan dankekosongan obat disisi lain terjadi pula kelebihan obat. Penelitian ini bertujuan untukmendapatkan informsi lebih mendalam tentang studi manajemen pengelolaan obat diPuskesmas Lawa Kabubaten Muna Barat tahun 2015 ditinjau dari perencanaan, pengadaan,penyimpanan, pendistribusian dan penghapusan. Jenis penelitian adalah kualitatif denganpendekatan deskriptif. Informan dalam penelitian ini berjumlah 4 orang, yang terdiri dari 2orang informan kunci dan 2 orang informan biasa. Hasil penelitian menunjukan bahwaperencanaan pengelolaan obat berdasarkan metode epidemiologi dengan pengadaan obatdi sesuaikan pola penyakit dengan mengajukan LPLPO (Lembar Permintaan Dan LembarPemakaian Obat) ke Dinas Kesehatan Kabupaten Muna Barat dan GFK (Gudang FarmasiKota). Tempat penyimpanan obat di puskesmas masih kurang memadai, namunpenyusunannya sudah memenuhi standar penyimpanan obat di puskesmas. Pendistribusianobat yang dilakukan sesuai dengan prosedur pengelolaan obat, serta mengadakanpemusnahan pada obat yang kadaluarsa

    Hubungan Masa Kerja, Penggunaan Masker, dan Kebiasaan Merokok dengan Kapasitas Vital Paru (Kvp) pada Polisi Lalu Lintas di Kota Kendari Tahun 2016

    Full text link
    Indonesia merupakan negara dengan tingkat pencemaran sangat memprihatinkan, Jakartaditetapkan sebagai kota dengan kadar polutan tertinggi setelah Beijing. Kota Kendari yangmerupakan ibu kota Provinsi Sulawesi Tenggara berpotensi menimbulkan polusi. Peningkatan jumlahkendaraan di Kota Kendari yaitu mencapai 128.257 atau sekitar 87%. Salah satu subyek yang seringterpapar dengan polusi ialah Polantas. Polutan udara tersebut dapat mengakibatkan berbagaimacam gangguan kesehatan terutama gangguan pada saluran pernafasan. Kapasitas vital paru (KVP)adalah jumlah udara maksimal yang dapat dikeluarkan dari paru setelah udara dipenuhi secaramaksimal. Faktor-faktor yang mempengaruhi kapasitas vital paru sangat bervariasi masa bekerjayaitu masa kerja, penggunaan APD dan kebiasaan merokok seseorang. Tujuan penelitian ini adalahuntuk mengetahui hubungan masa kerja, penggunaan masker, dan kebiasaan merokok denganKapastas Vital Paru pada polisi lalu lintas di Kota Kendari. Desain penelitian ini adalah analitikobservasional dengan rancangan cross sectional. Jumlah sampel 28 responden yang memenuhikriteria inklusi dan eksklusi. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara dan pengukurankapasitas paru dengan alat Spirometer. Analisis data dilakukan dengan uji korelasi spearman denganprogram SPSS version 16 for windows.Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat 6 orang memilikikapasitas paru α=0,05). Penggunaan masker (P= 0,00< 0,05) dan kebiasaan merokok (P=0,006 < 0.05) menunjukan korelasi bermakna

    Perilaku Pencarian Pengobatan pada Ibu Hamil terhadap Keluhan Sakit Selama Kehamilan di Wilayah Kerja Puskesmas Tampo Kecamatan Napabalano Kabupaten Muna Tahun 2016

    Full text link
    Perilaku pencarian pengobatan adalah perilaku orang atau masyarakat yang sedang mengalamisakit atau masalah kesehatan yang lain, untuk memperoleh pengobatan sehingga sembuh atauteratasi masalah kesehatannya. Pencarian pengobatan pada masyarakat Indonesia dipenuhimelalui tiga cara yaitu pengobatan sendiri di rumah, pengobatan pada sektor tradisional, danpengobatan pada sektor professional. Tujuan penelitian ini untuk megetahui perilaku pencarianpengobatan ibu hamil terhadap keluhan sakit selama kehamilan di wilayah kerja PuskesmasTampo Kecamatan Napabalano Kabupaten Muna tahun 2016. Penelitian ini merupakanpenelitian kualitatif dengan metode pendekatan fenomenologis. Cara mendapatkan informasimelalui wawancara mendalam dan observasi lapangan. Teknik pengambilan sampel denganmenggunakan purposive sampling berdasarkan kriteria pada informan. Hasil penelitianmenunjukkan bahwa pengobatan sektor awam (pengobatan sendiri) yang dilakukan ibu hamilterhadap keluhan sakit selama hamil adalah membeli obat di warung/pasar dan istrahat dirumah,pengobatan sektor tradisional yang dilakukan adalah pengobatan dukun, dengan menyentuhperut si ibu hamil untuk mengetahui dan memperbaiki letak janin dan kondisi bayi sertapemberian air do'a, sedangkan pengobatan sektor medis professional yang dilakukan adalahpengobatan ke tenaga kesehatan, Puskesmas dan Rumah Sakit. Sumber informasi pencarianpengobatan lebih banyak didengarkan dari orang tua/mertua karena faktor kepercayaan dandianggap sudah berpengalaman. Adapun saran untuk penelitian ini adalah perlunya peningkatanpengetahuan bagi ibu hamil tentang pentingnya melakukan pencarian pengobatan pada sektormedis professional bila mengalami keluhan sakit selama hamil agar ibu hamil mampu menjagakehamilannya dengan baik sehingga resiko kematian ibu dan bayi dapat dihindari
    corecore