38 research outputs found

    Genetic identification, origin and sanitary status of grapevine cultivars (Vitis vinifera L.) grown in Babar, Algeria

    Get PDF
    This research focused on present grapevine biodiversity of neglected cultivars grown in 'Babar' region, Northeastern Algeria. The obtained results demonstrate the complex, rich, and even surprising inheritance of grapevine biodiversity in such a small region, with currently residual viticulture practiced only for direct consumption. Babar is one of the oldest inhabited areas in Algeria and part of the Atlas Mountains, considered very favorable for wild and cultivated vine growing since protohistoric times. Thirty-seven vines from the traditional growing area were analyzed using nuclear microsatellite (SSR) markers for cultivar identification and RT-qPCR analysis for virus detection and sanitary status evaluation. As a result, thirteen different genotypes were found, most of them showing a very good sanitary status, then constituting a valuable biological source for clonal selection. A close relatedness was evidenced with some Mediterranean varieties, resulting from previous exchanges of grapevine cultivars in the past. Furthermore, the present study highlighted the existence of three new genotypes, highly probably autochthonous of Babar region, with proposed names 'Babari', 'Babar-Algeria', and 'Amesski-Babar'. They could represent unique Algerian varieties, probably preserved over time. The conservation of these endangered genotypes is highly recommended

    Pengaruh Waktu Simpan terhadap Kualitas Soyghurt dengan Penambahan Gula dan Stabiliser

    Full text link
    Kedelai merupakan salah satu contoh kacang-kacangan yang dapat diambil sarinya. Sari kedelai atau biasa disebut dengan susu kedelai, kaya akan protein dan rendah lemak, sehingga cocok dikonsumsi oleh penderita lactose intolerance dan vegetarian. Salah satu contoh produk olahan susu dari kacang-kacangan adalah soyghurt. Soyghurt merupakan susu kedelai yang telah difermentasikan dengan bakteri Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophilus. Tujuan penelitian ini adalah untuk mempelajari pengaruh waktu simpan dan jenis stabiliser terhadap kualitas soyghurt. Metode yang digunakan untuk pengolahan susu kedelai adalah metode fermentasi. Susu kedelai disterilkan terlebih dahulu pada suhu 70oC selama 15 menit, lalu didinginkan sampai suhu sekitar 43oC, kemudian difermentasi dengan Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophilus selama 14 jam, dan kemudian disimpan dalam lemari es sampai 288 jam. Setiap selang waktu 24 jam, terhadap soyghurt tersebut dilakukan uji kualitas. Dari penelitian disimpulkan bahwa usia bakteri Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophilus adalah 18 jam, dengan waktu fermentasi soyghurt selama 14 jam. Soyghurt dengan penambahan gelatin diperoleh bahwa waktu simpan terbaik 7 hari, sedangkan soyghurt dengan penambahan CMC diperoleh bahwa waktu simpan terbaik 9 hari. Dengan semakin bertambahnya waktu penyimpanan, maka jumlah koloni bakteri akan semakin banyak, harga pH akan semakin rendah, titratable acidity (TA) akan semakin tinggi

    Investigation of etching optimization in capacitively coupled SF 6

    No full text

    Cluster irradiation of multilayers: mixing by electronic energy deposition

    No full text
    corecore