3 research outputs found

    Aktivitas Antioksidan dan Komponen Bioaktif Hidrolisat Protein Jeroan Ikan Kakap Putih (Lates calcalifer)

    Get PDF
    Jeroan ikan kakap putih (Lates calcalifer) merupakan limbah padat dari industri pengolahan ikan yang belum dimanfaatkan secara optimal sehingga sangat berpotensi untuk dijadikan produk hidrolisat protein. Penelitian ini bertujuanĀ  untuk menentukan senyawa antioksidan dan komponen bioaktif dari hidrolisat protein jeroan ikan kakap putih. Metode yang digunakan adalah optimasi konsentrasi enzim, waktu hidrolisis, dan pH; analisis proksimat, asam amino, aktivitas antioksidan, dan uji komponen bioaktif. Kondisi aktivitas antioksidan tertinggi hidrolisat protein jeroan kakap putih yaitu pada konsentrasi enzim 0,1%, waktu hidrolisis 4 jam, dan pH 7. Produk yang dihasilkan mengandung kadar air (6,83%), abu (5,18%), protein (80,88%), lemak (0,78%), dan karbohidrat (13,15%). Produk ini terdiri dari 15 macam asam amino, yaitu 8 asam amino esensial dan 7 asam amino non esensial. Asam glutamat merupakan asam amino dengan kadar tertinggi (8,71%), sedangkan asam amino dengan kadar terendah adalah histidina (1,38%). Produk ini menunjukkan aktivitas antioksidannya dengan nilai IC50 sebesar 1.048,40 ppm, dan mengandung 5 dari 9 komponen bioaktif, yaitu flavonoid, karbohidrat, gula pereduksi, peptida, dan asam amino bebas

    Peningkatan Kesejahteraan Ekonomi Masyarakat dimasa Pandemi Covid-19 melalui Edukasi Pupuk Organik dan Teknologi Hidroponik dalam Pertanian Organik

    Get PDF
    Dengan adanya pandemi COVID-19 ini segala aktivitas masyarakat harus terbatasi. Pembatasan ini berdampak pada pekerjaan mereka. Akibat pandemi COVID-19 semakin hari jumlah penggagunggaran semakin meningkat. Sehingga masyarakat perlu mencari alternatif untuk menghasilkan pendapatan. Salah satunya yaitu dengan melakukan bercocok tanam, namun banyak dari masyarakat yang mengeluh karena tidak mempunyai lahan yang luas. Permasalah ini dapat disiasati dengan melakukan bercocok tanam menggunakan teknologi hidroponik karena teknologi hidroponik ini tidak membutuhkan lahan yang luas. Dengan permasalah tersebut, KSM Tematik Unisma 2021 melakukan kegiatan untuk bercocok tanam dengan teknologi hidroponik guna untuk dapat meningkatkan penghasilan masyarakat dimasa pandemi COVID-19. Dalam pemupukan teknologi hidroponik ini menggunakan pupuk organik cair supaya selalu menciptakan pangan yang sehat. Selama kegiatan pengabdian terdapat indikator keberhasilan yang diperoleh adalah pembuatan alat untuk pembuatan pupuk pupuk organik baik dalam bentuk cair maupun padat yang berasal dari sisa limbah rumah tangga, dan pembuatan media tanam Hidroponik dari pipa dengan lahan yang terbatas. Pembuatan hidroponik cukup efektif dan mudah dipraktikkan oleh masyarakat sekitar, sehingga dengan keterbatasan lahan masyarakat tetap mampu menanam tanaman organic seperti sayuran dengan bahan pupuk organik. Kegiatan pelatihan dan edukasi pembuatan hidroponik dihadiri beberapa perwakilan masyarakat sehingga mereka siap menjadi kader untuk pelatihan hidroponik kepada masyarakat lain. Hal ini akan membuat program edukasi hidroponik dapat berjalan dengan mandiri oleh masyarakat tersebut

    Aktivitas Antioksidan dan Komponen Bioaktif Hidrolisat Protein Jeroan Ikan Kakap Putih (Lates Calcalifer)

    Full text link
    Jeroan ikan kakap putih (Lates calcalifer) merupakan limbah padat dari industri pengolahan ikan yang belum dimanfaatkan secara optimal sehingga sangat berpotensi untuk dijadikan produk hidrolisat protein. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan senyawa antioksidan dan komponen bioaktif dari hidrolisat protein jeroan ikan kakap putih. Metode yang digunakan adalah optimasi konsentrasi enzim, waktu hidrolisis, dan pH; analisis proksimat, asam amino, aktivitas antioksidan, dan uji komponen bioaktif. Kondisi aktivitas antioksidan tertinggi hidrolisat protein jeroan kakap putih yaitu pada konsentrasi enzim 0,1%, waktu hidrolisis 4 jam, dan pH 7. Produk yang dihasilkan mengandung kadar air (6,83%), abu (5,18%), protein (80,88%), lemak (0,78%), dan karbohidrat (13,15%). Produk ini terdiri dari 15 macam asam amino, yaitu 8 asam amino esensial dan 7 asam amino non esensial. Asam glutamat merupakan asam amino dengan kadar tertinggi (8,71%), sedangkan asam amino dengan kadar terendah adalah histidina (1,38%). Produk ini menunjukkan aktivitas antioksidannya dengan nilai IC50 sebesar 1.048,40 ppm, dan mengandung 5 dari 9 komponen bioaktif, yaitu flavonoid, karbohidrat, gula pereduksi, peptida, dan asam amino bebas
    corecore