19 research outputs found

    Penataan Kepemilikan Tanah Pertanian secara Absentee melalui Program Kartu Tanda Penduduk Eletronik (Ktp-el)

    Full text link
    Pasal 3 ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor 224 tahun 1961 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 41 tahun 1964 menyatakan adanya larangan kepemilikan tanah pertanian secara absentee. Dalam prakteknya, kepemilikan tanah pertanian yang dimiliki oleh penduduk asli wilayah tempat tanah pertanian tersebut sudah berpindah ke pihak lain, diluar dari tempat kedudukan tanah tersebut. Hal ini dapat terjadi karena adanya kekosongan norma dalam pasal tersebut sehingga terjadi banyak pelanggaran dan penyelundupan hukum karena digunakannya surat keterangan domisili dan Kartu Tanda Penduduk palsu untuk memalsukan domisili orang yang akan membeli tanah pertanian. Adapun rumusan masalah yang akan dibahas dalam tesis ini adalah 1). bagaimana keberadaan KTP-el terhadap larangan kepemilikan tanah secara absentee? 2). bagaimana keberadaan larangan kepemilikan tanah secara absentee dengan adanya KTP-el dikaitkan dengan program pengampunan pajak?             Jenis penelitian ini ialah penelitian hukum normatif karena beranjak dari kekosongan norma terkait dengan larangan kepemilikan tanah pertanian secara absentee yaitu pada Pasal 3 PP Nomor 224 tahun 1961. Pendekatan yang digunakan ialah pendekatan Perundang-undangan, pendekatan konsep dan pendekatan historis yang berkaitan dengan tesis ini. Sumber bahan hukum pada tesis ini berupa sumber bahan hukum primer dan sekunder yang berkaitan dengan tesis ini. Teknik pengumpulan bahan hukum dilakukan dengan cara membaca dan mencatat liteatur-literatur yang berkaitan dengan permasalahan dan kemudian akan disajikan dengan deskripif analitis.             Hasil Penelitian terhadap permasalahan yang dikaji adalah Berlakunya KTP-el mencegah adanya kepemilikan tanah pertanian secara Absentee. Setiap penduduk hanya bisa memiliki 1 NIK. KTP-el juga dapat menanggulangi adanya kepemilikan tanah pertanian secara absentee. Terbitnya KTP-el memberikan kejelasan mengenai domisili seseorang, sehingga panitia yang bertugas untuk mengawasi program landreform khususnya mengenai program absentee akan mudah untuk mendata tanah-tanah pertanian yang dimiliki secara absentee. Setelah data-data tersebut diperoleh, maka tanah-tanah pertanian yang dimiliki secara absentee dapat didistribusikan kepada petani dalam rangka landreform. Program pengampunan pajak akan membantu mendata adanya kepemilikan tanah pertanian secara absentee. Setelah data-data mengenai kepemilikan tanah pertanian secara absentee sudah didapat, tanah-tanah pertanian tersebut dapat dikontribusikan sesuai dengan aturan yang berlaku. Dengan adanya Program pengampunan pajak dapat menertibkan kepemilikan tanah pertanian secara absentee.  Kata kunci : Kepemilikan, tanah pertanian, pengampunan pajak, kartu tanda penduduk

    Adaptasi Doktrin Promissory Estoppel dalam Penyelesaian Ganti Rugi pada Tahap PRA Kontrak pada Hukum Kontrak di Indonesia

    Full text link
    Tahap pra kontraktual adalah merupakan tahap awal dari sebuah Perundingan antara para pihak yang membuat. Dalam tahap ini bias disebut juga tahap negosiasi atau Perundingan atau kesepahaman awal sebelum memasuki kontrak yang sebenarnya. Permasalahan hukum akan timbul jika sebelum perjanjian tersebut sah dan mengikat para pihak, yaitu dalam proses Perundingan atau preliminary negotiation, salah satu pihak telah melakukan perbuatan hukum seperti meminjam uang, membeli tanah, padahal belum tercapai kesepakatan final antara mereka mengenai kontrak bisnis yang di rundingkan. Hal ini dapat terjadi karena salah satu pihak begitu percaya dan menaruh pengharapan terhadap janji-janji yang diberikan oleh rekan bisnisnya. Jika pada akhirnya Perundingan mengalami jalan buntu dan tidak tercapai kesepakatan, misalnya tidak tercapai kesepakatan mengenai fees, royalties atau jangka waktu lisensi, maka tidak dapat di tuntut ganti rugi atas segala biaya, investasi yang telah dikeluarkan oleh rekan bisnisnya. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka permasalahan yang dapat diangkat dalam penelitian ini adalah (1) Bagaimana pengaturan penyelesaian ganti rugi menurut system hokum di Indonesia, dan (2) Bagaimanakah pengadaptasian Doktrin Promissory Estoppel dalam hukum kontrak di Indonesia. Berangkat dari adanya kekosongan norma dimana tidak diaturnya akibat hokum pada tahap pra kontraktual baik dalam KUHPerdata maupun peraturan Perundang-undangan lainnya yang berkaitan dengan hukum kontrak, maka penelitian ini menggunakan penelitian hukum normatif. Penelitian ini menggunakan pendekatan perbandingan, pendekatan kasus dan pendekatan konseptual. Sumber bahan hukum dalam penelitian ini terdiri dari bahan hukum primer, sekunder dan  tersier. Teknik pengumpulan bahan hukum dengan cara melakukan study kepustakaan. Teknik analisis bahan hukum yang digunakan adalah teknik deskriptif, teknik sistematis, dan teknik evaluatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1)       pengaturan penyelesaian ganti rugi belum diatur secara tegas dalam KUHPerdata maupun dalam peraturan Perundang-undangan lainnya yang berkaitan dengan kontrak. Dalam KUHPerdata, ganti rugi hanya diberikan jika terjadi wan perstasi dan perbuatan melawan hukum. Namun, jika salah satu pihak merasa dirugikan dalam tahap pra kontraktual bias menggugat ke pengadilan negeri. (2) Pengadaptasian doktrin hukum Promissory Estoppel ke dalam system hukum Indonesia bisa dilakukan karena adanya kesamaan system hukum di common law (inggris, amerika) denga system hukum di Indonesia, sehingga pengadilan di Indonesia bisa memakai doktrin tersebut untuk mengisi kekosongan hukum dalam hukum kontrak. Kata Kunci: Doktrin Promissory Estoppel, Ganti Rugi, Tahap Pra Kontraktual

    Efl Students’ Anxiety In Remote Learning During Covid-19 Pandemic

    Get PDF
    Since the outbreak of the Covid-19, the education system has undergone major changes. Learning that is carried out face-to-face is replaced with online-based learning. Students who have been through the online learning process for more than one year begin to show boredom. This directly impacts their psychological condition during learning. This study is aimed at investigating students’ anxiety during remote learning in covid-19 pandemic. In this study, there were 100 EFL students were involved. The instrument to collect the data was Hamilton’s Anxiety Rating Scale (HAM-A). The collected data were analyzed using descriptive statistics. The result showed that there were fourteen symptoms during remote learning. The highest mean score of anxiety was indicated in fears (M=2.96) meanwhile the lowest mean score was mood (M=1.52). Students were identified to have experienced a moderate anxiety. This study also highlighted female students showed higher anxiety compared to male students

    Tailoring CD19xCD3-DART exposure enhances T-cells to eradication of B-cell neoplasms.

    Get PDF
    Many patients with B-cell malignancies can be successfully treated, although tumor eradication is rarely achieved. T-cell-directed killing of tumor cells using engineered T-cells or bispecific antibodies is a promising approach for the treatment of hematologic malignancies. We investigated the efficacy of CD19xCD3 DART bispecific antibody in a broad panel of human primary B-cell malignancies. The CD19xCD3 DART identified 2 distinct subsets of patients, in which the neoplastic lymphocytes were eliminated with rapid or slow kinetics. Delayed responses were always overcome by a prolonged or repeated DART exposure. Both CD4 and CD8 effector cytotoxic cells were generated, and DART-mediated killing of CD4+ cells into cytotoxic effectors required the presence of CD8+ cells. Serial exposures to DART led to the exponential expansion of CD4 + and CD8 + cells and to the sequential ablation of neoplastic cells in absence of a PD-L1-mediated exhaustion. Lastly, patient-derived neoplastic B-cells (B-Acute Lymphoblast Leukemia and Diffuse Large B Cell Lymphoma) could be proficiently eradicated in a xenograft mouse model by DART-armed cytokine induced killer (CIK) cells. Collectively, patient tailored DART exposures can result in the effective elimination of CD19 positive leukemia and B-cell lymphoma and the association of bispecific antibodies with unmatched CIK cells represents an effective modality for the treatment of CD19 positive leukemia/lymphoma

    Role Burnout in Mediation the Influence of Competence and Workload to Nurse Performance

    No full text
    This research reveal burnout's role in mediate influence competency and work load to performance nurse at the Bali Province Psychiatric Hospital. Safety patient is priority main must implemented by the hospital, however, incident safety patients at the Bali Province Psychiatric Hospital happened. ideas that emerge is for convey importance competency and work load so that can reduce burnout so impact to performance nurse. This research use sample nurse data There are 100 executors working in the Inpatient Room of the Bali Province Psychiatric Hospital. PLS- based SEM with approach quantitative as well as scale measuring from study previously used in this research. Competence influential negative and significant against burnout as well influential positive and significant to performance. workload influential positive and significant against burnout as well influential negative and significant to performance nurse. Burnout effect negative and significant to performance as well as burnout able mediate on influence not direct competency and work load to performance employee. This research gave important contribution, performance nurse tends determined by competence, so advised to provide facility development source human resources through seminars, workshops, training and development his education through gift permission task specific study taller in accordance with field knowledge, relationship existing training with task tree nurse

    The Effect of Satısfactıon Medıatıon on the Motıvatıon Relatıonshıp Cıtızenshıp Behavıor Work and Organızatıonal

    No full text
    The purpose of this study was to examine the mediating effect of job satisfaction on the relationship between work motivation and organizational citizenship behavior (OCB). Using as many as 106 employees working in several occupations in one of the largest city in Indonesia as respondents and using a path analysis model, the results showed that work motivation had a positive and significant relationship with job satisfaction and OCB, and also found a positive and significant relationship between job satisfaction and OCB. In general, job satisfaction has been shown to mediate the relationship, but the specifics differ, which is caused by the different characteristics among employees. The mediating effect was evident in male employees, older employees and employees with high tenure while female employees, younger employees (< 5 years), the mediating effect was not proven. As for the characteristics of education, it cannot be concluded with certainty, because the explanatory variance is very low
    corecore