22 research outputs found

    ANALISA WAKTU PROSES PENGUJIAN TARIK UNTUK MENENTUKAN JUMLAH MESIN DAN OPERATOR OPTIMAL

    Get PDF
    Waktu merupakan faktor utama keberasilan dalam proses industri. Dengan melihat waktu proses, memudahkan perusahaan untuk menentukan langkah yang harus diambil kedepan. Demi terciptanya tujuan tersebut maka pabrik HSM (Hot Strip Mill) PT Krakatau Steel, salah satu perusahan baja terkemuka di Indonesia melakukan pengendalian terhadap hasil produk dalam bentuk coil dengan melakukan uji mekanik di Lab Uji HSM. Adapun Uji Mekanik yang dilakukan salah satunya adalah pengujian tarik yaitu untuk melihat kekuatan dari baja.Upaya mempercepat proses pengujian diantaranya yang dapat dilakukan, analisis terhadap mesin maupun operator secara proporsional (optimal) baik jumlah maupun kemampuannya. Pertama yang dilakukan adalah menentukan waktu standar proses pengujian. Dengan memperhitungkan faktor – faktor pengaruh seperti penyesuaian dan allowance. Data yang diambil untuk melengkapi penelitian berisi mengenai tahapan inpeksi, jumlah sample yang diambil perbulan, kapasitas mesin, jumlah mesin dan jumlah operator.Setelah diketahui tahapan inspeksi dilakukan perhitungan waktu tiap-tiap tahapan yang nantinya akan diperoleh waktu keseluruhan proses inspeksi dimana waktu keseluruhan proses digunakan untuk menentukan waktu optimal pengujian. Selanjutnya menentukan jumlah mesin dan operator optimal dengan menggunakan data jumlah sample, waktu proses pengujian, tingkat efisiensi mesin dan operator.Harapan dari didapatkannya waktu, jumlah mesin dan jumlah operator optimal pengujian bahwa perusahaan dapat memperoleh informasi untuk melakukan pengendalian sistem

    ANALISA VARIASI TEKANAN, TEMPERATURE, UKURAN RUNNER TERHADAP FILLING TIME OPTIMAL PADA INJEKSI MOLDING

    Get PDF
    AbstractPlastic based packaging systems for food box lid products receive special attention from manufacturers and the most common process is injection molding. This study aims to analyze the effect of variations in pressure, temperature, and runner size on filling time in the injection molding process for food box products using Autodesk Inventor 2015 software in order to obtain the optimal filling time. Experiments in the form of simulations were carried out by entering data on variations in pressure, temperature, and runner size. The results of this study obtained the optimal filling time at the melting temperature setting of 220℃, injection pressure of 90 Mpa, mold temperature of 40℃, and runner diameter of 6 mm. The optimal type of gate tunnel and runner circle type has a filling time analysis result of 0.34 seconds. Defects that occur during the injection molding simulation process are weld lines, air traps and short-shots. Based on these problems, a mold unit was designed with a two plate mold system type. Keywords: Plastic, Injection Molding, Experiment, Lid Food Box, Inventor, Mold

    PENGENDALIAN KUALITAS OUTSOLE DI LINE PRESS OUTSOLE DEPARTEMENT TECHNICAL PT KMK GLOBAL SPORTS (K2)

    Get PDF
    PT. KMK Global Sports 2 merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang manufaktur industri sepatu. Produk yang dihasilkan di PT. KMK Global Sports 2 adalah sepatu dengan merk Converse. Seperti kita ketahui industri sepatu di Indonesia telah mengalami kemajuan yang cukup berarti. Kondisi tersebut diawali dengan produsen sepatu dalam negeri yang umumnya merupakan industri kecil (home industri) dengan kualitas yang masih rendah, kini telah berkembang menjadi produsen sepatu berskala besar yang mampu memproduksi sepatu berstandar internasional oleh karena itu selaku produsen yang memproduksi sepatu PT. KMK Global Sports 2 diharuskan untuk selalu menjaga bahkan meningkatkan kualitas produk. Permasalahan kualitas produk yang ada di Line Hot Press Outsole di Departement Technical, PT KMK Global Sports (K2) yaitu banyaknya defect Outsole yang terjadi pada saat proses produksi. Untuk langkah awal dicari jenis-jenis defect outsole yang ada di PT.KMK Global Sports pada sepatu Converse Japan. Kemudian dicari defect yang paling banyak dengan menggunakan Diagram Pareto. Setelah didapatkan defect yang paling besar kita gunakan diagram Fishbone (Sebab-akibat) untuk menyelesaikan permasalahan yang ada. Dari hasil Diagram Pareto diperoleh defect yang paling besar yaitu defect Kurang Bahan yang kemudian dianalisa permasalahannya menggunakan diagram Fishbone dan diperoleh permasalahan utama dari faktor Manusia, Metode dan Material. Solusi pemecahan masalah yang bisa kita lakukan adalah dengan menggunakan material yang sesuai standar dan harus mengikuti Standard Operasional Prosedure serta dilakukan pengawasan yang ketat sehingga defect tersebut dapat berkurang dan diusahakan tidak terjadi lagi. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan kualitas serta meningkatkan kepuasan pelangga

    PERBANDINGAN METODE PROBLEM BASED LEARNING DENGAN METODE KONVENSIONAL TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN SELF EFFICACY MATEMATIS MAHASISWA PADA MATA KULIAH MATEMATIKA TEKNIK

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh metode Problem Based Learning (PBL) dan metode konvensional terhadap kemampuan pemecahan masalah dan self efficacy matematis mahasiswa. Jenis penelitian ini pretest-postest control group design dengan kategori quasi eksperiment. Hasil penelitian uji independent sample t-tes menunjukan bahwa metode PBL lebih efektif dari pada metode konvensional dalam perkuliahan matematika teknik. Hasil uji menunjukan bahwa sig (2-tailed) sebesar 0,000 < 0,005. Dengan kata lain, ada perbedaan antara metode PBL dengan konvensional terhadap kemampuan pemecahan masalah mahasiswa. Besar perbedaannya dari kedua kelas dapat dilihat pada hasil mean postes kelas ekperimen 75,23 dan mean postes kelas kontrol 54,32. Artinya, menunjukan bahwa penerapan metode Problem Based Learning berpengaruh terhadap kemampuan pemecahan masalah mahasiswa dibandigkan metode konvensional. Hal ini linier dengan hasil sebaran angket self efficacy mahasiswa yang diterapkan metode Problem Based Leaning perbedaan dari mahasiswa yang menggunakan metode konvensional. Hasil uji menunjukan  Based on Mean adalah 0,03>0,0

    ANALISA LINGKUNGAN KERJA DI PT. IRC INOAC INDONESIA UNTUK MENINGKATKAN KINERJA KARYAWAN YANG OPTIMAL

    Get PDF
    PT. IRC INOAC Indonesia ingin meraih kinerja yang optimal sesuai dengan target yang telah di tentukan, maka perusahaan harus mampu menyediakan lingkungan kerja yang memadai seperti lingkungan fisik (tata letak yang baik, lingkungan yang bersih, pertukaran udara yang baik, dan penerangan yang baik), serta lingkungan non fisik (suasana kerja karyawan, kesejahteraan karyawan, hubungan antar sesama karyawan, hubungan antar karyawan dengan pimpinan).Dengan ditemukannya presentasi kerja yang fluktuatif di PT. IRC INOAC Indonesia, mengidentifikasi banyak karyawan yang kurang peduli dengan lingkungan kerja masing-masing, seperti adanya alat-alat produksi yang tidak diletakkannya pada tempatnya, lingkungan kerja yang kotor dan juga masih banyak ditemukannya sarana yang disediakan oleh perusahaan yang tidak dimanfaatkan oleh karyawannya.Dalam hal ini motivasi karyawan sangat diperlukan untuk meraih kinerja yang otimal. Karena motivasi merupakan faktor yang sangat menentukan kinerja. Motivasi sendiri merupakan dorongan, keinginan, hasrat dan tenaga penggerak yang berasal dari diri manusia untuk berbuat atau untuk melakukan sesuatu.Sehingga peran   perusahaan dalam memotivasi karyawan dan membuat lingkungan kerja yang kondusif sangatlah penting.Persoalan dalam memotivasi karyawan tidak mudah karena dalam diri karyawan terdapat keinginan, kebutuhan dan harapan yang berbeda antara satu karyawan dengan karyawan lain. Jadi apabila perusahaan dapat memahami persoalan motivasi dan mengatasinya maka perusahaan akan mendapatkan kinerja karyawan yang optimal sesuai dengan yang perusahaan inginkan. Kata Kunci: Kinerja, Lingkungan, Disiplin, Motivasi

    Desain Rancang Bangun Cooling Tower menggunakan Aplikasi Autocad Skala Laboratorium Teknik Mesin Universitas Muhammadiyah Tangerang

    Get PDF
    Cooling tower merupakan suatu peralatan yang digunakan untuk menurunkan temperatur air dengan cara menguapkan panas air ke atmosfir.  Untuk mendapatkan desain dalam rancang bangun cooling tower skala laboratorium teknik mesin Universitas Muhammadiyah Tangerang, dilakukan studi literatur dan observasi, selanjutnya desain yang telah jadi, akan menjadi panduan operator dalam proses pengerjaan pada setiap bagian dari cooling tower sampai proses finishing.Berdasarkan hasil analisa desain rancang bangun cooling tower menggunakan aplikasi AutoCad skala laboratorium teknik mesin Universitas Muhammadiyah Tangerang, maka dapat diperoleh desain tabung cooling tower dan desain stand cooling tower. Berdasarkan dari hasil karya tulis ilmiah tentang “Desain rancang bangun Cooling Tower menggunakan aplikasi AutoCad skala laboratorium teknik mesin Universitas Muhammadiyah Tangerang” yang telah selesai, maka didapat beberapa kesimpulan, yang pertama adalah desain tabung cooling tower  dan yang kedua adalah desain stand cooling tower, dimana setiap komponen yang di desain memiliki ukuran – ukuran sebagai berikut: Tinggi keseluruhan tabung 97,5 cm, Tinggi water basin 14 cm, Diameter tabung 66 cm, Keliling tabung 210 cm dan Volume water basin 47 liter, ukuran desain stand cooling tower meliputi: Tinggi stand 81 cm, Panjang stand 100 cm dan Lebar stand 144 cm
    corecore