7 research outputs found

    PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MULTILITERASI TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK KELAS IV SDI WAHID HASYIM

    Get PDF
    Salah satu kemampuan dan komponen penting pendidikan di abad kedua puluh satu adalah kemampuan berpikir kreatif. Paradigma pembelajaran multiliterasi memuat gagasan aktualisasi pembelajaran dengan penekanan pada cakap menulis, berbicara, membaca dengan tingkat pemahaman tinggi, dan penguasaan media digital. Tujuan penelitian ini untuk dapat mengetahui pengaruh penerapan model pembelajaran multiliterasi terhadap kemampuan berpikir kreatif peserta didik kelas IV SDI Wahid Hasyim Sekardangan Sidoarjo. Metode penelitian yang digunakan yakni pre-eksperiment dengan design One grup Pre-test Post-test. Objek yang di teliti terdiri dari 26 peserta didik,13 laki-laki dan 13 perempuan kelas IV C yang dipilih menggunakan teknik random sampling. Penelitian ini menggunakan instrumen berupa tes yang terdiri dari 8 soal esai. Hasil uji Paired Simple T-test yang di peroleh dari penelitian ini menunjukkan nilai Sig. (2-tailed) sebesar 0.001 yang berarti bahwa < 0,05. Oleh karena itu, penelitian ini menunjukkan bahwa adanya pengaruh yang signifikan antara model pembelajaran multiliterasi terhadap kemampuan berpikir kreatif peserta didik kelas IV SDI Wahid Hasyim Sekardangan Sidoarjo

    Economic Ability as a Kafā'ah Principle and the Recognition of Difabel Marriage Guardian in As-Silāḥ fī Bayāni An-Nikāḥ by Khalil Al-Bangkalany

    Get PDF
    Fuqaha (Islamic jurists) have extensively deliberated upon the notions of kafā'ah and marriage guardianship. Many subsequent scholars have adopted and adapted the opinions of their predecessors concerning these two concepts. This article examines Al-Bangkalany's perspectives on kafā'ah and marriage guardianship as presented in his book As-Silāḥ fī Bayāni An-Nikāḥ. Within this work, Al-Bangkalany's viewpoint on kafā'ah and marriage guardianship is considered distinct. The contents of this article are the outcome of a comprehensive literature review, involving the analysis of the concepts of kafā'ah and marriage guardianship within the book As-Silāḥ fī Bayāni An-Nikāḥ. According to Al-Bangkalany, the notion of kafā'ah, as portrayed in fiqh literature, does not serve as the primary criterion for selecting a bride. Instead, the pivotal principle revolves around the groom's ability to adequately provide for the family's needs. Furthermore, Al-Bangkalany argues that individuals with disabilities, such as blindness, deafness, or muteness, can assume the role of marriage guardians after receiving suitable assistance. The intellectual capacity of the guardian, on the other hand, does not determine their eligibility for the role of marriage guardian. [Para fuqaha telah mendiskusikan konsep kafā'ah dan wali nikah. Pendapat-pendapat fuqaha tersebut biasanya diapropriasi oleh ulama-ulama belakangan baik dengan atau tanpa memodernisasi konsep tersebut. Artikel ini mengkaji pendapat Al-Bangkalany tentang kafā'ah dan wali perkawinan dalam kitabnya As-Silāḥ fī Bayāni An-Nikāḥ. Dalam buku tersebut, ia dianggap memiliki pandangan tentang Kafā'ah dan wali nikah yang unik. Artikel ini merupakan penelitian pustaka. Data dikumpulkan dengan menelaah konsep kafā'ah dan wali nikah dalam buku Al-Bangkalany As-Silāḥ fī Bayāni An-Nikāḥ. Artikel ini berargumen bahwa, menurut Al-Bangkalany, konsep kafā’ah sebagaimana dalam berbagai kitab fikih bukanlah patokan utama dalam memilih pasangan. Namun prinsip utama yang perlu ditegaskan adalah calon mempelai pria harus memiliki kemampuan dalam memenuhi kebutuhan rumah tangga setelah pernikahan dilangsungkan. Sedangkan tentang wali nikah, Al-Bangkalany berpendapat bahwa penyandang disabilitas (buta, tuli, dan bisu) dapat menjadi wali nikah dengan bantuan sarana pendukung. Wali nikah juga tidak ditentukan dari pengetahuan intelektual sang wali.

    PROSES AFIKSASI MORFOLOGI ISM (NOMINA) DALAM BAHASA ARAB

    Get PDF
    Arabic is a language full of polymorphism. Where Arabic verbs have an inflectional form and derivative of agglutinative type. This study aims to analyze and explore various types of isim (nouns) in Arabic, which has various affixation variations. Various forms of Arabic word processing give rise to various meanings. This research is library research with qualitative approach and descriptive syncronic method. The findings of this study resulted that the variety of affixation isim (nouns) can be formed from verbs and adjectives with the addition of letters. The affixing process can occur early / prefix (as-sabiq), infixs / insertion (ziyadah), and confixs / prefix and suffixs (as-saabiq wa al-laahiq). The addition of the affixes of the prefix verbs, and the base of the hamzah prefixes, of the adjectiva and verb infix using alif letters, from the noun base consist of suffix ya 'syaddah, alif-nun confixs, nun-wawu, nun-ya' and nun-alif-ta'. Basic verb conjunction with mim-alif, mim-ta' and mim-wawu. Meanwhile, the conceivable meanings include isim alat, isim maf’ul, isim faa’il, isim makan, dan isim zaman

    Kepemimpinan Pengembangan Sumber Daya Manusia Yang Bermartabat Di Era Revolusi Industri (4.0) Dan Society 5.0

    Get PDF
    Revolusi industri 4.0 ialah suatu kemajuan dalam industry manufaktur dengan menciptakan teknologi digital yang serba canggih dengan penerapan Sistem Fisika Ciber (CPS) dan terus berkembang sehingga menyebabkan otomatisasi dalam kehidupan sehari-hari seperti dengan adanya Internet of Things, Robot, Artificial Intelligence, Big Data dan lain-lain untuk memudahkan segala aktivitas pekerjaan manusia. Seiring perkembangan zaman berkembang kembali menjadi Era society 5.0 yang merupakan satu terobosan konsep masyarakat dan teknologi sehingga masyarakat hidup berdampingan bersama kecanggihan teknologi yang dibangun atas pengembangan dari society 4.0 serta bertujuan untuk mewujudkan masyarakat yang sejahtera, di mana setiap individu akan menikmati hidup secara maksimal dengan kecanggihan teknologi. Hal tersebut merupakan tantangan generasi milenial saat ini. Perubahan-perubahan ini tidak menutup kemungkinan kompetensi layanan pendidikan akan mengalami revolusi yang diancam digantikan oleh tenaga mesin. Maka dari itu supaya mampu bersaing SDM Pendidikan harus lebih ditingkatkan kompetensi yang dimilikinya. Dalam upaya pengembangan SDM tidak jauh dari peran seorang pemimpin untuk peningkatan kualitas dan kemampuan kerja pegawainya. SDM berkualitas yang dibutuhkan diperoleh melalui proses kepemimpinan yang berkualitas sebagai pengelola dalam mempersiapkan dan mengembangkan kualitas SDM yang sesuai dengan transformasi sosial

    Deradikalisasi Dan Deliberalisasi Perpektif Aswaja: Mengurai Moderasi Islam Ahlus Sunnah wal Jama’ah

    Get PDF
    Kajian tulisan ini untuk melacak wacana dekarilasasi dan deliberalisasi perpektif Aswaja serta mengurai Islam Moderat sesuai Ahlussunnah wal Jama’ah.  Fenomena radikal dan liberal yang telah melebar d kalangan umat muslim sangat membahayakan kehidupan sosial masyarakat dalam jangk panjang . maka dari itu, perlu adanya stimulus dan penanaman nilai-nilai Aswaja baik dari segi historis maupun subtantif dengan berbagai strategi untuk mebendung persebatan ideologi dan gerakan Islam radikal dan paham liberalisme. Penelitian ini berupa library reserach dengan pendekatan kualitatif deskriptif dengan pengumpulan data dari sumber-sumber berita dan buku sebagai induk primer. Untuk menganalisa data dengan merangkum dari berbagai sumber dan dijabarkan sesuai realita. Hasil penelitian ini adalah upaya penangkalan radikalisme dan liberalisme di publik Indonesia, penanaman nilai-nilai Aswaja dengan berbagai bidang untuk menjunjung Islam moderat sesuai Ahlussunnah wal-Jama’ah merujuk sejarah zaman Nabi berpegang tiga pilar: tawasut, tasamuh, dan tawazun untuk mempertahankan Islam rahmatan lil alami

    Tathwīr al-Mādatu an-Nahwiyah bi al-Madkhal Tafā ‘ulī li Tarqiati Fahmi Jumalu al-Lughoh al-‘Arobiyyah / The Developing of Nahwu in The Interactive Approach to Improve The Understanding of The Structure of The Arabic Language

    Get PDF
    Nahwu learning model in many educational  institutions, including at islamic schools level, is still traditional based on theory of behaviorism in which students are passive in the learning process so that it affects students' low motivation and ability to apply the Nahwu theory learned to Arabic language skills. Therefore, Nahwu learning should be designed based on the interactive methode to make students more active in the learning process so that their learning motivation and outcomse can increase,   especially to improve learning in science and social studies majors in reading text Arabics discourse by nahwu at Madrasah Ibtidaiyah 3 Kandangan Kediri. The research and development methode used the Borg and Gall development model.  Produce the design of learning nahwu on high order  the understanding text skills with concept maps, songs, and  sentence of arabic  games.  And the results of the research: based on the evaluation of experts, the teacher and the students that the validity of the model is “very good” (94.03% and 91.47%) for the design expert, the book and the compiler of the result is the grammar expert “good” (82.85% and 80.71), 83 , 03% of the students, then the t-statistic result = 4,021 and the result from the t-cound found that the result = 1,998 at the 5% moral level, and 2,655 at the 1% level. And because the statistic result of 4,021 is greater than the result at the moral level 5%. Keywords: Development, Nahwu, Interactive Approach, The Sentence’s Of Arabic Language. ملخص  نموذج تدريس النحو في كثير من  التربوية بما في ذلك المستوى المدارسي  الإسلامي لا يزال تقليديا القائم على النظرية السلوكية حيث أن موقف الطلبة غير متفاعلين في عملية التعليم والتعلم، حتى يؤثر إلى انخافض دافعية الطلبة وقدراتهم في تطبيق علوم النحو التي تمت دراستها لمهارتهم العربية. ثم لابد من أن يصمم تدريس النحو القائم على المدخل التفاعلي ي يكون الدارس أكثر تفاعلا في علمية التعليم والتعلم حتى ترفع دافعية الطلبة وتحصيلهم الدراسي، الأفضال ترقية فهم النص العربي  للطلبة الأولى بقسم  العلوم الطبعية والعلوم الإجتماعية  بألة علم النحو في المدرسة الإسلامية الحكومية 3 كاندانجان كديري.  يسخدم  هذا البحث والتطوير  نموذج تطوير Borg & Gall. وإنتاج تصميم تعليم النحو العربي بناء على مهارات فهم النصوص العربية  بإستخدام جدوال النحو  والغناء ولعبة النحو أولا.  وأما نتائج البحث: بناء على تقييم الخبراء والمدرس ولطلبة أن صدق النموذج "جيد جدا" (94،03% و 91،47%) لخبير التصميم الكتاب ومعدو النتيجة خبير مادة النحو "جيد" (82،85% و 80،71) و 83،03% من الطلاب، ثم وجدت نتيجة   t الإحصائ = 4,021 والنتيجة من t-table  أن نتيجة = 1،998 في المستوى المعنوي 5%، و 2،655 في المستوى 1%. ولأنه نتيجة الإحصائي 4,021 أكبر من نتيجة في المستوى المعنوي 5%. الكلمات المفاتحية : تطوير، المادة النحوية، المدخل التفاعلي،  جمال اللغة العربي

    Proses Afiksasi Morfologi Ism (Nomina) Dalam Bahasa Arab

    No full text
    Verba-verba bahasa Arab memiliki bentuk inflektif dan derivatif bertipe aglutinatif. Penelitian ini bertujuan menganalisisdan mengeksplorasi ragam jenis ism (nomina) dalam bahasa Arab, yang memiliki berbagai variasi afiksasi. Berbagai bentuk pengolahan kata bahasa Arab menimbulkan berbagai makna. Penelitian ini berupa telaah pustaka (library research) dengan pendekatan kualitatif dan metode sinkronik deskriptif. Temuan penelitian ini menghasilkan bahwa ragamnya afiksasi ism(nomina) dapat dibentuk dari verba dan adjektiva dengan penambahan huruf. Proses afiksbisa terjadi awal/ prefiks (as-sâbiq), infiks/sisipan (ziyâdah), dan konfiks/ awalan dan akhiran (as-sâbiq wa al-lâhiq). Penambahan afiks dari verba prefiks mîm,dan dasar adjektiva prefiks hamzah, dari infiks adjectiva dan verba menggunakan huruf alif,dari dasar nomina terdiri sufiks ya‟ syaddah, konfiks alif-nûn, nûn-wâwu, nûn-ya‟ serta nûn-alif-tâ‟. Konfiks dasar verbadengan mîm-alif, mîm-tâ‟dan mîm-wâwu.Sementara, makna yang tekandung meliputi ism alat, ism maf‟ûl, ism fâ‟il, ism makân, dan ism zamâ
    corecore