18 research outputs found

    Pengaruh Pengetahuan Wajib Pajak, Kesadaran Wajib Pajak, Dan Sanksi Pajak Kendaraan Bermotor Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Kendaraan Bermotor di Provinsi Aceh

    Get PDF
    This study aims to determine the effect of tax knowledge, taxpayer awareness, and motor vehicle taxpayers sanction on compliance with motor vehicle taxpayers (PKB) in Aceh Province. The population in this study were motor vehicle taxpayers who were registered at samsat office in Aceh Province. The data used are primary data by distributing questionnaires with google form. The method for determining non-probability sampling with Accidental Sampling techniques. Based on the Slovin formula obtained a sample of 100 taxpayers. Data analysis method uses validity test, reliability test, classic assumption test, multiple linear regression analysis, hypothesis testing and determination test.The result of hypothesis testing indicates that tax knowledge has a positive effect on motor vehicle tax compliance. Taxpayers awareness has a positive effect on motor vehicle tax compliance. Motor vehicle taxpayers sanction has a positive effect on motor vehicle tax compliance. Adjusted R Square value (R2) is 0,521 or 52,1%. So R2 of 52,1% is influenced by the variables used in this study while the remaining 47,9% is influenced by variables outside the research, for example public service accountability, fiscal service, and SAMSAT drive thru system

    Analisis Pengaruh Blockholder Ownership dan Asset Tangibility terhadap Kebijakan Hutang pada Perusahaan Telekomunikasi yang Terdaftar di BEI Periode 2008-2011

    Get PDF
    The objective of this research is to determine the influence of blockholder ownership and asset tangibility toward debt policy on listed companies from the telecommunication sector at the Indonesian Stock yasihExchange (BEI) for the year 2008-2011. The research type used in this research is verificative research or hypothesis testing research. By using cencus method and unbalanced panel data, there are 5 firms observation fulfilling the population criteria. The data type used is secondary data gotten from the Indonesian Stock Exchange (BEI) website and Indonesian Capital Market Directory (ICMD). The classical assumption (Normality, Heteroskedastisitas, and Multicollinearity) is used to test the normality of data and multiple regression analysis was used to test the hypothesis.The result of this research show that blockholder ownership and asset tangibility influence toward debt policy on listed companies from the telecommunication sector at the Indonesian stock Exchange (BEI) for the year 2008-2011. Analisis Pengaruh Blockholder Ownership dan Asset Tangibility terhadap Kebijakan Hutang pada Perusahaan Telekomunikasiyang Terdaftar di BEI Periode 2008-201

    The influence of Ceo and board members’ religious affiliation on auditor choice

    Get PDF
    This paper investigates how the religious affiliation of a firm’s top leaders, CEO, and board members determines auditor choice selection. In particular, this study aims to study the impact of Muslim CEOs and Muslim boards of directors on auditor choice decisions of listed firms in Malaysia. A firm-year observations from 2017 to 2019 are 1,892 listed firms on Malaysian Stock Exchange were employed to scrutinise the impact of religion on the choice of appointing an auditor. Two proxies of religious affiliation which are Muslim CEO and Muslim board members were examined to represent the impact of religion. A logistic regression model results show a significant and favourable association between selecting high-quality audit firms, the percentage of Muslim directors on the board, the Muslim CEO, and religious affiliation proxies. According to the findings, Malaysian listed companies with Muslim CEOs and a sizable percentage of Muslims on their boards are likelier to use Big 4 audit firms to signify high-quality audits. As this study is one of the first empirical studies to explore the role of Muslim CEOs and Muslim board members in Malaysian firms' auditor selection, the findings are helpful to investors, policymakers, and regulators as it offers an understanding of the roles of the religious affiliation of the firm’s top leaders in promoting demand for high audit quality

    PENGARUH INDEPENDENSI, PENGALAMAN, SKEPTISME PROFESIONAL AUDITOR DAN KOMPETENSI TERHADAP KEMAMPUAN AUDITOR DALAM MENDETEKSI KECURANGAN (STUDI PADA INSPEKTORAT ACEH)

    Get PDF
    Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh independensi, pengalaman, skeptisisme profesional auditor dan kompetensi terhadap kemampuan auditor dalam mendeteksi kecurangan. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh auditor yang bekerja di Inspektorat Aceh. Teknik pengambilan sampel menggunakan non probability sampling dengan metode sensus. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan kuesioner yang dibagikan kepada 48 auditor. Metode analisis data yang digunakan adalah regresi linier berganda dengan bantuan SPSS 25. Hasil penelitian menunjukkan bahwa independensi, skeptisisme profesional auditor, dan kompetensi berpengaruh signifikan terhadap kemampuan auditor dalam mendeteksi kecurangan. Sedangkan pengalaman tidak berpengaruh signifikan terhadap kemampuan auditor dalam mendeteksi kecurangan. Kata Kunci: Independensi; Pengalaman; Skeptisme Profesional Auditor; Kompetensi; dan Kemampuan Auditor dalam Mendeteksi Kecurangan

    ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PESANTREN : KAJIAN ISAK 35 (Studi Kasus Pada Pesantren Imam Syafi’i Sibreh Aceh Besar)

    No full text
    Pondok pesantren (Dayah) memiliki peran yang penting dalam perkembangan pendidikan dan keberagamaan di Indonesia. Keberadaan pondok pesantren dan peran aktifnya telah ada sejak dulu. Pondok pesantren telah banyak melahirkan para ilmuwan, pejuang, pemimpin, birokrat dan lainnya yang berkontribusi bagi kemajuan Indonesia. Pesantren yang maju dan modern mempunyai potensi yang sangat besar untuk menjadi salah satu lokomotif pertumbuhan ekonomi syariah dalam bentuk peningkatan produksi barang dan jasa serta mencetak sumber daya insani dan dapat juga dikatakan merupakan wujud proses perkembangan sistem pendidikan Islam (Nurmalasari, 2016). Perkembangan pondok pesantren itu sendiri, masih sebatas kepengurusan, bukan pada pengelolaan keuangan pondok pesantren. Dalam suatu lembaga termasuk pesantren, pengelolaan keuangan sering menimbulkan permasalahan yang serius ”bila pengelolaannya” kurang baik. Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomer 16 Tahun 2001 menyebutkan bahwa “Pengelolaan keuangan yang mengatur tentang yayasan dimaksudkan agar Yayasan berdiri di Indonesia memiliki acuan yang jelas tentang cara pengelolaan keuangan”. Sehubungan dengan permasalahan mendasar yang dihadapi oleh pondok pesantren, maka diperlukan adanya sebuah standar akuntansi yang mengatur pengelolaan keuangan di pondok pesantren. Saat ini dengan mempertiimbangkan kondisi yang dialami oleh pesantren, Bank Indonesia (BI) dan Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) menginisiasi penyusunan panduan akuntansi pondok pesantren supaya pondok pesantren mampu meyusun laporan keuangan sesuai dengan standar akuntansi keuangan yang berlaku umum dengan mempertimbangkan sifat dan karakteristik dari pondok pesantren. Hal ini merupakan bagian dari upaya pemerintah dan stakeholder yang ada dalam rangka untuk pemberdayaan ekonomi pesantren sehingga pondok pesantren mampu mengelola keuangannya dengan baik sesuai dengan standar akuntansi umum yang berlaku di Indonesia. Pengguna laporan keuangan pesantren sangat memerlukan transparansi dan akuntabilitas, ini bertujuan agar pengguna laporan keuangan pondok pesantren dapat mengerti dan memastikan bahwa sumber dana yang telah diberikan digunakan sebagaimana mestinya. Penyajian informasi laporan keuangan yang transparan dan akuntabel dapat memberikan penilaian kelayakan praktik akuntansi serta dapat membuat pelaporan keuangan yang memiliki daya banding tinggi saat dipublikasikan ke publik (Gultom, 2016). Fenomena yang terjadi adalah banyak pondok pesantren yang masih belum menggunakan pedoman dalam pembuatan laporan keuangan. Laporan keuangan yang dipakai pun masih sangat sederhana, dimana pondok pesantren tersebut tidak membuat laporan keuangan lengkap yang seharusnya digunakan pada pondok pesantren umumnya sesuai dengan Akuntansi Pesantren. Hal ini disebabkan oleh minimnya pengetahuan pengelola atau santri dalam membuat laporan pertanggungjawaban yang bersifat keuangan (Syamsudin, 2017), umumnya fokus pada pelaksanaan program utama dan seringkali tidak mementingkan kegiatan administrasi. Usman (2013) juga mengakui beberapa masalah yang dihadapi pesantren disebabkan keterbatasan kemampuan pengelolanya, antara lain seperti sarana dan prasarana penunjang yang terlihat masih kurang memadahi serta keterbatasan sumber daya manusia dalam bidangmanajemen kelembagaan dan dalam bidang pengelolaan keuangan

    Pengaruh Penerapan Surat Pemberitahuan Masa Elektronik (E-spt) terhadap Efektivitas dan Kontribusi Penerimaan Pajak Pertambahan Nilai (Studi Kasus pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Kota Banda Aceh)

    Full text link
    The purpose of this study was to examine the effect of the application of the electronic period notification letter (e-SPT) on the effectiveness and contribution of Value Added Tax (VAT) receipts and to see the difference in receipt of the Periodic VAT SPT between before and after the e-SPT was issued. This study has a population of VAT receipts reports, while the sample from this study uses purposive sampling technique, so that samples are obtained in the form of VAT receipts reports before the application of the VAT Period e-SPT and VAT receipts reports after the application of the VAT Period e-SPTs. The results of this study stated that there was no effect of the application of electronic mass notification letters on the effectiveness and contribution of VAT receipts at KPP Pratama Banda Aceh City. Likewise, the different tests that have been carried out have shown that there is no significant difference in VAT reporting receipts both before and after the implementation of the VAT Period e-SPT. However, when viewed from the average VAT reporting receipts, there is a difference between before and after the application of the VAT Period e-SPT, namely an increase of 2,316 VAT Period SPT reporting receipts after the application of the VAT Period e-SPT.   Keywords: Application of e-SPT Period of VAT, Effectiveness and Contribution of Value Added Tax revenu
    corecore