50 research outputs found

    Studi Viabilitas Polen Melalui Silang Diri Pada Tiga Genotipe Tanaman Kecipir (Psophocarpus Tetragonolobus)

    Get PDF
    Kecipir (Psophocarpus tetragonolobus) ialah tanaman Leguminosae asal Indonesia bagian timur. Satu dari cara untuk meningkatkan produksi kecipir ialah dengan dilakukannnya hibridisasi yang bertujuan memperoleh varietas tanaman kecipir yang memiliki kualitas unggul. Faktor yang mempengaruhi keberhasilan polinasi salah satunya ialah pengelolaan polen. Pengelolaan polen bermanfaat dalam pengembangan produksi kecipir, diantaranya menjamin ketersediaan polen jika sewaktu-waktu diperlukan, menjamin keamanan koleksi plasma nutfah, dan mempertahankan viabilitas polen tetap tinggi sampai periode simpan tertentu. Karena itu polen harus dipanen pada saat viabilitasnya tinggi dan dipertahankan tetap tinggi selama pengolahan dan penyimpanan sampai saat akan digunakan. Penelitian ini tidak menggunakan rancangan lingkungan. Perlakuan terdiri dari tiga genotipe dan lima lama penyimpanan polen, sehingga diperoleh 15 kombinasi perlakuan. Pengujian data menggunakan uji t. Penelitian dilaksanakan di kebun percobaan Jatikerto, Malang, Laboratorium Pemuliaan Tanaman dan Laboratorium Bioteknologi Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya Malang, pada bulan Januari 2015 hingga Mei 2015. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbandingan lama penyimpanan berpengaruh nyata terhadap parameter viabilitas polen, presentase bunga menjadi buah, panjang polong, jumlah biji perpolong dan perecambahan benih. Sedangkan genotipe tidak berpengaruh nyata

    Pengaruh Latihansprintdi Pasir dan Sprintdi Tempat Keras terhadap Kecepatan Tendangan Sabit Kategori Tanding (Studi Eksperimen di Universitas Ahmaddahlan)

    Full text link
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh latihan sprint dipasir dan sprint di tempa tkeras terhadappeningkatan kecepatan tendangansabit pesilat kategori tanding. Penelitian inimenggunakan eksperimensemu, dengan membagimenjadi dua kelompok, yaitukelompok A dan kelompok B.Kelompok eksperime nAdengan perlakuan sprint dipasirdan kelompokeksperimenB denganperlakuan latihansprintdi tempatkeras.Populasiyangdigunakandalampenelitianini sebanyak 50 atlet Tapak Suci UniversitasAhmad Dahlan. Sampel diperoleh denganmenggunakanteknikpurposivesamplingdanyangmemenuhikriteria berjumlah30atlet,denganrincianatletputra berjumlah18danatletputri berjumlah 12atlet. Instrumen yang digunakan adalah tes kecepatan tendangan sabit. Analisis data menggunakanuji t dan kenaikan persentase.Hasilpenelitianmenunjukkanbahwa:(1)untukkelompokputra (a)adapengaruhlatihansprintdipasir terhadappeningkatankecepatantendangansabit,dengannilaithitung=3.743>ttabel=2.31dannilaisignifikansipsebesar0.006 ttabel=2.31dannilaisignifikansipsebesar0.001ttabel=2.57dannilaisignifikansi psebesar 0.001ttabel=2.57dannilaisignifikansipsebesar0.001<0.05,dankenaikanpersentase sebesar 9.80%,(c)Latihansprintditempatkeraslebihefektifdibandingkanlatihansprintdipasir terhadappeningkatankecepatan tendangan sabit,denganselisih rerataposttestsebesar2.5 kali

    Respon Lima Varietas Jagung (Zea Mays L.) Pada Aplikasi Pyraclostrobin

    Full text link
    Aktivitas nitrat reduktase dapat ditingkatkan oleh pyraclostrobin. Penyerapan nitrogen pada tanaman dipengaruhi oleh aktivitas nitrat reduktase. Tujuan dari penelitian ini ialah untuk mempelajari respon lima varietas jagung pada aplikasi pyraclostrobin. Penelitian dilaksanakan di kebun percobaan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya yang berlokasi di Desa Jatikerto, Kecamatan Kromengan, Kabupaten Malang. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni 2011 sampai Oktober 2011. Bahan tanam yang digunakan ialah benih jagung varietas NK-22, NK-6326, P-21, BISI-2, dan BISI-816 dan pyraclostrobin 400 ppm berfungsi sebagai perlakuan. Hasil yang diperoleh menunjukkan Pyraclostrobin tidak memberikan pengaruh pada pertumbuhan dan hasil tanaman jagung. Lima varietas uji menunjukkan perbedaan pertumbuhan dan hasil karena pengaruh genetik masing-masing varietas. Interaksi perlakuan pyraclostrobin dan beberapa varietas mempengaruhi pertumbuhan tanaman pada tinggi tanaman umur 8 minggu setelah tanam, jumlah daun umur 5 minggu setelah tanam, dan umur muncul bunga betina

    Interaksi Genotipe X Lingkungan Galur-galur Harapan Kedelai (Glycine Max (L))

    Get PDF
    Daya hasil suatu genotip dipengaruhi oleh lokasi tumbuhnya. Informasi mengenai interaksi genotipe x lingkungan diperlukan dalam pemilihan genotip unggul. Sebanyak 15 genotip kedelai (12 galur harapan dan 3 varietas pembanding yakni varietas Anjasmoro, Grobogan dan Kaba) diuji di dua lokasi, yaitu di Pasuruan dan Malang pada bulan Juni hingga Oktober 2012. Tujuan dari penelitian untuk mengetahui interaksi genotipe x lokasi serta mendapatkan galur harapan kedelai yang mempunyai potensi hasil tinggi. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok dengan empat ulangan di masing-masing lokasi pengujian. Hasil penelitian menunjukkan Interaksi genotip x lokasi terjadi pada karakter tinggi tanaman, jumlah cabang, buku subur, polong isi, bobot 100 biji, umur masak, dan daya hasil. Galur Balitkabi 6 dan UB 2 unggul di Pasuruan, sedangkan genotip Balitkabi 2, Balitkabi 3, Balitkabi 4 dan UB 5 unggul di Malang. Keunggulan galur tersebut dibandingkan varietas Kaba terdapat pada karakter bobot 100 biji, umur berbunga dan umur masak, sedangkan pada karakter hasil biji galur-galur tersebut lebih unggul dibandingkan dengan varietas Grobogan dan Anjasmoro, sehingga galur-galur tersebut prospektif untuk pengujian selanjutnya

    Penerapan Metoda Resistivity Dan Persamaan Archie Untuk Kajian Potensi Akuifer Di Pulau Natuna

    Full text link
    Natuna Island will be developed as main center of LNG mining and refineryactivities which will be located in South Cina Sea. As consequences, manyindustries will grow fast in this island, and water consumption will increasedrastically. Therefore, it is important to identify aquifer potentiality. There is manymetode of identificaton. This paper show the application of resistivity combine with Archie's equation to identify vertical depth and horizontal profile of aquifer. From resistivity we got value of every rock formation whereas use Archie's equation we interpreted resistivity value of good aquifer

    Decentralization, Foreign Direct Investment and Development in Indonesia

    Get PDF
    As the role of Foreign Direct Investment (FDI) in development becomes increasingly significant, the concern of many policy makers is not only to attract FDI but also to ensure that the society and future generations gain broad benefits from the FDI. Hence, the United Nations Conference for Trade and Development (UNCTAD) developed the Investment Policy Framework for Sustainable Development (IPFSD) as guidance for countries to achieve sustainable development from FDI. Using the IPFSD, this paper examines the investment policies of Indonesia under centralized and various decentralization periods and describes the relationships among government levels in implementing the policies which guide FDI. From the examination, we found that the investment policies in Indonesia have been directed to achieve sustainable development gradually. Furthermore, the intergovernmental relationships that have changed due to the decentralization process have become crucial to the effectiveness of investment policies for the society. During the centralized period, the performance of inward FDI was good, but citizen input and participation in the policy process was weak. In the first wave of decentralization, local governments gained significant powers from the central government to guide FDI. However, the great devolution of power to local governments without clear mechanisms of intergovernmental relations and accountability led to a deterioration of the investment climate and made the policies less effective. Finally, during the second wave of decentralization, the central government has taken responsibility in the FDI management process but still provides more room for local governments to participate in the development process. Hence, cooperation between national and local government is more enhanced during this period to guide FDI.</p
    corecore