54 research outputs found

    Pengaruh Transformational Leadership Terhadap Kinerja Pegawai di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Karawang

    Get PDF
    Kinerja pegawai adalah pencapaian atau tingkat keberhasilan yang diraih oleh individu dalam menyelesaikan suatu pekerjaan selama periode iwaktu tertentu. Kepemimpinan transformasional merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kinerja dalam diri pegawai. Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh untuk mengetahui pengaruh kepemimpinan transformasional terhadap kinerja pegawai di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Karawang. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode penelitian kuantitatif. Hasil yang diterima yaitu adanya pengaruh variabel kepemimpinan transformasional terhadap variabel kinerja pegawai. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara kepemimpinan transformasional terhadap kinerja pegawai di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Karawang

    THE FOSTERING OF CORRUPTION INMATES IN SUKAMISKIN CLASS I CORRECTIONAL FACILITY

    Get PDF
    The purpose of this research is to observe the implementation of the fostering of corruption inmates in Sukamiskin Correctional Facility. This research uses a qualitative approach. The results of this research show that the implementation of fostering in Sukamiskin Class I Correctional Facility has not been in accordance with the concept of Correctional. The fostering of the corruption inmates is focused on the personality only. The strengthening of religious values is conducted by ustadz, pastor, and other religious leaders. The development of independence has not in line with the concept of correctional. Therefore, in addition to having expertise, correctional officers must also have a high sense of devotion. Correctional officers must uphold the concept of correctional firmly based on the principles of Pancasila and continue to view inmates as God’s creatures, as individuals and as members of society

    Pengaruh Iklim Organisasi Terhadap Komitmen Organisasional Pada Pegawai Rumah Tahanan Negara Kelas I Cipinang

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi pegawai terhadap Iklim Organisasi, Persepsi pegawai terhadap Komitmen Organisasional dan Pengaruh Iklim Organisasi terhadap Komitmen Organisasional di Rumah Tahanan Negara Kelas I Cipinang. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif menggunakan data primer dari kuesioner dengan teknik penarikan sampel yang digunakan yaitu Simple Random Sampling terhadap 273 orang pegawai yang kemudian dilakukan perhitungan sampel menggunakan rumus slovin dengan hasil 162 pegawai menjadi sampel yang kemudian dianalisis menggunakan software IBM SPSS 23. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang diberikan variabel X terhadap variabel Y dalam penelitian yang didapatkan dari hasil uji t untuk menguji hipotesis. Peneliti mendapatkan nilai t hitung (4,665) > t tabel (0,67) sehingga H0 ditolak dan Ha diterima, dimana menandakan bahwa terdapat pengaruh Iklim Organisasi terhadap Komitmen Organisasional. Peneliti kemudian melakukan uji determinasi dan memperoleh nilai R square sebesar 0,12 yang mana menunjukkan bahwa besar pengaruh Iklim Organisasi sebagai variabel independen terhadap komitmen organisasional sebagai variabel dependen sebesar 12% sedangkan 88% sisanya dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dijelaskan dalam penelitian ini. Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara Iklim Organisasi dan Komitmen Organisasional di Rumah Tahanan Negara Kelas I Cipinang

    HUBUNGAN KONSEP DIRI DENGAN PENERIMAAN DIRI NARAPIDANA PASCA PUTUSAN DI RUTAN KELAS I SURAKARTA

    Get PDF
    Banyak narapidana yang mengalami beban mental karena beberapa hal seperti hasil putusan pengadilan yang diberikan tidak sesuai harapan. Selain itu seseorang yang telah dinyatakan bersalah maka orang tersebut akan memiliki beban mental yang harus mereka hadapi seperti stigmatisasi di lingkungan masyarakat, merasa dibedakan karena status mereka sebagai narapidana, dan terkekang karena kebebasan bergerak telah dibatasi. Beberapa permasalahan tersebut dapat timbul apabila narapidana khususnya narapidana di Rutan Kelas I Surakarta tidak mampu mengonseptualisasi diri dalam menerima keadaan diri mereka saat ini. Penelitian ini memiliki tujuan yaitu untuk melihat hubungan dalam konsep diri dengan penerimaan diri narapidana sehingga apabila memiliki hubungan yang positif maka sebagai petugas pemasyarakatan dapat memberikan perhatian khusus tentang bagaimana cara mengonseptualisasi diri narapidana agar dapat menerima keadaan mereka dan dapat menyiapkan kembali untuk menghadapi kehidupan selanjutnya di Rutan Kelas I Surakarta. Metode analisis data menggunakan korelasi linier sederhana. Penelitian ini dilakukan di Rutan Kelas I Surakarta pada Bulan April 2021. Sampel dalam penelitian ini yaitu 148 responden dari 234 narapidana yang ada di Rutan Kelas I Surakarta. Teknik sampling yang digunakan yaitu menggunakan teknik random sampling. Pengukuran konsep diri menggunakan The Five-Factor Self-Concept Questionnaire dan penerimaan diri menggunakan Blueprint Berger Self-Acceptance Scale yang telah dimodifikasi oleh peneliti. Dari hasil perhitungan maka nilai r sebesar 0.398 sehingga ditemukan hasil bahwa adanya hubungan antara konsep diri dan penerimaan diri terdapat hubungan positif lemah dimana seorang narapidana memiliki konsep diri yang positif dengan diikuti penerimaan diri yang positif pula, begitu juga sebaliknya. Sebagai upaya yang dapat dilakukan oleh petugas dalam meningkatkan penerimaan diri narapidana yaitu dengan meningkatkan konsep diri narapidana dengan cara memberikan motivasi, kepercayaan diri, keyakinan, harga diri, dukungan, dan kepedulian.Abstract: Many prisoners that have an experience mental burdens due to several things such as the outcome of the court decision that was not given as expected. In addition, someone who has been found guilty will have mental burdens that they have to face, such as stigmatization in the community, they feel differentiated because of their status as prisoners, and are constrained because their freedom of movement has been restricted. Some of these problems can arise if prisoners, especially prisoners in Rutan Class I Surakarta are unable to conceptualize themselves in accepting their current state. This experience are having a goal, namely to see the relationship in self-concept with the inmates' self-acceptance so that if they have a positive relationship, as correctional officers can pay special attention to how to conceptualize prisoners in order to accept their situation and be able to prepare again to face the next life in Class I Detention Center. Surakarta. The data analysis method uses simple linear correlation. This research was conducted at the Class I Rutan Surakarta in April 2021. The sample in this study was 129 respondents from 239 prisoners in the Class I Rutan Surakarta. The sampling technique used is using random sampling technique. The measurement of self-concept used The Five-Factor Self-Concept Questionnaire and self-acceptance using the modified Blueprint Berger Self-Acceptance Scale by the researcher. From the calculation results, the value of r is 0.398so that it is found that there is a relationship between self-concept and self-acceptance, there is a low positive relationship where a prisoner has a positive self-concept followed by positive self-acceptance, and vice versa. As an effort that can be made by officers in increasing self-acceptance of prisoners, namely by increasing the self-concept of prisoners by providing motivation, self-confidence, confidence, self-esteem, support, and care

    PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR (SELF REGULATED LEARNING) TERHADAP HASIL BELAJAR TARUNA POLITEKNIK ILMU PEMASYARAKATAN

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kemandirian belajar terhadap hasil belajar Taruna Politeknik Ilmu Pemasyarakatan Program Studi Manajemen Pemasyarakatan. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu kuantitatif. Penelitian ini menggunakan dua sumber yaitu sumber primer dan sumber sekunder. Sumber primer di dapat dari penyebaran kuesioner google form dan Sumber Sekunder yaitu jurnal, buku dan internet. Populasi dalam penelitian adalah  Taruna Muda Politeknik Ilmu Pemasyarakatan Program Studi Manajemen Pemasyarakatan sebanyak 103 orang. Teknik Pengambilan sampel yaitu Simple Random Sampling. Sampel yang digunakan 82 orang Taruna Muda. Hasil Penelitian menunjukan Kemandirian Belajar berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar Taruna Politeknik Ilmu Pemasyarakatan Program Studi Manajemen Pemasyarakatan dengan nilai Thitung 10,867 > Ttabel 1,990 yang dapat disimpulkan  Ha diterima dan H0 ditolak, dan terdapat pengaruh antara variabel X dan Y yang bersifat positif

    PENGARUH PEMBERIAN REINFORCEMENT TERHADAP MOTIVASI BELAJAR TARUNA POLTEKIP

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian reinforcement terhadap motivasi belajar Taruna Madya Politeknik Ilmu Pemasyarakatan program studi Manajemen Pemasyarakatan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian yang bersifat kuantitatif. Penelitian ini dilakukan dengan teknik simple random sampling dengan jumlah sampel yang dipergunakan sebanyak 77 orang. Metode pengumpulan data dilakukan dengan mempergunakan kuesioner, lalu dilanjutkan analisis data dengan mempergunakan uji validitas, uji reliabilitas, uji normalitas, koefisien determinasi, uji regresi linear sederhana, serta uji hipotesis dengan uji t. Dari hasil pembahasan dan penelitian diperoleh bahwa terdapat pengaruh pemberian reinforcement terhadap motivasi belajar Taruna Madya Poltekip Program Studi Manajemen Pemasyarakatan masing-masing tergolong dalam kategori baik. Nilai koefisien determinasi sebesar 42,4% yang berarti variabel pemberian reinforcement berpengaruh terhadap motivasi belajar sebesar 42,4%, sedangkan sisanya 57,6% dapat dijelaskan oleh factor-factor lain atau variabel-variabel lain. Berdasarkan uji regresi linear sederhana diperoleh persamaan Y=19,736+0,889X, yang berarti bila pemberian reinforcement bernilai nol, maka motivasi belajar sebesar 19,736 sedangkan bila pemberian reinforcement mengalami kenaikan sebesar 1% maka motivasi belajar akan mengalami kenaikan sebesar 0,889. Hasil uji hipotesis diperoleh t hitung > t tabel yaitu 7,424 > 1,99167 dan nilai signifikansi (0,000) < taraf siginifikansi 5% yang berarti Ho ditolak dan Ha diterima artinya pemberian reinformance mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap motivasi belajar Taruna Madya Poltekip program studi Manajemen Pemasyarakatan

    HUBUNGAN SPIRITUAL QUOTIENT DENGAN KONTROL DIRI NARAPIDANA

    Get PDF
    Target penelitian ini adalah mencari tahu keterkaitan antara spiritual quotient dengan kontrol diri narapidana di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Purwokerto. Dalam hal ini peneliti ingin mengetahui nilai keeratan suatu hubungan dalam setiap variabel. Penelitian ini memanfaatkan penelitian kuantitatif statistik deskriptif sebagai metode penelitian dimana sumber datanya berasal dari angket pernyataan yang diberikan kepada 87 sampel penelitian. Narapidana merupakan populasi yang digunakan dengan mengambil sampel melalui teknik sampling probabilita dengan kategori simpel random. Hasil memperlihatkan ada hubungan positif kuat antara spiritual quotient dengan kontrol diri dari narapidana dengan nilai koefisien korelasi 0,701. Artinya semakin baik spiritual quotient semakin baik pula kontrol diri dalam diri narapidana

    Pengaruh Kompetensi Sumber Daya Manusia Terhadap Kinerja Pegawai Di Lapas Narkotika Kelas IIB Purwokerto

    Get PDF
    AbstrakJumlah CPNS yaitu 45 orang, lebih banyak daripada PNS yaitu 40 orang dan keikut sertaan pegawai dalam pelatihan atau diklat yang hanya berjumlah 30 orang dari 85 orang menunjukan kompetensi sumber daya manusia yang masih kurang memadai di Lapas Narkotika Kelas IIB Purwokerto sehingga kinerja yang dihasilkan masih kurang maksimal. Tujuanidariipenelitian ini adalah sebagai masukan dan saran bagi instansi melalui analisis ilmiah yang telah dilakukan mengenaiopengaruh kompetensi sumber daya manusia terhadapokinerja pegawai di Lapas Narkotika Kelas IIB Purwokerto. Metode penelitian dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 85 orang dan diperoleh 55 orang pegawai sebagai sampel menggunakan teknik purposive sampling. Hasil dari penelitian ini memperoleh persamaan regresi yaitu Y= 12,341+1,075X yang bernilai positif dan bermakna setiap penambahan 1% kompetensi maka kinerja pegawai akan meningkat 1,075. Uji signifikansi menunjukan sig yaitu 0,000 &lt; 0,05 sehingga Ho ditolak dan Ha diterima maka dari itu menunjukan adanya pengaruh kompetensi sumber daya manusia terhadap kinerja pegawai di Lapas Narkotika Kelas IIB Purwokerto sebesar 62,0% dan 38,0% lainnya kinerja dipengaruhi oleh variabel lain.AbstractThe number of CPNS is 45 people, more than PNS is 40 people and the participation of employees in training or training which is only 30 people out of 85 people shows the competence of human resources that are still inadequate in Narcotics Prison Class IIB Purwokerto so that the resulting performance is still lacking maximum. The purpose of this research is to provide input and suggestions for agencies through scientific analysis that has been carried out regarding theoinfluence of human resource competence on employee performance in the Narcotics Prison Class IIB Purwokerto. The research method in this study is a quantitative research method. The population in this study amounted to 85 people and obtained 55 employees as a sample using purposive sampling technique. The results of this study obtained a regression equation, namely Y = 12,341+1,075X which is positive and means that for every 1% addition of competence, the employee's performance will increase by 1.075. The significance test shows that sig is 0.000 &lt;0.05 so Ho is rejected and Ha is accepted, therefore it shows the influence of human resource competence on employee performance in Narcotics Prison Class IIB Purwokerto by 62.0% and 38.0% other performance is influenced by variables other.

    Pengaruh Pengembangan Karir Terhadap Kinerja Pegawai di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Sibolga

    Get PDF
    Penyederhanaan struktur eselon di Kementerian, Lembaga, dan Pemerintah Daerah dinilai dapat mematikan jenjang karir dan masa depan PNS. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mengkaji lebih lanjut tentang pengaruh pengembangan karir terhadap kinerja pegawai. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan studi kasus one shot. Populasi yang digunakan adalah seluruh pegawai Lapas Kelas IIA Sibolga. Teknik pengambilan sampel adalah total sampling. Analisis data menggunakan analisis regresi linier sederhana, uji signifikansi, dan uji determinasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh antara pengembangan karir terhadap kinerja karyawan yang ditunjukkan dengan nilai t-hitung sebesar 12,902 yang memiliki nilai lebih besar dari nilai t-tabel (12,902 &gt; 1,988). Dari hasil uji-t maka menunjukkan bahwa Ho ditolak dan H1 diterima sehingga terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara Pengembangan Karir dengan Kinerja di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Sibolga

    PENGARUH LOCUS OF CONTROL PADA MOTIVASI BELAJAR TARUNA MADYA POLTEKIP PROGRAM STUDI MANAJEMEN PEMASYARAKATAN

    Get PDF
    Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh locus of control terhadap motivasi belajar Taruna Madya Politeknik Ilmu Pemasyarakatan Program Studi Manajemen Pemasyarakatan. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif yang bersifat expost-facto yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh antara variabel bebas dan variabel terikat. Sampel yang digunakan oleh peneliti berjumlah 78 orang Taruna Madya Politeknik Ilmu Pemasyarakatan Program Studi Manajemen Pemasyarakatan. Penelitian ini menggunakan teknik random sampling dan menggunakan instrumen pengumpulan data melalui kuesioner. Hasil dari penelitian ini menujukkan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan dari locus of control terhadap motivasi belajar Taruna Madya Politeknik Ilmu Pemasyarakatan Program Studi Manajemen Pemasyarakatan. Berdasarkan dari hasil penelitian ini diketahui bahwa hipotesis menunjukkan bahwasannya locus of control memiliki pengaruh terhadap motivasi belajar taruna diperoleh nilai thitung (6,307) > ttabel (1,995) maka Ho ditolak dan Ha diterima, sehingga pengaruh antara variabel locus of control (X) terhadap motivasi belajar (Y) ialah bersifat positif
    • …
    corecore