15 research outputs found

    PENURUNAN KADAR LOGAM BESI MENGGUNAKAN BUBUK KALSIUM CANGKANG KERANG HIJAU

    Get PDF
    Kerang hijau (Perna viridis) merupakan salah satu jenis olahan dari perairan dengan presentase produksi yang cukup tinggi. Tingginya angka konsumsi ini diikuti dengan tingginya jumlah limbah sisa pengolahan yang dihasilkan yaitu berupa cangkang kerang. Cangkang kerang menjadi limbah yang kurang dimanfaatkan secara optimal. Pada cangkang kerang terdapat banyak kandungan mineral yang apabila diproses banyak manfaat yang akan bisa diperoleh. Cangkang kerang telah diteliti mengandung sumber mineral kalsium yang cukup tinggi. Kajian ini adalah penelitian awal yang difokuskan untuk menentukan kemampuan bubuk kalsium cangkang kerang hijau dalam menurunkan kadar besi pada larutan standar dengan konsentrasi 20, 40, 60, 80, dan 100 mg/L. Hasil yang didapatkan dari penelitian ini adalah kandungan kalsium dari cangkang kerang hijau berupa kalsium karbonat (CaCO3) dengan kalsium mencapai 34,93%Wt dan dapat digunakan dengan baik untuk menurunkan kadar logam besi

    PEMANFAATAN EKSTRAK KULIT BUAH NAGA MERAH BERDASARKAN PENGARUH UKURAN PARTIKEL SEBAGAI INDIKATOR ASAM-BASAPADA PROSES TITRASI

    Get PDF
    Kulit buah naga memiliki kandungan senyawa golongan flavonoid, salah satunya adalah antosianin. Antosianin inidapat berubah warna seiring berubahnya nilai pH sehingga dapat diaplikasikan sebagai indikator titrasi asam-basa.Tujuan dari penelitian ini untuk memanfaatkan ekstrak kulit buah naga merah (Hylocereus polyrhizus) sebagaiindikator titrasi asam-basa dari hasil esktraksi berdasarkan pengaruh variasi ukuran partikel (3,00 × 3,00 × 1,00 ) cm; (-14+18); (-18+20); (-20+70); (-70+100); (-100+120) mesh. Ekstrak diperoleh dengan cara ekstraksi maserasi selama24 jam dengan pelarut etanol 96 % : asam sitrat 10 %. Hasil penentuan trayek perubahan warna didapat pada saatkondisi asam berwarna cokelat muda dan saat kondisi basa kuning terang. Hasil rendemen tertinggi didapat padaukuran partikel -14 + 18 mesh sebesar 30.42 %. Ekstrak diuji coba sebagai indikator titrasi asam-basa dengan rentangpH 8.3–10.0 untuk pembanding indikator pp, sedangkan pembanding yang digunakan metil jingga didapat pH 3.1 –4.4. Sehingga ekstrak kulit buah naga merah ini dapat digunakan sebagai indikator pada titrasi asam-basa

    PEMANFAATAN CANGKANG KERANG HIJAU SEBAGAI ADSORBEN UNTUK MENURUNKAN KADAR BESI (FE2+) DALAM AIR

    Get PDF
    PEMANFAATAN CANGKANG KERANG HIJAU SEBAGAI ADSORBEN UNTUK MENURUNKAN KADAR BESI (FE2+) DALAM AI

    DESAIN, SINTESIS, DAN STUDI MOLECULAR DOCKING SENYAWA TURUNAN DIHIDROTETRAZOLOPIRIMIDIN SEBAGAI ANTIHIPERURISEMIA

    Get PDF
    Senyawa turunan dihidrotetrazolopirimidin (MTDPT) disintesis dengan menggantikan reaktan urea dengan senyawa 5-amino-1-tetrazol melalui Reaksi Biginelli yang dimodifikasi untuk mendapatkan rendemen produk yang lebih banyak, waktu reaksi yang lebih singkat, dan memiliki aktivitas biologi sebagai\ud antihiperurisemia yang bekerja sebagai inhibitor enzim XOD. Pada penelitian ini telah berhasil disintesis sepuluh senyawa turunan dihidrotetrazolopirimidin (MTDPT 1-10) dengan mereaksikan 5-amino-1-tetrazol, etil asetoasetat, aldehida dengan substituen cincin aromatik yang tersubstitusi gugus EDG atau EWG, katalis pTSA dalam pelarut etanol menggunakan pemanasan dengan refluks. Sintesis senyawa MTDPT yang memiliki gugus EDG memerlukan waktu reaksi yang lebih singkat (3-7 jam) tetapi rendemen yang dihasilkan lebih kecil (3,22- 58,19%) sedangkan senyawa MTDPT yang memiliki gugus EWG memerlukan waktu reaksi yang lebih lambat (11 jam) dengan rendemen yang lebih besar (58,58-74,28 %). Karakterisasi struktur senyawa dilakukan dengan menggunakan instrumen FT-IR, 1H NMR, dan APT 13C NMR. Studi molecular docking dilakukan pada senyawa dalam bentuk konfigurasi R dan konfigurasi S terhadap enzim XOD (PDB: 3BDJ) menggunakan program AutoDock4. Hasil docking menunjukkan energi bebas ikatan yang terjadi bernilai negatif. Senyawa MTDPT 1-10 memiliki potensi sebagai antihiperurisemia dengan hasil yang paling baik adalah bentuk konfigurasi S

    PENGARUH WAKTU MASERASI TERHADAP SENYAWA FLAVONOID DARI UMBI BAWANG DAYAK

    Get PDF
    Umbi bawang dayak banyak mengandung senyawa flavonoid.yang berpotensi sebagai antioksidan yang dapat melindungi sel melawan radikal bebas. Pengambilan flavonoid dilakukan menggunakan ekstraksi dengan metode maserasi. Salah satu faktor yang menentukan kualitas hasil ekstraksi adalah lama waktu ekstraksi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh waktu maserasi terhadap kadar flavonoid pada ekstrak bawang dayak sehingga didapatkan ekstrak bawang dayak dengan kadar flavonoid tertinggi. Penelitian ini menggunakan metode ekstraksi maserasi dengan variasi waktu 24 jam, 48 jam, 72 jam, 96 jam dan 120 jam, kemudian uji kadar flavonoid dilakukan dengan metode spektrofotometri UV-Vis. Perlakuan terbaik didapatkan pada waktu maserasi selama 72 jam yang menghasilkan rendemen sebesar 8,70% dengan total kadar flavonoid sebesar 2,91%

    PEMANFAATAN EKSTRAK KULIT BUAH NAGA MERAH BERDASARKAN PENGARUH UKURAN PARTIKEL SEBAGAI INDIKATOR ASAM-BASAPADA PROSES TITRASI

    Get PDF
    Dragon fruit skin contains flavonoid compounds, one of which is anthocyanin. This anthocyanin can change color as the pH value changes so it can be applied as an acid-base titration indicator. The purpose of this research is to utilize red dragon fruit skin extract (Hylocereus polyrhizus) as an acid-base indicator in the titration process based on the influence of particle size (3.00 × 3.00 × 1.00) cm; (-14+18); (-18+20); (-20+70); (-70+100); (-100+120) mesh. The extract was obtained by maceration extraction for 24 hours with 96% ethanol solvent: 10% citric acid. The results of determining the color change trajectory were obtained when the acidic condition was light brown and when the alkaline condition was bright yellow. The highest result was obtained at particle size of -14 + 18 mesh with a rendement of 30.42%. The extract was tested as an acid-base titration indicator with a pH range of 8.3–10.0 for the pp indicator as a comparison, while methyl orange was used as a comparison with a pH of 3.1 – 4.4. So that this red dragon fruit peel extract can be used as an indicator in acid-base titration. Keywords: Acid-base titration, particle size, red dragon fruit pee

    IDENTIFIKASI POTENSI CANGKANG KERANG DARAH LOKAL DESA KUTAI LAMA DAN PEMANFATAANNYA UNTUK PENURUNAN KADAR LOGAM BESI (FE2+)

    Get PDF
    IDENTIFIKASI POTENSI CANGKANG KERANG DARAH LOKAL DESA KUTAI LAMA DAN PEMANFATAANNYA UNTUK PENURUNAN KADAR LOGAM BESI (FE2+

    ANALISA STRUKTUR OKSIDA GRAFENA TEREDUKSI

    Get PDF
    Oksida grafena tereduksi telah berhasil diproduksi dari oksida grafenadengan menggunakan asam format sebagai agen pereduksi. Tujuan penelitian iniuntuk mensintesis oksida grafena tereduksi. Banyak penelitian yangc menunjukkanbahwa material ini memiliki sifat-sifat fisika yang baik. Dalam penelitian inimenggunakan metode modifikasi Hummer untuk menghasilkan oksida grafena.Selanjutnya direduksi dengan asam format untuk mendapatkan oksida graphenetereduksi. Hasil penelitian dengan menggunakan FT-IR menunjukkan bahwaoksida grafena tereduksi dengan puncak tertentu (gugus fungsi oksigen) secarabesar berkurang intensitasnya setalah direduksi dengan asam format. Sementaraitu, karakterisasi dengan XRD menunjukkan d-spacing berkurang dari 7.75Ã…menjadi 4.00Ã…. Ini dapat dijelaskan karena pengurangan gugus fungsi oksigen.Kemudian hasil penghalusan Le Bail menunjukkan sampel mengadopsi ruang grupP B C A. Perubahan parameter kisi ditemukan setelah oksidasi dan reduksi,khususnya pada parameter a dan b. Parameter a dan b menunjukkan panjang sisitepi dari sistem kristal

    SINTESIS SENYAWA TURUNAN DIHIDROPIRIMIDIN (DHPM) MENGGUNAKAN MODIFIKASI METODE REAKSI BIGINELLI DENGAN KATALIS ASAM para- TOLUENSULFONAT (pTSA) DAN KATALIS GARAM TRIETILAMONIUM para-TOLUENSULFONAT (pTSA-TEA)

    Get PDF
    Senyawa turunan dihidropirimidin (DHPM) merupakan senyawa organik yang sangat menarik untuk disintesis dan dikembangkan. Salah satu turunan dari senyawa DHPM adalah kelompok dihidrotetrazolopirimidin yang telah dilaporkan memiliki berbagai macam aktifitas biologis seperti antibakteri, hipoglikemia, antioksidan, dan antikanker. Perkembangan untuk memodifikasi pereaksi maupun metode dalam mensintesis senyawa ini terus dilakukan untuk memperoleh hasil yang paling baik dan ramah terhadap lingkungan. Pada penelitian kali ini telah dilakukan sintesis senyawa turunan dihidropirimidin yaitu etil-5-metil-7-(4-morfolinofenil)-4,7-dihidrotetrazolo[1,5-a]pirimidin-6-karboksilat melalui reaksi Biginelli yang dimodifikasi menggunakan tiga macam metode. Rendemen terbaik dihasilkan dari metode refluks dengan katalis pTSA yaitu sebesar 58,19%. Sementara rendemen yang dihasilkan dari metode sintesis organik dengan katalis pTSA-TEA metode refluks dan metode pemanasan menggunakan microwave (microwave assisted organic synthesis) berturut-turut sebesar 33,36% dan 5,94%. Karakterisasi molekul target dilakukan dengan menggunakan instrumen FTIR, HRESIMS, 1H NMR, APT, dan HMBC. Walaupun metode sintesis yang dibantu microwave memberikan rendemen yang belum memuaskan, metode ini dapat menjadi suatu metode yang menjanjikan untuk dieksplorasi lebih lanjut karena prinsip kerjanya yang lebih sederhana, waktu reaksi yang lebih singkat dan dilakukan dalam kondisi tanpa pelarut

    PEMBUATAN PUPUK ORGANIK CAIR DARI URINE SAPI DENGAN VARIASI JENIS BIOAKTIVATOR

    Get PDF
    Cow urine is one of the waste materials or the results of the excretion system of cow metabolism that greatly interferes with the community around the farm if not processed properly. Cow urine in general contains macro nutrients, including: 1.4 - 2.2% Nitrogen, 0.6 - 0.7% Phosphorus, 1.6 - 2.1% Potassium, and C-organic, so that cow urine can be used as a liquid organic fertilizer in order to become a more useful agricultural product. This study aims to find out the best bioactivator for the manufacture of Liquid Organic Fertilizer (POC) from cow urine. The manufacture of liquid organic fertilizer from cow urine can be done by fermentation method. The fermentation process was carried out for 14 days in a closed state with variations in the types of bioactivators used namely EM4, Promi, Orgadec, Stardec and Petrofast. Bioactivators were used to speed up the process of decomposing and remodeling organic matter from cow urine. From the results of the analysis conducted, the best bioactivator was stardec bioactivators with N content of 0.07%, P of 0.016%, K of 0.478%, C-organic of 1.27% and pH of 4.90
    corecore