8 research outputs found

    Pembacaan sholawat Nabi pada jama’ah Thoriqoh Syadziliyah di Parakan Temanggung : kajian living hadits

    Get PDF
    Skripsi ini berjudul “Pembacaan Sholawat Nabi Pada Jama’ah Thoriqoh Syadziliyah di Parakan Temanggung (kajian Living Hadits)”. Secara jelas di dalam Al;Qur’an surat Al-Ahzab ayat 56 yang menunjukkan kalam perintah agar kaum muslimin melaksanakan shalawat (bershalawat). Kemudian dari ayat tersebut dijadikan pedoman utama untuk menetukan hukum bershalawat sebagai perintah ibadah, sehingga dapat diambil kesimpulan bahwasannya bershalawat kepada Nabi Muhammad merupakan ajaran serta tuntunan ibadah yang memiliki hukum dalam Al-Qur’an dan Hadits-hadits sahih. Semua ibadah yang Allah perintahkan Allah tidak melakukan, tapi Allah perintah bershlawat kepada Nabi Muhammad Dan Allah juga melakukan Shalawat kepada Nabi. Oleh karena itu, berdasarkan hal ini peneliti ingin melakukan penelitian mengenai bagaimana pembacaan sholawat Nabi pada jama’ah Thoriqoh Syadziliyah (living hadits).Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hadits yang di jadikan landasan bagi jamaah Thoriqoh Syadziliyah dengan menggunakan metode kualitatif dengan mengambil data dari Mursyid dan jama’ah Thoriqoh Syadziliyah di Parakan Temanggung sebagai objek penelitian. Adapun teknik pengumpulan data yang dugunakan adalah teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Adapun teori yang di gunakan untuk membedah data penelitian tersebut menggunakan teori Studi Living Hadits. Hasil penelitian menunjukan bahwa (1) Praktek pembacaan Sholawat yaitu: diawali dengan surat Al-Fatikhah, membaca takbir, membaca syahadat, kemudian hadhoroh, di lanjut dengan membaca istighfar, setalah istighfar membaca shalawat Nabi, kemudian kalimat thoyyibah di akhiri dengan do’a. (2) berdsarkan penelitian jamaah Thoriqoh Syadziliyah tidak hanya asal mengikuti, namun juga adanya pengetahuan bahwa bersholawat merupakan perintah Allah langsung dan berdasarkan hadits-hadits Nabi. (3) makna sholawat pada jama’ah Thoriqoh Syadziliyah adalah riyadloh bathiniyyah, mendekatkan diri kepada allah, memperoleh syafa’at dan kemudahan

    KESIAPAN PROFESI PERSONAL TRAINER DALAM PENYUSUNAN PROGRAM LATIHAN DAN JASA LAYANAN YANG DIBERIKAN PADA MEMBERS FITNESS DI YOGYAKARTA

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesiapan profesi personal trainer dalam penyusunan program latihan dan jasa layanan yang diberikan pada members fitness di Yogyakarta. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif menggunakan metode survei dengan instrumen angket. Metode pengambilan sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah insidental sampling pada personal trainer di Yogyakarta yang meliputi kabupaten Sleman, kabupaten Bantul dan kota Yogyakarta dengan jumlah 41 orang. Untuk menganalisis data digunakan statistik deskriptif dengan persentase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 41 responden, sebanyak 1 responden (2,4 %) berkategori baik, 19 responden (46,3 %) pada kategori cukup baik, 18 responden (43,9 %) berkategori kurang baik, dan 3 responden (7,4 %) berada pada kategori tidak baik. Dilihat dari hasil penelitian mayoritas responden berada pada kategori cukup baik (46,3 %). Berdasarkan hasil terebut diketahui kesiapan profesi personal trainer dalam penyusunan program latihan dan jasa layanan yang diberikan pada members fitness di Yogyakarta adalah cukup baik

    Aktivitas Ekstrak Kulit Mahkota Dewa (Phaleria macrocarpa) Sebagai Teraupetik Diabetes Mellitus Terhadap Glukosa Darah, Leukosit Dan Hemoglobin Pada Tikus Yang Diinduksi Aloksan

    Get PDF
    Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui efektifitas ekstrak kulit mahkota dewa sebagai terapeutikadiabetes mellitus tipe 1 terhadap profil leukosit dan hemoglobin pada tikus yang diinduksi aloksan. jenis penelitian ini eksperimental dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Sampel Hewan yang digunakan adalah tikus jantan umur 5-6 minggu sebanyak 24 ekor. Kelompok tikus dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu kelompok kontrol negatif (diinduksi aloksan 0,2 ml/ip tanpa diobati/P0), kontrol positif: diinduksi aloksan 0,2 ml/ip dan diobati syrupus ekstrak kulit buah mahkota dewa 50% diberikan 1 kali sehari (P1), diinduksi aloksan 0,2 ml/ip dan diobati syrupus ekstrak kulit buah mahkota dewa 50% sebanyak 2 kali sehari (P2). Semua tikus diberikan perlakuan pengobatan kulit buah mahkota dewa 50% selama 10 hari. Pengamatan dilakukan pada hari ke-0, 5, 10. Parameter pengamatan adalah kandungan senyawa aktif tanaman, kadar glukosa darah, profil leukosit (neutrofil, basofil dan eusinofil) dan hemoglobin. Semua data yang diperoleh, dilakukan analisis statistik dengan menggunakan ANOVA dengan taraf kepercayaan 95% (=0,05). Hasil statistik menunjukkan bahwa pada tikus yang diobati syrupus kulit buah mahkota dewa 50% 2 kali sehari (P2) menunjukan hasil yang paling baik daripada kelompok P0 dan P1.Analisis statistik menunjukkan Fhitung > F tabel berarti terdapat perbedaan yang signifikan antara kelompok P2 dengan P0 dan P1 terhadap penurunan glukosa, peningkatan profil leukosit, dan nilai hemoglobin yang normal. Hasil  penelitian ini menunjukan bahwa aktifitas  syrupus kulit buah mahkota dewa50% yang diberikan dua kali sehari paling efektif digunakan sebagai terapeutika diabetes mellitus tipe-1 pada tikus putih yang diinduksi aloksan

    PENINGKATAN PRODUKTIVITAS TERNAK SAPI POTONG PADA MANAJEMEN KESEHATAN, REPRODUKSI DAN PELAYANAN KESEHATAN HEWAN DI DESA BULU, KECAMATAN PURWOASRI KABUPATEN KEDIRI

    Get PDF
    Tujuan dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat (PKM) ini antara lain menganalisa produktivitas ternak sapi potong pada manajemen kesehatan, desinfeksi kandang dan pelayanan kesehatan reproduksi hewan di Desa Bulu, kecamatan Purwoasri diharapkan dapat meningkatkan hasil produktivitas peternakan sapi dengan manajemen kesehatan dan reproduksi dalam upaya menyediakan kebutuhan daging yang mencukupi baik kualitas maupun kuantitasnya. Peningkatan produktivitas ternak dengan mengintensifkan peternakan yang ada, seperti budidaya sapi untuk memenuhi kebutuhan produksi ternak melalui penambahan berat badan, masa reproduksi dan performan ternak yang baik. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan pada para peternak atau kelompok ternak di Desa Bulu, Kecamatan Purwoasri, Kabupaten Kediri. Peternak akan diberikan pemahaman dan pembinaan melalui penyuluhan tentang manajemen kesehatan, desinfeksi kandang, dan pelayanan kesehatan reproduksi ternak. Metode yang digunakan dalam pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat ini secara analisis deskriptif dengan teknik menggunakan metode survey. Data yang diperoleh ditabulasi dan dianalisis dengan metode deskriptif untuk menggambarkan atau mendeskripsikan kumpulan data atau hasil pengamatan yang telah dilakukan meliputi antara lain (1) kegiatan penyuluhan dan pendampingan kesehatan hewan, (2) kegiatan desinfeksi kandang ternak dan (3) kegiatan pelayanan kesehatan reproduksi ternak. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini akan mengidentifikasi masalah dan memberikan solusi dalam peningkatan produktivitas peternakan sapi potong melalui tatalaksana manajemen kesehatan, desinfeksi kandang, dan pelayanan kesehatan reproduksi sapi potong.

    Pengaruh Infeksi Trypanosoma evansi terhadap Kadar TNF-α dan Perubahan Histopatologi Hepar pada Tikus Putih (Rattus norvegicus)

    Get PDF
    Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis kadar Tumor necrosis Factor ɑ(TNF-α) dan derajat kerusakan hepar pada tikus putih (Rattus norvegicus) yang diinfeksi isolat Trypanosoma evansi. Penelitian ini adalah penelitian eksperimental dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Sampel Hewan adalah tikus jantan umur 6 minggu sebanyak 30 ekor dan dibagi dalam 5 kelompok dengan pemberian infeksi secara subcutan (sc), yaitu Po: kelompok tikus kontrol diinjeksi NaCl fisiologis dosis 0,3 ml, pengambilan sampel darah dan organ hepar pada hari ke 7 pasca injeksi NaCl fisiologis. P1: kelompok tikus diinfeksi Trypanosoma evansi dosis 0,3 ml/sc, pengambilan sampel darah dan organ hepar pada hari pertama pasca infeksi Trypanosoma evansi. P2: kelompok tikus diinfeksi Trypanosoma evansi dosis 0,3 ml/sc, pengambilan sampel darah dan organ hepar pada hari ke 3 pasca infeksi Trypanosoma evansi. P3: kelompok tikus diinfeksi Trypanosoma evansi dosis: 0,3 ml/sc, pengambilan sampel darah dan organ hepar pada hari ke 5 pasca infeksi Trypanosoma evansi. P4: kelompok tikus putih diinfeksi Trypanosoma evansi dosis 0,3 ml/sc, pengambilan sampel darah dan organ hepar pada hari ke 7 pasca infeksi Trypanosoma evansi. Nilai Optical Density (OD) atau kadarTNF-αmenunjukkan p=0,0624 (p>0,05), mengalami penurunan dan tidak berbeda, dan tidak terdapat hubungan bermakna antara kelompok pada tikus putih yang diinfeksi Trypanosoma evansi isolat Sumbawa. Pemberian infeksi secara subkutan dapat menyebabkan kerusakan hepar berupa lesi degenerasi, nekrosis, dan portal inflamasi pada tikus putih yang diinfeksi Trypanosoma evansi isolat Sumbawa. Kesimpulan adalah kadar TNF-α menurun, mengakibatkan kerusakan hepar dan tingkat keganasan parasit Trypanosoma evansi isolat Sumbawa meningkat

    PEMERIKSAAN GOLONGAN DARAH DAN TRANSFUSI DARAH PADA KUCING DAN ANJING SECARA GRATIS DI RUMAH SAKIT HEWAN PENDIDIKAN WEKA FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN UNIVERSITAS WIJAYA KUSUMA SURABAYA

    Get PDF
    Pemeriksaan golongan darah kucing merupakan hal penting sebagai salah satu screening awal jika ingin melakukan transfusi darah pada kucing. Transfusi darah dilakukan pada pasien yang membutuhkan atau dalam keadaan darurat seperti anemia berat, infeksi parasit darah, atau dalam keadaan traumatik yang menyebabkan adanya pendarahan hebat. Transfusi darah dapat meningkatkan prosentase keselamatan pasien yang menderita kejadian tersebut. Pada saat transfusi darah, wajib menyiapkan pendonor dan resipien yang sudah terseleksi dengan ketat, antara lain dalam keadaan sehat, bebas parasit darah, bebas infeksi Feline Immunodeficiency Virus dan Feline Leukimia Virus, dan indoor life
    corecore