26 research outputs found

    Perancangan Media Pembelajaran Kalkulus Berbasis Multimedia Menggunakan Macromedia FLASH

    Get PDF
    Penggunaan media pembelajaran ini semakin maju, sehingga dalam pembelajaran matematika, penggunaan media pembelajaran sangatlah dibutuhkan. Perlu diketahui bahwa tidak semua materi pada matematika dapat disajikan dalam komputer, tetapi setidaknya kita mempunyai media alternatif baru yaitu komputer dengan menggunakan bantuan software tertentu untuk menunjang pembelajaran matematika. Visualisasi adalah salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mengkonkritkan sesuatu yang abstrak. Pada era informatika, visualisasi berkembang dalam bentuk gambar bergerak (animasi) yang dapat ditambahkan dengan suara (audio). Namun yang lebih penting ialah pemahaman tentang penggunaan teknologi tersebut dengan lebih efektif dan dapat menghasilkan ide-ide untuk pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk: 1) Merancang media pembelajaran yang praktis dan efisien menggunakan macromedia flash pada materi pembelajaran kalkulus differensial dan kalkulus integral; 2) Mengetahui kevaliditasan media pembelajaran dengan macromedia flash pada materi kalkulus differensial dan kalkulus integral; 3) Mengetahui keefektivan media pembelajaran dengan macromedia flash pada materi kalkulus differensial dan kalkulus integral. Penelitian ini dilaksanakan di Universitas Muhammadiyah Ponorogo Fakultas Teknik Program Studi Teknik Informatika. Untuk pengumpulan data digunakan metode angket. Metode angket ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kevalidan dan respon mahasiswa tentang media pembelajaran yang dibuat. Angket yang dibuat akan diisi oleh ahli media, ahli materi dan mahasiswa sebagai user. Pada teknik analisis data terdapat analisis validitas media dan materi serta analisis keefektifan media pembelajaran   Kata Kunci: Media Pembelajaran, Macromedia Flash, Kalkulus (Differensial dan Integral) &nbsp

    Pengomposan Daun Menggunakan Konsorsium Azotobacter

    Full text link
    Kompos adalah salah satu pupuk organik yang dibuat dari degradasi bahan organik. Sampah daun adalah sampah organik sehingga dapat dikomposkan oleh mikroorganisme termasuk bakteri. Salah satu mikroorganisme tersebut adalah Azotobacter. Penelitian bertujuan untuk mengetahui apakah konsorsium Azotobacter dapat digunakan sebagai pengomposan sampah daun. Konsorsium yang digunakan untuk pengomposan adalah isolat Azotobacter A1b, A3, A6, A9 dan A10. Pengomposan dilakukan dengan mencampur konsorsium dan sampah daun, kemudian diinkubasi sampai ± 8 minggu. Pengamatan maturasi kompos terdiri dari tekstur, warna, bau, dan suhu. Kompos terbentuk setelah 4 minggu inkubasi dengan tekstur remah, warna coklat kehitaman, dan berbau tanah dengan suhu ± 32º

    Capsule Formulation of Ethanolic Extract of Pasak Bumi (Eurycoma Longifolia Jack.,) and Its Effect on Human Health Vital Signs

    Get PDF
    Pasak bumi (Eurycoma longifolia) has the potential to be developed as antihypertensive, antipyretic, aphrodisiacs and health supplements. The use of E. longifolia as a traditional medicine needs to be pursued in the form of more effective and appropriate formulation. The capsule preparations are easy to make and cancover the bitter taste of E. longifolia. Clinical trials in this study use design pre-post treatment in healthy humans. Subjects used were male - healthy men and healthy women who met inclusion criteria and were subjected with formulated capsule for 14 days. The study resulted capsule formula comprising of the ethanolic extract of E. longifolia 300 mg, vivapur 101 300 mg, 58 mg maydis starch, aerosil 3%, talc 2%, and Mg stearate 1%. The results showed that the capsule of E. longifolia did not affect the value of heart rate, respiration rate, body temperature and weight (P > 0.05), based on paired t-test, but they causes a decrease in blood pressure of healthy human. The ethanol extract of E. longifolia caused vasodilation of blood vessels that can be used in antihypertensive therapy

    Aplikasi Tryout Ujian Online untuk SMA/SMK Sederajat

    Get PDF
    Ujian merupakan salah satu bentuk evaluasi yang diadakan setelah proses belajar mengajar berlangsung. Banyaknya kelulusan dari suatu sekolah, mencerminkan kemajuan serta keberhasilan di sekolah tersebut. Data kelulusan di kabupaten Ponorogo tahun ajaran 2015/2016 untuk SMK adalah 5.033 untuk siswa laki – laki dan 1.989 untuk siswa perempuan. Pada saat itu Ujian Nasional sudah mulai berbasis computer,  sedangkan sekolah yang melaksanakan ujian nasional berbasis komputer hanya 8 sekolah dari 38 SMK dan 4 dari 28 SMA yang ada. Data tersebut menunjukkan bahwa masih diperlukan adanya perbaikan untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Pada awalnya, ketika siswa melaksanakan ujian nasional menggunakan naskah tertulis, siswa masih merasakan kesulitan. Mulai dari saat menjawab soal, melingkari jawaban pada lembar jawab yang apabila salah melingkari dapat berakibat fatal pada hasil ujian yang diperoleh. Sehingga diberlakukan suatu program tryout yang digunakan sebagai sarana latihan siswa dalam menghadapi ujian nasional. Selain itu, ujian yang dilaksanakan secara tertulis dapat menimbulkan kerawanan kebocoran soal. Berdasarkan permasalahan di atas, maka pemerintah mencanangkan penggunaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK).Pemerintah memberlakukan UNBK sejak tahun 2014, namun untuk wilayah Ponorogo UNBK baru terlaksana pada tahun ajaran 2015/2016, dan hanya 8 sekolah dari 38 SMK yang menggunaan ujian nasional berbasis komputer. Dalam rangka persiapan menghadapi sistem ujian yang dilaksanakan secara online, maka diperlukan program tryout ujian secara online agar siswa tidak kesulitan dan kebingungan dalam menghadapi ujian nasional yang dilaksanakan dengan sistem online mendatang. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk memudahkan siswa dalam berlatih dalam mengerjakan soal ujian berbasis komputer. Berdasarkan hal tersebut maka SMKN 1 Slahung nantinya akan dijadikan sebagai percontohan dalam  program ini. Meskipun SMKN 1 Badegan telah melaksanakan ujian nasional berbasis komputer, namun belum sepenuhnya berjalan sesuai dengan harapan karena masih kurangnya persiapan untuk melakasanakan UNBK. Metode pelaksanaan kegiatan pengabdian aplikasi tryout ujian online untuk SMA/SMK sederajat meliputi 5 tahap yaitu Analysis (analisis), Design (perencanaan), Development (produksi), Implementation (implementasi), Evaluation (evaluasi). Hasil kegiatan pengabdian IbM ini berupa (1) Aplikasi Tryout ujian online (2) Manual book untuk ditujukan untuk semua pengguna aplikasi, baik guru, siswa, maupun admin aplikasi.   Kata Kunci: Aplikasi, tryout, Ujian Nasional Berbasis Komputer &nbsp

    Pembentukan Bintil Akar Tanaman Kedelai (Glycine Max (L) Merrill) Dengan Perlakuan Jerami Pada Masa Inkubasi Yang Berbeda

    Full text link
    Tanaman kedelai (Glycine max (L) Merrill) merupakan tanaman yang sudah dikenal masyarakat dan memilik potensi besar untuk dikembangkan. Tanaman kedelai termasuk tanaman legum yang pada akarnya terdapat bintil akar yang merupakan simbiosis antara akar dengan bakteri Rhizobium japonicum. Bintil akar berfungsi untuk mengikat unsur nitrogen bebas. Selain itu juga dapat menyuburkan tanah karena dapat menghemat penggunaan Nh3 yang tersedia ditanah dan penyediaan unsur nitrogen ke tanah. Tanaman kedelai agar tumbuh subur dan kaya bahan organik. Bahan organik yang digunakan dalam penelitian ini adalah jeramipadi yang merupakan limbah organik yang mempunyai rasio C/N tinggi. Jerami padi mengandung gula, pati, selulose, hemiselulose, pektin, lignin, lemak dan protein. Jerami padi jumlahnya melimpah dan biasanya dibakar dan dibenamkan kedalam sawahdan terjadi dekomposisi. Selama proses dekomposisi terjadi aminasi, amonifikasi, dan nitrifikasi. Petani biasanya menanam kedelai setelah ditanami padi sebelum kemudian ditanami padi lagi tapi belum diketahui berapa lama inkubasi jerami padi berpengaruh menguntungkan dalam pembentukan bintil akar tanaman kedelai. Diharapkan dengan masa inkubasi yang berbeda dapat diketahui tingkat dekomposisi jerami padi yang berpengaruh terhadap pembentukan bintil akar. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian jerami padi pada masa inkubasi yang berbeda pada pembentukan bintil akar tanaman kedelai (Glycine max (L) Merrill) dan masa inkubasi jeramiyang berpengaruh paling baik terhadap pembentukan bintil akar tanaman kedelai. Rancangan yang digunakan adalah RAL dengan faktor tunggal dengan perlakuan P1=jerami padi masa inkubasi 15hari, P2=jerami padi pada masa inkubasi 30 hari, P3=jerami padi pada masa inkubasi 45 hari, P0=jerami padi masa inkubasi 15hari (sebagai kontrol). Masing-masing perlakuan dengan 4 ulangan. Parameter yang diamati adalah jumlah bintil akar, persentase bintil akar, berat basah bintil akar dan berat kering bintil akar. Data yang diperoleh dianalisi dengan ANOVA pada taraf uji 5% dan bila terdapat beda nyata dilanjutkan dengan uji Duncan pada taraf uji 5%. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa jerami padi tanpa inkubasi (kontrol) dapat meningkatkan pembentukan bintil akar. Semakin lama masa inkubasi maka semakin menurunkan pembentukan bintil akar tanaman kedelai

    Perceived Organizational Support, OCB and Creative Behaviour Among Millennial Generation Start-up Employees

    Full text link
    Millennial generation employees were expected to have the ability to create and innovate. This ability will lead to creative behaviour particularly when companies support employee welfare which was strengthened by organizational citizenship behaviour (OCB). The purpose of this study was to investigate the relationship between organizational citizenship behaviour as a mediator of perceived organizational support (POS) for creative behaviour. The number of research participants was 157 millennial generation employees from Indonesian start-up companies. Data were collected using the creative behaviour scale (α = 0.887), the POS scale (α = 0.945), and the OCB scale (α = 0.951). The results of the study based on the path analysis method showed that the indirect effect had a coefficient of 0.339 (p <0.05), which means that there was a positive relationship between POS and creative behaviour through OCB. The positive sign on the correlation coefficient showed the direction of a positive relationship, which means that the higher the POS employees have, the higher the employee's creative behaviour through OCB. OCB as a mediator contributed 46.4% to POS towards creative behaviour
    corecore