27 research outputs found

    Uji Efektivitas Formulasi Bioinsektisida Ekstrak Daun Waru (Hibiscus tiliaceus) terhadap Larva Spodoptera litura F.

    Get PDF
    Tumbuhan Waru (Hibiscus tiliaceus) merupakan salah satu tumbuhan yang memiliki kandungan senyawa metabolit sekunder seperti saponin, alkaloid, flavonoid sehingga dapat dimanfaatkan sebagai bioinsektisida. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas formulasi bioinsektisida cair dari bahan aktif daun waru terhadap larva Spodoptera litura F. Metode yang digunakan untuk ekstraksi daun waru yang didapatkan dari kampus ITS Surabaya adalah metode maserasi dengan etanol 96%. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 3 pengulangan yang terdiri dari konsentrasi ekstrak 0%, 10%, 20%, 30%, 40%, 50%, 60%, 70%, 80%, dan 90% menggunakan metode celup daun pada uji pendahuluan, sedangkan pada uji lanjutan menggunakan metode oles daun dengan konsentrasi 0%, 35%, 40%, 45%, 50%, dan 55%. Data hasil pengamatan dianalisis menggunakan ANOVA one way dengan uji lanjutan Duncan dan nilai LC50 dianalisis dengan analisis probit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa formulasi bioinsektisida cair ekstrak daun waru berpengaruh terhadap serangan larva Spodoptera litura pada tanaman pakcoy dengan konsentrasi yang paling efektif adalah konsentrasi ekstrak 45%. Ciri-ciri larva mati akibat pemaparan bioinsektisida adalah tubuh larva mengeras, berwarna cokelat sampai kehitaman, dan tubuh mengkerut

    Uji Bioinsektisida Formulasi Granula dari Ekstrak Daun Keben (Barringtonia asiatica) terhadap Mortalitas Larva spodoptera litura F. dan Kerusakan Daun Pakcoy

    Get PDF
    Bioinsektisida merupakan suatu zat organik yang berasal dari makhluk hidup dan berfungsi dalam pengendalian serangan hama pada tanaman. Ulat grayak (Spodoptera litura F.) termasuk hama yang banyak menyerang tanaman sayuran, salah satunya tanaman pakcoy (Brassica chinensis). Daun Keben mengandung senyawa aktif flavonoid, alkaloid, saponin, dan tanin yang bersifat toksik terhadap insektisida. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh bioinsektisida dengan formulasi granula dari ekstrak daun keben (Barringtonia asiatica) terhadap mortalitas larva S. litura F. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode ekstraksi dengan teknik maserasi dan pembuatan bioinsektisida formulasi granula dengan pencampuran beberapa bahan kimia. Parameter yang diamati antara lain karakteristik granula, waktu mortalitas larva per 24 jam, serta morfologi larva sebelum dan sesudah perlakuan uji bioinsektisida. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa bioinsektisida dengan formulasi granul dari ekstrak daun keben efektif membunuh larva S. litura dengan lama waktu yang berbeda, dimana perlakuan K2 merupakan hasil paling efektif dengan waktu kematian larva 3 jam setelah perlakuan. Perlakuan formulasi bioinsektisida granula P1, P2, dan P3 dapat menyebabkan kematian larva setelah 48 jam. Bioinsektisida juga mengakibatkan terjadinya perubahan morfologi pada larva sebelum dan setelah perlakuan

    Uji Efektivitas Bioinsektisida Formulasi Granula dari Ekstrak Daun Hibiscus tiliaceus terhadap Larva Spodoptera litura F. pada Tanaman Brassica chinensis

    Get PDF
    Tanaman Waru (Hibiscus tiliaceus) merupakan salah satu tumbuhan yang memiliki kandungan senyawa aktif saponin, alkaloid, dan flavonoid yang dapat dimanfaatkan sebagai bioinsektisida. Biopestisida merupakan pestisida yang berasal dari makhluk hidup yang memiliki senyawa organik dan memiliki kemampuan untuk menghambat dan atau membunuh hama tanaman. Tanaman pakcoy merupakan salah satu tanaman yang mudah terserang oleh hama, sehingga di Indonesia mengalami penurunan jumlah produksi. Ulat grayak (Spodoptera litura F.) merupakan hama utama yang menyerang tanaman sayuran, termasuk tanaman pakcoy. Uji penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui pengaruh aplikasi bioinsektisida dari bahan aktif daun waru (H. tiliaceus) dengan formulasi granula dalam mencegah serangan ulat grayak (S. litura) pada tanaman pakcoy (Brassica chinensis). Metode yang digunakan dalam uji penelitian ini yaitu metode ekstraksi dengan teknik maserasi dan pembuatan bioinsektisida formulasi granula dengan pencampuran beberapa formulasi bahan tambahan. Parameter yang diamati antara lain karakteristik granula, waktu efektivitas biopestisida terhadap mortalitas larva, serta morfologi larva sebelum dan sesudah perlakuan biopestisida. Hasil dari uji penelitian ini menunjukkan bahwa biopestisida dengan formulasi granula dari ekstrak daun waru efektif membunuh larva S. litura dengan durasi kematian yang berbeda, dimana perlakuan K2 merupakan hasil paling efektif dengan waktu kematian larva 3 jam setelah perlakuan dan pada P1, P2, dan P3 larva ulat grayak mengalami kematian setelah 48 jam

    ISOLASI Bacillus sp YANG BERPOTENSI SEBAGAI AGENSIA MIKROBIAL TERHADAP LARVA NYAMUK Culex fatigans

    Get PDF
    Nyamuk Culex fatigans dikenal sebagai vektor penyakitfilaria bancrofti. Nyamuk jenis ini mendominasi saluran air di Kotamadya Surabaya. Pengendalian secara kimia belum berhasil mengendalikan populasinya, sehingga perlu dicari alternatiflain, misalnya dengan menggunakan agensia mikrobial. Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi bakteri dari sampel tanah yang diambil dari Taman Nasional Alas Purwo, Baluran, Meru Betiri dan Bali Barat, serta untuk mengetahui angka kematian larva nyamuk instar III Culex fatigans akibat pengaruh isolat Bacillus sp hasil isolasi . Penelitian menggunakan met ode eksploratif deskriptif dengan tahapan: pengambilan sampel, isolasi Bacillus sp, kolonisasi larva uji, uji hayati, dan identifikasi isolat yang toksik. Hasil penelitian diperoleh dua isolat yang mampu membunuh lebih dari 50 % larva uji, yaitu satu isolat dari Baluran (BLKt 2a) dan satu isolat dari Alas Purwo ( PWS 7f). Hasil uji hayati menunjukkan nilai LCso BLKt 2a adalah 11.1135 x 10sspora Iml, sedangkan nilai LCso PWS 7f adalah 16,0053 x 104 spora/mt. Hasil identifikasi menunjukkan bahwa isolat BLKt 2a mirip dengan Bacillus firmus dan isolat PWS 7fmirip dengan Bacillus cereus

    Pengaruh Ekstrak Buah Cabe Jamu (Piper retrofractum Vahl.) terhadap Perkembangan Larva Grayak (Spodoptera litura F.)

    Get PDF
    Piper retrofractum merupakan salah satu tanaman yang mempunyai karakteristik sebagai insektisida nabati karena mengandung beberapa senyawa kimia  seperti piperin, kavisin dan minyak atsiri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari ekstrak buah P. retrofractum yang berada di Kabupaten Pamekasan, Madura terhadap perkembangan larva grayak. Metode ekstraksi yang digunakan adalah metode maserasi dengan pelarut etanol 95%. Pengujian dilakukan dengan pengolesan daun pakan pada masing-masing konsentrasi ekstrak buah P. retrofractum, yaitu 0%, 5%, 10%, 15%, 20%, 25%, dan 30%. Setiap perlakuan menggunakan larva grayak instar 3 sebanyak 20 ekor dengan pengulangan tiga kali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak buah P. retrofactum berpengaruh terhadap perkembangan larva grayak, yaitu pada konsentrasi ekstrak buah cabe jamu 5-30% menyebabkan pembentukan pupa terhambat

    Pengaruh Ekstrak Daun Beluntas (Pluchea indica) terhadap Mortalitas dan Perkembangan Larva Spodoptera litura F.

    Get PDF
    Beluntas (Pluchea indica)merupakan salah satu tumbuhan yang belum dimanfaatkan. Beluntas merupakan salah satu tumbuhan yang memiliki kandungan senyawa bioaktif metabolit sekunder, senyawa tersebut antara lain tannin, alkanoid, flavonoid dan saponin. Senyawa metabolit sekunder dapat memberikan efek toksik terhadap hama. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dan besar konsentrasi ekstrak daun beluntas terhadap mortalitas dan perkembangan S. litura F. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode maserasi dan leaf dipping. Parameter yang diamati adalah mortalitas dan pembentukan pupa. Ekstrak daun beluntas berpotensi sebagai insektisida nabati terhadap hama S. litura F. Konsentrasi ekstrak kontrol, 10%, 20%, 30%, 40%, 50%, 60%, 70%, 80%, dan 90% pada perlakuan 24 jam mampu memperoleh nilai LC50 sebesar 28%. Sehingga dapat mempengaruhi perkembangan dengan menghambat pembentukan pupa

    Pengaruh Glomus fasciculatum Pada Pertumbuhan Vegetatif Kedelai yang Terinfeksi Sclerotium rolfsii

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dosis pemberian Glomus fasciculatum terhadap Sclerotium rolfsii penyebab penyakit layu pada kedelai serta mengetahui pengaruhnya terhadap pertumbuhan vegetatif kedelai. Penelitian ini menggunakan perlakuan level dosis mikoriza yaitu 0 gram mikoriza dan tanpa jamur patogen, 0 gram mikoriza dengan jamur patogen, 10 gram mikoriza, 20 gram mikoriza, 30 gram mikoriza, 40 gram mikoriza, dan 50 gram mikoriza. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dosis 50 gram mikoriza G. fasciculatum merupakan dosis yang paling berpengaruh positif terhadap pertumbuhan kedelai pada berat kering akar yaitu sebesar 0,815 gram dan berat kering tajuk sebesar 7,0675 gra

    Pengaruh Ekstrak Daun Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi) Terhadap Mortalitas dan Perkembangan Larva Spodoptera litura

    Get PDF
    Belimbing wuluh merupakan tanaman yang mengandung senyawa metabolit sekunder, seperti tanin, saponin, flavonoid dan terpenoid. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ekstrak daun belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi) terhadap mortalitas dan perkembangan larva Spodoptera litura. Metode yang digunakan untuk penelitian ini adalah metode maserasi. Parameter yang diamati adalah mortalitas, kandungan antifeedant, serta perkembangan pembentukan pupa. Konsentrasi ekstrak yang digunakan 0%, 10%, 20%, 30%, 40%, 50%, 60%,70%, 80%, dan 90%. Larva uji yang digunakan sebanyak 20 ekor. Hasil penelitian ini menunjukkan konsentrasi ekstrak daunbelimbing wuluh yang efektif untuk membunuh larva S. liturayaitu antara 80-90% dimana hasil analisis probit nilai LC50 terdapat pada konsentrasi 84% (LC50 – 84,2%)

    Pengaruh Mutagen Kimia EMS (Ethyl Methane Sulphonate) Terhadap Daya Berkecambah Benih Tanaman Tembakau var. Marakot

    Get PDF
    Penyediaan benih bermutu merupakan permasalahan dalam peningkatan produksi tembakau. Induksi mutasi merupakan salah satu cara untuk mendapatkan varietas unggul yang memiliki produktivitas tinggi dan kualitas yang baik. Beberapa penelitian mengenai penggunaan mutagen kimia EMS (Ethyl Methane Sulphonate) menunjukkan pengaruh terhadap perkecambahan benih tanaman sehingga diperlukan penelitian untuk mengetahui pengaruh konsentrasi mutagen EMS terhadap daya berkecambah benih tanaman tembakau. Beberapa variasi konsentrasi EMS yang digunakan pada penelitian ini yaitu 0,1%, 0,5%, 1%, dan 1,5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbedaan konsentrasi mutagen EMS berpengaruh nyata terhadap daya berkecambah benih tembakau. Perlakuan EMS dengan konsentrasi 1% dan 1,5% menunjukkan penurunan daya kecambah benih

    Pengaruh Mikoriza Glomus fasciculatum terhadap Akumulasi Logam Timbal (Pb) pada Tanaman Dahlia pinnata

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian dosis Glomus fasciculatum terhadap tanaman Dahlia pinnata dalam mengakumulasi logam Pb dan efisiensi serapannya. Penelitian ini menggunakan variasi dosis mikoriza yaitu 0 gram mikoriza dan tanpa Pb (kontrol negatif), 0 gram mikoriza dengan Pb (kontrol positif), 5 gram mikoriza, 10 gram mikoriza, 15 gram mikoriza, 20 gram mikoriza, dan 25 gram mikoriza. Masing-masing tanaman yang diberi penambahan dosis mikoriza juga di beri penambahan Pb(NO3)2 dalam media sebanyak 200 mg/mg. Jumlah perlakuan dalam penelitian ini adalah 7 perlakuan dengan 4 ulangan. Hasil penelitian menunjukkan dosis 25 gram mikoriza Glomus fasciculatum berpengaruh nyata dalam meningkatkan efisiensi serapan Pb pada tanaman dahlia serta meningkatkan akumulasi logam Pb pada akar tanaman dahlia dan menghambat akumulasi Pb pada batang dan dau
    corecore