3 research outputs found

    PELATIHAN MINDFULNESS UNTUK MENINGKATKAN PSYCHOLOGICAL WELL-BEING GURU BIMBINGAN DAN KONSELING (Penelitian Eksperimen Kuasi Terhadap Guru Bimbingan dan Konseling di Kota Bandung)

    Get PDF
    Psychological well-being merupakan salah satu hal yang dibutuhkan oleh guru Bimbingan dan Konseling agar dapat melaksanakan layanan bimbingan dan konseling secara optimal. Penelitian ini bertujuan untuk menguji kelayakan pelatihan mindfulness untuk meningkatkan psychological well-being guru Bimbingan dan Konseling. Penelitian menggunakan metode penelitian eksperimen kuasi dengan desain penelitian non-equivalent pre test-post test control group design. Partisipan dalam penelitian merupakan guru bimbingan dan konseling Sekolah Menengah Kejuruan di Kota Bandung. Sampel penelitian dipilih berdasarkan teknik convenience sampling berjumlah 10 orang yang terbagi ke dalam kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Teknik analisis data menggunakan Uji U-Mann-Whitney untuk menguji kelayakan pelatihan mindfulness untuk meningkatkan psychological well-being guru bimbingan dan konseling. Hasil uji U-Mann-Whitney memperoleh nilai signifikansi sebesar 0,009, nilai signifikansi sebesar 0,009 berarti < 0,05 yang berarti pelatihan mindfulness memiliki pengaruh signifikan untuk meningkatkan psychological well-being guru bimbingan dan konseling. Psychological well-being is one of the things needed by Guidance and Counseling teachers in order to carry out guidance and counseling services optimally. This study aims to test the feasibility of mindfulness training to increase the psychological well-being of Guidance and Counseling teachers. The research used a quasi-experimental research method with a non-equivalent pre test-post test control group design. The participants in the study were guidance and counseling teachers of Vocational High Schools in Bandung City. The research sample was selected based on convenience sampling technique totaling 10 people who were divided into experimental groups and control groups. The data analysis technique used the U-Mann-Whitney Test to test the feasibility of mindfulness training to increase the psychological well-being of guidance and counseling teachers. The results of the U-Mann-Whitney test obtained a significance value of 0.009, a significance value of 0.009 means <0.05, which means that mindfulness training has a significant effect on improving the psychological well-being of guidance and counseling teachers

    Pengembangan Aplikasi “Kawan SMK” untuk Meningkatkan Perencanaan Studi Lanjut pada Siswa SMK

    Get PDF
    Penelitian bertujuan untuk menghasilkan prototipe 2 aplikasi “Kawan SMK” untuk meningkatkan perencanaan studi lanjut siswa SMK di Kota Surakarta. Penelitian menggunakan desain penelitian dan pengembangan Borg dan Gall (1983) yang dilaksanakan hingga tahap main product revision atau revisi produk yang dilakukan setelah uji validitas ahli menggunakan inter-rater agreement pada dua ahli bimbingan dan konseling dan dua ahli media. Hasil uji validitas ahli produk aplikasi “Kawan SMK” yang dilakukan pada dua ahli bimbingan dan konseling menunjukkan bahwa produk memiliki validitas tinggi (0,89 dan 0,95), sehingga pengembangan prototipe aplikasi “Kawan SMK” layak digunakan sebagai media layanan bimbingan dan konseling. Pengembangan aplikasi “Kawan SMK” memiliki beberapa kelebihan, diantaranya adalah produk dapat digunakan sebagai media layanan bimbingan konseling secara efektif dan efisien, produk tidak hanya dapat digunakan oleh siswa SMK kelas 12 namun juga siswa kelas 10 dan 11, produk dapat membantu siswa SMK memperoleh pengetahuan tentang pendidikan lanjutan secara mudah, dan produk memberi kemudahan guru BK dalam pemberian layanan kepada siswa tanpa harus bertatap muka. Aplikasi “Kawan SMK” dapat digunakan oleh guru BK sebagai salah satu media dalam pemberian layanan perencanaan individual bagi siswa SMK untuk meningkatkan perencanaan studi lanjut

    Aktualisasi Diri Individu Dewasa Awal di Wilayah Kabupaten Ngawi

    Get PDF
    Aktualisasi diri merupakan kesadaran individu untuk memenuhi kebutuhan dasar dalam hidupnya sehingga ia dapat menerima dan menyempurnakan segala potensi yang ada dalam dirinya secara penuh. Individu yang mengaktualisasi diri adalah individu yang secara otentik mampu mengenali bakat dan kapasitasnya dalam proses mencapai pemenuhan kebutuhan, ia juga mampu menerima segala kapasitas serta potensi yang ia miliki. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kecenderungan aktualisasi diri individu usia dewasa awal di wilayah Kabupaten Ngawi dengan menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan pendekatan statistik deskriptif. Pengambilan data menggunakan metode kuesioner dengan cara membagikan skala penelitian menggunakan Google Form kepada 60 orang individu berusia 20-30 tahun yang berasal atau berdomisili di wilayah Kabupaten Ngawi. Hasil penelitian yang dianalisis secara kuantitatif menyimpulkan bahwa sebanyak 32% individu usia dewasa awal di wilayah Kabupaten Ngawi memiliki kecenderungan aktualisasi diri yang sangat tinggi, sedangkan 13% memiliki kecenderungan aktualisasi diri tinggi, 23% memiliki kecenderungan aktualisasi diri sedang, 28% memiliki kecenderungan aktualisasi diri rendah, dan hanya 3% yang memiliki kecenderugan aktualisasi diri rendah
    corecore