13 research outputs found

    Link of Pharella Acutidens Abundance and Mangrove Habitat in Cempi Bay, Dompu Regency, West Nusa Tenggar

    Full text link
    Pharella acutidens clam is a bivalve lives in mangrove ecosystem substrate, that is one of protein source for Dompu\u27s people. the existence of pharella acutidens in Cempi Bay, Dompu begin difficult to collect due to mangrove area has been reduced by result of land conversion from mangrove ekosistem area to estuary aquaculture pond and mangrove timber exploitation by local community as well as the Pharella acutidens routin exploitation, these factor may has influenced the existence of Pharella acutidens clam in the Cempi Bay mangrove ecosystem. This study aims to determine the condition of the Pharella acutidens clams located in the mangrove ecosystem Cempi bay, which in is an abundance on different conditions mangrove vegetation an abundance of Pharella acutidens clams tended more on high density and high basal area sites as well as the size of the clams. Varied habitats, from the density of 1.333 trees/ha up to 3.300 trees/ha, the basal area and the diverse species of mangrove, making this study an interesting thing This journal is part of the research that explains positive influence between total basal area of mangrove vegetation (∑Ci) and abundance of Pharella acutidens, by simple regression analysis. The result showed that total basal area of mangrove vegetation (∑Ci) positively influencing abundance of P. acutidens clams with equation y = 0,3038x + 3,887 and R2 = 0,9579

    Kondisi Habitat dan Polymesoda Erosa pada Kawasan Ekosistem Mangrove Cagar Alam Leuweung Sancang

    Get PDF
    Ekosistem mangrove yang berada di Cagar Alam Leuweung Sancang masih dalam kondisi alami. Salah satu biota yang hidup di ekosistem mangrove adalah Polymesoda erosa. Spesies ini memiliki nilai ekonomis dan ekologis. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kondisi dan korelasi antara habitat dengan Polymesoda erosa pada ekosistem mangrove Cagar Alam Leuweung Sancang. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September hingga Desember 2013. Transek garis berplot digunakan untuk mengambil data Indeks Nilai Penting (INP) dan transek berplot yang diletakkan di dalam transek garis berplot digunakan untuk mengetahui kepadatan Polymesoda erosa. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat 4 spesies mangrove yang INPnya antara 37,9-300%. Kepadatan Polymesoda erosa antara 0-18±1,7 ind./10m2. Kerapatan mangrove tidak berdampak langsung pada kepadatan Polymesoda erosa, tetapi memberikan stimulasi pada parameter lingkungan seperti substrat dan kandungan C-organik pada substrat yang memiliki dampak langsung terhadap kepadatan Polymesoda erosa

    Algae and building façade revisited. A study of façade system for infill design

    Get PDF
    Buildings account for around 30 percent of the world’s total energy consumption and a similar percentage of the world’s greenhouse gas emissions the main cause of climate change. The building sector is a major energy consumer, and empirical research reveals that carbon-dioxide emissions from the building sector exceed those of the industry and transport sectors. Contextual juxtaposition has commonly been applied in designing a new building in the historic district. In the realm of design, such philosophy-based design approach requires objective measurements. When new glass building considered, the question on greenhouse gas emissions becomes significant. To minimize energy consumption and reduce sun glare, brise-soleil and horizontal fixed shading devices have been used as elements of building’s facade. Nowadays, algae as part of building facade system have been used in creating a healthier indoor environment. This paper is written based on an on-going architectural design-based research on the use and role of algae as part of the building facade system. The new building of ITB Innovation Park is used as an infill project. With the help of modelling and extensive literature survey, this research will investigate how far the building (facade) design is affected by considerations on energy consumption pattern and environmental condition

    Estimasi limbah organik dan daya dukung perairan dalam upaya pengelolaan terumbu karang di perairan Pulau Semak Daun Kepulauan Seribu

    Get PDF
    Kegiatan Sea ranching sangat tergantung kondisi ekologi terutama ekositem terumbu karang. Dengan adanya aktivitas keramba jaring apung yang terdapat di perairan Pulau Semak Daun memiliki potensi untuk menghasilkan limbah pakan bersama dengan limbah organik yang berasal dari berbagai kegiatan di darat dan apabila tidak terkendali dengan baik akan menyebabkan terjadinya eutrofikasi sehingga menyebabkan degradasi terumbu karang. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei sampai Juli 2013. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey. Data yang dikumpulkan meliputi data primer dan data sekunder. Menggunakan Analisis dilakukan terhadap estimasi limbah organik dan analisis daya dukung perairan. Hasil penelitian menunjukkan estimasi beban limbah budidaya jaring apung yang masuk ke perairan Pulau Semak Daun yaitu sebesar 1.178,1 Kg /ton ikan produksi (N 243,9 Kg/ton ikan dan P 54,1 Kg/ton ikan). Estimasi limbah antropogenik dari daratan sekitar pulau Semak Daun diperoleh 4.167 Kg N dan 1.738,8 Kg P. Berdasarkan pendekatan beban limbah N, daya dukung lingkungan perairan Pulau Semak Daun untuk pengembangan KJA ikan kerapu adalah 32 unit (192 petak KJA) atau 2 ha dari 9,99 ha luasan yang sesuai untuk kegiatan KJA. Berdasarkan ketersediaan oksigen terlarut, daya dukung perairan diperoleh 28 unit (168 petak KJA) atau 1,6 ha dari 9,99 ha luasan yang sesuai untuk KJA

    Analisis Kepuasan Wisatawan untuk Manajemen Pantai di Wisata Pantai Tanjung Bira

    Full text link
    Tanjung Bira pantai telah menjadi pusat pariwisata di Kabupaten Bulukumba. Akibatnya, peningkatan jumlah pengunjung ke objek wisata Tanjung Bira pantai dapat mengurangi kualitas layanan pantai. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis indeks kepuasan pelanggan dan untuk mengidentifikasi indikator yang perlu ditingkatkan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei dengan distribusi kuesioner close-end. Analisis yang dilakukan dengan menghitung Customer Satisfaction Index (CSI) dan Importance-Performance Analysis (IPA). Penelitian dilakukan di pantai Tanjung Bira dari bulan April sampai Mei. Pengumpulan data dari kuesioner, 311 responden dari wisatawan lokal. Hasilnya menunjukkan nilai CSI sebesar 58%. Ini berarti bahwa pengunjung merasa cukup puas dengan kondisi dan Fasilitas di kawasan wisata Tanjung Bira beach. Pentingnya Kinerja analisis (IPA) mengidentifikasi 13 indikator yang perlu perbaikan, yaitu kesempatan untuk melihat hewan laut, harga tiket masuk, bangku, penjaga pantai, papan buletin, kebersihan pantai, tong sampah, toilet umum, kebersihan toilet umum, medis perawatan, keamanan & keselamatan, budaya sebagai daya tarik wisata lokal dan peran LSM
    corecore