4 research outputs found

    Campus Setting as Living Labs: Lessons from IPB University, Bogor, Indonesia

    Get PDF
    IPB University in Bogor, Indonesia, has developed its campuses as living laboratories for education, research, community outreach, innovation, and business. The university's infrastructure under the living lab concept, such as forestlands, farmlands, wetlands, teaching factories, and business units, offer real-life opportunities for students and staff to create greater impacts to societies from their academic activities. This paper presents the lessons learned from IPB's campus setting as a living lab, focusing on how students and stakeholders can learn from the existing infrastructure and facilities, how research can benefit from a natural setting, and how the campus can serve as a model for sustainable living. Implementing living lab concept faces challenges as other new initiatives, particularly on the aspects of effective interdisciplinary works, formalizing the community of practices in which pool of experts are organized and knowledge management system is developed. In conclusion, in the era of emancipated learning implementation in Indonesia, IPB University's campus setting could provide a platform for facilitating activities related to science-practices/policy interface

    Analisis Pengaruh Kebijakan Loan To Value, Suku Bunga Kredit Konsumsi dan Non Performing Loans terhadap Penyaluran Kredit Properti Oleh Perbankan di Provinsi Gorontalo

    No full text
    Penelitian ini dilakukan untuk menganalisa Pengaruh Kebijakan Loan To Value, Suku Bunga Kredit Konsumsi dan Non Perfhrming Loans Terhadap Penyaluran Kredit Properti Oleh Perbankan Di Provinsi Gorontalo. Data yang dipergunakan adalah data runut waktu (time series) perkembangan penyaluran kredit property, kebijakan LTV, suku bunga kredit konsumsi dan non performing loan (NPL) kredit konsumsi pada perbankan eli Provinsi Gorontalo periode Januari 20 I 0 sampai dengan Desember 2014. Untuk mcmperdalam hasil analisis juga dilakukan wawancara dengan pimpinan perbankan di Gorontalo. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling dengan kriteria pimpinan bank cabang bank umum yang beropcrasi di Provinsi Gorontalo. Teknik analisis yang dipergunakan adalab regresi linear berganda dengan persamaan kuadrat terkecil dan uji hipotesis menggunakan t-statistik untuk menguji koefisien regresi parsial serta f-statistik untuk menguji pengaruh secara bersama-sama dengan level of significance 5%. Selain itu juga dilakukan uji asumsi klasik yang meliputi uji normalitas. uji multikolinieritas. uji heteroskedastisitas dan uji autokorelasi. Berdasarkan hasil Uji Koefisien Regresi Secara Bcrsama-sama (Uji-F) dan Uji Koefisien Regresi Secara Parsial (Uji-T) diketahui balma baik secara bcrsama-sama maupun secara parsial, perubahan independen variabel (LTV, Suku Bunga Kredit Konsumsi dan Non Performing Loan NPL) secara signifikan memiliki pengaruh terhadap variabel dependen (Penyaluran Kreclit Properti). Output hasil regresi memperlihatkan bahwa R2=0.8093. Hal ini memperlihatkan bahwa variasi dari perubahan permintaan kredit properti (Y) mampu dijelaskan secara serentak oleh variable LTV (X J). variabel suku bunga kredit konsumsi (X2) dan variabel non performing loun/NPL (X3) sebcsar 8 I .9J</o. sedangkan sisanya sebesar I 8.07% dijelaskan oleh varibel-variabel lain yang tidak masuk dalam model. Hasil penelitian menyarankan Bank Indonesia sebagai pemilik otoritas dalam menjaga stablitas sistem keuangan melalui kebijakan makro prudensial, konsisten untuk menerapkan kebijakan LTV mengingat Kebijakan tersebut selain mampu untuk menjaga kenaikan harga rumah yang tidak wajar (bubble) dan mengurangi risiko kredit bermasalah. Mengingat kebijakan LTV juga dapat digunakan sebagai instrumen dalam mengatur likuiditas perekonomian kebijakan dapat dilakukan secara ke wilayahan

    MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN BULAT MELALUI PENGGUNAAN PENDEKATAN REALISTIK : Penelitian Tindakan Kelas yang Dilaksanakan di Kelas IV SDN Budhi Karya Komplek BPSPC Kota Cimahi

    Get PDF
    Penelitian ini bertolak dan masalah pokok, yaitu “Bagaimana Pembelajaran Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Bulat dilaksanakan dengan menggunakan Pendekatan Realistik di kelas IV SDN Budhi Karya ?“. Masalah tersebut berawal dan hasil tes prestasi belajar siswa pada semester ganjil tahun sebelumnya (2011). Pada saat itu pembelajaran penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat dilaksanakan dengan menggunakan metode ceramah serta pendekatan klasikal. Dilihat dari hasil tes menunjukkan bahwa kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat kurang memuaskan. Masalah tersebut juga dipicu oleh tidak dilibatkannya siswa dalam proses pembelajaran, siswa hanya menerima informasi dan guru tanpa dilibatkan secara langsung untuk menemukan suatu konsep yang sedang dipelajari. Kenyataan tersebut apabila dibiarkan akan berdampak terhadap mutu lulusan Sekolah Dasar di masa yang akan datang.Adapun rumusan masalah yang peneliti ajukan adalah bagaimana pembelajaran matematika materi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat dengan menggunakan Pendekatan Realistik ? Bagaiman hasil belajar siswa dengan menggunakan menggunakan pendekatan realistik ? Tujuan penelitian ini pun tidak terlepas dari rumusan masalah tersebut, yaitu untuk mengetahui Bagaimana pembelajaran matematika materi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat dengan menggunakan Pendekatan Realistikdi kelas IV , Bagaimana hasil belajar siswa kelas IV dengan menggunakan pendekatan Realistik pada materi bilangan bulat, prestasi belajar siswa serta faktor yang mendukung dan menghambat siswa dalam memahami konsep penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat dengan Pendekatan Realistik. Adapun tehnik pengumpulan data yang digunakan meliputi penggunaan lembar wawancara, lembar observasi untuk guru dan siswa, catatan lapangan, foto, LKS dan soal-soal evaluasi. Data tersebut dianalisis dengan menggunakan deskripsi kualitatif.Hasil penelitian ini menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar siswa yang cukup signifikan. Hal ini terlihat dan hasil nilai kelompok mulai siklus I sampai siklus III yang mengalami kemajuan, dengan nilai rata-rata siklus I 91 (91%) siklus II 86 ( 86%) dan siklus III 95(95%). Berdasarkan hasil penelitian tersebut ada beberapa saran yang hendak disampaikan antara lain : Bagi Siswa harus lebih bersemangat, aktif dan giat sehingga prestasi hasil belajar dapat meningkat dalam pembelajaran matematika melalui pendekatan realistik. Bagi Guru sekolah dasar disarankan mencoba menggunakan pendekatan realistik dengan persiapan yang matang,jika dimungkinkan guru bertanya apa kekurangan dalam pembelajaran yang baru saja selesai dilaksanakan untuk perbaikan proses pembelajaran yang akan datang, kepada siswa atau guru sebagai penguat.Bagi Sekolah diharapkan memberi dukungan fasilitas dan media kepada guru untuk melaksanakan pembelajaran menggunakan pendekatan realistik

    Hubungan antara kecerdasan emosional dengan prestasi belajar pada siswa SMA

    No full text
    LATAR BELAKANG Selama ini banyak orang yang berpendapat bahwa prestasi belajar sesorang yang tinggi diperlukan kecerdasan Intelektual yang tinggi. Padahal terdapat faktor lain yang dapat meningkatkan prestasi belajar. Goleman menuturkan bahwa kecerdasan intelektual (IQ) menyumbang 20 % bagi kesuksesan, sedangkan 80 % adalah sumbangan faktor kekuatan-kekuatan lain, diantaranya adalah faktor kecerdasan emosional. Dalam hal ini, penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan prestasi belajar siswa dengan menentukan ada tidaknya hubungan antara kecerdasan emosional dengan prestasi belajar. METODE Penelitian ini merupakan penelitian dengan studi analitik observasional dan dengan desain cross-sectional.Penelitian dilaksanakan diSMA Negeri I Bojonegoro pada bulan Oktober 2016.Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI SMA Negeri I Bojonegoro. Variabel yang diteliti adalah Kecerdasan Emosional dan Prestasi Belajar. Data dikumpulkan dengan cara Pengambilan nilai rata-rata raport kelas XI dan pengisian kuesioner skala inventori Kecerdasan Emosional L-MMPI. Kemudian data akan dianalisis menggunakan SPSS versi 21. HASIL Setelah dilaksanakan penelitian, didapatkan berdasarkan hasil data yang paling banyak diambil yaitu Siswa yang memiliki tingkat kecerdasan emosional sedang dengan tingkat prestasi belajar yang tinggi sebanyak 28 siswa. Pada analisis dengan menggunakan uji korelasi produk moment Pearson menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang bermakna antara kecerdasan emosional dengan prestasi belajar pada siswa SMA (p=0,378). KESIMPULAN Penelitian ini menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang bermakna antara kecerdasan emosional dengan prestasi belajar pada siswa SMA. Peneliti menyarankan kepada pihak sekolah terutama guru-guru pengajar agar memasukkan unsur-unsur kecerdasan emosioal dalam menyampaikan materi serta melibatkan emosi siswa dalam proses pembelajaran
    corecore